Chereads / ALMIGTHY CELESTIAL EMPEROR / Chapter 9 - Heavenly Class item

Chapter 9 - Heavenly Class item

"The Primordial Fire of Forgotten Realms"

'Bagaimana….. bagaimana dia dapat menggunakan heavenly magic yang bahkan hanya beberapa makhluk dari alam surgawi yang dapat menggunakannya?'

Keringat mengalir deras dari dahi Arcelio, dia menatap Athan dengan tatapan yang sama sekali baru, tidak lagi melihat Athan dengan mata yang memandang rendah, namun dengan mata penuh ketakutan.

Akan tetapi Arcelio yang sudah menjadi Kaisar surgawi selama bertahun-tahun lamanya telah membangun harga diri yang sangat kuat, sampai-sampai harga diri itu membutakan matanya untuk melihat gambaran yang lebih luas….. hingga saat ini.

Seolah-olah merasakan ketegangan dan ketakutan yang dirasakan oleh Arcelio, sebuah cahaya kecil muncul dari dadanya. Seketika ketegangan dan ketakutan yang dirasakan oleh Arcelio pun hilang saat dia memegang dadanya.

"Masih, aku masih belum kalah, aku masih memiliki kartu truf terakhir ku."

Melihat ke arah bawahannya yang tersisa Arcelio berkata.

"Kalian semua serang, dan ulurlah waktu sebanyak yang kalian bisa."

Tanpa menunggu perintah lebih lanjut, pasukan yang tersisa dari kekaisaran Gajaran menerjang ke arah musuh.

Meskipun mereka tahu bahwa mereka akan mati, mereka tidaklah gentar, dengan membawa prinsip seorang kesatria yang rela berkorban demi tuannya, mereka terus maju dengan kecepatan penuh. Keyakinan buta dari seorang kesatria yang yakin bahwa tuannya dapat membalikkan keadaan.

"ATHAN AKU TIDAK TAHU BAGAIMANA KAU DAPAT MENGGUNAKAN HEAVENLY MAGIC, NAMUN RIWAYAT MU AKAN BERAKHIR DISINI."

Muncul sebuah cahaya dari tubuh Arcelio, cahaya itu perlahan-lahan menumpuk dan merambat ke arah kepala Arcelio. Seperti ingin keluar dari dalam tubuh Arcelio diikuti dengan erangan kesakitan yang keluar dari dirinya.

Dengan sebuah kilauan cahaya yang jauh lebih terang, akhirnya cahaya itu pun terbebas dari tubuhnya. Wajah Arcelio yang sudah berlumuran darah memiliki senyuman lebar, senyumnya seakan-akan menunjukan bahwa semua ini telah berakhir dan ini adalah kemenangannya.

"Ohhh, Ohhh, Ohhh!!!"

Para bawahannya langsung menangis Bahagia setelah melihat kilauan cahaya yang dikeluarkan oleh kaisarnya.

"ATHAANNNN, SEKARANG MARI KITA LIHAT BAGAIMANA CARA KAU MENANG DARI KU."

Merasa seperti dia telah membalikan situasi, Arcelio berteriak dengan nada gembira, semangat dan antusias. Dia sangat mengharapkan untuk melihat expresi putus asa dari Athan. Akan tetapi Athan masih memiliki expresi tenang, seolah-olah semuanya masih dalam prediksinya.

'Huh!!, mengapa dia tidak takut, apakah dia juga memiliki item yang setara dengan ini….. tidak, tidak mungkin, yaa mungkin saja dia tidak tau kelas dan kemampuan yang dimiliki oleh item ini….."

Lagi-lagi ketidak pastian memenuhi pikiran Arcelio.

'Ya benar… tidak mungkin planet rendahan seperti ini memiliki item yang bisa sebanding dengan ku, apalagi melebihi ini.'

Menenangkan pikirannya, Arcelio sekali lagi membulatkan tekadnya.

"Athannn, hari ini, dan di tempat ini lah kau akan mati, dengan durasi Heavenly magic mu yang telah berakhir, tidak, bahkan jika durasi heavenly magic mu masih tersisa dengan item di lengan ku ini, aku tidak mungkin terkalahkan…."

Item yang levelnya jauh lebih tinggi dari pada item kelas Divine, dan Arcelio berkata dengan nada bangga.

Item ini adalah harta karun kekaisaran ku yang telah menjadi penopang selama bertahun-tahun lamanya… kau bilang sebelumnya bahwa pasukan adalah penopang utama dalam sebuah negara. Jika memang itu kau pikirkan, maka kau salah besar, dengan satu item ini dapat membunuh, tidak, bahkan dapat memusnahkan seluruh pasukan dan kekaisaran mu hingga tidak ada yang tersisa."

