Pagi Di Istal Kerajaan Dwarawati Banyak Para Abdi Dalem Istana. Mereka memberi Makan Kuda -kuda Pilihan. Raden Samba Mendatangi Mereka sambil Setiap Bertemu dengan Para Abdi Dalem. Raden Samba selalu Menundukkan Kepalanya sembari menyatukan kedua telapak tangannya. Para Abdi Dalem Membalas Hormat Raden Samba dengan menirukan Gerakannya. Seraya bersimpuh sebagian Segera duduk Bersila. Raden Samba langsung Mengangkat Badan Sebagian Abdi Dalem. Kemudian Mengusap -usap Lengan Mereka. Yang memang Para Abdi Dalem Sebagian Sudah Berumur Tua.
"Paman-paman Dan Eyang-eyang,Apakah ada Diantara Paman-paman dan Eyang-eyang melihat Ki Daruki?"tanya Raden Samba kearah Semuanya.
"Tadi Si Daruki Anaknya Ki Darun Masih Memberi Makan Kuda-kuda,Sambil Membantu Si Bawor , Adiknya.Mereka Lagi Bersihkan Keretanya Kanjeng Ndoro(Bahasa jawa:Tuan) Permaisuri ,Ndoro Pangeran …"Jawab Seorang Abdi Dalem Yang Berusia lanjut Sambil Menundukkan kepalanya seraya menyatukan kedua telapak tangannya Kearah Raden Samba.
"Biar Nanti Hamba yang Panggilkan Ndoro Pangeran."sambung Sang Abdi Dalem lainnya.
"Tidak Usah,Paman-paman dan Eyang-eyang,Kehadiran Saya malah mengganggu Kegiatan Paman-paman Beserta Eyang-eyang semua.Biar Nanti Saya Cari Ki Daruki Sendiri.Mohon Ma'af ,Para Paman-paman dan Eyang-eyang…"Kata Raden Samba tersenyum ramah Sebelum Berlalu Menghaturkan Hormat Kearah Para Abdi Dalem Istana. Hormat Raden Samba pun segera Dibalas oleh Mereka.
Sementara Di Istal Istana Dua Orang Pemuda Sedang Bercanda. Satunya Memberi Makan Kuda peliharaan Istana. Sedang Pemuda lain Membersihkan Kereta Istana. Mereka Adalah Dua Orang Kakang Adik (Kakak Beradik).Sang Kakang bernama Daruki dan Sang Adik Bernama Bawor.
"HOOOIIII…KIIII…DARUKIIII…!"Seru Raden Samba sambil Melambaikan tangannya Kearah Daruki.
Yang Dipanggil Segera Menepuk Jidatnya Sambil Menggeleng -gelengkan kepalanya sebentar.
"Waduuh…kok iya.Dia lagi…Dia lagi…,Duh Gusti Pengeran. Ampun Aku..."kata Daruki berbisik kearah Adiknya.
Sang Adik langsung Tertawa terpingkal-pingkal Melihat Kakangnya Mengeluh. Tapi Setelah Mengeluh Daruki Menghampiri Raden Samba Seraya Menyatukan Kedua tangannya sambil Menundukkan kepalanya.
"Iya…,Ndoro Pangeran?"kata Daruki kearah Raden Samba.
"He...he...he...,Ki...Daruki.Gini Loh,Kamu mau ndak Aku Ajak jalan-jalan…?Ada Acara Prasmanan Loh,Ki? kata Raden Samba cengengesan sambil Mengangkat Tubuh Abdi Dalem yang juga sahabatnya.
Raden Samba Lalu Merangkul Pundak Daruki. Daruki Tersenyum Ceria mendengar Kata Prasmanan. Segera Mengangguk -anggukan Kepalanya kearah Raden Samba.
"Kapan Ndoro Pangeran?"Tanya Daruki.
"Iya,Sekarang .Makanannya Enak-enak…Ki…"
"Adik Hamba…!,Boleh Ikut Ndak Ndoro…!?"
