"Aku tidak tahu." jawab Arka singkat.
Sebenarnya dia tidak sadar dengan lingkaran hitam di matanya, mungkin perkataan Alesha benar, karena dia semalam begadang, memulai tidurnya entah jam berapa.
"apa kamu tidur semalam?" tanya Alesha lagi.
"Hmm." hanya itu jawaban Arka.
Sebenarnya aku kemari selain memarahi kamu, aku ingin memberitahu kamu tentang hasil meeting tadi. ucap Alesha dengan suara yang sedikit dibuat-buat agar terdengar cuek.
"Katakan." ucap Arka.
"Sebenarnya kami sudah memutuskan beberapa karyawan akan di turunkan ke kantor cabang sana, untuk memulihkan kembali aktivitas kantor, juga menghandle pekerjaan disana." ucap Alesha.
"Isabella juga memutuskan akan ikut turun tangan ke lapangan, sebenarnya aku juga ingin ikut, tapi dia tidak mengizinkan aku." ucap Alesha dengan nada sedikit kecewa.
Tapi dia mengerti, dia mempercayai Isabella menghandle semua, dan keadaan kantor pusat dialihkan ke dia. Arka hanya mendengar tiap kalimat yang keluar dari mulut Alesha.
"Kamu harus menemani Isabella Arka, kalian harus pergi ke Singapura besok pagi." sambung Alesha dengan ucapan tadi.
Arka meliriknya sekilas, "kenapa harus besok pagi?" tanya Arka pada Alesha.
"Secepatnya lebih baik." jawab Alesha.
Arka mencoba berpikir, rasanya dia ingin libur kerja saja, kepalanya sudah sangat sakit, di tambah lagi nanti akan mengurus semua urusan kantor cabangnya yang ada di Singapura.
"Kamu tidak boleh menolak Arka, kasihan Isabella menghandle pekerjaan itu." ucap Alesha memaksa Arka.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya yang punya kantor siapa? dan yang atasan siapa? kenapa Alesha lebih mempermasalahkan soal kantor, sedang Arka hanya terlihat santai.
Arka menyetujui permintaan Alesha, memang pekerjaan itu seharusnya dia yang menghandle bukan Isabella. Mungkin Isabella hanya membantunya dibagian tertentu saja, tidak seharusnya diserahkan sepenuhnya pada Isabella.
Kimmy sedang menikmati makan siang, sambil makan dia melihat dari kejauhan Alesha sedikit berlari menuju lantai dua, sudah dipastikan Kimmy, pasti Alesha menemui Arka.
"Bu Alesha terlihat sangat cantik, energik, pintar, dan juga baik, tidak seperti dirinya yang di mata Arka tidak ada apa-apanya dibandingkan sahabatnya itu." batin Kimmy.
Memang Arka dan Alesha sangat cocok, cantik dan tampan, mereka juga dari kalangan atas, tidak seperti Kimmy hanya seorang pelayan. Kimmy makan dengan khidmat, mungkin setelah ini dia akan menangis lagi, menyadarkan dirinya, agar dia bisa melupakan Arka.
Kimmy juga merasa tidak bahagia dengan Arka, banyak orang mengatakan, mencintai tidak harus memiliki. Mungkin kata-kata itu yang akan harus diingatnya terus.
Kini mereka sudah sampai berada di Soekarno Hatta Internasional Airport, sebelum berangkat mereka menyempatkan diri untuk sarapan di salah satu cafe di sana.
"Apa Kimmy mengetahui kamu berangkat hari ini?" tanya Isabella pada Arka di sela makan mereka.
"Untuk apa?" tanya Arka balik.
Dia merasa tidak perlu memberitahu wanita itu, memangnya wanita itu sudah mengorbankan apa untuknya.
Pernikahan mereka juga hanya status, tidak ada cinta diantara mereka berdua.
Arka sama sekali tidak mementingkan itu, sepertinya dia mencoba berpikir tentang itu lagi, mungkin dia akan jatuh sakit jika terlalu banyak berpikir, dia juga menyalahkan wanita dusun itu setiap ada masalah menimpanya.
