Chapter 11 - Part 11

*****

"Key.."

Sena menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia bingung sendiri, mengapa dirinya memanggil Keanu.

Merasa namanya dipanggil oleh seseorang yang telah mengantar jemputnya selama 3 bulanan ini, tentu tidak asing oleh pendengaran Keanu dengan pemilik suara tersebut.

"What?? You miss me??"

Sena menghela nafas kasar. Seharusnya dia sudah mengantisipasi tanggapan Keanu atas panggilannya tadi. Dia benar-benar harus mencatat dalam otaknya tentang seberapa besar volume kepedean yang dimiliki oleh cowok rese dihadapannya sekarang.

"Nope.."

"So, then?? Why you call me, if there is nothing??"

"Are you okay??"

Keanu hanya mengerutkan keningnya. Dia malah bingung dengan apa yang ditanyakan oleh Sena. Dia baik-baik saja. Bahkan mood-nya terlalu bagus untuk akhir-akhir ini. Terbukti dengan dirinya sekolah selama 3 bulan tanpa absen. Sebuah kemajuan bukan, jika dirinya bisa sejauh itu. Sekalipun terkadang dia lebih suka tidur dikelas tanpa alasan yang jelas.

"Arrgghhh... Lupain.."

Sena bertambah kesal dengan dirinya sendiri. Ada apa sebenarnya dengan dirinya. Tidak biasanya dia kepo dengan urusan orang lain. Tapi sudah sejak kemarin dia memendam rasa penasarannya terhadap kondisi Keanu setelah bertemu dengan kakak kelas yang terkenal berandalan.

"lo khawatirin gue?? lo khawatir dengan kondisi gue, setelah pertemuan kemarin sama Bang Reza??"

Tebak Keanu sambil menaik-turunkan alisnya, geli melihat ekspresi Sena yang serasa menjawab semua pertanyaan tadi.

"Ya.. Gue cuma penasaran.. Secara lo selalu bonceng gue buat ke sekolah sampai pulang sekalipun. Dan tiba-tiba lo dipanggil sama Rajanya troublemaker-nya sekolah, sekalipun lo juga sama aja. Tapi tetep aja kan lo..."

Sena pura-pura mengendikkan bahunya geli dengan kelakuan Keanu yang seperti anak-anak, minta antar-jemput dari dirinya. Bukan menampilkan remaja laki-laki yang mencoba membangun imej cool atau semacamnya.

"Jujur kenapa sih?? Susah banget...."

Ucap Keanu masih mencoba usil dengan Sena yang mencebikkan bibirnya dengan lucu.

"lo masih liat kan, kalau gue masih ganteng maksimal?? Seharusnya lo itu khawatir sama yang ngajak gue ketemuan.. Ya, tapi ngga masalah.. Seenggaknya lo perhatian sama gue.. Atau jangan-jangan lo mulai suka sama gue?? Jangan bilang lo baper, karena terus boncengin gue terus??"

Keanu mulai dengan acara kepedeannya.

"Tuh kan mulai merah pipinya... Hahaha..."

"Siapa juga yang pipinya merah.."

Sena memilih segera pergi dari hadapan Keanu. Lama-lama dia bisa ketularan kegilaan dari Keanu yang sudah mencapai ambang batas atau mungkin sudah melebihi ambang batas sampai dirinya masuk sekolah terus.

"Sena.."

Panggil Keanu yang masih terkekeh dengan kelakuan Sena.

Sena segera membalikkan tubuhnya menghadap Keanu yang sudah agak jauh dari pandangannya sekarang sambil mengacungkan jari tengahnya.

Keanu yang mendapatkan hal tersebut bukannya marah, malah tidak bisa menahan tawanya sendiri. Dia bahkan tidak peduli dengan tatapan para cewek yang melihatnya dengan tatapan penuh tanda tanya sekaligus terpesona dengan Keanu yang tertawa lepas seperti sekarang. Mereka memang sering melihat Keanu tertawa dengan lepas bersama teman-teman begajulannya atau bersama dengan Keenan. Tapi ini pemandangan langka saat Keanu tertawa karena seorang cewek dan cewek tersebut adalah seorang ARSENA BELLATRIX.

****

Keanu Aliendra : Weekend kmn??

Sena mengerutkan keningnya. Tumben ada chat disaat weekend seperti ini. Biasanya ponselnya akan berubah menjadi silent mode diwaktu seperti sekarang, karena teman-temannya akan menghabiskan waktu diluar dan meninggalkan grup chat untuk sementara sebelum hari mengembalikan mereka dengan rutinitas sekolah yang otomatis akan meramaikan chat dengan obrolan yang tidak lebih kurang membahas tugas sekolah yang berlanjut ke topik-topik yang tidak ada ujungnya.

