Chereads / It's My Turn To Betray You / Chapter 4 - Kontrak Perjanjian

Chapter 4 - Kontrak Perjanjian

"Brengsek!"

"HAHAHAHA! ASTAGA, AKU BISA MATI KARENA TERTAWA! BODOH! KAU BENAR-BENAR BODOH!"

Tak tahan dengan hinaannya. Aku segera bangkit dari lantai dan berlari meraih kerah bajunya dengan cepat, namun Alex tampak tak terkejut atau panik dengan seranganku yang tiba-tiba. Wajahnya cukup santai dan sama sekali terlihat tak terganggu. Dia justru terus tertawa keras tanpa memperdulikan kemarahanku dan kondisi kerah bajunya yang berantakan.

"Berhenti main-main sialan!"

"Tidak mau, aku benci hal yang membosankan."

"Itu bukan masalahku!"

"Tentu itu juga masalahmu, kebodohan apa yang kau bicarakan?"

Dia menyeringai seperti seekor rubah dan menatapku seperti mata ular yang begitu licik dan licin. Aku tidak paham, kenapa karakternya bisa sehancur ini, tak ada satupun perlakuan baik darinya sejak awal kami bertemu.

Lagipula, mau bagaimanapun dia adalah seorang Pendamping Kemalangan. Aku seharusnya tidak perlu merasa heran hanya dengan mendengar kelas pendamping apa dia ini.

Alex datang hanya untuk mereka yang mengalami kemalangan dan keputusasaan yang menyakitkan. Sifatnya benar-benar cocok dengan kelasnya yang hanya bisa mendampingi orang-orang yang mati karena hal buruk dan menyiksa.

Dia tidak datang pada mereka yang mati dengan damai atau karena hal baik, seperti mengorbankan dirinya untuk orang lain atau apapun itu. Dia hanya mengulurkan tangannya bagi jiwa yang malang dan miskin.

"Menyebalkan."

"Hmm, apa? Apa kau mengatakan sesuatu?"

"Tutup mulutmu!"

"Kejamnya, kau tidak perlu sekasar itu padaku."

"Kenapa? Apa kau tidak terima?"

Alex tiba-tiba mencengkeram tangan kananku dan memiringkan kepalanya, kemudian menatapku dengan wajah merengut. Dia terlihat masih tidak terganggu dengan tanganku yang mencengkeram kuat kerahnya, dan seharusnya itu membuatnya tercekik.

Dan lagi-lagi, dia mulai membuat ekspresi menjijikkan yang benar-benar ingin kuiris dan kubakar sampai menjadi debu.

"Aku pendampingmu kan, bersikaplah lebih lemah lembut. Kau tahu, seorang pendamping sepertiku juga punya hati dan tubuh yang rapuh. Tidakkah kau melihat seluruh tubuhku sedang tersiksa sekarang?"

"Kau menjijikkan."

"Aku mengatakan yang sejujurnya."

"Berkata jujur adalah salah satu hal yang tidak akan pernah kau pikirkan, Alex. Kau tidak bisa menipuku semudah itu. Dan kau, apa kau tidak bisa menghargaiku untuk sebentar saja, huh? Apa kau tidak bosan terus bermain-main? Tidak bisakah kau menghargai dan memperlakukan orang lain dengan baik?!"

Mendengar itu, Alex justru cekikikan dan menatapku dengan ekspresi yang sangat jengkel. Wajahnya kembali berubah menjadi sangat dingin dan segera menekan kehadiranku dan menyudutkanku. Auranya berubah begitu berat dan kelam, dan bulu kudukku seketika berdiri dengan perasaan horror yang mengalir ke sekujur tubuhku.

"Hah~ Lagi-lagi seseorang mengatakan hal omong kosong itu. Aku benar-benar bosan mendengarnya, itu payah dan konyol."

"Hah? Apa lagi yang kau katak- Aghh ...!"

Itu kuat dan benar-benar menyakitkan! Alex tiba-tiba meremas tangan kananku dengan kekuatan yang luar biasa, hanya dengan menggunakan satu tangannya. Tulangku terasa seperti ranting kayu yang diremukkan oleh mesin penghancur. Tubuh kurus itu benar-benar tidak bisa menggambarkan seberapa kuatnya bajingan ini.

"Kau pikir kau ini siapa, hmm?"

"... Egh ... ap-apa maksudmu!?"

