Chereads / Sang Dewi Menuju Tahta / Chapter 5 - Putriku Tumbuh Tanpaku

Chapter 5 - Putriku Tumbuh Tanpaku

Raja Arthur cengegesan melihat Ratu Viletta yang berkacak pinggang sambil memandangnya dengan gemas dan galak.

"Viletta." Kekehnya mengeluarkan jurus merayunya, "Viletta sayangku, kecintaanku." Dibelai sayang pula salah satu pipi mulus Ratu Viletta.

Armagon mencibir mendengar Raja Arthur merayu Ratu Viletta. Raja Arthur meski memiliki puluhan istri dan selir, tapi sangat mencintai Ratu Viletta. Dia tidak masalah Ratu Viletta tetap bersaudara sama Dewa Channing, Pangeran Qian Cheng, dan almarhumah Dewi Estella. Tidak masalah Ratu Viletta tidak mau bermasalah dengan saudara-saudaranya itu. Tidak masalah pula tidak diberi keturunan sama Ratu Viletta. Baginya selama Ratu Viletta mendampingi seumur hidupnya, dia selalu mencintai dan menjadikan Ratu Iblis selamanya.

Ratu Viletta menjewer salah satu telinga Raja Arthur,

"Raja macam apa yang mengintip seperti tadi, hmm?" tanyanya gemas, "Kamu itu Raja, Arthur, bukan assisten pribadi atau spionase. Jangan rendahkan dirimu seperti ini." Diomelin Raja Arthur.

Ratu Viletta sudah mendengar mengenai Shafira, dan melihat Shafira ada garis leluhur Bangsa Rubah, berarti cucu Dewi Estella. Oleh karena itu, Dia ikutin Raja Arthur, dan menghentikan suaminya mengawasi Shafira. Dia tidak mau Shafira dimakan Raja Arthur, alias dijadikan istri. Shafira Putri Mahkota Kerajaan Dewa 13 Alam, tidak boleh dijadikan istri Bangsa Black.

"Viletta sayang, bukan maksudku mengintip. Aku hanya ingin melihat seperti apa putrinya Andrew yang diberitakan Armagon." Raja Arthur mengelak dari tuduhan Ratu Viletta, "Karena setahuku, Andrew hanya punya satu anak perempuan. Itu pun sudah meninggal dibunuh Demon Rock."

"Halah alasan!" Ratu Viletta sedikit menarik telinga Raja Arthur yang masih dijewernya, "Ayo pulang!" hardiknya tegas, "Dan kalo kamu masih mengintip Dewi itu, aku gugat cerai. Mau, hmm? Aku juga hancurkan Kerajaan Iblis! Mau, hmm?" diancamnya Raja Arthur yang sangat takut digugat cerai olehnya. Dilepas telinga Raja Arthur dari jewerannya.

Raja Arthur lebih baik mati, daripada dicerai Ratu Viletta. Hal lain kalo Kerajaan Iblis dihancurkan Ratu Viletta, bagaimana nasib puluhan istri dan selir, juga anak-anaknya dari para istri dan selir?

Anak-anaknya? Iya, Raja Arthur dapat beberapa anak dari istri dan selir. Namun semuanya tidak diberinya jabatan sebagai Pewaris Tahta Kerajaan Iblis. Dia masih menantikan Ratu Viletta melahirkan keturunannya yang akan menjadi Pewaris Tahta Kerajaan Iblis. Tapi bagaimana ratu Viletta bisa mengandung, kalo Raja Arthur sibuk sama istri dan selir? Sibuk pula perawani gadis demi memulihkan power Iblisnya.

"Baik-baik sayangku cintaku kekasihku." Raja Arthur mengalah, "Hamba pulang bersama kesayanganku ya." Dia rangkul sayang pinggang Ratu Viletta, "Senyum dong sayang. Kamu tersenyum, dunia sangat indah." Dirayunya Ratu Viletta.

Armagon kembali mencibir diam-diam. Raja Arthur yang terkenal ganas, kalo sudah berhadapan sama Ratu Viletta, menjadi little puppies perayu induknya.

