Chapter 23 - Part 23

*****

Sesekali Keanu melirik ke arah Sena yang sekarang sedang berada diantara Deandra dan Aya. Sudah bisa ditebak jika 2 wanita yang begitu Keanu sayangi itu sedang menjahili seseorang yang begitu berarti juga untuk hidupnya.

Keanu memang harus merelakan waktunya setelah sampai rumah untuk membantu Keenan menyiapkan acara party dadakan ala Keluarga Al Rafaeyza. Jika ditanya relakah dia untuk melakukannya, dia tidak rela. Tapi mau bagaimana lagi daripada dia terkena omelan Mamanya. Dan tidak hanya berhenti menyiapkan ini itu segala macam, karena Keanu harus bertugas menjadi seksi dokumentasi.

"Sena.."

Sena segera menoleh ke arah suara Keanu yang memanggilnya. Setelah mengerti kode singkat yang diberikan oleh pacarnya itu, Sena langsung memberikan senyum tipis milik dirinya. Keanu segera menjepretkan momen tersebut dan ikut tersenyum melihat senyuman dari Sena.

"Cuma Sena aja nih yang difoto??"

Keanu yang mendengar kalimat sindiran dari Mamanya itu segera mengambil gambar wanita yang begitu dicintainya itu. Tidak lupa dengan member lain yang ikut dalam acara tersebut.

"Yang sabar ya kalau ngadepin sifatnya Key.."

Ucap Deandra setelah dia dan Sena ditinggal berdua saja. Tidak tahu kemana perginya putrinya setelah mendengar panggilan dari Riris.

"Hem??"

Sena hanya mengerutkan keningnya saja.

"Tante tau kog, ngadepin Key itu ngga mudah.."

"Tante salah, kalau tante beneran mikir Key kaya gitu.."

Sena memang sudah tidak canggung lagi dengan keluarga dari Keanu. Dia sudah sering main ke rumah Keanu, karena memang Keanu kalau ngajak jalan pasti ujungnya akan kerumahnya sendiri.

Sekarang gantian Deandra yang mengernyit bingung dengan kata-kata Sena yang terpotong itu. Dengan mengusap tengkuknya sebentar, Sena pun dengan senyumnya mencoba menjelaskan yang sebenarnya.

"Awalnya sih emang nyebelin sampai sekarang pun juga masih nyebelin. Tapi selama ini Key juga udah cukup sabar ngadepin sikap maupun sifat Sena.."

Sena mencoba menghirup udara sebanyak yang dia mampu untuk mencoba melanjutkan penjelasannya kembali.

"Kita sama-sama keras kepala.. Bahkan Sena jauh lebih keras daripada Keanu. Selama ini, Keanu lebih banyak yang ngalah daripada maksain Sena buat ngerti saat itu juga.."

"Dan pada akhirnya, Key maksain kamu juga kan buat ngerti maksudnya dia.."

Tebak Deandra yang dijawab anggukan dengan senyum dari Sena. Deandra ikut tersenyum saat itu juga.

"Key itu ibarat jiplakan Papanya tanpa ada satu pun yang tertinggal. Kalau Ken, mungkin sedikit banyak sifat tante yang menurun ke dia, tapi ngga untuk Key.. Dia benar-benar sama dengan Papanya. Makanya dia sering ribut sama Papanya dan berakhir dengan tante yang menjadi orang ketiga, agar Key bisa ngerti maksud dari Papanya.."

"Sena tau, keliatan banget.."

"Kamu udah tau rencana Key yang mau lanjut studi di luar??"

"Tau kog, tante.. Key udah cerita hal itu dari awal sebelum kami pacaran.."

Jawab Sena jujur. Dia tahu ke arah mana Mama dari pacarnya ini akan berbicara.

"Tante sih emang ngga berharap banyak.. Toh kalian masih muda.. Masih banyak hal yang ingin kalian raih.. Tapi tante lebih seneng kalau kalian saling menjaga satu sama lain dalam waktu yang selama mungkin. Jujur, kehadiran kamu sedikit membantu kami buat ngadepin sikapnya Key yang suka seenaknya sendiri.."

"Kita emang serius kog jalaninnya.."

"Kalian kepikiran buat nikah muda emang??"

