*****
Keanu dengan senyum tipis yang tidak dapat ditahannya sekarang melihat bagaimana tingkah laku dari cewek yang menganggap dirinya sebagai babu seorang Keanu Aliendra. Dia heran sendiri, mengapa cewek seunik Sena bisa menjadi Ketua OSIS.
Apa karena katanya dia galak??
Tapi sampai sekarang pun Keanu belum pernah mendapat omelan dari Sena. Pernah sih, tapi dia tidak pernah menganggapnya serius. Terlebih Sena mengomeli dirinya dengan tingkahnya yang imut, bagaimana caranya Keanu bisa menganggapnya serius.
"Cantik.."
Gumam Keanu yang terdengar jelas oleh Robbi yang kebetulan ada disampingnya.
"Iya cantik.. cem-cemannya.. Tapi bakal diambil orang kalau disimpen mulu.."
Ucap Robbi radha ngawur.
Keanu hanya mengerutkan keningnya saja, bingung dengan apa yang baru saja Robbi katakan.
"Bisa-bisa Sena itu balikan lagi sama mantannya.. And Goodbye, Keanu Aliendra. lo bakal langsung kedepak kalau itu beneran terjadi.."
"Gue biasa aja tuh.. Lagian gue bisa dapetin cewek lainnya.."
Balas Keanu dengan over-PD seperti biasa.
"Yakin??"
Keanu segera pergi menuju area lombanya. Dia tidak ingin Robbi terus menggodanya. Untung saja saat seperti ini tidak ada Rizki ataupun Diki yang dapat dipastikan dapat menambah kehebohan dari godaan yang dilancarkan oleh Robbi. Dia memang mulai mencintai Sena. Tapi bukan berarti dia se-desperate itu saat Sena bukan untuknya. Eh..
****
Memasuki area perlombaan, Sena menatap sekelilingnya yang berteriak-teriak memanggil nama 'KEN', padahal jelas yang ditulis mereka dalam poster adalah namanya Keanu Aliendra. Memang benar ada beberapa yang menyebutnya 'KEY', tapi kalah jumlah dengan yang salah memanggil. Dilihatnya apa yang dilakukan Keanu sekarang yang tampak serius dengan busur beserta anak panahnya. Sena menjadi penasaran, bagaimana perasaan Keanu sekarang yang malah dikira sebagai kembarannya.
Sena segera mengeluarkan ponselnya dan terlihat seperti mengetik sesuatu.
"KEY"
Teriak Sena sambil menghadapkan layar ponselnya kedepan yang sudah bertuliskan 'KEY'
"CHEER UP, KEANU ALIENDRA!!"
Sekali lagi Sena berteriak dan kali ini Keanu menghadap, melihat kearahnya. Terlihat senyum dari Keanu seperti biasa terbit dari wajahnya yang tadi terlihat serius.
Keanu terlihat kebingungan dan seperti berusaha membentuk sesuatu dari jarinya. Dia pun dengan ragu mengarahkan jarinya yang ternyata membentuk finger heart dan diberi kecupan jauh untuk Sena. Penonton yang sedari tadi heboh memanggilnya, semakin menggila dan nama dari 'KEN' malah terdengar lebih jelas, mendapati idolanya melakukan aksi semanis itu.
Untuk kali ini Sena sedikit kesal dengan penonton yang ada ditribun. Mereka itu salah menyebut nama orang, tapi masih dengan bangga berteriak memanggilnya seperti itu.
Sena agak ketar-ketir saat giliran Keanu yang harus menembakkan anak panahnya. Sena yang terbiasa melihat Keanu yang slengekan, kini berubah menjadi serius, meskipun dirinya sendiri pernah menemukan ekspresi wajah seperti itu dari Keanu saat mengerjakan PR Fisikanya.
Sena sendiri tidak terlalu tahu dengan lomba memanah, tapi bisa dipastikan jika Keanu mendapatkan skor yang memuaskan. Tergambar jelas dari bagaimana penonton mengekspresikan kegembiraan mereka saat Keanu menyelesaikan gilirannya.
"Ternyata lo patuh juga sama perintah gue.."