"Jangan,Ki.Yang diundang itu dari Dwarawati cuma Dua Orang ,Ki.Iya...Cuma Aku dan Kamu…"jawab Raden Samba sambil berbisik kearah telinga Sahabatnya.
"Hamba sama Ndoro Pangeran Saja.Waduh…Berarti Hamba mau dapat Nominasi Penghargaan Hebat tahun ini,Ndoro.Jadi Kusir Terbaiknya Ndoro Permaisuri.He…He…He…"Kata Daruki sambil matanya berkaca -kaca membayangkan Jadi Orang terkenal Di Seluruh Dwarawati.
Raden Samba Tertawa Terpingkal -pingkal sambil Menolehkan Wajahnya. Seraya Menutupi Mulutnya dengan telapak tangan Kanannya.
"Iya-iya-iya…Kira-kira Begitu Sepertinya.Pfff…Pfff…Pfff…"jawab Raden Samba cekikikan.
"Siaappp,Ndoro.Hamba Pamitan Dulu Sama Bapak sama Si Embok…"Kata Daruki Riang.
"Ehhh…,Ki.Jangan bawa Dokar Iya…!"
"Lha…,Terus Ndoro…!"
"Pilihkan Dua Kuda Terbaik Saja,Sama Pelananya Dua .Kamu Ndak Usah Nuntun…,Iya…Kita Berdua Berkuda sampai Tujuan.Bilang Sama Adikmu Juga ,Sebentar Lagi Seluruh Kanjeng Ibunda mau kepasar.Suruh Siap-siap …,Iya …Kiii-Darukiiii…!"
"Sendiko dawuh Ndoro Pangeran Samba…"jawab Daruki.
Lalu Daruki menghampiri Adiknya seraya Berbisik -bisik. Sang Adik Daruki menyatukan kedua telapak tangannya kearah Raden Samba dari Kejauhan seraya Menundukkan kepalanya. Raden Samba Tersenyum membalas Hormat Sang Adik Daruki dengan Hormat yang sama.
Setelah Mempersiapkan Semua Kebutuhan Dalam Perjalanannya. Raden Samba dan Daruki segera Berangkat Meninggalkan Dwarawati dengan Berkuda. Selama Hampir Setengah Hari penuh Mereka menempuh Perjalanan. Akhirnya Merekapun Tiba Di Wilayah Hutan Yakamba. Merekapun Melepas Lelah Di Sebuah Goa yang Sebetulnya adalah Jalan Menuju Pintu Gerbang Kerajaan Pringgodhani.Daruki yang Tidak tahu menahu tempat itu segera bertanya pada Raden Samba. Seraya Daruki sambil menyalakan Api Unggun.
"Lah…Katanya Sudah Sampai,Ndoro Pangeran.Kok Sampainya,Kita Di Goa Beginian,Ndoro.Ini Kalau tambah Malam.Hiiii…SUEEREMM,Banyak Dedemitnya (Bahasa jawa:Hantu)Tempat ini…!"kata Daruki Sambil Bergidik. Sambil Menyatukan genggaman Tangannya Seperti Orang Ketakutan dan kedinginan.
"Masa Iya…?Ki-Darukiii…?!"jawab Samba bergaya sama seperti Sahabat Kusir Ibundanya. sambil mendekat lalu Menggandeng lengan Daruki.
"Lah…Iya…,Ndoro…!,"
"Kalau Gitu,Nanti Kita jangan Jauh-jauh…Ki.Biasanya Tempat Begini Tempatnya Kolong Wewe,Hiiii…!"kata Raden Samba tetap Mendekap Sahabatnya.Akhirnya Merekapun Saling berangkulan.
