Hutan Mawar Rubah Merah
Kerajaan Rubah Putih dan Merah
Ratu Viletta memandangin sekitarnya yang dipenuhin oleh Mawar Rubah Merah. Mawar ini tidak seperti Mawar kebanyakan, ada Rubah Merah di tengah kelopak Mawar yang berwarna putih. Stellina membawa Ratu Viletta kemari untuk menenangkan diri setelah semua kejadian di Sungai Yuen Zhi.
'Estella," Ratu Viletta memanggil almarhumah Dewi Estella, 'Yang Mulia Putri Mahkota sudah membunuh Arthur. Dendammu dan Stellina sudah terbalaskan. Kamu bisa tenang tidur selamanya.' Lalu menghela nafas, pelan duduk dipermukaan rumput bersandar ke Pohon besar. Dia teringat masa manisnya dengan Raja Arthur, tak urung air matanya meleleh. 'Arthur, sejujurnya aku sangat mencintaimu. Hatiku terluka kamu playboy karena kucinta kamu. Aku ingin membunuhmu sebab aku menyayangin Estella saudariku. Aku tidak punya saudari perempuan. Estella sangat menyayangiku.'
"Viletta." terdengar suara Raja Elroy Raja Demon Selatan ayahanda Ratu Viletta. Leluhur Raja Elroy dulunya Bangsa Dewa, namun dijerumuskan Demon Simon sehingga berubah wujud menjadi Demon. Namun mereka tidak memerangin Bangsa Dewa, tidak juga mengacau kehidupan di dunia. Mereka hanya mengabdi sama alam semesta, hingga dikucilkan dari Bangsa Black.
Ratu Viletta menyeka air matanya, melihat ke Raja Elroy. Raja Elroy sudah tahu semua kejadian di Sungai Yuen Zhi, tahu pula Stellina membawa Ratu Viletta kemari untuk menenangkan diri. Hutan Mawar Rubah Merah ini tempat sangat bagus untuk menenangkan diri dan mengobrol santai. Raja Elroy duduk disisi Ratu Viletta, diusap sayang kepala Ratu Viletta.
"Ayah tahu betapa kamu mencintai Arthur. Dan Arthur pun mencintaimu. Namun Arthur sudah menetapkan diri untuk memerangin Bangsa Dewa dan mengacau Dunia. Jadi kalo dia tewas ditangan Yang Mulia Putri Mahkota, kamu harus ikhlaskan hal itu."
"Viletta ikhlas, Ayah." Ratu Viletta tersenyum tipis, "Ayah kemari apa diminta Stellina?"
"Tidak Viletta. Ayah kemari karena kamu anakku. Satu-satunya anak perempuanku yang membanggakanku."
"Maksud Ayah apa?"
"Selama ini kamu diam-diam membantu Bangsa Dewa. Kamu disayangin ketiga Dewa penting sampai saat ini. Kamu pun mampu membuat Arthur membiarkanmu membantu Bangsa Dewa dan punya tiga saudara dari Bangsa Dewa. Itu membanggakan Ayah, juga almarhumah ibumu."
Ratu Viletta menghela nafas, "Ayah, kita aslinya Bangsa Dewa, bagaimana bisa Viletta tidak membantu Bangsa kita sendiri? Viletta berterima kasih lahir dari ayah dan ibu yang mendidik Viletta dan kakak-kakak Viletta tidak memerangin Bangsa kita sendiri. Viletta juga berterima kasih Ayah kirim ke Perguruan Kumlung, sehingga bertemu dan disayangin Estella, Chan Keke, dan Cheng Keke. Viletta bahagia punya saudara mereka bertiga, sebahagia punya empat kakak kandung."
Raja Elroy mengusap kembali kepala Ratu Viletta dimana wajahnya tersenyum haru.
"Lalu kenapa masih bersedih?"
"Namanya juga baru kena musibah, Ayah. Suami Viletta tewas, cucu Viletta terluka parah dan tenggelam di Sungai Yuen Zhi."
"Jadi kamu tahu kalo Yang Mulia Putri Mahkota adalah cucumu?"
