Seketika dia melirik cincin di jari manisnya, dia mengusap setiap inci dari cincin itu penuh kelembutan, dalam pikiran Kimmy, dia tidak menyangka dengan takdirnya. Sudah berbulan-bulan berstatus menjadi seorang istri, tapi sampai sekarang pria yang berstatus sebagai suaminya, tidak mencintainya sedikitpun. Malah suaminya sendiri membencinya, menganggapnya wanita sial yang hadir dalam kehidupannya.
Kimmy tersenyum dengan air mata yang menetes deras di pipinya, dia buru-buru menyekanya. Kimmy sudah berjanji pada dirinya tidak akan menangis lagi. Dia harus kuat menahan perih kehidupan yang dijalaninya.
Kimmy akan menunggu kepulangan Arka dan Isabella, setelah itu membicarakan keputusannya untuk berpisah bersama Arka secara baik-baik, sebelumnya dia sudah memikirkan hal itu, walaupun perasaannya terasa sangat berat.
Dia juga sudah berniat pada dirinya, akan merelakan, membuang jauh-jauh rasa cintanya
pada Arka. Sebenarnya dia menyadari, dia memang wanita bodoh, kenapa harus mencintai seorang pria yang sama sekali tidak pernah bersikap lembut padanya.
Dia berharap, setelah keputusannya nanti, dia mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik bahkan sangat mencintai dirinya, dan menerima semua kekurangan pada dirinya. Kimmy mengambil ponselnya kembali, membuka aplikasi hijau yang bertuliskan WhatsApp. Dia memutuskan mengirim pesan untuk Isabella, walaupun dia belum tahu apa mereka sudah sampai, hanya sekedar bertanya kabar saja.
From Kimmy :
Assalamualaikum Bella, apa kalian sudah sampai dengan selamat?
Isi pesan Kimmy, terkirim hanya terlihat ceklis satu saja, "tenyata Bella tidak aktif." batin Kimmy.
Dia juga berharap agar Arka dan Isabella sampai tujuan dengan selamat. Kimmy berpikir lagi, apa dia harus mengirim pesan juga pada Arka? tapi dia merasa takut, walaupun sebelumnya dia pernah menelpon Arka sekali, mungkin kali ini Arka akan marah padanya.
Kimmy menyandarkan kepalanya di salah satu pohon yang berada di dekat kursi duduknya. Dia mencoba memejamkan matanya dengan pikiran entah memikirkan apa, dia sedikit menenangkan dirinya dengan cara seperti itu.
Tidak terasa, sudah pukul 4 sore, Kimmy baru bangun dari tidurnya, dia tersadar ternyata dia tertidur hampir 2 jam, sebenarnya
dia tidak berniat untuk tidur, mungkin karena terlalu kelelahan atau memang terlalu banyak pikiran, sehingga dia tertidur dengan posisi kepala sudah berbaring di atas meja kayu yang berada di hadapannya.
Seluruh badannya sungguh sangat sakit, pegal, mulai dari bokong juga lehernya. Dia merentangkan kedua tangannya, mengembalikan otot-ototnya yang sudah terasa sangat lemas.
Kimmy berjalan masuk ke dalam rumah, Kimmy langsung berjalan menuju kamar mandi segera mengambil air wudhu, dan langsung melaksanakan kewajibannya.
Malam hari Kimmy menikmati makan malamnya rutin seperti biasa tanpa di temani siapapun, pikiran Kimmy kembali sibuk memikirkan soal perjalanan Arka dan Isabella tadi pagi. Mereka sampai sekarang belum memberi kabar, pesan yang di kirim Kimmy pun tidak berubah, masih dengan status ceklis satu, pertanda Isabella memang tidak mengaktifkan ponselnya.
"apa mereka baik-baik saja?" batin Kimmy mulai khawatir.
Dia sangat takut terjadi sesuatu pada Arka dan juga Isabella. Buru-buru dia menghabiskan makanannya, setelah itu dia berniat menghubungi Arka, mungkin saja Arka aktif. Setelah Kimmy sudah selesai makan, dia berlari kecil menuju kamar, mengambil ponselnya.
"Kamu terlihat sangat buru-buru Kimmy, apa yang sedang terjadi?" tanya pak Toni.
