- Sabtu 31-12-2022/Jam 23.50
Disebuah kota metropolitan bernama Jakarta, ibu kota dari negara Indonesia sebagai ibu kota dari sebuah negara, Jakarta tentunya menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk paling tinggi dan juga salah satu kota ekonomi terbesar di Indonesia. Oleh karena itu meskipun sudah tengah malam masih banyak orang yang semangat membuka toko mereka, jalanan dipenuhi baik dengan orang-orang dan kendaraan yang berlalu lalang, pemandangan sekitar dipenuhi dengan gedung pencakar langit dengan lampu menyala, ditambah dengan pemandangan langit yang sangat cerah dihiasi dengan banyaknya bintang dilangit membuat pemamdangan yang sangat langka dikota metropolitan karena biasanya tertutupi oleh asap polusi.
Hari ini juga adalah hari yang langka yang hanya datang sekali dalam setahun yaitu hari pergantian tahun. Orang-orang menikmati hidup mereka, yaaa meskipun ada beberapa orang yang jalan dengan expresi berat di wajahnya, tetapi secara keseluruhan mereka menikmati hidup mereka. Senda gurau, obrolan nakal, banyak hal lain yang dapat didengar sepanjang jalan, untuk singkatnya mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing, namun hari ini adalah hari yang berbeda, dimana mereka semua lupa dengan urusan mereka dan melihat kearah langit dengan expresi wajah terkejut.
Seluruh warga Jakarta bahkan warga disekitarnya melihat kelangit dengan diam, orang-orang yang sibuk dengan smartphone mereka, orang yang sedang mengendarai, bahkan orang yang didalam toilet pun bergegas keluar, seolah-olah mereka semua digiring oleh sesuatu untuk melihat ke langit dalam diam.
Dari langit muncul sebuah cahaya yang cukup luas untuk membuat seluruh Langit Jakarta dan sekitarnya menjadi cerah secerah siang hari, Namun sinar cahaya itu tidak membuat siapa pun yang melihatnya merasakan sakit mata malah anehnya mereka semua melihat sinar cahaya itu dengan tatapan berkaca-kaca, itu karena sinar cahaya itu sangat indah, dan membawa perasaan damai bagi siapa pun yang melihatnya. Seketika seluruh Jakarta menjadi sunyi bahkan suara napas pun dapat terdengar seakan-akan Jakarta menjadi kota mati.
Setelah sinar cahaya muncul terjadi fluktuasi di langit, langit terbelah seolah-olah seseorang dewa akan muncul, tetapi yang muncul dari langit adalah sebuah cahaya berbentuk bola ukurannya dapat terbilang kecil seperti matahari yang dilihat dari kejauhan, namun dapat dilihat oleh seluruh warga Jakarta dan sekitarnya.
Pada saat Bola cahaya itu muncul dari langit, itu terdiam, terdiam seperti sedang mengamati seluruh keadaan dunia, sekitar 5menit kemudian Bola cahaya itu bergetar, bergetar seakan-akan itu ingin meledak, tetapi beberapa saat kemudian Bola cahaya itu terdiam kembali.
Pada saat menit-menit terakhir memasuki tahun baru, terdengar sebuah suara dari langit, suara itu menggema diseluruh kota Jakarta, tidak, bahkan diseluruh dunia.
"Aku adalah Kehendak dunia ini, dan aku menyatakan selamat kepada manusia pertama yang mengalami kebangkitan, karena Bumi sudah memiliki kebangkitan pertama maka Bumi akan memasuki Fase kehidupan baru."
Ketika suara itu muncul, itu berkata dengan berbagai macam Bahasa diberbagai belahan dunia tanpa mengandung sedikit pun emosi atau perasaan dalam suara itu.
"Fase kehidupan baru akan membawa berbagai macam hal baru bagi kalian semua manusia, Sistem kehidupan baru tidak akan terlalu berbeda dengan sistem hidup kalian saat ini, akan selalu ada yang beruntung dan tidak beruntung, akan selalu ada yang bersyukur dan tidak bersyukur, akan selalu ada masalah dan penyelesaian masalah, dan akan selalu ada keserakahan dalam setiap hal baru."
"Aku berharap kalian semua dapat beradaptasi dengan situasi baru saat ini, aku akan bertemu kalian kembali jika ada kebangkitan lagi."
Setelah selesai berkata, seketika bola cahaya yang berada di langit menghilang diikuti dengan sinar cahaya yang menerangi seluruh kota.
****
[DING! Selamat anda adalah manusia pertama yang menyadari keberadaan sihir]
[DING! Selamat anda adalah manusia pertama yang dapat mengalami kebangkitan, apakah anda ingin menerima kebangkitan? YA/TIDAK]
Faishal tiba-tiba melihat sebuah layar transparan di hadapannya.
'Apa ini sebuah layar?, dan apa itu kebangkitan? Apa maksudnya ini semua mimpi, jika begitu maka itu sangat bagus, tapi jika ini bukan mimpi lalu apakah ini ilusi?'
