*****
Kelas XI IPA-2 tiba-tiba berubah dalam mode senyap setelah sebelumnya mereka tengah asik menyamut jam istirahat. Sena yang awalnya biasa saja, segera mengikuti kemana arah sorot mata dari Fita terfokus sekarang.
"Key.."
Gumam Sena pada dirinya sendiri setelah melihat siapa yang duduk dihadapannya sekarang. Bahkan Keanu tidak perlu mengusir si pemilik kursi tersebut, karena Umi sudah lebih dulu sadar diri untuk menawarkan kursi yang kosong karena dirinya yang akan ke kantin. Andai temannya itu tidak lapar, setelah perang puputan mengikuti mata pelajaran Fisika, bisa dipastikan jika Umi akan memilih untuk berdiam diri dikelas sembari melihat pemandangan menyegarkan dengan hanya melihat Keanu Aliendra.
"lo lupa sama bekal makannya.."
Ucap Keanu santai sambil menyerahkan kotak makannya kehadapan Sena. Seperti biasa, dia akan melihat situasi disekitarnya dan sekarang semua orang yang tersisa dikelas, melihat apa yang dilakukan Keanu terhadapnya. Acara berangkat dan pulang bareng Keanu saja sudah menimbulkan gosip yang tidak-tidak dan bahkan menjadi trending topic beberapa hari. Dan ini... Keanu dengan baik hati atau emang dirinya yang kurang kerjaan memberikan bekal makanannya langsung ke kelasnya.
Memang sih, itu sudah menjadi kebiasaan Keanu memberikan bekal yang dibawanya dengan alasan pasti Sena belum sarapan dan Sena pun tidak bisa menolaknya. Selain karena dia tidak mau mencari masalah lainnya dengan cowok yang tengah senyam-senyum ngga jelas dihadapannya, dia juga terlalu menyukai semua masakan yang ada di dalam kotak makanan tersebut.
Sebut saja dari sekedar sandwich alpukat, nasi goreng, toast...
Sampai makanan yang berat-berat, kaya ayam penyet, rendang makanan fovoritnya Sena dan masih banyak lagi yang tidak bisa Sena sebutkan satu per satu, karena semenjak dia mengantar-jemput Keanu, semenjak itu juga dia seakan tidak pernah kekurangan gizi.
"Hehehe..."
Sena hanya nyengir terpaksa.
"Emang hari ini, Tante bawain apaan??"
Sena dengan kikuk mengusap tengkuknya, karena Keanu malah senyum ngga jelas dengan terus menatapnya.
"Ada toast strawberry sama nutella.."
Jawab Keanu dengan santai.
"lo mendingan cari susu atau kopi.. Whatever.. yang penting cocok sama toast-nya.."
Tambah Keanu yang membuat Sena cemberut saat itu juga. Jadi Keanu kesini hanya untuk menyuruhnya membeli susu atau apalah itu yang baru saja Keanu katakan.
"Kenapa ngga sekalian ke kantin?? Ngapain harus nyuruh gue?? Emang gue babu lo apa??"
"Emang.."
"Gue ralat ya.. Gue itu cuma tukang ojek yang lo paksa.. dan itu bukan berarti gue itu bisa lo suruh-suruh seenak jidat lo.."
"Sama aja.."
"Maksudnya??"
Sekarang, Sena yang malah mengernyit bingung dengan maksud kata 'Sama aja..' dari Keanu.
"Antara lo jadi tukang ojek.. atau lo jadi babu gue.. Gue anggep sama aja.."
"Key..."
"Hush... Hush... Cepetan beli minumnya, keburu bel masuk.."
Sena dengan sangat terpaksa mengikuti perkataan dari Keanu. Jika dia terus-terusan bertengkar dengan si kutu kupret Keanu, bisa-bisa dia akan kehilangan momen untuk istirahat. Dia pun menghentak-hentakkan kakinya sebagai tanda jika dirinya marah dengan perlakuan yang diterimanya sekarang. Sedangkan Fita yang dari tadi hanya sekedar menjadi penonton, juga ikut membuntuti Sena dari belakang. Fita mau saja melerakan jam istirahatnya hanya sekedar bisa ngobrol bareng dengan Keanu, tapi setelah istirahat kelas mereka ada mata pelajaran matematika yang siap menguras makanan yang baru masuk. Jadilah dia merelakan momen langkanya tersebut. Toh kalau Sena masih jadi tukang ojeknya Keanu, masih banyak kesempatan untuknya berdekatan dengan Keanu.
