Sebuah dataran yang dikelilingi oleh tembok, memiliki banyak gedung megah, tanah yang subur, prajurit yang terlihat sangat kuat, dan memiliki keindahan dalam setiap aspeknya. Biasanya negara seperti ini akan disebut-sebut sebagai negara utopia.
Namun saat ini negara tersebut tidak lagi terlihat seperti negara utopia, dalam sekali pandang banyak sekali darah yang bersimbah dimana-mana, mayat bergeletakan tidak karuan, kehancuran gerbang dan tembok kota yang megah. Saat ini dapat dikatakan bahwa negara tersebut berada diposisi yang menyedihkan.
Tetapi dari balik gerbang yang hancur masih terlihat pasukan-pasukan yang menggunakan armor megah dan melayang di atas prajurit itu adalah kumpulan Dragon yang mengeluarkan hawa yang sangat mengerikan.
Lalu melayang tepat di depan para prajurit dan dragon, ada seseorang menggunakan jubah berwarna merah, armor yang terlihat seperti berlian, dan mahkota yang dibuat seperti menggunakan berbagai macam logam mulia. Terlepas dari itu semua, hal yang membuat seseorang itu terlihat mencolok adalah aura agung yang dipancarkan dari orang tersebut.
"Yang mulia, itulah penampakan dari musuh yang sedang menyerang kita saat ini, Celestial Empire salah satu negara adidaya dari dunia ini."
"Heh!! Hanya kekaisaran ilahi kecil, berani sekali dia menamai kekaisarannya dengan nama Celestial."
Menyipitkan matanya seolah-olah sedang memandang jauh ke arah musuhnya sembari berkata dengan nada mengejek.
"Bahkan di alam surgawi tidak ada satupun kekaisaran yang berani menggunakan nama semegah itu, apakah dia tidak takut akan hukuman surga?"
Tepat ketika seseorang yang merupakan kaisar itu selesai berbicara dari kejauhan muncul seorang yang mengenakan mahkota dan armor serupa pun muncul.
"Kalau begitu, ijin kan aku menjadi yang pertama dan satu-satunya yang menggunakan nama ini."
Terkejut dengan suara orang ketiga, seseorang yang merupakan kaisar tadi melihat ke arah sumber suara tersebut.
"Akhirnya kita dapat bertemu, perkenalkan aku adalah Pemimpin, tidak, aku adalah kaisar dari kekaisaran ilahi yang lemah ini, Athan Elenio Zennon."
Athan Melayang jauh lebih tinggi dari pada musuhnya dengan maksud memandang rendah musuh yang telah meremehkan kekaisarannya.
"Tsk, Makhluk rendahan seperti mu berani melihat ku dari kedudukan yang lebih tinggi?!"
Berkata dengan nada menggerutu, kaisar dari kekaisaran surgawi itu memiliki expresi wajah tidak karuan dikarenakan urat wajahnya yang mulai terlihat diberbagai sudut.
'Hah?, ada apa dengan npc satu ini aku hanya mengaktifkan fly magic untuk dapat berbicara dengannya, jika dia tidak suka dengan aku melihatnya dari atas, kenapa ga ikutan terbang ke atas ajah?'
Athan yang kebingungan dengan sikap lawan bicaranya, mulai mengeluarkan expresi aneh.
"Kau! Kau berani mengejek ku?"
"Kau yang hanya seorang kaisar dari kekaisaran ilahi berani memandang rendah diri ku ini, seorang kaisar surgawi?!!!"
Kaisar dari kekaisaran surgawi itu memiliki expresi wajah yang memerah, urat-urat mulai terlihat diseluruh permukaan wajah hingga terlihat seperti akan meledak.
'Huh!, ada apa dengan npc ini?, apakah ada yang salah dengan datanya?, mengapa dia berbicara seperti antagonis dari sebuah cerita manhua?'
Athan yang semakin bingung, semakin mengeluarkan expresi kebingungannya.
