Chereads / Sang Dewi Menuju Tahta / Chapter 1 - Kelahiran Saat Peperangan

Sang Dewi Menuju Tahta

🇮🇩Sofia_Zelmira
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 10.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kelahiran Saat Peperangan

Hang Dzu Hospital

Singapura, Bumi

Dokter Tao Kwan melihat Lydia diturunkan dari mobil oleh Kanidah, dan Sahid. Tampak Lydia yang sedang hamil tua menahan kesakitan.

'Yang Mulia Dewi Agung?' dokter Tao Kwan mengenali Lydia, 'Astaga, apa sudah saatnya pewaris tahta lahir ke alam semesta ini?' cepat dia mengambil Brankar, didorongnya.

Dua Petugas IGD melihat ini, bergegas mendekatinya, mengambil alih Brankar,

"Mari Dok, biar kami saja." Ujar salah satu petugas tersebut.

"Terima kasih." Dokter Tao Kwan mengucapkan terima kasih, "Lekas bantu Nyonya ini." Mereka sampai di hadapan Lydia dan rombongan perempuan itu, ditunjuk Lydia yang terus menahan kesakitan sebab bayinya minta segera dilahirkan ke dunia.

Kedua petugas itu, Sahid, dan Satpam mengangkat tubuh Lydia, dibaringkan di atas Brankar.

"Lekas bawa ke ruang bersalin!" titah dokter Tao Kwan, "Karena!" serunya lantang memanggil Suster Karena Assistennya.

"Sayah dokter!" terdengar sahutan Suster Karena, lalu tergesa suster cantik itu yang Dewi di Kerajaan Dewa 13 Alam seperti dokter Tao Kwan dan Lydia, mendekati dokter Tao Kwan.

"Cepat kamu siapkan kamar VIP." Titah dokter Tao Kwan sebelum Suster Karena bertanya ada apa. "Siapkan juga box inkubator di sana. Agar bayi yang dilahirkan nanti dibaringkan di sana sampai kuat untuk dipindah ke box bayi."

"Siap, dok." Sahut Suster Karena paham, "Ada yang lain, dok?"

"Lekas hubungin Suster di ruang bersalin, saya segera menanganin kelahiran bayi Nyonya ini."

Lalu dokter Tao Kwan mendorong Brankar dibantu dua petugas. Dibawa sesegara mungkin ke ruang bersalin yang berada di lantai 5.

+++

Gunung Kramat

Kerajaan Dewa 13 Alam

Di dalam Gua Neraka, tampak Stellina sekarat dipelukan Dewa Channing yang didampingin Bravee. Sementara Pangeran Andrew dan Imam Bentley masih menahan Raja Arthur yang berhasil menyerap janin dalam kandungan Stellina sehingga terlepas dari segel Dewa Channing yang mengungkungnya selama lebih dari 50 ribu tahun. Raja Arthur tampak bersosok utuh pria gagah seperti Dewa Channing, berusaha menjebol PeHarai Penahan Bangsa Black yang dikeluarkan Pangeran Andrew dan Imam Bentley, agar dia bisa melarikan diri kembali ke Kerajaan Iblis.

Di luar Gua Neraka, terlihat pertempuran sengit terjadi antara Bangsa Dewa yang dipimpin Dewa Bruno, dan Bangsa black dipimpin Dewa Jing Shu. Dalam barisan Bangsa Dewa ada Ratu Viletta. Ratu Viletta sejak kematian Dewi Estella dan mengurus Stellina di Bumi, bertekad memerangin Bangsa Black. Dia tidak terima Dewi Estella saudara seperguruannya dibunuh Dewi Mona tangan Raja Arthur. Dan baginya semua kejadian buruk yang menimpa Dewi Estella dan Stellina usai perang besar di Gunung Kramat ini juga 50 ribu tahun silam karena Raja Arthur dan Bangsa Black.