Akibat wanita dusun itu sehingga dia memutuskan untuk meminum minuman beralkohol, dia juga menyalahkan Isabella, kenapa sepupunya ini menyuruhnya berpikir tentang hal itu. Sepertinya Arka yakin, bahwa
dia tidak mencintai wanita dusun itu, karena menurutnya memikirkan hubungan mereka saja membuatnya sakit kepala.
"Apa maksud kamu Arka, dia itu istri kamu!" tanya Isabella tidak terima dengan perlakuan Arka pada Kimmy.
"Kami hanya berstatus suami istri, kami tidak saling mencintai Isabella." ucap Arka seketika membuat Isabella tersedak dari makannya.
"Setelah kalian menjalankan beberapa bulan status pernikahan, kamu tidak merasa jatuh cinta padanya Arka? sebenarnya Kimmy itu kurang apa Arka, dia selama ini bersikap baik pada kamu." ucap Isabella bertanya.
Isabella tidak habis pikir, apa yang dipikirkan Arka sepupunya itu, dia merasa kasihan pada Kimmy. Selama ini Arka tidak menganggapnya sebagai istri, Kimmy sudah memberitahunya bahwa dia tidak bahagia bersama Arka, padahal Kimmy sudah mulai jatuh cinta pada Arka.
Beberapa bulan belakangan ini, ternyata Arka hanya mempermainkan Kimmy, hanya menganggap Kimmy seorang pelayan. Arka sungguh tega memperlakukan Kimmy seperti itu.
"Jika kamu tidak mencintainya, lepaskan dia Arka." ucap Isabella dengan tegas.
Isabella sangat yakin, Kimmy sungguh tidak pantas bersama Arka, Kimmy berhak bahagia
dengan pria lain. Arka pria pengecut, semoga saja sepupunya itu tidak mendapatkan balasan atas perlakuan buruknya terhadap Kimmy.
Seketika Arka berhenti dengan aktivitas makannya, "kamu mencoba membahasnya lagi?" tanya Arka tidak suka. Karena dia sudah berusaha melupakan wanita dusun itu, malah Isabella memancing memikirkan masalah itu lagi.
"Apa maksud kamu Arka, kamu ingin
menyiksanya? kamu tidak merasa kasihan padanya? lepaskan dia Arka, dia berhak bahagia dengan pria lain." ucap Isabella sedikit meninggikan suaranya, dia sudah kesal dengan sepupunya itu.
Arka menatap Isabella dengan tatapan tajam, mereka berdua saling melempar tatapan membunuh, Arka menyunggingkan senyuman sinisnya dengan mengucapkan.
"Aku akan segera mentalaknya." ucap Arka tegas, seketika tubuhnya juga kaku, apakah tindakannya ini sudah benar, tapi perasaannya seperti tidak yakin.
Isabella yang mendengar itu sungguh kaget luar biasa, menurutnya Arka memang pria bodoh. Jika urusan kantor dia selalu bisa, dia selalu pintar berurusan dengan bisnis, tapi lihat soal percintaan IQnya seketika berubah sangat rendah.
"You are the bad guy Arka, aku harap kamu tidak menyesal." ucap Isabella menahan marah, dan lagi-lagi Isabella meninggalkan Arka sendirian.
"Hei dimana Isabella Arka?" Alesha yang baru datang dari toilet langsung bertanya pada Arka, karena dia tidak mendapati Isabella, bukankah mereka berdua tadi makan bersama saat dia pergi ke toilet.
Arka tidak menjawab pertanyaan Alesha, dia malah bangkit berdiri dan berjalan menuju kasir.
"Apa yang sedang terjadi Arka?" tanya Alesha heran.
Dia melihat keadaan Arka dan Isabella sangat tidak baik, padahal mereka akan berangkat untuk bekerja sama, malah keadaannya seperti ini.
"Hanya sedikit masalah kantor, yayasan yang kami bahas, pendapat kami berbeda mengenai hal ini." jawab Isabella berbohong.
Karena tidak mungkin dia menjawab dengan jujur, malah akan mendapat masalah baru, Isabella yang sambil mengetik di ponselnya, dia mengirim pesan WhatsApp pada Kimmy.
From Isabella : Kimmy aku dan Arka berada di Bandara, pagi ini kami akan pergi ke Singapura.