Menyadari gerak-gerik Kimmy pak Toni merasa heran, kenapa harus terburu-buru atau memang sedang terjadi sesuatu padanya.
"Hmm tidak, tidak aku hanya ingin menghubungi teman aku." jawab Kimmy berbohong sambil memperlihatkan cengirannya.
Kimmy merasa tidak enak dengan pak Toni. Mungkin sikapnya sudah mengganggunya, pak Toni hanya mengangguk, Kimmy juga sudah pergi dari hadapan pak Toni.
Kimmy duduk di tepi ranjang menggenggam ponselnya, dan sedang mengetik sesuatu. Dia mencoba mengirim pesan untuk Arka, karena pesannya dari tadi siang belum juga di baca oleh Isabella.
From Kimmy :
Assalamualaikum Arka, apa kalian sudah sampai dengan selamat?
Hanya itu isi pesan dari Kimmy, dia juga bingung ingin mengirimkan Arka kalimat apa, karena dia sangat khawatir, kenapa mereka belum memberi kabar.
Terlihat hanya ceklis satu, Kimmy mulai khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka, sampai sekarang masih belum memberi kabar. Kimmy berpikir, apa mereka memang belum sampai? tapi kenapa lama sekali? berapa jam waktu tempuh Jakarta Singapura? pertanyaan itu yang muncul dipikiran Kimmy.
Dia memang bodoh kenapa dia tidak mencarinya di google, tentang info perjalanan waktu tempuh Jakarta Singapura.
"Iya baik percayakan pada aku, aku akan menangani semuanya." ucap Alesha berbicara dengan seseorang di balik telpon.
"Semoga kalian sukses, oke bye." ucap Alesha lagi langsung memutuskan panggilan telponnya.
Alesha dan beberapa karyawan kantor pusat sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Saat sedang sibuk, tiba-tiba perut Alesha berbunyi tanda lapar. Dia bangkit berdiri dari duduknya, berjalan menuju ke parkiran mobil, berniat keluar sebentar untuk mencari makanan, karena ini sudah pukul 1 siang, tapi perutnya belum terisi apapun.
Sebenarnya di jam seperti ini tidak baik untuk keluar kantor, karena ini jam kerja. Dia sudah melanggar peraturan kantor, seharusnya jam istirahat makan tadi dia harus mengisi perutnya, tapi dia menunda, malah melanjutkan pekerjaannya.
Alesha sudah sampai di salah satu restoran, lumayan agak jauh dari kantornya, karena hari ini dia ingin memakan makanan seafood yang pedas dengan rempah khas Indonesia. Pada saat berjalan menuju meja kosong, dia malah menabrak seorang wanita sexy yang tidak di kenalnya.
"Aaww." rintih wanita itu.
"Astaga maafkan aku, aku tidak sengaja." ucap Alesha meminta maaf pada wanita yang di tabraknya.
"It's okay, aku yang salah, harusnya aku yang meminta maaf." ucap wanita itu ikut merasa bersalah.
Karena memang dia yang bersalah, berjalan tanpa melihat atau terfokus pada jalannya. Dia malah sibuk merogoh sesuatu di kantong tasnya. Mereka saling meminta maaf, saat ingin berjalan, mereka saling menatap heran. Tatapan penuh tanda tanya, dan ternyata kedua wanita cantik dan sexy itu sedang menuju meja kosong yang sama.
KAU,,, ucap mereka berdua bersamaan. "kamu ingin menempati meja itu juga?" tanya Alesha cepat sambil menunjuk ke arah meja yang dimaksud.
"Ya betul, apa kamu ingin ke meja itu juga?" tanya balik wanita itu.
Alesha mengangguk mengiyakan, dia melirik kiri kanannya, tidak ada lagi meja kosong selain meja itu.
"Tujuan kita sama, tidak masalah, kita berdua bisa menempatinya." ucap wanita itu mengajak Alesha, karena terkejut melihat tidak ada lagi meja kosong selain meja yang mereka maksud.
"Baik, terima kasih." ucap Alesha tersenyum. Mereka berdua sudah duduk di kursi saling berhadapan, ketika itu juga seorang pelayan menghampiri mereka berdua.