"Tahu Ayah. Leluhur ibunya ada garis keturunan Yang Mulia Dewi Liu Sha Lang sepupu Estella. Dewi Liu Sha Lang baik ke Viletta, menganggap Viletta sepupunya."
"I see." Raja Elroy paham, "Beliau pasti ditemukan, disembuhkan, dan kembali ke Kerajaan Dewa 13 Alam."
Sementara di dalam Pondok, Dewa Channing tergesa menemui Stellina. Stellina juga berada di sini menemanin Ratu Viletta. Ketiga anak mereka yaitu Pangeran Theodore, Pangeran Theodolle, dan Putri Estella juga berada di sini. Mereka menyayangin Ratu Viletta, dan menemanin Ratu Viletta melalui masa duka.
"Stellina!" Dewa Channing memanggil Stellina, satu tangannya dilambaikan ke arah Maribel yang memberinya salam, "Maribel, mana Stellina dan anak-anak saya?"
"Hamba, Yang Mulia." Maribel bicara, "Yang Mulia Dewi Stellina berada di Dapur. Para Yang Mulia masih di Sekolah masing-masing."
"Astaga, kamu benar. Anak-anak saya tetap sekolah, meski di sini bersama Stellina dan Viletta memey." Dewa Channing baru tersadar bahwa ketiga anaknya tetap sekolah meski menemanin kedua perempuan terkasih mereka.
"Siapa yang datang, Maribel?" terdengar suara Stellina, lalu datang sosoknya, "Chan?" dia melihat Dewa Channing, segera didekati suaminya yang mendekatinya. "Gimana?" tanyanya memandang Dewa Channing. "Apa ketemu jejak Yang Mulia Putri Mahkota?"
"Puji syukur, sudah Stellina." Sahut Dewa Channing, "Aku diminta Tuanku Imam Bentley ikut dalam rombongan Lord Vincent menjemput Yang Mulia Putri Mahkota."
"Beliau berada di mana bersama Lord Harlan?"
"Hutan Jong, Perkampungan Rubah Hutan."
+++
"Apa?!" Pangeran Liu Zhan Feng memandang heran Kepala Suku Hung Lee, "Kamu yakin nona itu Yang Mulia Putri Mahkota?" tanyanya ke adik nomor empatnya ini.
Kepala Suku Hung Lee menengadahkan tangan kanannya, lalu sekejap ada baju zirah milik Shafira yang dipinjamnya dari Harlan. Dia mengirim Merpati ke Pangeran Liu Zhan Feng, minta bertemu secepatnya di tempat ini, perbatasan selatan Kerajaan Rubah Putih dan Merah dan Hutan Jong. Diberikan ke Pangeran Liu Zhan Feng.
Kepala Suku Hung Lee tidak bisa masuk ke Kerajaan Rubah Putih dan Merah sebab sudah menjadi Rubah Hutan akibat menikah sama Be Mei Rubah Hutan Dewi level D. Sesuai aturan Kerajaan Dewa 13 Alam, Dewa yang menikah sama Dewi level D dan level E, maka harus keluar dari Kerajaan Dewa 13 Alam.
Pangeran Liu Zhan Feng segera meneliti baju zirah itu, lalu memandang Kepala Suku Hung Lee.
"Ini milik Nona itu?"
"Iya Zhan Keke. Lambang Crown Princess di baju ini sama dengan bandul kalungnya. Lalu juga ada lambang Kerajaan Dewa 13 Alam di keningnya. Semua ini membuktikan beliau adalah Putri Mahkota Kerajaan Dewa 13 Alam. Putri dari Yang Mulia Kaisar Agung Andrew."
"Syukurlah kalo begitu. Artinya Kerajaan Dewa 13 Alam menemukan jejaknya. Beliau terjatuh ke dalam Sungai Yuen Zhi, Hung-er."
"Kok bisa?"
"Kamu menemukan dia dalam keadaan terluka kan? Beliau habis bertarung melawan Raja Arthur dan Demon Kung. Kedua Iblis itu tewas ditangannya."
