Dia berpikir apakah harus menjawab yang sejujurnya pada Isabella, jika dia memang mencintai suaminya sendiri. Jika dia jujur apa ada balasan dari Arka, sepertinya tidak mungkin. Karena Arka sangat membenci dirinya, matanya berkaca-kaca, rasanya sesak mengingat kehidupannya begitu menyedihkan. Seorang pria yang berstatus suaminya sendiri tidak menganggapnya sebagai istri.
Hiiks,,,, tangis Kimmy pecah saat dia mengingat semuanya, dia menatap Isabella lekat. "aku sudah mulai mencintainya Bella, tapi aku tidak bahagia dengannya." jawab Kimmy dalam tangisnya.
"Dia membenci aku, dia jijik pada aku Bella, dia tidak menginginkan aku." sambung Kimmy menangis sesenggukan.
Isabella menatap Kimmy dengan rasa kasihan, sangat terlihat jelas rasa sakit yang dirasakan oleh Kimmy. Sungguh dia wanita tangguh, walaupun pernikahan mereka baru berjalan sebiji jagung, tetapi rasa sakit yang dia rasakan sangat menyesakkan.
"Aku mengerti yang kamu rasakan Kimmy, aku tidak tega melihat kamu seperti ini, sudah cukup sakit yang kamu rasakan, maka dari itu, aku meminta penjelasan dan keputusan kamu Kimmy, pikirkanlah baik-baik." ucap Isabella menjelaskan.
Menurutnya ini waktu yang tepat untuk membahas itu semua, jika memang pilihan Kimmy berpisah dengan Arka. karena Kimmy berhak bahagia dengan pria lain, selain Arka brengsek, dia pria yang memanfaatkan keadaan benar-benar pengecut.
"Apa kamu benar ingin berpisah dengannya Kimmy?" tanya Isabella pelan.
Kimmy seketika menatap Isabella dengan mata yang sembab, "p, p, pisah?" ucap Kimmy dengan mata menerawang, mengingat kata pisah, seperti perkataan sakral.
"Menurut kamu apakah aku harus berpisah dengannya?" tanya Kimmy balik pada Isabella.
Dia sendiri masih bingung dengan dirinya, apakah dengan berpisah jalan yang terbaik untuk dirinya.
"Kenapa kamu bertanya pada aku Kimmy?" tanya Isabella heran.
Seharusnya Kimmy yang memang bertanya pada dirinya, karena dia tahu isi hatinya yang sebenarnya, tapi terlihat Kimmy juga bingung memikirkannya.
"Aku merasa bingung Bella." jawab Kimmy jujur.
Isabella hanya mengangguk paham, "istirahatlah Kimmy, tapi kamu jangan lupa memikirkannya kembali, ini untuk kebaikan kamu Kimmy, aku ingin kamu bahagia, mungkin banyak pria di luar sana menginginkan kamu, termasuk Brigadir Justin." ucap Isabella.
"Apa aku terlihat menyedihkan Bella?" tanya Kimmy.
"Dia berpikir mungkin semua orang merasakan kehidupannya yang sangat menyedihkan."
"Lupakan Kimmy, istirahatlah." Isabella menjawab pertanyaan Kimmy dan langsung menyuruh Kimmy beristirahat.
Belakangan ini Isabella baru tersadar, ternyata benar dia memiliki rasa kasihan dan simpati melihat kehidupan Kimmy istri dari sepupu dan juga bosnya.
Pukul 2.55 subuh Kimmy terbangun dari tidurnya, malam ini tidurnya seperti tidak nyenyak, dia berjalan keluar menuju dapur, mencari keberadaan air mineral, dia membuka pintu kulkas, begitu ada sebotol air yang di lihat, dia langsung meminumnya dengan tandas, melihat jam Kimmy berniat sholat tahajjud.
Selesai sholat dia tidak lupa berdoa pada sang kuasa, pemilik kehidupan dunia ini. Kimmy kembali menumpahkan air matanya, mengadu semua keluh kesahnya yang dia rasakan selama ini. Berharap sang ilahi mengabulkan dan memberikan petunjuk.