"Kau itu sudah mati, Charles! Dan kau tidak akan di sini tanpa bantuanku ... Sang Pendamping Kemalangan. Apa kau pikir aku harus menghormatimu atau menghiburmu sekarang? Haha, Charles. Memangnya siapa kau? ... apa kau atasanku? Temanku? Atau mungkin keluargamu?"

"...."

"Kau bukan siapa-siapa. Kau hanyalah daging busuk yang meminta pertolonganku, Si Malang yang menyedihkan! Kau tidak berkuasa atasku, kau hanyalah kelinci kecil yang kehilangan kaki dan telinga mungilnya. Aku bebas melakukan apapun terhadapmu, bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya? Itu sudah ada di dalam kesempatan, dan kau menerimanya."

Mulutku segera terkunci rapat.

Tubuhku membeku dan aku merasa sedang berhadapan dengan monster yang sangat mengerikan dan kuat. Auranya jelas-jelas berbeda dan sangat mengintimidasiku.

Jadi, inilah sosok 'Pendamping.'

Aku hanya bisa terdiam, tubuhku kaku dan tatapanku terus bergetar hanya dengan mendengar beberapa kalimatnya. Tanganku mulai kehilangan kekuatannya dan aku hanya bisa menunduk dengan ekspresi yang menyedihkan.

Aku pun segera melepaskan kedua tanganku dari kerah bajunya, dan alex dengan santai merapikannya kembali.

Auranya terasa kembali seperti sedia kala, namun ... perasaan takut dan pengecut ini tetap tertinggal di pikiranku.

Apa yang dia katakan adalah benar. Aku tidak punya hak untuk protes atau membuatnya menghormatiku dan menghargaiku. Aku bisa kembali hidup karena dialah yang mendengar doaku dan menerima permintaanku untuk membalaskan dendam ini.

Jika, dia tidak mengulurkan tangannya saat itu. Aku pasti hanya akan membusuk di hutan itu dan menjadi tulang belulang. Termakan oleh waktu dan dilupakan sebagai pecundang.

"Hmm, apakah kau sudah tenang, Lorrian?"

Alex tersenyum lebar dan aku hanya bisa menatapnya dengan ekspresi kalut. Aku hanya menjawabnya dengan menganggukkan sedikit kepalaku.

Aku merasa seperti seekor anjing Shiba yang menyedihkan.

"Baiklah! Kurasa itu sudah cukup."

Dia tiba-tiba menepuk keras tangannya dan mengejutkanku. Jantungku terasa seperti dihantam dengan paku yang berukuran besar dan meledak.

"Ah! Oke! Lupakan itu, dan kenapa kita tidak masuk sekarang? Kau sudah berkerja keras, bukan? Kau sudah susah payah membuka pintu ini. Dan, inilah saatnya mendapatkan jawaban yang kau inginkan."

Aku heran dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Namun, kurasa itu lebih baik daripada tetap berada pada situasi yang mencekam seperti itu lagi.

Aku pun melihat ruangan itu, namun karena lampunya yang mati dan seluruh jendelanya yang tertutup rapat. Aku sama sekali tak bisa melihat apapun di dalamnya.

"Gelap."

"Ah, benar, aku akan menyalakan lampunya."

Alex lalu berjalan ke arah saklar yang berada tak jauh darinya. Dan kemudian, dia menekan kedua tombol yang tersedia di sana, lalu ....

Click!

"...."

"...."

"...."

"... Wow. Ini lebih dari yang kubayangkan."

*****

.

.

.

.

.

"Apakah kau sudah siap?"

"Kalian gila! Bukankah aku sahabat kalian?!"

[ Hmm, jadi inilah ingatannya. ]

"Oh, lihatlah pecundang ini! Lucu sekali, apa kau mau menangis? Ayo, menangis lah! Panggil polisi atau para pecundang lainnya untuk menolongmu! Itupun kalau kau bisa."

[ Siapa wanita itu? Dia cantik namun ucapanya benar-benar kasar. Aku tidak menyukainya. ]

"Hahahaha! Percuma, Lorrian. Ini adalah hutan yang sangat terpencil, tidak ada orang yang tertarik ke hutan menyedihkan ini. Kau sendirian di sini, ah- aku dengar di sini ada beruang dan serigala. Bukankah itu bagus? Bertemanlah dengan mereka. Karena mereka juga pecundang, sama sepertimu."