Kilauan cahaya yang keluar dari tubuh Arcelio, perlahan tapi pasti mulai meredup. Seiring dengan meredup cahaya yang dipancarkan, sebuah objeck mulai terlihat. Objek itu berbentuk seperti sepasang pedang. Memiliki ukuran dan bentuk yang sama, namun memiliki aura yang berbeda, satu memiliki sebuah aura yang memancarkan cahaya, dan satu lagi memiliki aura yang memancarkan kegelapan.

"Saksikanlah item kelas tertinggi, Heavenly class item, Feather Light of Darkness."

Kemunculan dari item kelas tertinggi membuat bawahan Arcelio yang tersisa bersorak. Darah seluruh mahkluk dari kubu Arcelio mendidih karena kegembiraan.

Kali ini, mereka yakin akan menang.

Kali ini, mereka yakin dapat membalikkan keadaan.

Kali ini, mereka yang akan ketakutan.

Dia akan belajar betapa kecilnya dia dihapadan kekuatan surgawi.

Di tengah-tengah kegembiraannya Arcelio tidak lupa untuk menatap Athan, Namun seketika kegembiraannya menghilang begitu saja pada saat dia melihat expresi Athan.

'Mengapa…. Mengapa dia begitu tenang, tidak, mengapa dia tersenyum?'

Gambaran postur dan tubuh Athan seolah-olah membesar ketika Arcelio melihat ketenangan di wajah musuhnya itu.

Ketakutannya bertambah lebih besar setelah melihat Athan tersenyum santai. Bagi Arcelio yang telah melihat betapa luasnya alam surgawi dan telah melihat berbagai macam kekuatan, tidak ada satupun dari kekuatan besar itu yang dapat mengalahkan item dengan peringkat surgawi.

Namun Item hanyalah kekuatan external yang tentunya tidak dapat melawan kekuatan murni yang berasal dari makhluk itu sendiri. Jika item dengan kelas surgawi bertemu dengan seorang mahkluk yang memiliki kekuatan surgawi, sudah tidak perlu dikatakan bahwa seorang makhluk dengan kekuatan surgawi akan lebih unggul, apalagi jika pengguna dari item tersebut tidak dapat mengimbangi kekuatan yang dikeluarkan oleh item itu. Oleh karena itu seseorang yang memegang item lebih tinggi dari pada level penggunanya tidak akan bisa mengeluarkan seluruh kemampuan dari item tersebut. Akan tetapi bukan tidak mungkin untuk mengeluarkan kekuatan penuh dari item tersebut….. tentunya mengeluarkan kekuatan penuh dari item yang levelnya lebih tinggi dari penggunanya memiliki bayaran yang tinggi pula.

Terlepas dari itu semua, Arcelio dari pertama dia membuka matanya hingga saat ini tidak pernah melihat ada makhluk yang dapat menang ketika dia mengeluarkan item ini.

Tetapi apa yang dia lihat saat ini seakan menyangkal segala hal yang pernah dia alami, instingnya mengatakan kepadanya bahwa hal yang tidak pernah ia alami akan segera terjadi.

'tidak, tidak mungkin seorang demi-god berada di tempat seperti ini, jika demi-god berada di tempat seperti ini, ayah tidak mungkin menginjinkan aku pergi ketempat berbahaya seperti ini.'

Ntah sudah berapa kali Arcelio menenangkan dirinya ketika dia bertemu dengan Athan, sebagai Kaisar surgawi yang memiliki level dan status lebih tinggi dari Athan, dirinya saat ini sangatlah menyedihkan.

"ATHANNN, kau mungkin dapat memasang expresi tenang untuk mengelabui bawahan mu, akan tetapi kau tidak mungkin dapat mengelabui ku, akui saja bahwa saat ini kau ketakutan, akui saja bahwa saat ini kau ingin bersujud dan meminta pengampunan ku, AKUI SAJA ATHANNN!!!"

Seperti seseorang yang telah kehilangan akal sehatnya, Arcelio sudah tidak dapat mengendalikan lagi emosinya.

Dia tidak bisa mengakui ini, dia tidak dapat percaya bahwa ada makhluk yang dapat mengalahkannya ketika Heavenly class item telah dikeluarkan.

"Huhh, aku tidak pernah berkata jika aku menggunakan Heavenly-magic, dan mengapa kamu menyimpulkan bahwa durasi magic ku telah berakhir?"

Arcelio tidak dapat mengerti apa yang dikatakan oleh Athan. akan tetapi satu hal yang pasti adalah dia merasakan ancaman yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Merasakan Ancaman yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, Arcelio menggunakan seluruh kemampuan, tenaga, mana, dan pikirannya dalam satu ayunan pedang.

Tepat ketika Arcelio mengayunkan senjatanya sebuah retakan muncul pada bola hitam.

