Jadi? Usaha Sean sia-sia untuk memisahkan mereka? Yah walau ia yakin tidak akan semudah itu.
Keadaan sudah sedikit kondusif, harapan Sean setidaknya ingin adiknya itu kembali pada kehidupannya sebagai wanita pada umumnya.
Terbesit dalam pikiran nya yang memikirkan wanita seperti apa yang akan membuat Sean luluh? Sepanjang hidupnya tidak ada wanita selain Athena. Hubungan asmara? Jangan bertanya, jelas Sean belum pernah merasakan perasaan menggebu-gebu seperti itu.
Sebuah dompet terjatuh dari seorang wanita, Sean berinisiatif untuk mengambil dan mengembalikannya namun wanita itu tidak merespon panggilan Sean. Terpaksa ia mengejar wanita itu sambil memanggilnya namun tetap tidak di respon.
Plakk, Sean memukul pelan pundak wanita itu menggunakan dompet yang tadi ia pungut.
"Kau tuli atau apa? Ini dompetmu. " kesalnya seraya menyodorkan dompet berwarna hijau lumut ke arah wanita yang kini di hadapannya.
Wanita itu menoleh dan terkejut melihat dompetnya berada di tangan seorang pria yang tidak dikenal. Wanita itu tersenyum dan menundukkan kepalanya lalu menggerakkan jarinya untuk mengatakan bahwa ia sangat berterimakasih. Sepertinya itu bahasa isyarat.
Sean mengernyit bingung dengan wanita di hadapannya, melihat kebingungan Sean membuat wanita itu mengambil sesuatu dari tas ransel yang ia gunakan. Sebuah buku catatan dan pena.
'Terima kasih banyak, maafkan aku jika tidak sopan mengatakan hal seperti ini melalui catatan. Aku seorang tunarungu'
Wanita itu memberikan catatan itu pada Sean, dan pastinya begitu membacanya Sean sedikit terkejut. Sean mengambil alih pena milik wanita itu dan menulis sesuatu pada catatan tersebut.
Lebih berhati-hatilah menjaga barang-barang mu dan semangat menjalankan hari mu.
Setelah menulis Sean memberikan catatan dan pergi meninggalkan wanita tunarungu itu. Hari ini membuat Sean merasa semakin barsyukur.
Bisa dikatakan hubungan mereka kembali seperti awal, dan mau tidak mau Juan harus menerima profesi Athena.
"Kenapa tidak memilih untuk mengikuti keinginan egoismu? " maksud Juan jelas, mengapa Athena tidak mementingkan perasaannya dari pada harus menahan diri.
"Kau kira segampang itu? Jika aku egois berapa banyak nyawa yang harus aku tanggung, " menjadi seorang Athena tidak segampang kelihatannya. Sudah terlanjur banyak musuh di luar sana yang menginginkan kematian nya, walau identitasnya masih di sembunyikan.
Juan menatap iba kekasih hatinya, batapa sangat inginnya ia melindungi Athena.
Ddtttrrrtt.. Ddtttrrrtt..ponsel Athena bergetar, terdapat notifikasi panggilan dari Sean.
"Kau dimana? Cepat kembali, seseorang menuntut mu! " mendengar kabar itu membuat Athena menghela nafasnya.
"Ada apa? " reaksi Athena begitu mengangkat panggilan terlihat sangat frustasi.
"Haha seseorang menuntutku, " jawab Athena begitu memutuskan panggilan telepon.
"Siapa? Berani-beraninya —"
"Sudahlah, hal yang wajar. " ujar Athena sambil melanjutkan kegiatan makan siangnya.
"Kau tidak melakukan sesuatu? " Juan mengeluarkan ponselnya dan melihat laman berita terkini dan benar saja nama Athena sudah menjadi berita panas saat ini.
"Tuntutan yang mereka ajukan tidak sepenuhnya salah bukan, " respon santai seolah itu bukanlah masalah besar baginya.
Tuntutan itu berisikan tuntutan bahwa Athena merupakan pemimpin Camorra, organisasi besar yang anggotanya menyebar luas hingga berbagai belahan dunia. Pemimpin mafia dari sindikat kejahatan yang sudah diburu oleh banyaknya negara.
"Kau tidak apa-apa? " baru kali ini Juan menghadapi situasi seperti ini, ingat masalah Athena merupakan masalahnya.
"Kenapa? Kau takut? " Athena berbalik bertanya, makan siangnya telah habis tak bersisa.
"Tidak, aku hanya mengkhawatirkan mu. " Juan mengambil serbet dan membersihkan mulut Athena dengan perlahan.
"Tidak apa, aku baik-baik saja. Masalah ini pastinya akan di atasi olehnya, "
Benar, Lucas sedang mati-matian mencari cara agar Athena terlepas dari gugatan itu. Karena sekarang Athena merupakan tanggungan nya yang harus ia lindungi, resiko yang harus ia tanggung karena mempekerjakan Athena.
Kediaman Zilgasta tentunya sudah di penuhi oleh wartawan yang berusaha mencari kebenaran. Karena hal ini juga Athena tidak ingin kembali ke kediaman keluarga besarnya, walau mereka sudah menelpon Athena berkali-kali.
"Kenapa bisa tiba-tiba saja ada berita seperti ini? " ia datang dan melepaskan kardigan yang langsung di ambil oleh pelayan.
"Kau mengenal Lionel, bukan? " sahut Sean yang tengah duduk santai menyantap salad buah.
"Jaksa yang menahan daddy sebelumnya? "
"Ya, jaksa itu yang menuntutmu. " tidak seperti biasanya saat ini Sean tampak lebih santai menghadapi masalah seperti ini.
"Dan apa yang akan kau lakukan? " Athena bergabung duduk di sebelah kursi bar mini yang terletak di sudut ruangan.
"Tidak ada, Lucas yang mengurusi masalah ini. " yah, saat ini mereka hanya bisa bergantung pada atasan.
"Besok kau akan di introgasi, karena yang mengetahui identitas aslimu hanya orang-orang terpercaya jadi kau bebas membuat skenario." ucap Sean.
"Kau yakin mereka dapat di percaya? "
"Mereka sangat Setia pada Isran, pastinya mereka lebih melindungimu dari pada nyawa mereka sendiri. " tetap saja Athena merasa tidak ada yang beres dari kasus ini.
"Kau tidak merasa janggal? "
"Apa? "
"Lionel kembali menuntut setelah gagal sebelumnya, bukankah itu aneh? "
"Aneh bagaimana, "
"Kau bodoh atau bagaimana, pasti ada senjata yang membuatnya berani menantang Camorra seperti ini. "