"Waduuoohhh…Yang Bener Toh…,Ndoro.Jangan Nakut-nakuti Hamba,Ndoro.Ndoro Enak Sudah Kawin,Lah Hamba…,Kalau Diemut Kolong Wewe !Waduoohh …Apa Kata Masyarakat Dwarawati ?'Kasihan Daruki masak sudah Kejet-kejet (Bahasa jawa: Kejang kejang sebelum Mati)Belum Kawin'Apa Ndoro Ndak Kasihan Sama Nanti Mendiang Saya 'Dibuat Gosip Tukang Jualan Dandang sama Wajan Di Warung Kopinya Mbak Paenah, Janda Idaman Hamba ,Ndoro …!"jawab Daruki sambil Mewek nangis kearah Raden Samba. Raden Samba Tertawa Terpingkal -pingkal melihat Ulah Sahabatnya.
"Iya-iya-Iya…Kurasa Begitu.Ha…,Ha…,Ha…!,"
jawab Raden Samba sambil terus Tertawa.
"Waduuoohh…Ndoro malah Menertawakan Hamba,Ndoro…!"kata Daruki sambil terus Nangis Mewek kearah Raden Samba.
"Sudah-sudah…Enggakkk-enggak,Ki.Ha…Ha…Ha…!"jawab Raden Samba Tetap Tertawa terpingkal -pingkal sambil Mengusap -usap lengan Sahabatnya.
"Katanya Pengen Makan Enak…!" sambung Raden Samba kembali kearah Sahabatnya.
Mendengar Kata Makanan Sedihnya Daruki Menghilang.
"Iya-iya-iya…,Ndoro Pangeran!"jawab Daruki sambil Tersenyum mengusap air matanya.
"Ha…Ha…Ha…,Kamu Pingin Makan Lauknya Apa,Ki…!?"
"Nasi Kuning,Ayam Goreng,Sambel Goreng Kentang yang Hati Ayamnya Gedhe-gedhe,Ndoro.Perkedel Kentang…Enakkk…!"jawab Daruki sambil Mengangkat Jempol tangannya kearah Raden Samba.
Sambil memainkan Lidahnya dan Berpura pura Mengunyah seperti Makan.
"Ha…Ha…Ha…,Iya-iya-iya…,Ki.Tunggu Disini Sebentar,Nanti pasti Aku Bawakan.Nasi Dan Lauk seperti Kemauanmu…"kata Raden Samba.
"Loh…,Ndoro. Mau Kemana…Kok Meninggalkan Hamba Sendirian…!"tanya Daruki Keheranan.
"Mau Blusukan kedalam Goa,Sambil Nyari Sesajennya Batara Kala…!"Kata Raden Samba.
"Waduoohh…Ndak usah Ndoro kalau Makan Sesajen.Perut Hamba nanti Mules,Badan jadi Lelah,Kaki jadi pegal-pegal,Kepala jadi Pening,Bisa bisa Hamba Disumpahi Batara Kala Kena Muntaber Seumur hidup Bersamaan…"jawab Daruki Kembali Ketakutan.
"Iya…,Enggak…Ki…Ki…Darukiii.Ha…Ha…Ha…Sudah Kamu Disini Dulu.Nanti Aku Kembali Bawa Makanan Enak Buat Kamu…!"kata Raden Samba kembali tertawa.
"Jadi Hamba Disini,Ndoro.Apa Ndak Apa-apa…?"tanya Daruki.Dijawab Tertawa terpingkal -pingkal oleh Raden Samba sambil menggeleng -gelengkan Kepalanya.
"Baiklah,Ndoro.Tapi Ndoro Janji,Jangan lama-lama Meninggalkan Hamba,Iya …Ndoro…?!"tanya Daruki Tetap dengan Mimik Muka Ketakutan.
"Iya-iya-iya…Ha…Ha…Ha…!"Jawab Raden Samba Mengambil Kayu Di perapian sambil Terus Tertawa terpingkal -pingkal. Berlalu Masuk kearah Kedalaman Goa yang Menjadi Pintu Gerbang Kerajaan Pringgodhani.