"Kuh!!! Dasar semut sialan, Kalian semua Sera…"
Pada saat kaisar dari kekaisaran surgawi itu ingin mengeluarkan perintah, salah seorang bawahannya memotong perkataan kaisar itu.
"Yang mulia, mohon tunggu sebentar."
"ADA APA?!"
Setelah memotong perkataan dari kaisarnya, salah seorang bawahan itu perlahan melayang mendekati sang kaisarnya, lalu membisikan sesuatu ke telinga sang kaisar.
"Kamu pikir aku takut dengan semua semut itu?"
Sang kaisar yang terkejut atas perkataan bawahannya itu meninggikan suaranya.
Namun setelah kaisar mendengar perkataan dari bawahannya, sedikit demi sedikit kemarahannya mulai berangsur-angsur menghilang.
Lalu seperti sudah menyimpulkan sesuatu dari perkataan bawahannya, sang kaisar pun akhirnya terbang ke arah Athan berada.
"Ouhhh menarik."
Athan yang melihat seluruh situasi, menilai bahwa situasi saat ini sangatlah unik.
'Sebuah npc yang memiliki kecerdasan buatan seperti sebuah AI, akan tetapi apakah AI juga dapat memiliki sebuah emosi?, menarik, menarik, sungguh menarik."
Menyelesaikan lamunannya karena melihat bahwa lawannya sudah mendekat, Athan dan Kaisar dari kekaisaran surgawi itupun saling memandang.
Memandang dan saling memandang, situasi ini bertahan hingga beberapa menit, karena pemimpin dari masing-masing kubu tidak berbicara para bawahan mereka pun berdiri diam tidak bergerak.
Beberapa saat kemudian keheningan pun sirna.
"Aku adalah kaisar surgawi dari kekaisaran Gajaran, Arcelio Barnum Ray Owen III."
"Umu, Akhirnya kita dapat berbicara dua mata."
Athan menggerakan tangannya kedepan dengan maksud untuk berjabat tangan, namun apa yang diterima Athan hanyalah tatapan acuh dan senyuman mengejek dari lawannya.
"Ouhh, apakah di alam surgawi tidak miliki konsep jabat tangan atau sapaan?"
Ucap Athan dengan nada mengejek.
"Kami hanya berjabat dengan seseorang yang memiliki status setara dengan kami."
"Ouhh, lalu bagaimana dengan status yang berada dibawah mu?"
"Mereka akan bersujud jika mereka masih menyayangi nyawanya."
Membelakkan matanya seolah-olah tidak mempercayai apa dia dengar, lalu menggeleng kan kepalanya seraya berkata.
"Dengan kata lain, segala hal di Alam Surgawi ditentukan oleh Status?"
"Benar."
"Begitukah."
Menghela napasnya, Athan pun berkata sambil melihat ke arah langit.
"Begitu ya, bahkan di alam surgawi pun seorang chuunibyou dengan pemikiran dangkal dapat menjadi seorang Kaisar."
Ketika lawannya ingin berkata tentang maksud dari perkataan Athan, Athan tertawa kecil dan berkata.
"Meskipun masih banyak hal yang ingin ku tanyakan tentang Alam Surgawi. Namun dari sifat dan pemikiran yang kau miliki, sepertinya itu akan menjadi hal yang sia-sia."
Kembali melihat ke arah lawannya, Athan pun menlanjutkan perkataannya.
"Oleh karena itu, mari kita sudahi basa-basinya sampai sini."
Melihat bahwa Lawannya tidak memberikan kesempatan baginya untuk bertanya, Kaisar dari Kekaisaran Gajaran pun Terdiam.
Lalu pada saat dia ingin berbicara kembali, Athan langsung memulai pembicaraannya seperti tidak memberikan lawannya kesempatan untuk berkata.
"Akan aku tunjukan kepada kalian bahwa status dan level tinggi dari sebuah kekaisaran tidaklah penting, jika tidak memiliki pasukan yang dapat mensupport keberadaan status kalian….. ahh dan juga ingatlah bahwa level hanyalah sebuah angka. Teleport"
Athan menghilang setelah menyelesaikan perkataannya.
