Misi kali ini melindungi perbatasan, menjaga warga yang tinggal disana dengan aman. Kedatangan mereka disambut hangat oleh warga, tidak bisa menyambut sepantasnya karena keadaan yang sangat memprihatinkan.
Athena mengenakan perlengkapan militernya dengan senjata yang selalu ia bawa, sudah sekitar seminggu dan keadaan baik-baik saja sampai seketika salah satu rekan Athena secara tidak sengaja menginjak ranjau tersembunyi saat mereka berkeliling.
"TIARAP! " teriak Sean. Dan perang di mulai, berisiknya keadaan sangat mengerikan bagi mereka yang tidak pernah turun ke peperangan seperti ini.
Athena menerapkan sebuah prinsip, tidak akan ada korban jika ada dirinya.
"Kau mau kemana? " ketika Athena hendak pergi menyelamatkan rekannya akibat ranjau Sean menahannya.
"Kau tidak lihat, salah satu rekan ku terluka. "
"Tidak, ia tidak akan selamat. Dan jangan membahayakan dirimu, kita tidak tahu berapa banyak ranjau yang mereka sembunyikan. " bukan Athena jika ia mendengarkan kekhawatiran Sean.
"Urus keadaan disini, aku akan kembali. " berlari, bersembunyi dan menembak dengan sangat tepat sasaran adalah 3 hal untuk bertahan.
Athena mendengar erangan seorang pria yang ia yakini itu adalah rekannya yang terluka.
"Mike! " keadaan begitu ricuh dan debu berterbangan membuat jarak pandangan terbatas.
"Jangan kemari! Aarrghh, pergilah jangan memikirkanku! "
"Kau sudah gila. " Athena tetap melangkah mendekati suara.
"Jangan! Disini banyak ranjau, kau akan terluka. Pergilah! "
Athena memang tidak bisa bermain-main dengan ladang ranjau seperti ini, tapi tidak ada salahnya untuk lebih teliti dan sudah kebiasaan Athena untuk menghadapi situasi seperti ini.
"Kau kira aku apa, aku kapten yang bertanggung jawab atas nyawamu. " Athena tiba di hadapan pria bertubuh besar yang tengah terluka, kakinya mengeluarkan banyak darah.
Dikeluarkannya beberapa perban untuk menutupi luka Mike, "bertahanlah aku akan menyelamatkan mu. "
Mike tertawa kecil, "dasar wanita gila. "
"Aku anggap itu sebuah pujian. " setelah mengikat perban Athena berusaha sekuat tenaga untuk memapah Mike yang beratnya sekitar 2 kali berat Athena. "Tidak usah manja jika kau ingin bertemu keluargamu lagi. "
Athena memerintahkan Sean melalui earpiece untuk melindunginya dari jauh, situasi semakin mencekam begitu sebuah ledakan berasal dari tengah kota. Ia semakin mempercepat langkahnya yang akhirnya mendapatkan tempat aman agar Mike bisa beristirahat.
"Kau tunggu disini, aku akan memanggil beberapa orang untuk mengobati lukamu. "
"Tunggu, berikan aku air. "
Athena melempar botol minum yang selalu ia bawa ke arah Mike dan pergi menuju pusat kota.
Dan benar saja daerah itu sudah diambil alih oleh musuh, beberapa rekannya di tawan sebagai sandera.
"Cih, situasi yang sangat menjengkelkan. " wanita itu mengisi penuh amunisi peluru dan bersiap-siap menyerang.
Dorr..dorr..dorr..keahlian Athena untuk mencari titik buta tentu tidak di ragukan. Tak lama keadaan kembali tenang dan musuh memilih mundur. Sekitar 10 rekannya terluka untungnya tidak ada yang sampai meninggal.
"Sepertinya kau terlihat paling sehat diantara semuanya. " sahut rekan lainnya pada Athena.
Ada yang kurang, "dimana Sean? " Sean di temukan terduduk tak berdaya dengan darah yang mengalir dari telinga kirinya. Jangan ditanyakan bagaimana histerisnya Athena saat itu, walau sudah berbagai situasi seperti ini di hadapinya tetap saja jika berkaitan dengan Sean ia tidak akan bisa membiasakan hak itu.
"Athena, sepertinya telinga kiriku tidak berfungsi akibat ledakan. " lirihnya begitu tidak berdaya.
"Diamlah, " Athena memanggil petugas medis untuk memeriksa keadaan Sean. Ia merutuki dirinya yang tidak bisa melindungi Sean.
****
Sudah seminggu Juan tidak mendapatkan kabar Athena, ia mendapatkan kabar jika Athena dinas ke berbagai negara tiap harinya, yang mengakibatkan sedikit sulit mencari keberadaan pasti wanita itu.
Ada hal yang membuat Juan penasaran. "Dari mana kau mendapatkan informasi bahwa Athena merupakan penerus Camorra? " mengapa Ramon dengan waktu singkat mendapatkan informasi itu namun jaksa tidak pernah berhasil mendapatkan informasi itu.
"Salah satu anggota Camorra merupakan sepupuku, aku mengetahui nya karena pernah memergokinya melakukan transaksi ilegal. Dan aku menyimpan rahasianya dengan baik, sebagai balasan aku meminta nya untuk mencari identitas Athena dan saat itu dia memberikan informasi itu berat hati, ia mengancamku jika terjadi sesuatu karena hal ini ia akan datang membunuh ku. " jawab Ramon. "Upah yang dia minta untuk informasi itu juga sangat tidak main main, "
"Ia sempat mengejarku karena masalah penuntutan Athena oleh jaksa Lionel, walau ia tidak percaya bukan aku pengadunya. ''
Juan menghela nafas, tanpa perlindungan nya Athena akan baik-baik saja. Juan harus berfikir lebih terbuka dan bersabar.
"Hentikan pencarian Athena. " perintah Juan dengan berat hati.
"Apakah kau sudah terlalu tua untuk menghindari dari ledakan? '' Athena benar-benar kesal saat ini.
"Maafkan aku, " Sean menyesali hal itu. Akibat ledakan Sean kehilangan sebelah pendengarannya.
Misi melindungi perbatasan selesai saatnya misi baru.
"Caspar Edrick? " nama ini sepertinya tidak asing.
"Dia merupakan VIP yang harus kalian selamatkan. " ujar Lucas.
"Bukankah pria ini psikopat, buronan Singapura bukan? " tanya Sean memastikan begitu melihat foto kliennya.
"Buronan lima negara, dia merupakan anak tunggal Gary yang mengetahui dimana rekening tersembunyi Gary disembunyikan. Selamatkan dan bawa padaku. " jelas Lucas.
"Bajingan gila. " gumam Athena begitu mengetahui kegilaan yang sudah dilakukan oleh pria yang akan ia selamatkan itu. Ia akan menyelamatkan seorang pembunuh berantai?
"Aku tahu, berhati-hatilah bajingan itu sangat terobsesi dengan penyiksaan wanita. " peringat Lucas.
"Tenang saja, "