Saat ini Faishal sedang dilanda dalam ke bingungan hebat, dia sedang bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan kebangkitan, tetapi saat Faishal melihat para bawahannya tewas satu per satu, dia langsung membulatkan tekadnya.
"Aku tidak tahu apa itu kebangkitan, namun jika itu dapat membantu kami keluar dalam situasi saat ini aku akan menerima kebangkitan atau apapun itu."
[DING! Anda telah menerima kebangkitan, sistem akan memulai rekonstruksi tubuh]
Setelah menerima pesan, cahaya muncul dari sekitar tubuh Faishal, cahaya tersebut menutupi semua pandangan orang, dan dalam sekejap mata seluruh tubuh Faishal mulai direkonstruksi, sel, tulang, otot, kulit, mata, otak, darah, semua bagian tubuh Faishal menerima rekonstruksi.
"UGGHHH AHHHHH"
Teriakan kesakitan menggema diseluruh ruangan bawah tanah.
Merekonstruksi tubuh dalam keadaan sadar adalah sebuah siksaan yang sangat amat menyakitkan, setiap bagian tubuh Faishal saat ini sedang dihancurkan dan dibangun kembali, setiap organ dalam seperti sedang dilelehkan, setiap sel dan otot seperti ditarik hingga putus, dan semua bagian kulit seperti sedang dikuliti setiap detiknya.
'UGHHHH, sialan ini benar-benar sakit, sangat sakit, sakit sekali, untuk diriku 3detik yang lalu, kau bresengsek.'
Para bawahan Faishal yang mendengar teriakan dari komandan mereka berbegas maju untuk menyelamatkannya.
"KOMANDAN… siapapun yang dapat bergerak ikuti aku, kita selamatkan komandan terlebih dahulu."
Ketika para bawahan Faishal bergegas maju untuk menyelamatkannya, sebuah cahaya langsung menghempaskan mereka.
Faishal sendiri melihat bawahan yang lain bergegas ke arahnya namun mereka semua kembali terhempas, dia ingin berkata kepada bawahannya untuk menjauh, tetapi Faishal bahkan tidak dapat menggumamkan sepatah katapun dikarenakan rasa sakit yang sedang melandanya.
'Sial, sial, sial, SIALAN, kapan ini akan berakhir?'
******
Seseorang dari balik dedebuan sedang tersenyum saat melihat semua musuhnya mati satu persatu.
"Kuhuhuhu, kalian makhluk rendahan yang bahkan tidak memiliki sihir, tidak akan dapat menahan serangan dari sihir tingkat 4, tetapi ya kalian dapat berbahagia dan berbangga di alam baka nanti karena kalian dapat memaksa ku Kuhard sang master sihir ke 7 dari Menara sihir menggunakan sihir tingkat 5 hanya untuk berurusan dengan kalian."
'Tsk, Jika saja di dunia ini memiliki mana meskipun itu sedikit, aku akan dapat menggunakan sihir tingkat 6 dan menghancurkan kalian dalam sekejap. Yaa bagaimana pun ritual pemanggilan sihir akan selesai, dan dunia ini akan memiliki mana, lalu aku akan menjadi penguasa tunggal dari dunia ini Kuhahahaha.'
Disaat Kuhard sedang terlena dengan imajinasinya, cahaya putih muncul dari balik dedebuan.
'Hmm, apa itu, perasaan ini, mungkinkah keselarasan mana, lahirnya seorang penyihir, tidak dengan mana sebanyak ini, bukan penyihir biasa, mungkinkah?'
Kuhard tidak dapat mempercayai apa yang sedang dia lihat sekarang. Pikirannya kacau, nalar dan logika menolak untuk mempercayai hal itu.
"BAGAIMANA MUNGKIN DUNIA YANG BAHKAN TIDAK MEMILIKI MANA DAPAT MELAHIRKAN PENYIHIR AGUNG, SIAPA KAU, DUNIA APA INI?!!!!"
Kuhard berteriak sekeras mungkin dia menyangkal segala hal yang terjadi tepat di depan matanya.
'Bahkan di dunia asal ku kelahiran penyihir agung disimbolkan sebagai pergantian era, event sejarah besar, jadi bagaimana dunia ini dapat melahirkan penyihir agung?'
Ketakutan bangkit dari dalam diri kuhard, sebagai master sihir kuhard tau bagaimana mengerikannya kekuatan dari seorang penyihir agung.
"Aku harus membunuhnya sekarang dan disini."
Pada saat Kuhard melafalkan Mantra, seketika….
"Kau berisik sekali, Akhirnya aku dapat mengerti apa yang kau katakan."
****
[DING! Selamat host telah menyelesaikan rekontruksi tubuh]
[DING! Selamat host telah mendapatkan title Sang Penyihir Agung]
[DING! Selamat host mendapatkan skill passive auto Translating]
'Jadi ini rasanya kebangkitan, heh menarik.'
Saat Faishal sedang membaca notifikasi yang muncul, dia melihat bahwa pria yang berjubah hitam kemerahan sedang berbicara.
'Hooh, bukannya hanya pengelihatan aku yang bertambah tajam tetapi sekarang aku dapat mengerti apa yang dia bicarakan.'