Kembali ke dalam Gua Neraka,

"Raynald." Stellina si Alma Gravin bicara dengan suara pelan, sebab tubuhnya semakin melemah, dari dalam mulutnya mengalir cairan merah segar, "Ingatlah selalu, perempuan yang kamu tebus dari tempat pelacuran itu, yang ikhlas mencintaimu, menjadi istri setiamu, dan mengandung benihmu,"

Dewa Channing mendengar ini air matanya semakin berlinang, sebab gagal membuat Raja Arthur tidak menyerap janin dalam kandungan Stellina, meski dengan begitu Aura Raja Arthur yang selama lebih dari 50 ribu tahun menyiksa Stellina sudah hilang dari dalam tubuh Stellina.

Bravee disisi Dewa Channing juga berlinang air mata, meraung-raung pelan, seolah mengatakan, 'Yang Mulia bertahanlah. Bertahanlah. Hamba Bravee hanya mengabdi Vina Yang Mulia.'

"Bernama Alma Gravin." Stellina masih bicara ke Dewa Channing, "Bukan Dewi Stellina, Dewi di Kerajaan Dewa 13 Alam. Aku dan dia sosok berbeda. Aku manusia, dia Dewi. Tapi Aku sungguh mencintaimu. Selamanya mencintaimu."

Sementara di Istana Utama, Kaisar Agung Brylee tampak gelisah, sebab pertempuran besar di Gunung Kramat kembali terjadi. Hal lain, dia juga gelisah, sebab istri kedua Pangeran Andrew dikabarkan tengah berjuang melahirkan calon Pewaris Tahta Kerajaan Dewa 13 Alam ini di Hang Dzu Hospital milik Dewa Tao Kwan sahabat karib Pangeran Andrew. Hang Dzu Hospital berada di Singapura, Bumi.

"Yang Mulia." Ratu Selini menegur suaminya yang sedari tadi sangat gelisah, sehingga mondar-mandir seperti Strikaan, "Duduklah, dan tenangkan dirimu." Dibujuk suaminya ini.

Kaisar Agung berhenti mondar-mandir, memutar badannya ke arah Ratu Selini yang duduk di Sofa Panjang.

"Bagaimana aku bisa duduk dan tenang, Selini?" tanya Kaisar Agung tetap dengan suara tenang, namun raut wajahnya sangat gelisah, "Andrew, anakku sedang menghadapi Arthur keparat itu di Gua Neraka. Arthur sudah mendapatkan kembali Auranya, dan menghidupi soulnya dengan janin milik Channing. Kalo Andrew celaka gimana? Kedua anaknya dari Fatimah Manusia Bumi itu tidak ditakdirkan menjadi Kaisar Vikael di Kerajaan Dewa 13 Alam ini."

"Tapi kan ada anak dari Dewi Agung itu."

JRENG.

Kaisar Agung tersentak mendengar ini, ditatap Ratu Selini dengan heran, seolah bertanya, 'Kok kamu tahu itu? Aku, Bentley, dan Garin merahasiakan ini darimu.'

"Aku ibunya Andrew, Yang Mulia," Ratu Selini menghela nafas, "Aku tahu Andrew menjalin cinta dengan Dewi Agung itu. Aku tidak masalah, sebab leluhur Dewi Agung itu adalah Dewi Liu Sha Lang putri semata wayang Kaisar Liu Xing Pimpinan Kerajaan Rubah Putih dan Merah, Kaisar Robert de Flaust Pimpinan Kerajaan Naga, Raja Jaden Pimpinan Kerajaan Bulan, dan Kaisar Sangliugong Kakek Buyut Kaisar Kaliugong Pimpinan Kerajaan White Wolverine."

'Hadeuh,' desau Kaisar Agung, 'Selini tahu juga mengenai silsilah Dewi Agung yang dinikahin Andrew putra kami.'

"Jadi," Ratu Selini memandang Kaisar Agung, "Yang Mulia tidak perlu gelisah, sebab ada keturunan Andrew dari Dewi Agung itu."

"Tetap Aku tidak te," perkataan Kaisar Agung terhenti sebab datang Dewa Jian Ming dengan tergesa.

