*****
Keanu berusaha untuk menghirup oksigen sebanyak yang bisa ditampung oleh paru-parunya. Dihembuskannya dengan perlahan yang tanpa dia sadari membuat Sena malah tegang memikirkan apa yang akan terjadi.
"Gue ngga tau.. Gue harus bilang ini darimana.. Atau caranya gimana.. Just, let me to say.. I like you.. Bukan sebagai babu atau sebagai teman.. Tapi sebagai Sena.. Keanu yang mencintai Sena.."
Bahkan Keanu terasa mengucapkan semua itu dengan sekali tarikan nafas. Memang rasanya tidak mungkin, tapi Sena pun menjadi kesulitan mencerna setiap kata dan hanya bisa memahami kalimat terakhir dari Keanu ' Keanu yang mencintai Sena..'
Sena masih mengerjabkan matanya. Mencoba mengembalikan pikirannya. Mungkin ini hanya sekedar khayalan tingkat dewanya atas rasa frustasinya saat dia bergalau-galau karena cowok yang baru saja menyatakan cinta padanya.
"I know, you can't trust me.. But this is a fact.. Just let me to work for the first and forget it.. All of them.."
Keanu merasa frustasi melihat Sena yang hanya menatapnya tanpa bisa dia artikan sama sekali tatapan tersebut. Tapi satu hal yang dia simpulkan sekarang bahwa perjuangannya benar-benar menjadi yang pertama dan untuk terakhir kali. Tidak lebih dari itu.
Keanu yang kesal dengan dirinya sendiri memilih untuk meninggalkan Sena. Namun ada genggaman tangan yang menghentikan langkahnya. Meskipun itu hanya menggenggam jari kelingkingnya saja.
"Key..."
Keanu menatap sendu kepada orang yang baru saja memanggilnya.
"Don't make me to say it, twice.. If you just to put me down.."
Sena menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil memberikan senyum terbaiknya. Bolehkah dia sedikit berharap dari apa yang baru saja terjadi.
"I just want to say.. Thanks and good bye.."
Keanu mengernyitkan keningnya. Dia tidak mau terlalu berharap dengan apa yang akan dikatakan Sena di detik berikutnya. Dia cukup tahu diri dengan perasaannya saat ini.
"Terimakasih, karena udah buat gue deket sama lo.. dan selamat tinggal, karena dengan pernyataan tadi... Secara ngga langsung, bukankah itu berarti lo bebasin gue dari perjanjian gila yang udah kita buat.."
Keanu menghela nafasnya berat. Memang seharusnya dia sudah tahu bahwa ini yang akan terjadi. Dan dia menyesali dirinya sekarang yang pasti terlihat menye-menye didepan babunya atau lebih tepatnya 'Mantan Babu', karena dengan lancang Sena membebaskan dirinya sendiri seperti itu. Dan mungkin Keanu memang tidak ingin berhubungan lagi dengan Sena yang membuat dirinya mengiyakan apa yang diucapkan Sena.
"Tapi bolehkah gue minta satu hal lagi dari lo??"
"As you wish.."
"Mau ngga seorang Keanu Aliendra menjadi pacarnya Arsena Bellatrix??"
Ucap Sena dengan senyum mengembang di wajahnya. Berbanding terbalik dengan Keanu yang hanya terdiam.
"Diem.. artinya ngga??"
Ucap Sena sekali lagi dengan senyum yang masih terukir. Padahal dia berusaha untuk membuat semuanya seimbang. Keanu yang menyatakan cinta dan dirinya yang bertugas untuk mempertegas hubungan mereka selanjutnya. Dia tahu seberapa penting harga diri bagi Keanu. Dia juga ingin berjuang seperti yang Keanu lakukan dan memilih untuk membuat nama dalam hubungan mereka.
"Ternyata gue salah perhitungan.. Okay, kalau seorang Key ngga mau jadi pacarnya Sena ngga papa.. It's Fine.."
Sena menghela nafasnya. Ternyata dia terlalu banyak berharap dari pernyataan cinta Keanu. Seharusnya dia tahu, jika Keanu terlalu sering menerbangkan hatinya dan akan menjatuhkan sedalam-dalamnya dasar dari bumi. Seperti yang biasa dilakukan. Tapi dengan alasan apa yang membuat Keanu menyatakan cintanya tapi tidak menginginkan adanya status yang pasti. Dia itu cowok, seharusnya dia lebih tegas dalam hal seperti ini.
"Bukan itu maksud gue.."
Baru selangkah Sena akan meninggalkan Keanu dari tempat berdirinya sekarang. Bahkan Sena pun bisa mendengar helaan nafas dari Keanu.
"Bukan karena gue ngga mau pacaran sama lo. Tapi ada alasan lain, mengapa gue ngga bisa jawab tawaran lo tadi.."
"Katakan, Key.. Jangan bawa hubungan kita dalam grey area.."
"Setelah lulus, gue akan melanjutkan sekolah ke luar negeri.."
"And then??"
Sena tidak mengerti dengan alasan yang baru saja Keanu katakan. Apa masalahnya, jika Keanu mau melanjutkan sekolahnya ke luar negeri. Dia tidak akan melarangnya. Itu hidupnya Keanu. Sudah sepantasnya Keanu memikirkannya mulai dari sekarang.
"lo ngga masalah sama LDR-an??"