"I see. Luar biasa. Putri Mahkota masih muda usianya, mampu menewaskan kedua Iblis itu."
"Ya sudah, aku segera melaporkan hal ini ke Ayahanda. Kamu tolong rawat dan jaga sebaik mungkin Putri Mahkota. Bungkam warga Kampung Rubah Hutan Jong agar tidak menyebarkan keberadaan Putri Mahkota di Istanamu."
"Beliau tidak bisa aku pindah ke Istana, Zhan Keke. Lukanya masih parah. Jadi tetap di rumah Chen Dong. Di sana sangat aman kok."
"Pokoknya rawat dan jaga sebaik mungkin."
+++
Panglima Aldron mendekati Vikael yang sedang mengecek barang-barang yang disiapkan Ninetta untuk Shafira yang masih di Perkampungan Suku Rubah Hutan Jong. Panglima Aldron diutus Andrew untuk mengawal Rombongan Vikael yang segera menuju Perkampungan Suku Rubah Hutan Jong.
"Salam Yang Mulia Lord Vincent." Panglima Aldron segera setengah berlutut di Lantai Aula Belakang Istana Vikael di Kerajaan Dewa Pengawas Daratan.
"Apa semua sudah siap, Aldron?" tanya Vikael hanya melihat sekilas ke Panglima Aldron.
"Sudah My Lord. 30 orang Pasukan Keluarga Kaisar Agung sudah berada di tempat-tempat yang ada di sekitar Rumah Chen Dong seperti yang My Lord instruksikan ke Tuanku Panglima Dante. Sisanya akan mengawal My Lord dan para Kaisar yang ikut Anda menjemput Yang Mulia Putri Mahkota.
Vikael kini melihat Panglima Aldron yang diutus Imam Bentley menggantikan Panglima Dante mengawalnya menjemput Shafira. Panglima Dante Panglima Utama Kerajaan Dewa 13 Alam merangkap Panglima Pelindung Keluarga Kaisar Agung, tugasnya tetap di Kerajaan Dewa 13 Alam sebab saat ini masih ada Andrew di Istana Kerajaan Dewa 13 Alam.
Vikael melarang Andrew ikut rombongan penjemput ini, agar tidak menggemparkan penduduk perkampungan suku rubah Hutan Jong. Karena kehadiran Shafira di sana sudah menjadi buah bibir. Meski Kepala Suku Hung Lee sudah menurunkan titah membungkam buah bibir, tapi namanya Dewa pasti tetap saling membicarakan berita mengenai Shafira.
Vikael juga sudah menemui langsung Kaisar Xavier Pemimpin Kerajaan Binatang untuk koordinasi sama Raja Ji Meng untuk menjaga Shafira dan Harlan. Kemudian Vikael memanggil Kaisar Juan Pemimpin Kerajaan Dewa Darma, Kaisar Endorsten Pemimpin Kerajaan White Vampire, Kaisar Altar Pemimpin Kerajaan Naga, Kaisar Liu Xing Pemimpin Kerajaan Rubah Putih & Merah, dan Raja Tian Sun Pemimpin Kerajaan Naga Laut. Vikael mengajak mereka menjemput Shafira.
Vikael di Kerajaan Dewa 13 Alam bukan sekedar Memimpin Kerajaan Dewa Pengawas Daratan, tapi Plt Perdana Menteri Kerajaan Dewa 13 Alam. Andrew yang memberinya Jabatan itu sebab Lord Downey Perdana Menteri wafat dalam peperangan di Menara Barat salah satu dari 4 Menara Pelindung Kerajaan Dewa 13 Alam. Tidak lama Wakil Lord Downey pun tewas saat bertarung sama Demon Rock yang mencelakai Andrew dan keluarga Andrew di Bumi. Kemampuan Vikael dalam memimpin, mengelola, dan mengatur dinilai sangat bagus oleh Andrew. Layak diberi tugas double.
"Pa!" terdengar suara Kelvin dari arah pintu masuk Aula ini. Lalu tampak Kelvin bersama Ninetta dan Viktor. Mereka bergegas mendekati Vikael.