Ketika Athan menghilang, dia muncul kembali di dalam tendanya dan langsung di sambut oleh puluhan NPC kelas tinggi yang sedang berlutut.
""Selamat datang kembali Yang Mulia Kaisar""
"Umu, Elenna dan juga Sebas siapkan pasukan, mari kita berangkat."
*****
~ 7hrs setelah peperangan dimulai.
Kedua kubu saat ini sedang berhadap-hadapan bersiap untuk memulai peperangan terakhir.
Meskipun berada dalam tahap krusial yang dapat menentukan seorang pemenang, tidak ada pasukan dari dua belah pihak yang terlihat gugup atau ketakutan, anehnya mereka sangatlah tenang, tenang bagai air yang mengalir tenang namun sangat dalam.
Singkatnya mereka percaya dengan kemampuan mereka masing-masing.
Pasukan yang saat ini berbaris rapih itu terbelah ke masing-masing sisi seakan membuat sebuah jalan di tengah-tengahnya. Apa yang muncul dari jalan yang ukuran sekitar 20 orang berjajar adalah ….. sebuah wujud.
Wujud itu memakai armor berwarna emas keputihan, mengeluarkan aura nan agung dan mengerikan, mengenakan mahkota berwarna emas kemerahan dihiasai dengan berbagai macam permata.
Melihat wujud tersebut, pasukan dari arah utara merasakan hawa yang sudah tidak asing bagi mereka. Sebagai prajurit berpengalaman yang sudah terjun ke medan perang tak terhitung jumlahnya, insting mereka sangatlah tajam dan apa yang dikatakan oleh insting mereka kali ini adalah … Hawa kematian.
Meskipun jarak antara mereka sangatlah besar, masih mungkin terkena aura menyekik dan menakutkan yang dikeluarkan oleh orang tersebut.
"Apakah itu adalah Kaisar musuh, mengapa hawa keberadaaannya lebih menakutkan dari Kaisar kita?"
Salah seorang pasukan dari arah utara tidak sengaja menyuarakan perkataannya dengan kencang yang membuat para pasukan disekitarnya melihat dengan mata tajam.
"Oohhh, Ohhh!!"
Para pasukan yang melihat sosok itu dengan gugup mengeluarkan suara panik dan rintihan secara bersamaan. Itu karena saat ini sebuah formasi magic yang tidak asing muncul dihadapan mereka.
Sebuah formasi magic dengan bentuk lingkaran besar berdiameter sekitar 20 meter membesar dengan orang itu berada di pusatnya.
"H-h-h-heavenly magic?!"
"Mengapa orang itu dapat menggunakan heavenly magic?"
Akhirnya seluruh pasukan dari arah utara merasakan keputusasaan, keputusasaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.
Mereka yang selalu menjadi predator, merasakan bagaimana rasanya menjadi sebuah mangsa.
"Bagaimana mungkin seorang kaisar ilahi kecil dapat menggunakan heavenly magic?"
Melihat situasi tidak terduga saat ini, Arcelio yang menyadari betapa menakutkannya heavenly magic dengan cepat memerintahkan pasukannya untuk menyerang.
"Dragon knight cepat serang dia, sebelumnya magicnya aktif!!"
Memerintahkan pasukan paling kuat dan paling cepat yang dia miliki untuk mengganggu pengaktifan magic yang digunakan oleh Athan.
Pasukan Dragon Arcelio dengan cepat melesat ke arah Athan. Akan tetapi sesaat sebelum mencapai Athan, seluruh pasukan Dragon knight yang sedang melesat dengan kecepatan tinggi tiba-tiba berhenti.
Muncul dari belakang pasukan Athan adalah sebuah Dragon yang memiliki ukuran berkali-kali lebih besar dari pasukan Dragon knight Arcelio.
