Hal itu yang membuat Isabella memikirkan terus menerus, dia menanyakan semua pada Arka. Tapi melihat tanggapan Arka terlihat biasa saja, menunjukkan bahwa memang selama ini Arka tidak mempunyai perasaan cinta sedikitpun pada Kimmy.
Isabella khawatir pada sepupunya ini Arka akan merasa kehilangan nantinya. Sungguh Arka tidak belajar dari takdir yang menimpanya, kepergian orang tuanya yang satu persatu meninggalkannya, jangan sampai itu terulang lagi padanya yang terus mengabaikan Kimmy sebagai istrinya.
"Aku harap kamu memikirkannya kembali Arka." ucap Isabella yang di tanggapi Arka dengan tatapan intens.
"Aku sudah memikirkannya baik-baik." jawab Arka ketus.
"Kamu yakin?" tanya Isabella lagi.
"Arka aku harap kamu memikirkannya baik-baik, jika memang kamu tidak memiliki perasaan sedikitpun pada Kimmy, apa salahnya
jika kamu harus memulai duluan. Bagaimana bisa perasaan cinta muncul, meliriknya saja kamu enggan Arka, Kimmy itu adalah istrimu." ucap Isabella serius.
"Pikirkan sekali lagi, jika kamu tidak berniat mempertahankan hubungan kalian, maka kamu harus melepaskan Kimmy. Biarkan dia bersama pria lain, seperti yang kamu lihat sendiri, bagaimana kedekatannya bersama Brigadir Justin, aku rasa mereka sangat cocok. Jangan memperlambat waktu kebahagiaan Kimmy dalam hidupnya Arka, aku harap kamu tidak mengambil jalan yang salah nantinya."
lanjut Isabella dengan kalimatnya yang panjang lebar, menjelaskan bagaimana sirklus hubungan Arka dan Kimmy.
Tanpanya Arka kembali berpikir, dia terlihat sebagai pria yang tidak mengenal apa itu cinta, kasih sayang atau menghargai pasangan dalam hubungan pernikahan.
Isabella berlalu pergi begitu saja meninggalkan Arka sendiri. Arka melirik kepergian Isabella sekilas, kemudian dia kembali menundukkan kepalanya mencoba berpikir.
Arka juga bingung apa sebenarnya
maksud perasaan ini pada Kimmy. cinta? benci? bingung rasanya memikirkan itu semua. Karena Arka sampai sekarang masih begitu benci pada wanita dusun itu. Arka juga di buat bingung, jika melihat Kimmy begitu dekat dengan pria lain, dia merasa tidak menyukai hal itu. Entahlah, perasaan apa yang dia rasakan.
Jika dipikir-pikir, memangnya Kimmy berbuat kesalahan apa pada keluarga Arka. Membunuh kedua orang tua Arka sama sekali itu tidak mungkin Kimmy lakukan. Malah ketika waktu itu pak Anderson mengalami kecelakaan Kimmy yang rela mendonorkan darahnya sendiri.
Aaaaarrrggghh,,, pekik Arka memegang kedua kepalanya yang sedang menunduk.
Waktu sudah menunjukan pukul 9.00 malam tetapi Arka masih sibuk dengan laptopnya. Sepertinya pekerjaan kantor memang tidak akan ada habisnya. Setelah kejadian beberapa jam di cafe tadi, Arka kembali ke kantor. Dia berusaha untuk fokus bekerja setelah meminum kopi yang berkafein tinggi. Padahal sebelumnya Arka tidak mengantuk, tapi setelah dia meminum kopi dia kembali merasa sedikit baik.
Arka kembali melirik jam yang melingkar di tangannya, sudah pukul 10.40 malam. Dia bangkit berdiri berniat untuk pulang Kembali ke rumah. Di dalam perjalanan pikiran Arka kembali memikirkan masalah tadi.
"ada apa dengan aku." batin Arka bertanya pada dirinya.
Merasa dirinya sudah tidak kuat untuk berpikir, akhirnya Arka memutuskan memutar balik mobilnya. Sudah tiba di salah satu gedung
pesta malam dimana muda-mudi sedang memanjakan dirinya. Terdengar suara musik yang kedengarannya tidak jelas dari luar.