"Gombal kamu." Ratu Viletta mencibiri Raja Arthur, "Ayo pulang." Diraih tangan Raja Arthur, lalu mereka menghilang, pulang ke Istana Kerajaan Iblis, "Armagon!" terdengar suara Ratu Viletta, "Kenapa masih di sana, hmm? Mau ya saya kubur kamu hidup-hidup di Gunung Kramat?"

JLEB.

Armagon menelan salivanya. Tidak banget dikubur hidup-hidup di Gunung Kramat. Gunung Kramat punya kawah berapi yang sangat mengerikan. Bangsa Iblis atau Bangsa Dewa, kalo kecemplung ke sana, pasti hangus seketika.

"Baik Yang Mulia Ratu!" serunya cepat sebelum Ratu Viletta beneran menguburnya di Gunung Kramat, "Hamba pulang!!!" lalu menghilang.

Daniel Bournette melihat semua ini tersenyum geli. Siapa Daniel Bournette?

+++

Andrew duduk sendiri di Teras Depan Kamarnya di Luxury Room Hotel Xi Wu, tempatnya menginap selama Studi Banding berlangsung. Seharusnya sih setelah Acara Pembukaan, Andrew kembali ke Jakarta, beraktifitas sebagai Owner Rumah Sakit Haini Medical dan juga mengerjakan tugas-tugasnya di Badan Keamanan Dunia Divisi Penanganan Teroris X-File serta di Badan Kesehatan Dunia. Termasuk tugas-tugasnya sebagai Kaisar Agung Kerajaan Dewa 13 Alam.

Namun setelah bertemu dan sedikit ngobrol sama Shafira, terutama di Party Dinner tadi, Dia memilih tetap di Taiwan hingga Acara Studi Banding selesai. Dia ingin mendampingin Putrinya ini mengikuti penyeleksian meraih posisi Chief Human Resque Adult 1 Region Asia Pasific. Bukan hanya mendampingin, tapi juga membimbing Putrinya memahami pelajaran penanganan Kesehatan dan Kemanusiaan, serta ngobrol santai ingin mengetahui lebih jauh bagaimana Lydia sekarang.

Karena Andrew tetap di Taiwan, maka Dewa Ghotam Assistennya segera menyewa Luxury Roop di Hotel Xi Wu ini untuk Majikannya menginap. Lalu juga Garin ikut menemanin Andrew di Taiwan. Bahkan Garin minta Harlan menemanin Andrew pula. Jadilah kedua Pria itu nginap di Luxury Room Andrew ini.

Andrew menyalakan sejenak Cerutu Produksi Kerajaan Tanaman milik Kerajaan Dewa 13 Alam yang sangat enak menurutnya, lalu mengambil Tab dari Meja Teras ini. Dilihat-lihat Photo Shafira yang dimintanya dari Vikael. Photo-Photo itu komplit karena dari Shafira bayi sampai berusia 20 tahun ini. Vikael mendapat photo Shafira Bayi dan Remaja SD dan SMP dari Lydia.

Putriku dari bayi sangat cantik menggemaskan, bisik Andrew bahagia banget melihat Shafira saat Bayi.

'Hehehe, kesian putriku merasa perih terkena Obat Luka yang dilumurin di Pusarnya yang sudah terlepas Tali Pusarnya,' kekehnya melihat Shafira Bayi menangis kencang Vinbil tangan dan kaki meninju-ninju Udara dimana tampak Pusarnya dibungkus Kasa Perban yang dilumurin Obat Luka.

'Hehehe,' kekehnya kembali terdengar saat melihat Shafira Bayi wajahnya manyun dimana basah pula dengan air mata, 'Putriku saat mewek pun sangat cantik dan menggemaskan. Hehehe, Putriku lucu sekali di potret saat terguling jatuh ketika belajar merangkak maju ke depan tapi malah mundur ke belakang. Putriku hebat bisa merambat jalan,' dilihatnya kini Photo Shafira rambatan jalan.