****
Kali ini Sena membelikan susu rasa strawberry untuk Keanu tiga sekaligus. Dia tidak mau kejadian, dimana Keanu berhasil membuatnya harus wira-wiri kekantin hanya sekedar untuk membelikan Keanu minuman terulang kembali.
"Abisin tuh, toast-nya.."
Sena segera meraih kotak makanan tersebut dan menautkan alisnya seketika itu juga.
"Ini kan masih banyak..."
"Makan aja.. Dirumah pasti masih banyak kog.."
BOHONG. Jika Keanu tidak meminta Mamanya untuk membuatkan toast strawberry favoritnya itu, mana mungkin masih ada persediaan dirumah. Kecuali jika Aya dengan baik hati mau menyisihkan satu potong saja toast itu untuknya.
"Beneran?? Ngga bohong kan??"
"Hm.. Keliatannya lo seneng banget pas tau, gue bawain toast sampai ileran kaya tadi. Sekarang pun juga kayanya masih ileran.."
Jawab Keanu sembari menganggukkan kepalanya menikmati susu strawberry untuk yang keduanya.
"Apaan sih.."
Sena segera mengambil toast tersebut. Jujur, makanan yang ada dihadapannya sekarang memang menggugah selera siapapun yang melihatnya. Jika saja Fita ada disini, pasti dia akan meminta Sena untuk membaginya. Untuk kali ini, Sena benar-benar menikmati toast yang strawberry-nya langsung terasa dalam sekali gigitan. Ditambah dengan nutella yang meleleh dimulutnya, membuatnya tanpa sadar sudah memejamkan matanya karena merasakan enaknya.
"Enak banget ya??"
Tanya Keanu yang terlihat senang ketika Sena begitu menikmati makanan yang dibawanya tersebut. Mungkin dia harus berterimakasih kepada Mamanya, karena telah membantunya untuk mendekati cewek yang harus diakuinya telah berhasil mencuri perhatiaanya.
Sena hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menggigit toast yang ada ditangannya.
"Abisin dong.."
Sena menggelengkan kepalanya. Dia sudah cukup dengan 2 potong toast yang berhasil ditandaskannya dan menyisakan sepotong lagi.
"Mau cari alesan biar bisa bawa kotak makanan gue??"
Sena langsung menepuk jidatnya. Untung saja Keanu menyebut kotak makanan yang tidak sempat dikembalikannya kemarin.
"Sorry..."
"Lain kali, kalau mau buat gue kesel.. jangan pake cara dengan lo bawa-bawa barang nyokap gue.. Mending gue disuruh keliling sekolah ini 10 kali daripada dengerin omelan beliau.."
Sena mengernyitkan keningnya. Dia tidak percaya jika seorang bedugalan seperti Keanu ini nyatanya takut dengan orangtuanya, terutama Mamanya.
"Awesome.."
Ucap Sena tanpa disadarinya.
"lo ngomong apa barusan??"
"Awesome.. Seorang Key.. Keanu Aliendra.. Biang kerok di sekolah, nurut sama Mamanya.."
Keanu yang mendengar penjelasan dari Sena, mendengus sebal.
"Gue bandel.. Bukan berarti gue durhaka sama orangtua. They are my precious.. Not.. Our precious.."
Sena menganggukan kepalanya mengerti dengan jalan pikiran dari Keanu sekarang dan bagaimana hubungannya dengan keluarganya. Selama ini dia selalu mengira, jika Keanu tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Terbukti dari Keenan yang tampak tenang-tenang saja dengan kelakuan dari Keanu. Tapi semenjak kejadian dimana seperti takdir mendekatkan dirinya dengan Keanu, dia menjadi tahu yang sebenarnya. Bahwa Keenan-Keanu itu saling menjaga satu sama lain dengan cara mereka. Tidak perlu semua orang tahu akan bagaimana kedekatan mereka, intinya mereka saling percaya. Dan hubungan Keanu dengan keluarganya juga sangat dekat. Salah satu buktinya, Mamanya Keanu saja selalu menyiapkan bekal makanan untuk anaknya tersebut.