Key??

Tumben dia chat..

Sena segera mengetikkan chat sekenanya saja. Karena dia sendiri juga bingung harus menjawab bagaimana.

Sena Bellatrix : Mw ketoko buku..

Sena segera memasukkan dompetnya sebelum dia memasukkan ponselnya dan ternyata mendapat balasan yang mengejutkan dari Keanu.

Keanu Aliendra : Jemput gue, skrg.. Gw ikut..

Sena Bellatrix : Ngapain ikut??

Keanu Aliendra : Ya terserah dong.. Dah cpt, GPL..

Sena dengan bersungut-sungut memasukkan ponselnya kedalam tas. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikir Keanu. Ada saja kelakuan Keanu yang bisa secara otomatis membuat darahnya mendidih seketika.

"Ma.. Pa.. Sena keluar dulu ya??"

Teriak Sena ketika melihat orangtuanya ada ditaman belakang rumah.

"Emang mau kemana??"

"Ketoko buku.."

Jawab Sena sambil mencomot cookies yang ada dihadapannya.

"Sena berangkat sekarang ya.. Keburu panas..."

"Hati-hati, Sena.."

"Iya, Ma.."

Sena segera melajukan motor matic-nya. Sekarang tujuannya sedikit berubah, karena dia harus menjemput makhluk tengil yang tiba-tiba mengirim chat kepadanya menanyakan akan kemanakah dia diakhir minggu ini dan ternyata dia malah usil untuk mengikutinya.

****

Sena melongo saja ketika melihat Keanu sudah keluar dari rumahnya dengan penampilan seperti yang dilihatnya sekarang.

Dia itu mau ketoko buku atau olahraga sih??

Celana basket, baju sleeveless dan topi dengan warna baju serba hitam.

Keanu yang mendapatkan tatapan horor dari Sena, mengerjabkan matanya bingung. Salah apa lagi dirinya. Alasannya hari ini, dia memilih mengikuti Sena keluar karena dia sedang bertengkar dengan Aya berebut smoothies strawberry. Sudah tahu jika dia adalah penggila segala macam makanan berbau strawberry, tapi Mamanya malah hanya memberikannya segelas smoothies untuknya. Untuk hal yang bersangkutan dengan strawberry, dirinya memang tidak mau mengalah dengan siapapun, termasuk dengan adik-adiknya dan juga Keenan sekalipun.

"What??"

"Kita mau ketoko buku, Key.."

"Trus??"

"Ahhh.. cepetan ganti baju sana.."

Usir Sena berusaha mengembalikan Keanu untuk masuk kedalam rumahnya, mengganti pakaiannya sekarang.

"Kenapa?? Toh, gue masih tetep ganteng sekalipun kaya gini?? Udah banyak kan yang ke toko buku cuma pake baju kaya gini??"

Ucap Keanu membenahkan topi yang dikenakannya.

"Ngga mau tau.. Ikut atau gue tinggal??"

"Iya.. iya.. Bawel..."

Sena tidak peduli dengan perkataan Keanu tadi yang terpenting Keanu mau mengganti pakaiannya. Dia sudah rapi dengan pakaiannya sekarang, tapi yang tadi memaksanya untuk menjemput orang tersebut malah berpakaian seadanya.

"Bukannya lo tadi udah keluar??"

Tanya Keenan yang berpapasan dengan Keanu.

"Disuruh ganti baju.."

Keenan pun langsung tertawa dengan apa yang dikatakan Keanu.

"Siapa suruh pergi pake baju nge-gym.."

"Bawel lo.."

Keenan malah tak bisa menghentikan tawanya melihat ekspresi kesal dari kembarannya itu. Dia tidak menyangka jika Keanu akan dengan patuh mengikuti perkataan seseorang. Keanu itu tipe orang yang terlalu cuek dengan penampilannya.

"Sena sekarang dimana?? Jangan bilang lo biarin dia nungguin diluar??"

Keanu hanya mengangguk saja sambil mengusap tengkuknya. Emang ada yang salah dengan apa yang dilakukannya.

"Keanu Aliendra.. Adikku sayang.. Ini tuh udah siang, pastinya panas.. Ngga kasian apa cewek disuruh nungguin diluar?? Kalau dia pingsan gimana??"

"Cuma telat 9menit aja sombong lo..."

Protes Keanu yang kembali diingatkan dengan pangkatnya sebagai adiknya Keenan.

"Lagian.. Ini masih pagi.. Baru jam 10.. Okay?? Bye, Keenan Achalendra.."

Keanu memilih untuk ngloyor meninggalkan Keenan yang pasti kesal. Pasalnya dia menyebut nama Keenan tanpa embel-embelan 'Kak'.