Setelah mendengar sejenak perkataan dari pria berjubah hitam kemerahan, Faishal menyadari bahwa pria itu Bernama Kuhard.
'Jadi pria itu Bernama Kuhard, sepertinya dia memiliki posisi penting dalam negara asalnya, tetap saja dimana itu Menara sihir?'
Setelah meresakan perubahan sesaat dari tubuhnya Faishal langsung menyadari bahwa Kuhard mulai memperhatikannya dan mulai melakukan sesuatu.
'Sepertinya dia ingin melakukan serangan, tidak akan ku biarkan.'
"Yoo Kau berisik sekali, Akhirnya aku dapat mengerti apa yang kau katakan."
"Jangan sombong hanya karena kau dapat menyelaraskan mana dalam tubuh mu, pemula seperti mu aku dapat membunuh mu ratusan kali, tidak, bahkan ribuan kali."
Tanpa memberikan tanggapan, Faishal langsung menerjang maju ke arah Kuhard.
Bermodalkan belati, Faishal mengarahkan senjatanya ke arah leher Kuhard.
TANG!
Belati Faishal ditahan oleh tongkat Kuhard, lalu sinar cahaya muncul dari tongkat Kuhard.
Faishal melompat mundur, memberikan jarak beberapa meter, namun itu adalah sebuah kesalahan.
Kuhard yang melihat sebuah jarak langsung memlancarkan serangan, 10 bola kecil berwarna biru tua muncul entah dari mana dan meluncur ke arah Faishal.
Melihat bahwa musuh melakukan serangan Faishal berusaha menghindar dan menebas bola biru itu, namun belati Faishal secara tidak terduga meleleh pada saat menebas salah satu dari bola biru yang kirim ke arahnya.
"Kuhahaha, Percuma saja senjata biasa tidak akan dapat menahan serangan mana murni."
Faishal yang tidak memiliki cara untuk menahan serangan dari lawannya hanya dapat menghidar.
"Ya seperti itu, berdansalah seperti itu."
'Sial, aku harus memikirkan sesuatu.'
Pada saat Faishal sedang memikirkan strategi untuk melawan, Faishal mendengar sebuah teriakan.
"Komandan, Kami akan membantu."
Melihat bawahannya berlari ke arahnya, Faishal berkata.
"Jangan, Jangan mendekat"
Namun perkataannya sekali lagi terlambat.
Salah satu bola mana langsung menghampiri bawahannya yang sedang mendekat dan…
BOOM!
Bola biru itu meledak tepat mengenai bawahannya dan meledakan seluruh tubuhnya.
"Tidak, kalian pergilah tunggu bala bantuan tiba."
Kuhard yang melihat bahwa Faishal sangat mementingkan bawahannya, merubah strategi bertempurnya. Dia mulai mengarahkan setengah dari bola mana yang tersisa kepada bawahan Faishal.
"Menghindar."
BOOM! BOOM! BOOM!
Satu demi satu bawahan Faishal berguguran, mereka mati bahkan tanpa ada anggota tubuh yang dapat dibawa Kembali.
"Ku-Kuhahahaha, Menghindarlah sebisa kalian, menghindarlah, karena kalian tidak mungkin bisa kabur."
"BRENGSEK!!!"
Faishal menerjang maju ke arah Kuhard, tetapi bola mana selalu menghadang setiap jalan yang ingin diambil oleh Faishal.
"Sialan, Sialan, Sialannn!!!!"
'Aku harus menemukan celah 20detik, tidak 5detik saja."
"Ya teruslah berteriak, teruslah berjuang seperti itu kuhahaha"
Emosi Faishal berada di ujung tanduk, hatinya bergertar dikarenakan amarah, pada saat ini Faishal akan mengorbankan segalanya hanya untuk menyelamatkan bawahannya.
Lalu Faishal melangkah maju, akan tetapi dia mendengar bawahannya berkata.
"RPG"
Mendengar hal itu, sudut mulut Faishal terangkat, lalu memaksimalkan semua tenaga yang dia miliki dan memfokuskan pada kakinya.
'Aku harus cepat'
Bawahanya langsung menembakan RPG dan akhirnya rudal pun diluncurkan.
SWOSSHHH
Menyesuaikan timing dengan laju rudal Faishal juga memfokuskan seluruh penglihatannya.
BOOM!
Faishal pun menghilang, tidak, dia tidak menghilang hanya saja kecepatan lari Faishal meningkat drastis dikarenakan rekontruksi tubuh.
Tujuan Faishal saat ini hanya satu membunuh Kuhard, tidak mempedulikan effek dari daya ledak sebuah rudal dan terus menerjang ke arah terakhir dia melihat Kuhard. Mengandalkan insting dan telinganya Faishal menerka posisi Kuhard bedasarkan nafas serta detak jantungnya.
Pada detik ini Faishal telah melewati batas-batas manusia.
Merasakan keberadaan Kuhard, Faishal Langsung memberikan seluruh tenaga yang dia miliki pada kepalan tangannya.
"KUMOHON, MATILAHH KUHARD!!!"