"Okay.. Daripada lo, semakin terkesima dengan pesona seorang Keanu Aliendra.. Gue undur diri.. Jangan lupa.. Besok balikin kotak makannya.. Bye.."
Sena sekarang menggerutu, menyumpahi kepedean dari Keanu yang benar-benar telah overdosis. Satu hal yang begitu disesali dari Keanu selama ini, mengapa Keanu tidak bisa sekalem Keenan yang tenang, terkenal bijak didalam organisasi, pinter dan pastinya ngga begajulan kaya kembarannya Keanu.
Keanu hanya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sena saat itu yang mungkin siap menerkamnya andai bel masuk tidak berbunyi. Dia jadi tidak sabar menunggu waktu pulang sekolah. Apa Sena masih tetap marah padanya atau sudah biasa-biasa saja.
****
"Key... lo ditungguin sama Bang Reza dibelakang sekolah..."
Ucap Diki bersamaan dengan Sena yang sudah tepat ada disampingnya sekarang.
"Ngapain dia nungguin gue?? Mau ngajakin pulang bareng?? Thanks, gue udah punya supir pribadi.."
Timpal Keanu yang membuat Sena mendelik sebal menatap Keanu yang malah senyum-senyum ngga jelas.
Si Key kenapa sih hari ini senyum-senyum ngga jelas sejak tadi??
jangan-jangan, otaknya emang beneran udah terlalu gesrek kali ya..
"Sialan lo.. Udah sekarang lo mending ikut gue.. Robbi sama Rizky udah disana.."
Keanu menggaruk keningnya bingung.
Pasalnya, berurusan dengan kakak kelasnya itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan itu berarti dia harus merelakan waktu pulangnya bersama Sena tergadaikan lagi.
"lo pulang duluan aja.. Gue ternyata urusan penting.."
Sena mengernyitkan keningnya. Dia tahu, berurusan dengan Reza itu adalah pertanda buruk bagi siapapun, termasuk Keanu.
"Gue boleh tau urusannya apa??"
Entah ada angin badai apa, intinya Sena kepo dengan urusan apa yang membuat Keanu merelakan dirinya pulang duluan. Tidak seperti kemarin yang harus beradu urat-saraf-otot untuk sekedar berdebat dengan Keenan.
"Kepo banget.. Yang pasti ini bukan urusannya cewek atau cowok jadi-jadian.."
"Gue ketua OSIS disini, Key.. Gue bisa aja lapor saat ini juga, kalau ada sesuatu hal yang mencurigakan.."
Keanu menghela nafasnya. Ternyata berdekatan dengan Sena itu bisa memperumit urusannya, seperti sekarang.
"Ngga akan mencurigakan selama gue ada disana.. lo bisa percaya hal itu. Kalau lo emang ngga percaya, lo bisa laporin gue ke Keenan.. Biar dia yang bertindak.."
Kini giliran Sena yang menghela nafasnya. Dia menyadari jika sudah ikut campur terlalu jauh dengan hidupnya Keanu. Emang dia siapanya Keanu. Dia kan cuma tukang ojek yang tugasnya antar-jemput Keanu. Kalau hari ini Keanu kasih izin dia pulang duluan, ya berarti Keanu ada urusan dan tidak mengharuskan dirinya untuk mengantar pulang Keanu.
"Be carefull.." Ucap Sena akhirnya dan Keanu hanya mengangguk saja.
Keanu yang sudah ditunggui Diki yang sedikit jengah dengan tontonan drama yang diperankan oleh Keanu dan Sena dihadapannya mengikuti langkah lebar dari Keanu menuju belakang sekolah.
Sena mencoba percaya dengan apa yang diucapkan Keanu kepadanya, sekalipun dia tidak bisa percaya dengan apa yang akan dilakukan kakak kelasnya itu yang terkenal sebagai pentolan tawuran dari sekolahnya. Sena segera memakai helmnya dan melajukan motor maticnya untuk pulang.
****