Dan benar kata Keenan. Matahari weekend kali ini begitu terik, seolah mendukung orang yang sedang liburan diluar. Dia segera masuk ke rumah lagi.

"Ngapain balik lagi??"

Ujar Keenan sok kesal dengan Keanu.

"Pinjem mobil.."

"Ya udah.. Gunain aja.."

"Kuncinya, goblok.."

Keenan langsung menyipitkan matanya dan Keanu menganggukkan kepalanya mengerti maksud dari tatapan Keenan kepadanya.

"Kuncinya, kak Keenan ku sayang.. Saudara kembarku.. Satu-satunya cowok yang bisa duplikat gantengnya sama kaya aku.."

Ucap Keanu sambil menangkup kedua bahu dari Keenan yang akhirnya mampu menerbitkan senyum diwajah Keenan.

"Ada dikamar.. Ambil aja.."

Keanu segera ke kamar Keenan yang memang terpisah dengannya. Jika tidak terpisah, bisa-bisa tercipta perang dunia setiap hari dirumah mereka. Bukan karena Keanu jorok dan Keenan yang rapi. Mereka sama-sama pecinta kerapian. Tapi selera mereka soal kamar itu agak berbeda. Keenan dengan kamar yang terpenuhi dengan banyak buku. Sedangkan Keanu lebih suka kamar yang luas tidak penuh dengan barang-barang. Bahkan beberapa bukunya saja sengaja dititipkannya pada perpustakaan mini yang ada dikamarnya Keenan, agar tidak memenuhi meja belajarnya.

"STNK-NYA MANA??"

Teriak Keanu, karena Keenan yang ada dilantai satu sambil menikmati es krim dan film dihadapannya.

"Di dompet.."

Keenan percaya saja dengan Keanu tidak akan mengambil uang yang ada didompetnya. Mereka sudah mendapatkan jatahnya masing-masing dan tentu saja Keanu itu lebih banyak uangnya daripada dirinya. Sekalipun Keanu itu terkesan loyal dengan semua orang, tapi dia adalah tipe orang yang sangat pandai mengatur pengeluaran didompetnya.

"Gue pinjem dulu.."

Keanu dengan setengah berlari keluar dari rumahnya yang membuat Keenan hanya geleng-geleng kepala.

Sedangkan kabar Sena yang menunggu diluar, sudah setengah kesal menahan amarahnya. Hanya Keanu yang berhasil membuatnya menunggu seseorang, seperti sekarang.

"Udah ganti bajunya??"

Ucap Sena dengan jutek. Mungkin panas dari matahari sekarang mendukung panas hatinya yang sudah dongkol dengan cowok yang ada dihadapannya.

"Masukin tuh motor.."

Sena menautkan alisnya. Kalau motornya dimasukin, emang mereka mau naik apa ke toko bukunya. Jalan kaki. Terimakasih. Sena memilih meninggalkan Keanu saat itu juga, jika sampai Keanu mengucapkan hal yang dipikirkannya itu.

"Naik mobil. Panas.."

"Aaa.."

Sena langsung menganggukkan kepalanya sembali tersenyum canggung terhadap Keanu karena sudah berprasangka buruk terhadap dirinya. Sena segera menuntun motornya yang langsung diambil alih oleh Pak Paijo.

"Bisa nyetir kan??"

Sena langsung menganggukkan kepalanya. Dia memang bisa menyetir dan sesekali menggunakan mobil saat dirinya mengantar Mamanya belanja.

Keanu langsung duduk di kursi penumpang yang membuat Sena bingung sendiri. Emang siapa yang mau menyetir mobilnya.

"Nyetir duluan.. Kan gue ngga tau, lo mau ketoko buku yang mana.. Nanti pulang gantian gue yang nyetir.."

Pak Paijo yang melihat ulah Keanu hanya bisa tersenyum kepada Sena untuk memaklumi kelakuan tuan mudanya tersebut. Dia sangat mengenal bagaimana sifat dari anak majikannya tersebut yang terkadang kelewat jahil seperti sekarang.

Sena hanya bisa mengerucutkan bibirnya dan segera masuk kedalam mobil. Tidak ada yang bisa dilakukannya sekarang selain mengikuti titah dari cowok tidak tahu diri yang ada disampingnya.

Sena segera melajukan mobilnya. Dia mencoba mengambil hal positif dari inisiatif Keanu yang mengajaknya naik mobil saja daripada naik motor ditengah terik matahari yang bersinar begitu terangnya. Setidaknya dia bisa masih bisa merasakan dingin ditengah hatinya yang menahan kesal dengan cowok yang sekarang sedang asik dengan ponselnya. Tidak tahu apa yang sedang dilakukannya dengan earphone yang sekarang terpasang ditelinganya.

****