Chapter 8 - True Truth

"Mari....?!"

"Pak Sherlock...Kita makan-makan disini...?!", ajak Facias sambil bergandengan lengan tangan.

Ternyata sudah disiapkan Tikar yang sangat luas dengan sajian-sajian banyak jenis makanan khas Pulau Juan De Nova.

Di halaman rumput yang pendek ini menjadi acara santai keluarga Napoleon.

Hal yang normal yang dipandang oleh Sherlock Holmes.

Anak-anak berlari-larian saling kejar-mengejar.

Bayi yang menangis di pangkuan ibunya.

Seorang ayah mengajak anak kecilnya melihat-lihat sekitar pemandangan indah di pagi hari.

"Kruuuuuuuuuckkk...."

Bunyi asal dari perut Sherlock Holmes.

" Haahahahaaa....!?", tawa Facias yang sedang mencari sajian yang cocok buat Sherlock setelah dengar suara perutnya.

"Kamu pasti sedang lapar banget...!?", tebaknya.

Sherlock sedikit malu ini berbisik ke telinga Leo yang ada di dekatnya.

"Sssttt...Pak Leo...Apakah ada Toilet?!....Aku mau B.A.Be ....!?", bisik Sherlock

Facias bingung melihat tingkah laku Sherlock sedang berbisik ke Leo.

"Kalian sedang bicara apa?!", tanya Facias.

"Maaf, Sayyang!?"

"Ini masalah intim seorang pria?!", jawab Leo

Leo dan Sherlock pun beranjak dari tempatnya menuju belakang Kantor Polisi yang ada Gubuk Toilet.

"Aaahhhhaaa....!!", rasa lega Sherlock karena B.A.Bnya lancar.

Setelah urusan intim seorang pria ini selesai,

Sherlock kembali menyapa dengan mengambil sebuah gelas yang sudah diisi sampanye rasa zaitun.

"Semoga selalu bahagia untuk Keluarga Napoleon!!", ucap lantang Sherlock.

"Terima Kasih, Pak Sherlock!!", salam dari anak-anaknya Nona Facias.

Facias menawarkan Sandwich Salad dan Roti Gandum rasa madu zaitun khas Pulau Juan De Nova.

Kepada Sherlock Holmes.

"Terima Kasih, Nona Facias yang cantik ini!!", puji Sherlock sembari mencium tangannya setelah terima sajiannya.

Leo hanya memandang dengan rasa cemburu.

Sherlock pun melahap sajian makanan dan minuman sampanye dengan cepat.

Karena dua hari tak makan makanan yang enak selain hanya buah apel.

Mereka pun duduk dengan santai.

Pada puncaknya,

Leo dan Facias Napoleon mengetahui sesuatu yang menurut mereka ini ada hubungan dengan Sherlock Holmes.

Dengan wajah-wajah yang cemas dan khawatir kepada Sherlock Holmes.

Akhirnya.

Facias menatap mata Leo ini seakan-akan menyuruhnya sesuatu untuk dibahas.

"Pak Sherlock Holmes...!!!"

"Mungkin....Ini kesempatan kami membahas masalah yang menimpa kamu, Pak Sherlock!!??", ucap Leo yang memberanikan diri.

"Masalah apa maksudnya, Pak Leo?!", tanya baliknya

"Kami tahu kejadian yang menimpa kasus Kapal Laut Queen Victoria dan kasus Rumah Sakit SS Tottenham ini.....ada hubungan dengan Pak Sherlock Holmes...!!!", bujuk tebakan Leo Napoleon

"Apakah benar?!"

"Pak Sherlock sedang memburu pelaku-pelaku peledakan bom....sehingga menjadi sasaran balik dari pelakunya!!!", lanjutnya

Sherlock tiba-tiba berhenti mengunyah sajiannya.

Terdiam kaku dan berusaha mengingat kembali kejadian sebelum dan sesudah ledakan itu.

Tidak mampu menjawab pertanyaan Leo.

Mulut Sherlock seakan terkunci rapat karena belum menemukan petunjuknya.

Facias yang terkejut melihat ekspresi wajah Sherlock menjadi keputusasaan.

"Sayyang....Kenapa bahas itu?!....Kita lagi Pesta Keluarga Di sini...?!"

"Maafkan....Suami saya ya...Pak Sherlock!!!", bujuk maaf Facias.

Leo Napoleon merasa bersalah menuduh fitnah kepada Sherlock Holmes.

"Pruuuubkkkkk...."

Suara punggung Sherlock di tepuk keras oleh Leo.

"Pasti Kamu dapat menyelesaikan Kasusnya dan Menjebloskan Penjahatnya!!!"

"Aku Kepala Polisi Pulau Juan De Nova Sebagai Penegak Hukum ini Sangat Percaya Kepada Kamu, Pak Sherlock!!", tegas Leo

Sherlock memandang Kagum dengan Ketegasan Leo.

"Pak Sherlock..."

Leo mengambil Buku Novel Detective dan menunjuki pesan tersembunyi di dalam bukunya.

....

....

"Lihaaat Pak Sherlock..!!"

"Jalan Kebenaran Sejati Pasti Jadi Petunjuk Kamu!!!"

Bunyi pesan tersembunyi dari buku tersebut.

........