Ucap Keanu dengan senyum yang membaut para fans-nya heboh ngga karuan. Tapi mereka lebih heboh menanyakan siapa cewek yang sedang bersama Keanu sekarang. Mengapa dirinya bisa mendapatkan kursi terdepan, bahkan berada diarena lomba. Padahal mereka sendiri dilarang untuk terlalu mendekat.
"Gue kesini, karena mau pantau aja situasi lombanya.."
Balas Sena sambil memberikan orange juice pesanan dari Keanu tadi pagi.
"Tisu??"
Sena segera memberikan tisu yang sengaja dia bawa, karena dia tahu jika Keanu pasti akan memintanya.
"Bilang aja kalau lo mau kasih gue semangat.. Sampai teriak-teriak kaya gitu tadi.."
"Ge-er.."
"Gue ngga kepedean, tapi emang nyatanya gitu.."
"Terserah.."
Sena sudah mengerucutkan bibirnya dengan lucu yang membuat Keanu semakin tidak bisa untuk tidak menggoda cewek yang ada dihadapannya sekarang. Terlalu sayang untuk dilewatkan, jika dia berbaik hati menghentikan godaannya kepada Sena.
Sedangkan Sena, lama-lama dia juga ikut tertawa dengan candaan yang dikeluarkan oleh Keanu. Mereka bahkan tidak peduli dengan tatapan orang lain yang begitu penasaran dengan hubungan mereka berdua dan menginginkan interaksi seperti itu. Andai saja mereka tahu bagaimana hubungan antara Sena dan Keanu, bisa dipastikan mereka akan menarik kata-kata mereka dimana mereka menginginkan hubungan seperti yang Sena dapatkan dari Keanu.
****
"Sorry ya.. Hari ini, gue mau boncengan sama Riris?? Ngga papa, kan??"
Keanu tidak bisa membiarkan Riris mengendarai motor dengan keadaan seperti sekarang. Dia sendiri juga bingung. Mengapa disaat Riris sedang bergalau ria dan pastinya penyebab dari semua itu adalah kembarannya, tapi justru dirinya yang merasa bertanggungjawab pada Riris.
Seperti sekarang, disaat Sena sudah sampai didepan rumahnya seperti biasanya, namun dirinya malah menganggurkan tukang ojek kesayangannya itu dan memilih untuk memboncengkan Riris. Sedangkan tersangka utama dibalik semua ini sudah memilih untuk berangkat sekolah terlebih dahulu.
"Sena.."
Panggil Keanu sambil menjentikkan jarinya ke depan wajah Sena.
"Sena.. lo ngga papa, kan??"
Sekali lagi Keanu memanggil Sena.
"Hahh?? Ngga papa kog. I'm Okay.."
Jawab Sena pada akhirnya sambil menganggukkan kepalanya. Ada apa dengan dirinya. Mengapa ada sedikit rasa kesal saat Keanu yang hari ini memilih boncengan dengan Riris daripada dirinya. Mungkin dirinya kesal karena Keanu tidak memberitahunya dari awal dan membuat dirinya menunggu seperti kambing congek, jika akhirnya dia juga berangkat sendiri. Jika dia tahu dari awalkan dia tidak akan repot-repot kerumahnya Keanu. Terlebih dengan membawa 2 helm sekaligus.
"Thanks. Besok gue bakal bonceng lo lagi. Tenang aja. Cuma buat hari ini.."
Keanu dengan gemas menarik hidung bangir milik Sena yang membuat pemiliknya sukses untuk menggeplak bahunya sebagai balasan. Keanu tersenyum lega melihat bagaimana ekspresi dari Sena sekarang. Entah apa yang dipikirannya, dia hanya tidak mau membuat Sena sedih terlebih salah paham terhadap dirinya dan Riris. Setelah memastikan Sena sudah melajukan motornya, meninggalkan dirinya, Keanu segera masuk ke rumah untuk memanggil Riris yang pastinya masih bergalau ria karena sikap dari Keenan.
****
"Eh, hari ini suami lo boncengan sama adik kelas yang cantik itu loh.."