"Dan sekali lagi Tryant Among Fire telah turun kembali."

Saat bola hitam itu benar-benar hancur, muncul sesosok wujud dengan warna merah panas dari api yang menakjubkan memancar dengan ketinggian 18 meter dan berdiameter 6.1 meter.

Merasakan hubungan dengan summonernya wujud itu langsung berpindah ke hadapan Athan dan menghadang serangan yang dilakukan oleh Arcelio.

Athan yang juga merasakan hubungan dengan panggilannya langsung memberikan perintah.

"Lord of Flame from the forgotten realm, Kossuth….. bantu aku untuk membunuh dan memusnahkan musuh yang berada di hadapan ku, dan tunjukan kepada dunia ini bahwa tidak ada yang bisa menghalangi jalan api mu."

Seolah mengerti dengan perkataan Athan, Kossuth sang penguasa api langsung memperlihatkan kekuatannya yang mengerikan.

Seluruh dunia bergetar, langit bergemuruh, gunung-gunung dan lautan berguncang. Seakan-akan mendengar panggilan dari sang pencipta, seluruh api yang ada didunia mulai menuju dan berkumpul disatu tempat. Gunung-gunung mulai Meletus, Lereng yang berada di dasar lautan mulai terbelah dan mengeluarkan lava, bahkan Langit mulai menghitam dan menyambarkan petir keberbagai area untuk menciptakan api.

Dengan langit yang sudah menghitam, kumpulan api di sekitar Kossuth bagailah sebuah cahaya yang menyinari malam hari….. tidak, cahaya sudah tidak dapat menggambarkan betapa cerahnya kumpulan api yang berada di sekitar Kossuth. Kossuth sendiri sudah bagaikan matahari yang menyinari seluruh dunia.

Namun keindahan itu tidak bertahan lama, karena banyaknya api yang berkumpul di satu tempat, suhu tempat itu dengan cepat naik ke level yang sama sekali berbeda. Pasukan Arcelio yang tersisa dengan cepat meleleh bagaikan besi yang dipanaskan.

Karena dalam Path of Conquerors tidak memiliki system friendly fire, pasukan Athan dan Athan sendiri tidak merasakan perubahan suhu yang terjadi. Akan tetapi Athan dapat melihat perubahan di lingkungan sekitarnya. Segala hal sejauh mata memandang sudah berubah menjadi dataran tandus. Bahkan saat ini dunia terlihat berwarna merah.

"Apa itu?"

Arcelio tidak dapat mengerti dengan apa yang dia lihat saat ini, pengetahuannya terbatas sampai heavenly magic, dan heavenly magic yang dia tahu saat ini sudah berakhir.

"Tidak pernah ada dalam sejarah, bahwa heavenly magic dapat memanggil sebuah makhluk... magic apa yang kau gunakaan?"

Dengan napas yang sudah terengah-engah, Arcelio berkata dengan tenaganya yang tersisa.

"Sudah ku bilang, apa yang ku gunakan bukanlah heavenly magic, namun God-tier Magic"

"Dan sudah ku-katakan sebelumnya bukan, bahwa ini adalah kemenanganku….. memang ku akui bahwa sebelumnya aku belum 100% yakin akan menang mengingat aku tidak mengetahui apapun tentang kekaisaran mu dan juga diri mu. Namun ketika kamu menunjukan kartu as terakhir mu hanyalah item kelas heavenly, aku tahu bahwa segalanya telah berakhir."

"TIDAK MUNGKIN, GOD-TIER MAGIC, JANGAN BERCANDA KAU YANG HANYA SEORANG KAISAR ILAHI DAPAT MENGGUNAKAN MAGIC TINGKAT DEWA, APA KAU PIKIR AKU INI BODOH?"

"Memang kau ini bodoh bukan?"

Athan berkata sembari berjalan mendekati Arcelio yang sudah terlihat lemas.

"Aku memang tidak mengetahui tempat seperti apa itu heaven realm, namun jika seseorang seperti mu dapat hidup bertahun-tahun di tempat seperti itu, ntah karena diri mu memiliki keberuntungan yang tinggi, memiliki dukungan yang kuat, atau bahkan heaven realm itu sendiri yang telah berada di masa damai yang Panjang."

Ketika dia mencapai hadapan Arcelio, Athan menendang Arcelio dengan sekuat tenaga.

BANG!!!

Arcelio terhempas terbang, berguling-guling di tanah….. diikuti dengan suara "Cough-Cough" Arcelio terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya.

Arcelio ingin bangkit namun dengan tenaga yang sudah meninggalkan raganya, Arcelio hanya dapat bangkit dengan menopangkan kedua senjatanya ke tanah.

Athan berjalan kembali mendekati Arcelio.