"Ada apa Kelvin?" tanya Vikael mengamati Kelvin yang menggenakan Seragam Keluarga Kerajaan Dewa Pengawas. Dia juga melihat Ninetta dan Viktor juga menggenakan Seragam itu. "Kalian mau kemana?"
"Pa, Kelvin ikut Papa ya. Kelvin tidak tenang menunggu Papa membawa Fira pulang."
"Aku dan Viktor juga ikut, Mas." Ninetta menimpalin. "Saya khususnya sangat tidak tenang menunggu Papa membawa Fira pulang. Kalo Saya dan Viktor ikut, Kami bisa membantu Lord Harlan mengobatin Fira. Meski kata Papa, Fira sudah siuman, namun kondisi luka dalamnya akibat Luka Tusukan itu masih belum teratasin, itu membuat Aku sangat mencemaskan Fira."
"Mas, baiknya izinkan Kami bertiga ikut Mas." Sela Viktor. Viktor adalah adik pertama Ninetta. Adik kedua Ninetta adalah Sauran. Sauran masih belum mau mengikuti Ninetta dan Viktor yang sudah menjadi Dewa Kerajaan Dewa 13 Alam. Sauran masih setia sebagai Black Wolverine, dan masih berusaha membangkitkan Kerajaan Black Wolverine di Lapisan Kedua tempat para Bangsa Black berada.
"Tidak." Sahut Vikael tegas, "Kalian jangan khawatir. Aku, Tian Sun, Lord Harlan, dan Chen Long mampu mengobatin Luka dalam itu." Dijelaskan kenapa tetap tidak memberi izin Ketiga orang ini ikut Dia. "Hal lain, Kelvin masih berobat lukanya itu."
Ketiga orang itu menghela nafas bersamaan.
"Sudahlah." Vikael melanjutkan perkataannya, "Lucas!" dipanggilnya Lucas, "Kita berangkat sekarang ke Hutan Jong. Tuanku Bentley sudah membuka gerbang masuk ke sana." ujarnya sebab Imam Bentley menghubungin jaringan komunikasinya, mengatakan sudah membuka gerbang itu yang letaknya di sudut terpencil di Wilayah Selatan Kerajaan Rubah Putih & Merah.
Shafira dan Harlan kemarin tidak sengaja terdampar ke wilayah Hutan Jong bagian dari wilayah perairan Taiwan. Malangnya para Dewa tidak bisa masuk ke sana tanpa melalui gerbang yang dibuka Imam Bentley.
"Viktor." Vikael bicara ke Viktor, "Aku titip keluarga Kita ke Kamu. Jaga mereka baik-baik dengan nyawamu. Tindak tegas juga Markus tanpa Yang Mulia Dewi Agung Lydia tahu."
"Baik Mas. Kalian hati-hati di Jalan." Viktor lalu menengadahkan telapak tangan kanannya, dan sekejap ada sekotak cemilan di sana. "Mas, maaf, tolong berikan ini ke Fira. Helson tergesa membuat coklat parafin kesukaan Fira saat Fira sakit, dikemasnya dalam kotak ini."
Vikael tersenyum geli. Helson putra semata wayang Viktor, selalu membuat coklat parafin untuk Shafira kemilin saat Shafira sakit. Helson menganggap Shafira adiknya sendiri. Dan Kelvin tidak keberatan kalo Helson memanjakan Shafira. Vikael mengambil kotak itu, dilihat sejenak isinya. Lalu tersenyum lagi, sebab Helson membuat coklat parafin dengan beberapa bentuk tokoh film kartun kesukaan Shafira seperti Donal Bebek. Vikael tutup kembali kotak itu, disimpan dalam telapak tangan kanannya.
"Viktor, sampaikan terima kasih ke Helson."
"Pasti Saya sampaikan Mas."
Vikael lalu cium sayang sejenak bibir Ninetta, kemudian cium sayang pucuk kepala Kelvin. Baru bersama Lucas, Carter, dan Panglima Aldron meninggalkan Aula diiringin beberapa Abdi Dalam yang membawa semua barang untuk Shafira.
+ TO BE CONTINUE +