"Salam Yang Mulia Kaisar Agung! Salam Yang Mulia Ratu Selini." Dewa Jian Ming setengah berlutut dihadapan Kaisar Agung dan Ratu Selini, memberi salam terlebih dahulu.

"Ada laporan apa dari Gunung Kramat, Jiang Ming?" tanya Kaisar Agung mendekati Dewa Jian Ming, "Lekas laporkan Jian Ming!" dihardiknya Dewa Jian Ming yang tampak sangat berat menyampaikan laporan ke dia.

Ratu Selini segera mendekati Dewa Jian Ming, tampak cemas,

"Jian Ming." Ditegurnya Dewa Jian Ming, "Apa terjadi sesuatu sama Andrew?" dia feeling terjadi sesuatu Vina Pangeran Andrew.

"Hamba, Yang Mulia Kaisar Agung, Yang Mulia Ratu Selini." Dewa Jian Ming tampak meleleh air matanya.

Kita beralih ke Gua Neraka,

"Stellina!" terdengar jerit Ratu Viletta, lalu tampak Ratu Viletta berlari ke dekat Stellina yang rohnya mulai terlepas dari raganya, "Stellina!" ditepuk-tepuk pipi Stellina, "Ini Bibi Viletta, nak. Jangan pergi, Stellina. Bibi hanya punya kamu saat ini. Niangmu kakak Bibi sudah tiada." Dia berlinang air mata.

Stellina pelan menyentuh tangan Ratu Viletta yang mengusap pipinya, tersenyum, "Bibi, terima kasih segalanya. Alma bahagia ada Bibi mengurusku selama aku menjadi istri Raynald."

"Tidak!" Ratu Viletta menggelengkan kepala, "Kamu bukan Alma, kamu Stellina putri Estella kakakku. Sudah tentu saat Kamu di Bumi, Aku mengurusmu. Niangmu sudah menitipkanmu ke Aku." Air matanya berlinang, "Bertahan Stellina. Jangan tinggalkan Bibi."

Ratu Viletta saat Stellina meninggal demi dikirim ke Bumi, bertekad membunuh Raja Arthur, namun Imam Bentley cepat mengatakan bahwa Stellina ada di Bumi untuk menghilangkan Aura Raja Arthur. Imam Bentley pun minta Ratu Viletta membantu Dewa Channing mengurus Stellina si Alma Gravin. Ratu Viletta pun turun ke Bumi, menjadi Bibi Vie adik dari ibunda Alma.

Stellina mau bicara lagi, namun rohnya terpecah, dan perlahan berterbangan di udara. Seketika pula raganya perlahan menghilang.

"Tidakkk!" jerit Ratu Viletta histeRis, "Stellina! Jangan tinggalkan Bibi! Tidak!" air matanya semakin berlinang.

Dewa Channing dan Bravee pun berlinang air mata, Stellina sudah wafat.

Pangeran Andrew mendengar semua hal tadi, teringat sama Lydia si Dewi Agung yang dinikahinnya di Bumi.

'Bagaimana kamu sekarang, sayang?' tanya hatinya, 'Kenapa Alam Semesta kejam memisahkanku dan Lydia? Seperti memisahkan Channing dari Stellina?'

Ratu Viletta melihat ke Raja Arthur, lalu mengeluarkan Pedang Rubah Merah milik Dewi Estella. Dewi Estella saat sakaratul maut memberikan Pedang itu ke Ratu Viletta dengan pesan agar Ratu Viletta membunuh Raja Arthur yang membuat Stellina dan dirinya seperti ini. Ratu Viletta segera berdiri, dan

SIUTT..

Diterobosnya Perisai yang dipasang Pangeran Andrew dan Imam Bentley, diarahkan Pedang itu ke Raja Arthur.

"Viletta!" jerit Dewa Channing kaget melihat kenekatan Ratu Viletta, segera terbang, namun terlambat, sebab Pangeran Andrew cepat mendorong Ratu Viletta, dan akibatnya Pangeran Andrew terkena Pedang Raja Arthur, "Yang Mulia Pangeraann!!!"

