"Selamat siang Bu, ini daftar menunya." ucap pelayan wanita sambil memberikan buku daftar menu makanan yang disediakan di restoran mereka makan.
"Kamu ingin pesan apa?" tanya Alesha pada wanita yang duduk di hadapannya, dia juga belum mengetahui nama wanita itu.
"Udang crispy, dan kerang saus tiram, oh iya minumannya wine aja." ucap wanita itu, pelayan
wanita mencatat pesanan wanita tersebut.
"Samain aja kak, untuk minumannya es lemon tea aja ya." pesan Alesha.
Dia menyamakan sama pesanan yang di pesan wanita itu, tapi untuk pesanan minuman dia berbeda, karena dia tidak ingin meminum minuman beralkohol siang-siang seperti ini. Pelayan wanita itu mengangguk, dan berjalan pergi meninggalkan kedua wanita itu setelah mengucapkan terima kasih.
Mereka berdua diam, tidak lama
wanita itu bersuara. "Oh iya perkenalkan nama aku Aldisha Sandra." ucap wanita itu memperkenalkan diri, dan mengulurkan tangannya pada Alesha.
Tentu saja Alesha menyambut tangannya dengan senyuman, "nama aku Alesha Sounhi Houston." ucap Alesha juga memperkenalkan diri.
Hingga mereka berdua mengobrol dengan asik, layaknya orang yang sudah berkenalan lama. Tidak lama kemudian dua orang pelayan menghampiri mereka dengan membawa nampan makanan dan minuman yang berisi pesanan mereka tadi.
"Silahkan dinikmati Bu." ucap pelayan itu ditanggapi oleh Alesha dan Aldisha dengan senyuman.
Mereka berdua sungguh sangat cantik, memiliki tubuh yang sexy, hingga kulit putih bersih sangat terlihat indah di pandang.
"Oh iya Alesha, kamu bekerja di kantor mana?" tanya Aldisha di sela-sela makan mereka.
"ARKANA COMPANY, nama perusahaan tempat aku bekerja, perusahaan itu juga salah satu perusahaan terbesar di Indonesia." jawab Alesha dengan bangga.
Siapa yang tidak bangga dengan statusnya sebagai sekretaris di perusahaan terkenal, dia juga yakin pasti Aldisha sendiri mengenal perusahaan Arka.
"tunggu, sepertinya perusahaan itu tidak asing." ucap Aldisha.
Dia mencoba berpikir, memang dia
pernah mendengar atau memang hanya sekedar membaca majalah nama perusahaan itu, selang beberapa menit dia baru ingat.
"Ya, aku ingat, CEOnya seorang pria tampan bukan, Arka, tunggu Arkana Smith." ucap Aldisha terbata-bata, dia berusaha mengingat nama itu.
"Arkana Andrew Smith." jawab Alesha membenarkan.
"Iya itu." ucap Aldisha lagi.
"Wow kamu mengenalnya?" tanya Alesha takjub.
"Bukan kamu sendiri yang mengatakan, bahwa itu perusahaan terbesar. Sudah pasti orang-orang mengetahuinya, tentu pemilik perusahaan itu juga di kenal banyak orang bukan?" jawab Aldisha.
"Iya kamu memang benar." ucap Alesha.
Memang dia merasa tidak heran lagi, jika Arka dikenal banyak orang. Mengingat Arka seorang CEO pemilik perusahaan raksasa yang
berada di Indonesia, apalagi dia juga terkenal dengan ketampanannya.
"Bisa kita saling bertukar nomor?" tanya Aldisha pada Alesha.
"tentu saja." jawab Alesha dengan senang hati.
Mereka berdua sudah selesai dengan aktivitas makannya, Alesha bangkit berdiri berniat membayar makanan yang mereka makan, tetapi di tahan oleh Aldisha.
"Nanti aku saja yang membayarnya Alesha." ucap Aldisha merasa tidak enak.
"tidak, aku saja yang membayarnya, kali ini aku yang mentraktir kamu." ucap Alesha menolak.
"terima kasih banyak Alesha, kapan-kapan kita jalan ya, giliran aku yang akan mentraktir kamu." ucap Aldisha berterima kasih, juga mengajak Alesha.
"Oke, oke, terserah kamu saja, nanti kita akan jalan di lain waktu." ucap Alesha.