Banyak hal yang diadukan Kimmy pada sang pemilik kehidupan, dia pun tidak lupa selalu bertanya pada Allah. Walaupun Allah sendiri tidak pernah menjawab secara langsung padanya, tapi Kimmy percaya akan kekuasaan Allah, Tuhan yang maha kuasa.
Selesai berdoa tidak lupa juga dia berzikir, dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Pukul 3:28 Kimmy selesai dengan ibadahnya. Begitu dia sudah keluar dari musholla mini yang berada di rumah, dia berniat berjalan menuju kamar. Tiba-tiba saja dia mendengar suara ketukan pintu, suara ketukan itu semakin keras, terlihat tidak ada satupun penjaga pintu utama, mereka sudah pasti istirahat. Kimmy kemudian berjalan pelan menuju ke arah pintu utama.
Begitu dia membuka, "astaga mas, apa yang terjadi pada kamu?" tanya Kimmy terkejut melihat keadaan Arka acak-acakan.
Kimmy juga mencium bau alkohol, sangat menyengat, susah payah Kimmy menopang tubuh suaminya naik ke lantai dua, dan mencoba menahan rasa bau yang tidak sedap ini. Arka tergeletak di atas kasurnya. Kimmy memperhatikan sejenak dia berpikir, mengapa pria ini melakukan hal seperti itu, pasalnya sudah tiga bulan dia tinggal di rumah ini, baru kali ini dia melihat keadaan Arka mabuk, apalagi Arka meracau tanpa sadar.
"Aku mencintaimu, aku menginginkan kamu." racau Arka tanpa sadar.
Kimmy mendengar kalimat itu yang keluar dari mulut sang suami. Berusaha dia mencoba menahan air matanya yang selalu meminta kebebasan, sesak di dada yang di rasakan saat ini.
"Dia mencintai Alesha." batin Kimmy.
Dia langsung mengingat Alesha ketika Arka mengucapkan rasa cintanya, air mata Kimmy sudah tumpah. Kimmy berpikir perkataannya ini memang benar, karena sepengetahuannya suaminya tidak dekat dengan wanita lain selain Alesha sahabat suaminya sendiri.
Kimmy ingin segera keluar dari kamar, tapi melihat keadaan Arka yang sangat berantakan dia berpikir untuk membersihkan tubuh Arka terlebih dulu. Kimmy membuka semua kancing kemeja Arka, dan terlihat sangat jelas tubuh atletis milik Arka. Dia kembali fokus pada celana yang dipakai Arka, Kimmy mencoba berpikir kembali apa dia harus melepaskannya juga.
"Aku akan melepaskannya, lagi pula dia suamiku, aku tidak mendapatkan dosa melakukan ini." batin Kimmy.
Begitu dia sudah memastikan niatnya, langsung saja melepas kaitan kancing celana itu. Tapi seketika dia terkejut dengan sikap Arka yang tiba-tiba menarik tubuhnya, dia langsung menindih tubuh Arka, tangan Arka sangat sigap menahan tubuhnya agar tidak bergerak.
Tapi Kimmy tidak mampu menahan bau alkohol, dia mengurungkan niatnya untuk membuka celana Arka. Kimmy juga berusaha agar pelukan
Arka lepas, setelah berusaha, akhirnya dia lepas juga dari tangan kekar Arka. Kimmy langsung saja masuk ke kamar mandi, mencari sesuatu yang bisa di gunakan untuk membersihkan tubuh Arka.
Kimmy sudah selesai membersihkan
tubuh Arka. Arka menarik tangan Kimmy, dan seketika mendorong tubuh Kimmy ke kasur king size miliknya. Arka tanpa sadar melakukan itu, langsung menindih tubuh Kimmy, tidak lupa mencari kenikmatan di tubuh sang istri. Kimmy yang susah payah menyadarkan Arka, memanggil nama Arka berkali-kali agar menyadari perbuatannya, sebenarnya hal ini sangat di benarkan dalam hubungan suami istri, tetapi melihat keadaan Arka yang kehilangan akal melakukannya rasanya tidak mungkin dia melayani suaminya.