[ Hmm, dia cukup tinggi dan punya wajah yang tampan, aku yakin ada banyak wanita yang meliriknya dan menginginkannya menjadi pasangan hidup. Tapi, sikap macam apa itu?! Dia sepertinya tipe yang suka membuli dan tak menghormati orang tuanya. Tipe orang yang sangat kubenci, aku ingin memukul wajahnya. ]

"Hei kalian! Berhenti main-main dan cepat singkirkan dia! Jangan membuang-buang waktu."

[ Apa dia pemimpin mereka? Dia laki-laki yang sepertinya cukup karismatik dan memiliki karakter seorang pemimpin. Tapi, situasi ini .... ]

"Tu-tunggu! Hentikan! ka-kalian benar-benar sudah gila!"

"Apa maksudmu? Kami cukup waras kau tahu. Kenapa kau tidak menanyakannya pada dirimu sendiri?"

"KALIAN LAH YANG MENIPUKU! AKU TELAH MEMPERCYAI KALIAN! DAN INI BALASANNYA?! JANGAN BERCANDA BRENGSEK!"

"Ugh, berisik sekali."

"Salahmu sendiri yang mencari tahu terlalu jauh. Kau tahu, terkadang keingintahuan bisa membunuh manusia. Dan sekarang, itu terjadi padamu."

"Aku tidak menyangka kau bisa mendapatkan informasi semacam itu dan membongkar rahasia bisnis kami. Kau sendiri sudah tahu, kan? Seberapa susah dan lamanya kami membangun pabrik itu. Tentunya, setelah kami tahu jika kau sudah mengetahui rahasia dibaliknya, kami tidak mungkin hanya berdiam diri dan menonton. Aku tidak ingin usaha kami berakhir sia-sia!"

"Jadi~ Charles Lorrian. Kau harus mati."

"Maaf kawan. Kau seharusnya tetap diam di rumahmu dan bermain game online, dan bukannya justru bertingkah seperti seorang detektif dan membongkar rahasia kami."

"BAJINGAN! AKU PASTI AK-"

[ AH- TIDAK! ]

[ Aku tidak bisa! aku tidak bisa melihatnya. Itu mengerikan, itu mengerikan. Aku ingin muntah!"

"Apakah dia sudah mati?"

"Apa kau bodoh? Kau baru saja melihatku menembak kepalanya! Tentu saja dia sudah mati bodoh. Tidakkah kau lihat darah itu?!"

"Hey! Aku tidak sebodoh itu! Aku tidak serius saat menanyakannya, bego!"

[ Mereka justru bertengkar di saat di sana ada seseorang yang baru saja mereka bunuh. Tapi, Charles Lorrian. Dia benar-benar mati di sana ... Dia benar-benar telah mati. Jadi begitu. Alasan kenapa dia harus membunuhku. Akhirnya aku bisa mengerti. ]

"Buang dia ke jurang."

"Tapi, apakah tidak apa-apa membuang mayadnya begitu saja? bagaimana jika kita membakar tubuhnya?"

"Apa kau ingin membakar hutan ini dan memberikan polisi kesempatan untuk menemukan tubuhnya?! Kita tidak perlu menambah perhatian dari luar. Hewan liar di sini akan memakan tubuhnya dan biarkan waktu yang akan menyelesaikan tugasnya."

"Ah begitu. Kau benar juga."

"Makanya itu! Berhentilah mengoceh dan cepat buang dia!"

"Oke!"

[ Apa-apaan ini, mereka benar-benar membuangnya seperti sampah yang tidak berguna. Dimana sisi kemanusiaan mereka? Aku hanya bisa melihat monster di sini, mereka bukan lagi manusia. ]

< Ah, maaf mengganggumu, apakah kau sudah selesai melihatnya? >

[ Belum. ]

< Hmm, apa ada lagi yang tidak kau mengerti? >

[ Alex. ]

< Ah, si bajing- ehem, jadi ini soal Alex, si Pendamping Kemalangan itu. Jadi begitu, aku mengerti >

[ Aku ingin tahu apa isi kesepakatan mereka berdua. Apakah itu informasi yang dirahasiakan? ]

< Tidak. Kau bisa melihatnya. >

[ Benarkah! Aku lega. ]

< Baiklah, hmm. Dimana aku menyimpannya ... Hmm, AH! Ini dia, akhirnya aku menemukannya. Ini, bacalah. Tapi kau tidak punya waktu yang banyak, okey? sisa kesadaranmu hanya tinggal 30 menit lagi. Apa itu cukup untukmu? >

[ Itu lebih dari cukup, terima kasih Michael. ]

< Sama-sama! Panggil aku jika kau butuh sesuatu, aku akan segera datang. Baiklah, kurasa itu sudah cukup, mmm, sepertinya aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi, Charles! >

[ Okey. ]

[ ... Baiklah, mari kita lihat kesepakatan mereka. ]

_______________________

FUTURE CONTRACT

Nama Penerima: Charles Lorrian

Nama Pendamping: Alex

Tanggal Kesepakatan: ∆∆ / ∆∆

Kelas Pendamping: Kemalangan

Permintaan: Balas Dendam

ISI

1. Charles Lorrian akan mendapatkan kesempatan hidup kedua pada dimensi ke-9, dengan syarat harus membunuh versi lain dari dirinya yang bernama, Charles Fraud.