"JA-JANGAN MENDEKAT"

Tidak mempedulikan apa yang diucapkan oleh Arcelio, Athan yang sudah berada di hadapan Arcelio, langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Arcelio.

"Bagaimana rasanya menjadi makhluk yang tertindas?"

"Bagaimana rasanya menjadi seorang mangsa yang terbiasa memangsa?"

"Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kematian berada di depan mata?"

Ucapan Athan bagaikan sebuah sambit yang langsung menusuk ke hati dan pikiran Arcelio, ucapan itu bergema di pikirannya, rasa takut membuat otaknya tidak dapat memikirkan hal lain.

"Ya-yang mulia, kaisar Athan, tolong ampuni nyawa ku, aku Arcelio Barnum Ray Owen III, siap untuk melakukan apa saja, bahkan aku bersedia menjadi anjing setia mu tuan."

Dikalahkan oleh rasa takut, instingnya sebagai mahkluk hidup memaksanya untuk tunduk kepada Athan.

Athan yang melihat perubahan sikap dari Arcelio mengeluarkan expresi jijik untuk pertama kalinya.

"Diana, bakar dia."

Tepat ketika Athan pergi menjauh dari Arcelio…..

"ATHAN-SAMA, Ayah ku adalah seorang kaisar dari kekaisaran surgawi yang bahkan lebih kuat dari ku, dan ka-kakek ku adalah seorang demi god yang mengontrol banyak makhluk di alam surgawi, kelak suatu saat anda akan pergi ke alam surgawi…. PADA SAAT ITU AKU DAPAT MEMASTIKAN BAHWA ANDA MEMILIKI PIJAKAN DI ALAM SURGAWI, JADI TOLONG AMPUNI NYAWA KUUUU."

Arcelio berteriak sekuat tenaga, seolah-olah ucapannya adalah benang hidup terakhir yang dia miliki.

"Tahan"

Diana yang telah siap untuk membakar Arcelio dengan cepat berhenti.

Athan kembali berjalan ke hadapan Arcelio.

"Ouhh, ternyata kau adalah anak konglomerat….. Baiklah."

"Elenna, Diana ikat dia dan bawa dia kembali ke kamp."

Muncul sesosok wujud di hadapan Athan dan langsung berlutut.

"Baik yang mulia."

Elenna langsung mengikat Arcelio dan terbang menaiki Diana.

Melihat dua bawahannya sudah pergi, Athan melihat ke arah kossuth dan kossuth pun melihat ke arah Athan.

Keduanya saling memandang, sampai akhirnya Athan melepas helm dan sedikit membungkuk sebagai rasa hormat dan terimakasih.

Kossuth hanya tersenyum sebagai balasan dan perlahan menghilang bagaikan debu yang terbawa angin.

[DING!!!]

[Selamat kepada Player Athan dari Celestial Empire yang telah berhasil menyelesaikan quest utama!!]

[Hadiah : Heavenly Item Feather Light of Darkness]

[Hadiah : 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 Gold]

[Hadiah : Heavenly Castle of Life]

[Hadiah : Title Heavenly Empire/Heavenly Emperor]

[Hadiah : ...]

[Hadiah : ...]

[Hadiah : ...]

[Hadiah : ...]

Athan yang tidak mempedulikan bunyi dari notifikasi menoleh ke arah dimana pasukannya berkumpul.

Mengangkat tangannya dan berteriak.

"KITA MENANG"

"OUHHHHHHHH OUHHHHH"

"LONG LIVE CELESTIAL EMPIRE"

"ALL HAIL PADUKA ATHAN"

"GLORIUS TO CELESTIAL EMPIRE"

Suara dari ratusan ribu pasukan bergema.

"KITA KEMBALI KE KEKAISARAN KITA."

--

CATATAN PENULIS :

Hallo para pembaca yang Budiman,

Chapter ini akan menjadi pengenalan sekilas tentang game Path of Conqueror yang akan menjadi landasan konsep cerita dari tulisan ku ini.

Mohon maaf atas keterlambatannya dalam mengupload chapter, tadinya aku ingin mengupload satu chapter dalam seminggu, namun ternyata kehidupan ku di dunia nyata memaksa ku untuk mengupload chapter menjadi dua minggu sekali. Entah itu karena aku sibuk atau sakit.

Oh iya aku mengambil refrensi tentang dewa yang ada di chapter ini dari sebuah buku berjudul: Forgotten Realms yang dibuat oleh Ed Greenwood

https://en.wikipedia.org/wiki/Forgotten_Realms

Kedepannya aku harap, aku dapat selalu mengupload tulisan ku seminggu sekali, mohon doanya agar aku selalu diberikan kemudahan dan Kesehatan untuk melanjutkan cerita ku ini.

Terimakasih.

Salam Hangat, Celestial_Lord.