Arka masuk ke dalam club malam, dengan suara musik yang lebih keras. Banyak sekali remaja yang sedang berjoget mengiringi musik yang di putar DJ di atas sana. Mengingat Arka sudah lama tidak ke tempat ini. Terakhir kali dia kesini waktu pertama kali tiba menginjakkan kakinya di Jakarta, di waktu itu Arka pemuda yang sedang senang-senangnya mencari kesenangan semata, hingga berpikir jernih saja Arka tidak sanggup.
Akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti rekan kerjanya ketempat ini untuk melampiaskan semua masalah yang dihadapinya.
Sepertinya kejadian dulu terulang lagi, dia tidak mampu untuk berpikir jernih, ditambah lagi Isabella yang selalu menghantuinya dengan kata-kata penyesalan.
Arka membuka jas kantor yang dipakainya, tersisa kemeja putih polos yang melekat di tubuhnya, dan membuka tiga kancing kemejanya. Dia berjalan menuju Bar yang menyediakan banyak varian minuman beralkohol
seperti beer, dan wine. Dia segera memesan satu botol wine, dan barista menyajikan Arka minuman haram itu.
Tidak butuh waktu lama Arka sudah meminum satu botol minuman dan memesannya lagi. Sudah terlihat jelas 2 botol minuman itu sudah memabukkan Arka, tetapi Arka tidak ingin berhenti dia masih memesan satu botol wine lagi.
Salah satu wanita di Bar menghampiri Arka, dengan menggunakan pakaian sangat mini. Dia mencoba menggoda Arka yang sedang mabuk berat. Sesekali wanita itu menuangkan Arka minuman, dan ikut meminumnya juga.
"Hai siapa nama kamu kak?" tanya wanita itu pada Arka.
Arka hanya menjawab dengan menyebut namanya saja. Wanita itu mengangguk, dan menyebutkan namanya juga, "Aldisha Sandra." ucap wanita itu.
Setelah mereka berdua menghabiskan sebotol wine, Arka berdiri dari duduknya menarik wanita itu kepelukannya mencoba mengajak untuk berjoget menikmati musik yang diputar untuk mereka disana.
Wanita cantik itu sama sekali tidak menolak sentuhan Arka, dia malah mengalungkan kedua tangannya ke pundak Arka, dan mendekatkan bibirnya. Arka yang menyambut bibir wanita sexy itu dan melumatnya dengan sangat kasar.
Aahhh,,, "kamu sangat kasar kak." ucap wanita itu ketika Arka melumat bibirnya, terasa dan sakit. Arka tidak menanggapinya, malah dia
kembali melumat bibir wanita itu dengan lebih ganas.
Beberapa menit mereka melakukan aksi itu, wanita yang bernama Aldisha Sandra mengajak ke salah satu ruangan yang berada disana. Susah payah wanita itu menopang tubuh Arka, untuk diajak keruangan tersebut, Arka terlihat sangat mabuk berat.
Begitu mereka sudah sampai di kamar Aldisha Sandra membaringkan tubuh Arka ke atas kasur, dan kembali menutup rapat pintu tersebut. Arka bangun, dan menghampiri Aldisha Sandra.
"Kemarilah sayang, aku menginginkan kamu." ucap Arka.
Aldisha Sandra tersenyum lebar, sangat beruntung dia bertemu pria tampan di hadapannya itu.
Mereka melakukan kembali aksi tadi, hingga berujung hubungan suami istri.
Arka yang tidak sadar akan perbuatannya, kini terbuai rasa nikmat yang tidak pernah di rasakannya. Ini pertama kali Arka melakukan hal buruk itu, dulu dia berpikir untuk tidak memberikan keperjakaannya pada wanita lain selain Istrinya nanti. Tapi sayang, dia sudah mempunyai istri, tetapi tidak memberikan hak istrinya.
"apa kamu mencintainya Kimmy?" tanya Isabella pada Kimmy, mereka berdua mengobrol di Gazebo taman belakang rumah.
Saat kejadian di cafe siang tadi Isabella meninggalkan Arka sendirian, Isabella langsung pergi ke apartemen tidak kembali ke kantor lagi. Tiba waktu malam, Isabella mengajak Kimmy ke taman belakang, mencoba untuk membahas hal serupa. Kimmy bingung harus menjawab apa, malu? ragu? itulah yang dia rasakan, karena hampir tiga bulan ini dia selalu merasakan kesedihan.