2. Pihak Pendamping memiliki kebebasan dan kontrol penuh pada pihak Penerima, Charles Lorrian, dan diizinkan untuk memberikan hukuman pada pihak Penerima jika melakukan penolakan.

3. Pihak Pendamping dan Penerima tidak dibenarkan untuk mencampuri kembali urusan pada dimensi asli Sang Penerima, atau hukuman mati akan segera dilakukan pada pihak yang melanggar.

4. Pihak Penerima berhak mendapatkan perlindungan penuh dari Sang Pendamping atas segala bahaya yang mengancam nyawa pihak Penerima, dan memberikan hukuman jika tugasnya tidak dilaksanakan.

5. Pihak Penerima harus menyerahkan nyawanya secara penuh di saat tujuannya telah sepenuhnya tercapai, dan tidak akan bisa membatalkan kontrak dengan kondisi atau situasi apapun.

6. Kontrak yang telah ditandatangani tidak akan bisa dibatalkan atau dirubah isinya dengan kondisi atau situasi apapun.

7. Melanggar salah satu dari isi kontrak akan dikenakan hukuman yang disesuaikan.

Pendamping Penerima

Alex. Charles Lorrian

_________________

[ Isi kontraknya benar-benar normal. Aku pikir akan ada hal yang istimewa di dalamnya. Tapi, isinya biasa-biasa saja. Namun, ini menjelaskan segalanya, akhirnya segala tanda tanya di kepalaku bisa terjawab. Kenapa kami memiliki wajah, nama belakang dan bentuk tubuh yang sama ... kenapa dia membunuhku walau dia terlihat enggan untuk melakukannya dan siapa sebenarnya Alex. Dan ini, dimensi ke-9 hmm, jadi dunia ini tak hanya ada satu namun ada begitu banyak, dan mungkin tidak terhingga. Dan semua manusia memiliki versinya masing-masing pada setiap dimensi yang mereka tinggali. Membunuhku dan menggantinya dengan versi dari diriku yang lain tak akan mempengaruhi dimensi kedua belah pihak. ]

[ Charles Lorrian pada dimensi aslinya tetap mati, dan aku pada dimensiku, hanya diganti jiwa dan ingatannya. Orang-orang yang mengenalku pasti akan merasa aneh dengan perubahan sikap dan kebiasaanku, tapi, itu tak akan berlangsung lama. Lambat laun, mereka akan mulai terbiasa dan menerima diriku yang lain. ]

[ Tapi, kontrak ini tidak menjelaskan- ]

< Uuwi! Aku kembali Charles! >

[ ...! ]

< Pfft, astaga kau tidak perlu seterkejut itu, Charles. Jadi bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan jawabannya, hmm? >

[ Mmm, masih ada beberapa hal yang menggangguku. Tapi, untuk pertama, aku ingin tahu ... kenapa Alex sempat datang menemuiku dan mengatakan jika aku sengaja melupakan sesuatu. Bukankah seharusnya dia tidak punya urusan denganku? ]

< Ahh~ soal itu, aku sendiri baru saja mengetahuinya. Aku juga terkejut saat mengetahui hal tersebut, kau tahu, hal seperti menghapus ingatan tidak pernah terjadi sebelumnya. Jadi, aku juga sedikit tertarik. >

[ Kenapa? ]

< Aku sendiri masih tidak tahu, apakah Lorrian menghapus ingatannya secara sadar atau itu karena sistem perlindungan dari otaknya sendiri. Apa kau tahu, jika trauma berat bisa membuat manusia menghapus beberapa ingatannya? >

[ Iya, kurasa aku pernah dengar soal itu. ]

< Yaa, jadi, sebenarnya- biar kupersingkat agar kau lebih mudah mengerti. Charles Freud, di saat Alex menemuimu untuk pertama kalinya, seharusnya saat itu kau ... sudah mati. >