Kata Fita yang belum sempat meletakkan tasnya ketika melihat Sena sudah duduk dengan tenang dikursi.
"Trus emangnya kenapa??"
Jawab Sena dengan lesu. Dia juga tidak mengerti, ada rasa mengganjal dalam dirinya saat Keanu lebih memilih boncengan dengan Riris daripada dengan dirinya.
"lo ngga cemburu??"
"Buat apa gue cemburu??"
Sena dengan semangat mengelak apa yang dikatakan Fita untuknya.
"Yakin?? Serius nih??"
"Yakinlah.. Emang Key itu siapanya gue?? sampai gue harus cemburu sama dia??"
"Yakin?? Nanti kalau Key ternyata pacaran sama adik kelas itu lo bakal nyesel lagi??"
Sena hanya menggelengkan kepalanya dengan mantap dan berusaha mengalihkan pikirannya dengan mengeluarkan buku yang ada didalam tasnya.
"Awalnya cemburu menguras bak mandi.. Nanti kalau tahu beneran jadian, akhirnya nangis menuhin bak mandi lagi.."
Goda Fita yang membuat Sena mendumel ngga jelas.
Siapa juga yang cemburu??
Kalau dia jadian sama Riris.. Kan gue jadi enak..
Gue ngga perlu antar-jemput dia lagi..
Emang dia mau ada perang ketiga antara dirinya sama pacarnya??
****
Keanu bahkan merelakan jam istirahatnya untuk menemani Riris yang tadi mengiriminya chat untuk menyusulnya ke taman belakang sekolah. Keanu tidak masalah dengan permintaan Riris, tapi entah mengapa dalam hatinya berdoa semoga Sena tidak melihat semua ini. Dia tidak mau cewek babu kesayangannya itu salah paham.
"Tinggalin Kak Ken.. Okay?? Gue ngga mau lo nangis cuma karena dia.."
"Ngga bisa, Key.. lo tau sendiri kan gimana perasaan gue ke Ken??"
Keanu segera merengkuh Riris yang sekarang ini menangis meskipun tidak ada suara, namun airmata yang mengalir dipipi Riris cukup untuk membuatnya bertindak. Dia tidak mau orang-orang yang kebetulan lewat melihat Riris menangis. Bagaimanapun juga Riris berarti dalam hidupnya. Dia sudah seperti adiknya sendiri yang harus dijaganya. Dia tidak mau sampai ada seseorang yang menyakiti Riris, termasuk Keenan.
Tapi Keanu sendiri juga mengetahui alasan mengapa Keenan melakukan semua ini terhadap Riris. Dia sendiri juga tidak mengerti dengan tindakan Keenan. Haruskah sejauh ini yang dia rasa kali ini jika kembarannya itu sudah keterlaluan.
Dengan menghela nafas, dicobanya untuk menangkupkan wajah Riris yang belum juga menghentikan tangisannya.
"Udah dong.. Kalau lo emang mau sama Kak Ken, lo sendiri harus jadi cewek yang kuat. Masa cuma karena kaya gitu doang, lo nangis?? Gimana lo bisa buktiin, kalau lo itu emang pantes buat Kak Ken?? Hm??"
Keanu segera menghapus airmata dari Riris dengan jari kelingkingnya dilengkapi dengan senyum untuk menguatkan cewek yang ada dihadapannya. Andai dirinya tidak mengenal Riris sejak kecil, mungkin dia sudah jatuh hati dengan cewek yang pada nyatanya begitu mencintai kembarannya tersebut.
Keanu juga tidak tahu, mengapa dia tidak bisa mencintai Riris. Dia sayang kepada Riris, tapi lebih pada seorang kakak yang mencintai adiknya. Tidak lebih dari itu. Jika dia bisa mencintai Riris, pasti detik ini juga dia akan menjadikan Riris sebagai pacarnya. Setidaknya untuk mengobati sakit hati yang Riris rasakan karena Keenan. Tapi sayangnya, Keanu tahu jika dia tidak bisa melakukannya, karena sudah ada seseorang yang membuat hatinya bersinar.
****