Mereka berdua sudah selesai membayar, dan berjalan keluar restoran menuju parkiran, sudah pasti Alesha akan kembali ke kantor, karena ini sudah pukul 2:32 sore.
Justin sudah sampai di asramanya. Dia baru saja pulang dari kantor, dan langsung melepaskan seragam kebanggaannya, dia juga langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket akibat keringat yang terlalu banyak.
tidak butuh waktu lama, dia sudah
selesai mandi dan memakai pakaian kaos rumah. Dia duduk di tepi ranjangnya mengotak-gatik telpon genggamannya. Dia berniat menelpon Kimmy, karena sewaktu dia sudah tiba dari penerbangannya kemarin, sama sekali tidak menyempatkan diri untuk menghubungi Kimmy terlebih dulu, katakan saja dia jahat, dalam batin Justin mungkin saja Kimmy memikirkannya.
Orang-orang mungkin berpikir, kenapa Justin langsung bekerja, padahal satu minggu lamanya dia mengambil cuti, tapi begitu kembali, dia malah masuk kantor, apa dia merasa tidak lelah?
Kebanyakan orang rata-rata pada umumnya setelah berlibur hari cuti mereka telah selesai, tapi begitu tiba di tempat tinggal mereka malah mengambil cuti sendiri. Ada malah yang terkadang mengambil tiga hari, katanya mereka ingin beristirahat, mengembalikan stamina tubuhnya.
Justin sibuk mencari nomor Kimmy untuk di hubungi, begitu tertera nama Kimmy dia langsung saja mengklik tombol panggilan.
Tuuuuttt,,,
Suara telpon berdering, tanda nomor yang dihubungi aktif, tapi panggilan telponnya tidak diangkat, beberapa menit kemudian panggilan pertama diangkat, tapi hanya suara operator yang berbicara, Justin mencobanya sekali lagi. Dia berharap panggilan keduanya diangkat oleh Kimmy.
Ttuutt, tuutt, "iya halo Justin, assalamualaikum." jawab Kimmy dari seberang sana ketika sudah mengangkat panggilan telpon dari Justin.
"Waalaikumsallam Kimmy, kenapa lama sekali mengangkatnya, apa kamu sedang sibuk?" tanya Justin, dia takut mengganggu waktu Kimmy.
"Tidak terlalu sibuk, aku baru selesai makan siang." jawab Kimmy.
"bagaimana perjalanan kamu Justin?" tanya Kimmy lebih dulu.
"baik, kamu sendiri bagaimana?" tanya Justin lagi.
Mereka berdua sedang asik berbicara lewat telpon genggam, entah apa saja yang mereka bahas. Sepertinya banyak hal yang mereka bahas, mungkin saja Justin yang mengundang bahan obrolan, sepertinya dia enggan menutup telponnya.
Tidak di rasa jarum jam berpindah posisi setiap detiknya, kini sudah pukul 6:50 malam, semua orang mungkin sudah berada di meja makan sudah mengunyah makanan, mengisi perut mereka di malam hari. Mungkin ada
pula yang sudah bersiap-siap menuju ke tempat ibadah untuk melaksanakan kewajibannya.
Tapi tidak dengan Alesha, dia malah sibuk dengan pekerjaannya, saat sepulang dari restoran tadi dia tidak langsung pulang ke apartemennya, dia malah balik ke kantor, padahal waktu jam pulangnya pukul 5 sore, sekarang sudah pukul 6 malam.
Di kantor juga masih ramai dengan puluhan karyawan, ada yang sudah pulang lebih dulu, ada yang masih tetap bekerja, tentunya waktu kerja mereka per shift. Alesha sangat fokus
dengan beberapa berkas dan komputer dihadapannya, dia berharap malam ini pekerjaannya segera selesai. Dia tidak menentukan jam berapa dia akan pulang, sepertinya dia sudah mengikuti jejak Arka, terlalu ambisi dengan pekerjaan.
Sedangkan di kota lain di jam sore ini seorang pria yang sangat tampan, sedang sibuk berdiskusi dengan beberapa pejabat kantor dan juga karyawan.
Oh iya waktu Indonesia khususnya Jakarta, lebih cepat satu jam dari Singapura. Seperti biasanya meeting diadakan di tiap kantor dilaksanakan waktu pagi, tapi tidak dengan mereka, malah mereka mengadakan meeting di sore hari.