Sebenarnya Tokoh Karakter Sitija ini memang bukan murni dari hasil karangan Saya 100persen.
Raden Sitija atau Prabu Bhomanarakasura diceritakan Sebagai Seorang Raja di kerajaan Trajutrisna.Sebuah Kerajaan yang seluruh penduduknya adalah kaum Ditya(Raksasa). Awal mula Raden Sitija bergelar Bhomanarakasura, Dikarenakan Dia diutus oleh Para Dewa Juga Sang Ayah guna menakhlukan Dua Negara yang Dihuni Oleh Para Raksasa. Yaitu Kerajaan Prajatista dan Surateleng.Sebenarnya Tanpa Raden Sitija Sadari. Dua Kerajaan itu dipimpin oleh Dua Orang Raja yang juga Pamannya sendiri.Nama Kedua Raja itu Adalah Prabu Bhomabomantara dan Prabu Narakasura. Mereka Berdua adalah Putra angkat Prabu Basudewa dan Dewi Mahendra. Kakek Dan Nenek dari Raden Sitija.Sang Paman yang akan merongrong Kerajaan Milik Sang Ayah Yaitu Kerajaan Dwarawati.Dengan bekal Ajian Pancasona pemberian Batara Guru (Dewa Siwa) dan Bunga WijayaMulya pemberian Sang Ibu. Dan dibantu Keempat Punggawa Raksasa Ditya beserta tunggangannya. Seekor burung Elang raksasa (Garuda Paksi Wilmuna), Ditya Ancakagra, Ditya Yayahgriwa, Ditya Maudara,dan Ditya Amisundha. Keempat Punggawa Raksasa yang dihidupkan dari Dua sesajen yang ditemukan di perbatasan Kerajaan . Dua Raja itu Akhirnya berhasil dibunuh oleh Raden Sitija. Dan akhirnya menjadi Ilmu Kanuragan di dalam tubuhnya ajian Bhomabomantara ada di tangan kanan dan Narakasura berada di tangan kiri. Juga menjadi taring dikedua giginya.Raden Sitija adalah Putra sulung dari Sri khrisna seorang awatara(Titisan)Wisnu dengan Dewi Pratiwi atau Dewi Pertiwi(Dewi bumi).Terkenal Dengan Lakon Wayang Sitija Takon Bapa dan Wahyu Senopati.Sitija(SetijaVersi Ki Anom Suroto,Sutedjo Versi Ki Seno Nugroho, Gagrag Surakarta/Dalang Favorite Saya,Setija /Nama lain Versi almarhum Ki Manteb Sudharsono,Gagrag Surakarta. Beliau pernah jadi bintang Iklan Oskadon pancen Oye โฆLoh โฆ๐๐๐) itu ada Dan Pertama Kali Terkenal Dilakonkan Oleh Mendiang Maestro Dalang Indonesia Yang Bernama Ki Anom Suroto.Karena hasil Penulisan Dan Pementasan oleh Para Tokoh tokoh pujangga jawa era dahulu. Dan tergambar dalam Berbagai Gagrag (kisah wayang Purwa Tanah Jawa ).Dan kebanyakan Mereka dimasukkan dalam cerita Mahabharata versi lakon (pementasan Wayang kulit/Orang) di Tanah Jawa.Meskipun Saya seorang penggemar Wayang tapi tentang mengapa Sitija ditulis oleh siapa. Saya juga kurang tahu. Awal kisah Raden Sitija sendiri diadaptasi dari sebuah serat kakawin Kuno sebenarnya berjudul Bomakawya (Gojali suta /dalam Pementasan Wayang dilakonkan oleh Dalang a Ki anom Suroto ๐๐๐/Beliau dalang Favorite Saya Loh ๐๐๐)dalam bentuk tulisan Aksara Jawa Kawi kuno.Sebetulnya Juga Di Dalam Novel Yang Saya Tulis Ini.Terdapat Nama Nama Tokoh Tambahan Atau Sisipan Dari Bentukan Karangan Para Pujangga Kuno Jawa.Mungkin Terdengar Asing Sebab Di Kisah Versi Aslinya Juga Tidak Ada.Nanti banyak sekali tokoh tambahan dalam lakon Mahabharata versi jawa yang mungkin saja bisa saya ulas nantinya dalam bentuk seperti novel sitija ini. Mungkin setelah garis besar Sitija (Laskar Dewa/sang yadawa terakhir)mencapai seri entah yang keberapa. Disini Saya selaku Penulis, Saya berusaha memasukkan unsur budaya Wayang Purwa asli dengan Versi Aslinya secara global. Saya Mencoba Menggabungkan dengan sedikit mungkin unsur modern.Agar tampilan Sitija yang Mewakili Tokoh Pewayangan ini bisa menjadi sosok Super hero atau Antihero Milik Bangsa Indonesia. Yah Saya Sebetulnya Ingin Tokoh Ini mirip Deadpool, The Wolverine, The Punisher, Superman,Batman (Tokoh Superhero Milik Lisensi Marvel dan DC comic)itu Harapan Saya. Tapi sebetulnya Saya sendiri ragu, pengen sebetulnya Tokoh ini Ada Yang Mengangkat jadinya Seperti Tokoh Superhero comic atau Novel Graphic (ma'af kasian yang ngayal๐๐๐๐trus saya juga bukan jago jadi illustrator๐๐๐๐/Kalo Mungkin Ada Yang Mau ๐๐๐,Monggo Saya Persilakan Para Ilustrator Komik Indonesia.Tapi Saya Ndak Punya Biaya Untuk Membayar Anda.Cuma Impian Saya Mari Kita Sama -sama Mengangkat Budaya Bangsa Kita.Nggak Cuma Jadi Plagiat Meniru Bentuk Superhero Negara Asing.Itu Saja,Dan Kalo Ada Yang Maupun Saya Selaku Penulis Tidak Akan Mengambil Keuntungan Dari Tulisan Saya.Jika Ada yang Mau Mengangkatnya Jadi Komik Atau Novel Graphic, Saya Persilakan ๐๐๐๐๐๐)terserah kalo ada yang mau membacanya.Akhir Kata Saya Mengucapkan Rasa bersyukur kehadirat Allah S.W.T. Serta segala puji kepada Rasulullah S.A.W sebagai junjungan Saya. Selaku orang Muslim, Dan Saya Berusaha dalam cerita Saya. Agar tidak ada sama sekali unsur S.A.R.A. Saya hanya berusaha merasionalkan beberapa hal dalam pemikiran cerita Wayang purwa yang saya anggap masih menjadi tanda tanya. Tapi bukan berarti Saya mau menyalahkan. Dan tidak juga Saya berusaha untuk meluruskan serta sok Pintar Dan menggurui.Do'a Saya Semoga Arwah Tokoh Maestro Pewayangan Favorite Saya.Arwah Beliau Bisa Diterima Disisi Allah S.W.T. Kalo pun ada yaโฆ๐๐๐, Mungkin pembaca Orang Jawa pasti paham. Akhir kata Saya ucapkan terima kasih yang sebesar besar nya, Kesalahan itu milik Saya Pribadi sebagai insan Manusia. yang benar secara Mutlak itu milik Tuhan Yang Maha Esa.
tertanda penulis
(Hendry Octa)