Sena terkekeh sebentar dan berdehem untuk menetralkan suaranya kembali. Lucu juga dia memikirkan hal tersebut. Padahal dirinya dan Keanu belum pernah sekalipun memikirkan hal seperti itu. Seperti kesepakatan mereka, jika mereka berdua hanya berusaha untuk menjalani hubungan mereka apa adanya. Tapi bukan berarti mereka main-main, mereka hanya ingin menikmatinya saja.

"Ngga sampai mainstream gitu juga sih.. Kita cuma sekedar jalanin aja.. Yang penting kita nikmati waktu pas lagi bareng.. Keanu masih punya mimpi dan Sena juga punya mimpi buat kami raih.. Ya kalau direncana awal, kita bakal raih mimpi itu sendiri-sendiri. Tapi sekarang udah beda cerita.. Kita bakal bareng-bareng buat raih mimpi itu dan setelah itu kita tinggal mikirin kelanjutan hubungan kita.. Pokoknya masih lama deh, tante.."

Sena mencoba jujur saja kepada Mamanya Keanu, karena Keanu pun pernah mengatakan hal seperti itu kepada dirinya. Jadi dirinya itu sebenarnya hanya meneruskan perkataan Keanu kepada Mamanya sendiri.

Sedangkan Deandra..

Dia tersenyum lega mendengar pengakuan dari Sena. Kesannya memang antara Keanu dan Sena belum memikirkan hubungan mereka terlalu jauh dan itu sangatlah wajar, karena mereka juga masih SMA. Tapi mereka berdua juga serius dalam hubungan yang mereka coba jalankan tanpa berusaha untuk mengorbankan apapun pada diri mereka. Sekarang mereka masih dalam tahap belajar satu sama lain dan Deandra bisa pastikan jika hubungan mereka akan terus berlanjut, jika mereka selalu berusaha untuk menjaga apa yang sudah menjadi milik mereka.

Deandra tidak menyangka dengan sikap Keanu, seperti yang diceritakan Sena. Memang benar, jika selama Keanu mengenal Sena, dia sudah mulai berubah ke hal yang positif, seperti masuk sekolah dengan tertib. Karena sekali Keanu pernah mencoba untuk tidak masuk sekolah dan dalam waktu itu juga Sena dengan senang hati menjemput Keanu. Bahkan dia rela telat masuk sekolah, karena dia menunggu Keanu siap-siap kesekolah.

****

"Tadi ngobrolin apa aja sama Mama sampai serius gitu???"

Sena memasukkan ponselnya kembali setelah mengirim pesan ke Mamanya jika dirinya akan ke toko buku dan dilanjut dengan nonton film bersama Keanu.

"Kepo deh.."

Keanu berdecak saja sambil mengerucutkan bibirnya, tanda bahwa dirinya sedang kesal sekarang.

"Ngga usah manyun-manyun.."

"Bodo.."

Sena tersenyum saja melihat reaksi Keanu saat ini. Seperti yang pernah dijelaskannya. Keanu dengan semua sifatnya yang kadang Up dan kadang down seketika, tapi justru itulah yang memberi warna tersendiri dalam hubungan yang mereka jalani.

"Ngga serius sih.. Tante cuma kepo sama kaya anaknya yang satu ini.."

Goda Sena yang belum bisa mengembalikan mood dari Keanu. Cowoknya itu masih stay untuk melihat lurus kedepan, tanpa sedikitpun usaha untuk meliriknya sebentar.

"Tante cuma tanya aku udah tau belum sama rencana kamu yang bakal lanjutin kuliah di luar negeri.."

"Trus kamu jawab apa??"

Akhirnya Keanu menanggapi dirinya juga. Menghadapi Keanu yang ngambek itu gampang-gampang susah. Ya contohnya seperti sekarang.

"Ya aku jawab tau lah.. Karena emang aku udah tau.."

"Ngga ada yang lain??"

"Ehem.."

Dehem Sena sambil menggelengkan kepalanya.

"Yakin??"

Sekarang Sena gantian menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan dari Keanu.

"Tapi kamu bakal lama banget ya kuliahnya??"

Dengan satu helaan nafas, Keanu menepikan mobilnya. Dia tidak bisa berbicara hal serius seperti ini dengan konsentrasi terpecah untuk mengendari mobil.

"Denger dan jangan dipotong sebelum aku selesai jelasin, Okay??"

Sena menganggukan kepalanya yakin. Dia ikutan terbawa suasana serius yang dilihatnya dari wajah Keanu yang menatapnya saat ini.