Dragon yang baru saja muncul langsung terbang tepat di atas Athan. Kemunculan Dragon itu sendiri membuat seluruh pasukan Arcelio terdiam, bahkan Arcelio sebagai penguasa kekaisaran surgawi yang telah melihat berbagai macam hal dalam hidupnya merasa seperti bermimpi saat ini.
"Dragon Emperor?"
Itulah yang terlintas dari pikiran seluruh pasukan musuh saat ini.
"Hahahaha, Bagaimana mungkin Dragon Emperor dapat muncul ditempat seperti ini?"
"KAU!!!, SIAPA KAU BAGAIMANA KAU DAPAT MENGGUNAKAN HEAVENLY MAGIC DAN BAGAIMANA CARANYA KAU DAPAT MENJINAKKAN DRAGON EMPEROR?!!"
Menyadari bahwa dia terlalu meremehkan musuhnya, Arcelio hanya dapat tertawa dan berteriak seperti orang gila.
"Inilah yang akan terjadi jika kamu terlalu meremehkan musuh, dan menyerang dengan gegabah tanpa mengetahui komposisi pasukan musuh."
'Ya meskipun aku juga menyerang tanpa mengetahui informasi mengenai kekaisaran mu sama sekali.'
"Seperti yang ku bilang sebelumnya status dan level tidak lah penting bagi sebuah negara. Itu karena negara itu bagaikan sebuah pohon, apabila tidak memiliki akar yang kuat untuk menopang pohon itu, maka pada saat badai datang pohon itu pasti akan tumbang. Dengan kata lain tidak peduli seberapa tinggi status dan level negara mu, jika tidak memiliki pasukan yang kuat untuk mempertahankan negara mu, maka ketika peperangan datang tidak akan ada yang tersisa dari negara mu----"
Faishal saat ini sedang menatap langit-langit diruangannya dengan tatapan kosong, termenung seperti memikirkan banyak hal tentang kehidupan yang pernah dilaluinya. Lalu mengeluarkan senyum dengan suara "heh".
Melihat ke arah monitor dan melanjutkan kembali pembicaraannya.
"----Benar sekali, itulah dunia. Tidak peduli seberapa bagus sebuah negara baik itu dengan ekonomi, dan politik. Namun tanpa pasukan yang kuat semua itu akan berakhir ketika kedamaian itu sendiri sirna."
Sebuah benda berbentuk seperti jam pasir tiba-tiba muncul dari kekosongan, Athan mengambil benda itu, lalu meremukkan benda itu dengan kepalan tangannya.
"[Krak al-Niraan]"
Seketika Lingkaran sihir tadi pecah berkeping-keping menjadi partikel-partikel kecil seperti salju yang indah. Lalu dalam sekejap mata, dunia seperti mengalami benturan dimensi.
Tidak berselang lama muncul bola hitam entah dari mana, dilanjuti dengan kemunculan gelombang api yang muncul dari bola hitam itu.
Gelombang api yang keluar dari bola hitam terlihat seperti lautan api yang seolah-olah akan menutup segala hal didunia ini dengan api ganasnya.
Lautan api itu langsung menerjang seluruh pasukan yang berada di arah utara dengan kecepatan luar biasa.
Tanaman, tembok, armor, bangunan dan segala macam hal ditelan oleh lautan api itu, seakan-akan tidak ada yang dapat menghentikan lajur dari lautan api itu. Seperti memiliki kesadarannya sendiri lautan api itu membuat gelombang api yang tinggi agar dapat menggapai mangsanya yang berada di langit.
Gelombang api setinggi 20 meter pun tercipta dan melahap segala hal yang berada dihadapannya. Bahkan Dragon yang terkenal dengan resistance terhadap hal apapun tidak dapat berkutik dihadapan lautan api itu dan dengan cepat menghilang bagaikan debu.
Dalam sekejap lautan api itu membantai 200.000 pasukan kekaisaran Gajaran dan hanya meninggalkan tiga Dragon-Lord, Dua Quasi Dragon-Lord serta lima orang pasukan dari kekaisaran Gajaran, termasuk Arcelio.