+++

Hang Dzu Hospital

Singapura, Bumi

"Akhhh!" Lydia mengejan sekuat mungkin agar bayinya keluar dari dalam perutnya. Dia memang erat tangan Kanidah Ibunda Markus, "Uda!!" jeritnya memanggil Pangeran Andrew suami sirihnya.

Kanidah tidak bicara apa pun, six sensenya melihat pertempuran sengit di Gunung Kramat saat ini. Kanidah adalah putri kedua dari Panglima Satron eks Panglima Menara Timur Kerajaan Dewa 13 Alam, menikah dengan manusia bumi yaitu Juan Sygar. Namun saat Lydia mengandung anak Pangeran Andrew, six sense Kanidah dipulihkan Kaisar Agung Brylee demi mengetahui keadaan Pangeran Andrew di Kerajaan Dewa 13 Alam, dan melaporkan keadaan Lydia ke Kaisar Agung Brylee.

"Dorong lebih kuat lagi, Nyonya!" seru dokter Tao Kwan yang saat ini menolong Lydia melahirkan, sebab beliau tahu yang dilahirkan Lydia bayi milik Pangeran Andrew Putra Mahkota Kerajaan Dewa 13 Alam yang sahabat karibnya. "Dorong lebih kuat Nyonya. Tempurung kepala bayi anda sudah terlihat!" diberi beri semangat ke Lydia untuk mengejan lebih kuat lagi agar bayinya segera keluar.

"Akhh!!!" Lydia mengejan lebih kuat lagi, "Uda! Kamu jangan tinggalkan Aku dan bayi kita!" jeritnya merasa terjadi sesuatu atas Pangeran Andrew. "Akhh!"

Saat itu pula bayinya meluncur keluar dari dalam sumur surganya. Dokter Tao Kwan segera menangkap bayi cantik itu.

"Oaa! Oaa! Oaa!"

Kemudian tampak bandul di kalung emas di leher Lydia yang berbentuk Naga emas putih dengan 13 Sinar Matahari mengeluarkan sinar emas sangat menyilaukan, dan sinar itu melesat cepat menuju Gunung Kramat. Seketika itu juga sinar menyapu habis seluruh Pasukan Bangsa Black dan Dewa Jing Shu, dan terdengar suara menggelegar dari langit.

Membuat seluruh Bangsa Dewa terkesiap. Suara menggelegar itu penanda dari Alam Semesta bahwa telah lahir calon Kaisar Dewi yang dinanti Bangsa Dewa semenjak runtuhnya Kerajaan Dewa 13 Alam yang dipimpin Kaisar Ratu Victoria putri semata wayang Kaisar Agung Troybee Salvador.

Kaisar Agung dan Ratu Selini saling memandang,

"Cucu kita sudah lahir!"

Di Hang Dzu Hospital, dokter Tao Kwan perlahan menaruh bayi perempuan mungil yang sangat cantik ke atas perut Lydia yang dilapisi kain tipis.

Tampak air mata haru berlinang di wajah Lydia. Kanidah pun sudah berlinang air mata, terharu menjadi saksi nyata kelahiran calon pewaris Kerajaan Dewa 13 Alam.

Sementara di Gua Neraka, tampak sinar emas itu membuat Pangeran Andrew terlepas dari Pedang Raja Arthur, dan dia terhuyung ke belakang dengan bibir mengeluarkan cairan merah segar. Dewa Channing cepat menangkap tubuh Pangeran Andrew.

Raja Arthur terperangah melihat ini, sebab tadi tujuannya menusuk Ratu Viletta, jadi dia dan Ratu Viletta Vina-Vina tertusuk pedang. Dia melihat Ratu Viletta tersungkur di depan batu besar dan Imam Bentley mau menolong Ratu Viletta. Cepat dia sling, menggedor kuat pundak Imam Bentley, sehingga Imam Bentley terpental, lalu cepat dia gendong Ratu Viletta, dibawa lari keluar dari Gua Neraka.

+ TO BE CONTINUE +