"Kemungkinan besar emang aku bakal lama di Amerika nanti.."

"Jadi kamu bakal kuliah di Amerika???"

Potong Sena seketika. Dia belum tahu jika ternyata negara pilihan Keanu untuk melanjutkan sekolahnya adalah Amerika. Negara dengan patung Liberty nan jauh disana dengan perbedaan waktu yang cukup ekstrim.

"Aku bilang jangan potong dulu sebelum aku selesai bicara.."

"Iya.. Iya.."

Keanu tersenyum sebentar melihat reaksi Sena yang sepertinya tidak sabar menunggu penjelasan selanjutnya.

"Paling cepet 5 tahun, karena aku akan langsung ambil S2 disana.."

Sena sebenarnya begitu gatal untuk segera memprotes Keanu yang belum menceritakan hal ini kepada dirinya. Seharusnya dia mengetahui hal sepenting ini dari awal. Setidaknya untuk mempersiapkan hatinya saat ditinggal Keanu.

"Ini baru sekedar rencana aku, karena aku belum tahu pastinya kaya gimana. Makanya aku belum cerita ke kamu, Sena.. Masih banyak hal yang aku pikirin bersama orangtuaku dan Keenan.."

Airmata sudah mengalir begitu saja dari Sena yang membuat Keanu memejamkan matanya sebentar sebelum menghapus airmata itu dari cewek yang sekarang begitu spesial untuk dirinya.

"Ini yang buat aku belum mau jelasin hal ini ke kamu.."

"Tapi seenggaknya kamu cerita ke aku, Key.."

Memang benar jika rencana Keanu yang satu ini harus diperhitungkan jauh-jauh hari. Tapi bisakan kalau Keanu juga ikut menceritakan hal ini kepadanya. Sena tahu batasan pada hubungan mereka, tapi saat seperti ini dia merasa bahwa dirinya tidak masuk dalam perhitungan Keanu akan masa depannya.

Jadi buat apa, Keanu koar-koar jika dirinya serius menjalani hubungan ini dengannya. Sedangkan rencana sebesar ini yang secara langsung akan mempengaruhi hubungan mereka tidak diketahui oleh dirinya.

"Kamu masih serius sama aku kan, Key??"

"Sena.. Kamu bicara apa sih??"

"Jawab Key.."

Keanu menghela nafas panjang. Mungkin perang antara dirinya dan Sena masih tetap berlanjut.

"Iya.. Aku serius sama kamu, Sena.. Tapi asal kamu tau, aku belum cerita karena ini semua juga belum fix.. Aku pasti akan cerita ke kamu. Pasti.. Absolutely yes.. I will to tell. But for not now.."

Keanu menangkup wajah Sena yang dari tadi menunduk saja.

"Kamu masuk dalam perhitunganku untuk rencana ini.. Stop akan pemikiran kamu, jika kamu ngga berarti buat aku.."

Sekarang Sena berusaha untuk benar-benar menatap Keanu. Hanya ada sorot mata serius dari mata hitam milik Keanu yang sekarang juga menatapnya. Dan mengapa Keanu tepat sekali menebak apa yang menjadi pemikiran utamanya saat ini.

"Aku bakal cerita hal ini lebih lanjut kalau emang udah fix. Tapi kalau kamu emang mau tau, kamu bisa menanyakannya sewaktu-waktu. Jadi kita ngga perlu uring-uringan kaya sekarang.."

Keanu segera meraih Sena dalam pelukannya. Jujur dia paling tidak bisa melihat perempuan menangis, siapapun itu. Dan sekarang cewek yang sudah masuk dalam perhitungan hidupnya itu menangis karena dirinya. Dia begitu menyadari apa yang ditakutkan Sena selama ini. Begitu pula dengan dirinya.

"Aku butuh kamu percaya sama aku.. Kalau sekarang aja, kamu belum bisa kasih kepercayaan penuh ke aku. Gimana nantinya kalau kita lagi jauh-jauhan??"

Sena mengangguk saja. Memang benar apa yang diucapkan dari Keanu. Dia harus mulai memberikan kepercayaan penuh kepada Keanu. Dia harus mulai mengerti Keanu dengan sepenuhnya. Dalam hubungan seperti mereka berdua memang kepercayaan dan saling pengertian sangat mereka butuhkan, jika mereka masih mau untuk melanjutkan hubungan yang telah terjalin diantara mereka berdua.

****