Keanu hanya tidak ingin hubungan yang dia jalani dengan serius berakhir ditengah jalan. Dan itu alasannya karena pasangannya tidak kuat dengan hubungan jarak jauh. LOL.. Dia tidak ingin membuang-buang waktunya untuk hal seperti itu. Dia hanya ingin hal yang pasti. Dan pastinya adalah dia berkesimpulan jika Sena tidak akan suka dengan hubungan jarak jauh.
"Gue emang bermasalah dengan hubungan jarak jauh, karena gue bukan tipe orang yang kuat cuma berbekal percaya aja.."
Tuh kan.. Belum juga pacaran, tapi dia udah ngga mau..
"Tapi berhubung lo udah merencanakan ini semua dan disatu sisi gue ngga mau sekarang gue buat jauh-jauhan sama lo.. Gue terima konsekuensi dari rencana hidup lo itu.."
"Sena..."
Dengan sedikit penekanan saat pengucapannya, dia menatap Sena begitu dalam. Seakan Sena tidak bisa lari hanya dengan tatapan tersebut.
"Gue serius.. Gue ngga mau hubungan kita nantinya putus karena alasan konyol kaya gitu.."
"Dan lo lebih konyol karena memikirkan hal yang tidak-tidak.."
Sena sekarang meraih tangan Keanu. Mungkin dirinya harus sedikit agresif sekarang. Masa bodoh dengan apa yang dipikirkan Keanu terhadapnya nanti. Yang penting dia tidak akan kehilangan kesempatan langka ini. Dia yakin tidak akan bisa meraih Keanu lagi, jika dia melepasnya kali ini.
"Denger.. Kalau lo takut bahwa nantinya kita ngga bisa jalani hubungan ini dengan semestinya.. Ngga seperti yang lo harapkan. Bukan berarti itu adalah kesalahan lo. Tapi karena kita ngga bisa mencapai titik dimana yang lo mau dan itu yang terbaik saat itu juga, ketika pilihan yang lain bukan yang terbaik.."
Keanu masih menantikan kelanjutan penjelasan dari Sena. Dia ingin tahu mengapa Sena kekeuh dengan pendiriannya.
"lo mau serius dengan hubungan ini.. Gue juga akan serius. Gue akan belajar apapun untuk mengetahui cara mencintai lo dengan benar, Key.. Tapi jangan buat ngrasa digantung dengan lo yang bilang cinta dan pada ujungnya lo ngga memepertegas maksud lo bilang cinta ke gue.."
"Karena gue cuma mau lo tahu.."
Sena tambah stress sekarang. Sudah agak siang dan hampir masuk, tapi dia masih kesulitan meyakinkan Keanu.
"Iya setelah gue tahu lo mau gimana?? lo mau ngekang gue ngga boleh jalan sama cowok lain?? Cemburu ngga jelas?? Uring-uringan?? Hah??"
Keanu diam saja. Dia mengiyakan apa yang dikatakan Sena, karena pastinya dia akan begitu nantinya. Tapi bisakah Sena sedikit mengerti maksud sebenarnya dari dirinya.
"Trus hubungan lo sama Ilham?? Bukannya lo udah balikan sama dia.."
Sena tidak tahu, jika Keanu ternyata sudah mengetahui tentangnya sampai sejauh ini. Sampai tahu hubungan antara dirinya dan Ilham. Tapi jika Keanu berpikir bahwa masih ada ikatan seperti yang dipikirkan Keanu, dia salah besar. Karena pada nyatanya antara dirinya dan Ilham benar-benar murni sudah putus dan memilih untuk menjadi teman. Kemarin pun dia ketoko buku bersama Ilham, karena tidak sengaja bertemu diparkiran mall. Keanu harus tahu itu.
"Kita udah putus.."
"Really??"
Keanu tidak mungkin percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Sena. Tidak mungkin jika sudah putus masih bisa jalan bareng seperti yang dilihatnya kemarin. Pikirannya masih kolot akan masalah yang satu ini, tapi Keanu hanya berusaha serealistis mungkin.
"Terserah.."
"Mau kemana??"
Ucap Keanu sambil menggaet tangan Sena.
"Masuk.. Udah bel.."
"Kita belum selesai.."
Sena mendengus kesal setengah mati. Ini semua tidak akan pernah selesai jika dirinya harus meyakinkan Keanu dengan sifat batunya itu.
"Ngga akan pernah selesai kalau lo masih batu kaya sekarang.."
"Okay, FIX.. Kita pacaran.."
Keanu meninggalkan Sena dengan keputusan semena-mena.
Sena sudah habis pikir, kemana otak cowok itu yang mengajaknya pacaran, tapi malah seperti mengajaknya untuk berperang. Sena memang tidak mengharapkan lebih. Tapi bisakah Keanu untuk sedikit saja bersikap lebih manis. Percuma memiliki wajah ganteng yang terpampang jelas, tapi pada nyatanya tidak bisa menyenangkan hati seorang cewek. Siapa yang mau ditembak dengan cara kaku kaya robot seperti yang dilakukan Keanu terhadapnya tadi.
Sena segera menuju kelasnya. Setidaknya ini jam olahraga, jadi jika dirinya sedikit telat, tidak akan jadi masalah. Tapi masalahnya jadwal olahraganya bebarengan dengan jadwal olahraga milik Keanu. Dia tidak tahu, apakah dia harus senang atau bersedih dengan ucapan terakhir dari Keanu.
****