'Hei, Putri saat SD Duet Menari Bali bersama Guru Tarinya di depan Dubes Amerika,' dia bangga melihat Photo Shafira sedang menari bersama Sang Guru Tarinya. Lalu ini Dia lincah menari Dance modern, dilihat photo lainnya. Putriku menang Lomba Hasta Karya di Acara Tujuhbelasan Kemerdekaan Indonesia.'

Garin yang berdiri di belakang Andrew sedari tadi juga melihat semua Photo yang sedang dilihat Andrew. Tampak Dia tersenyum haru, sebab Andrew kini mengetahui masih punya satu keturunan, yaitu Shafira yang lahir dari percintaannya dan Lydia.

'Terima kasih Lydia,' bisik hati Andrew setelah melihat semua Photo Shafira, 'Kamu sudah mengasuh Putri kita sangat baik. Apalagi sejak Putri kita dipacarin Putra sulung Lord Vincent, kemampuan dan talenta Putri kita semakin maju. Lord Vincent dengan ulet dan sabar mengasah kemampuan dan talenta Putri kita. Putri kita begitu memukau di Acara Pembukaan Studi Banding. Memetik Koceng sambil bernyanyi merdu sekali.'

"Semoga Yang Mulia Kaisar Agung memaafkan Lord Vincent ya." Garin pun bersuara.

Andrew manyun mendengar suara Garin yang menyindirnya karena tadi Dia marah ke Vikael.

Garin lalu duduk di Kursi Teras di sisi lain Andrew. Dinyalakan sebatang Cerutu milik Andrew, lalu tersenyum ke Andrew.

"Lord Vincent berjasa, Andrew." Garin tersenyum, "Beliau tanpa lelah mengodok kemampuan dan talenta Michelle. Jadi jangan marah ke dia, dan restuinlah Putranya menunangin Putri elo. Ngga ada salahnya Elo berbesanan sama Lord Vincent."

"Soal menikah nanti dulu. Gue ingin mendekap Anak gue. 20 tahun lamanya Gue tidak momong anak gue."

"Tidak mendekap Lydia sekalian?"

"Lydia memilih Markus, bagaimana Gue mendekapnya?"

"Kenapa tidak? Loe dulu bisa mendekapnya padahal dia terikat pernikahan sama Markus. Apa karena sekarang Lyd tidak secantik dan montok seksi seperti 20 tahun lalu?"

"Bagi gue, Lyd selalu perempuan tercantik di Alam Semesta. Perempuan Seksi di Alam Semesta. Perempuan yang mulia karena melahirkan dan membesarkan anak gue yang Pewarus Tahta berikutnya."

"Kalo begitu rebut Dia dari Markus."

+++

Harlan berjalan sendirian di Taman Hotel Xi Wu, pikirannya terus teringat wajah cantik nan menggemaskan Michelle yang beberapa hari ini memenuhi pikiran dan hatinya. Namun belum ada kesempatan untuk mendekati dan mengobrol sama Shafira. Pertama karena Dia sendiri harus mengikuti Jadwal yang disusun EO Studi Banding. Kedua Kelvin kekepin Shafira saat Coffee Break atau Waktu Makan. Ketiga Andrew pun selalu di dekat Shafira.

Langkahnya kini tiba di depan Kursi Taman, segera Dia duduk. Dikeluarkan sebungkus Rokok dan Pematik Api dari saku depan Celana panjangnya, lalu dinyalakan sebatang Rokok.

Tidak lama Dia kejatuhan Daun dari Pohon Rindang di belakangnya. Aneh, pikirnya, perasaan Angin malam ini tidak kencang, kenapa ada Daun jatuh? Lalu jatuh lagi Daun ke hadapan wajahnya. Dia segera menoleh ke belakang ke arah atas Pohon, lalu,

"Astaga!" Dia terkesiap melihat Shafira duduk santai di dahan Pohon, cepat berdiri, "Fira!!!" dipanggilnya Shafira.

Shafira yang asyik menikmatin keindahan Langit Malam ini terkejut, langsung melihat ke arah Harlan,

"Huaaa!" Dia terkaget, membuat Pantatnya tergeser dari permukaan Dahan, dan tubuhnya meluncur turun, "Akhhhh!" pekiknya saat itu.

+ TO BE CONTINUE +