Chereads / The Little Mother / Chapter 20 - Perubahan Sikap Sean

Chapter 20 - Perubahan Sikap Sean

Entah ini hanyalah perasaan Athena, sikap Sean sangat berbeda akhir-akhir ini. Sean bersikap seperti asisten pribadi pada umum nya, menjaga cara bicara dan tak pernah meninggikan suaranya. Semenjak Sean menjemputnya di rumah yang dulunya ia tinggali, semenjak itu sikapnya berubah.

"Apakah ada jadwal untuk hari ini? "

"Meeting penting dengan klien dari prancis dan makan siang bersama beberapa petinggi." lihat, sikap yang begitu formal sangat berbeda dengan kepribadian Sean yang selama ini Athena kenali.

"Kau kenapa? " tanyanya pada akhirnya.

"Ada apa, Nona-"

"Apakah aku berbuat salah? Tapi biasanya sikap mu tak akan sedingin ini, apakah kau yang berbuat salah? " curiganya.

Sean terdiam, "tidak ada yang salah. "

Merasa sangat kesal dengan tingkah Sean, Athena memilih kabur dari jadwalnya. Memilih menghilang dari pandangan Sean untuk beberapa waktu.

Memakai pakaian ternyamannya ia menyusuri trotoar. Kabur tanpa kendaraan, tanpa uang dan tanpa ponsel, entah apa yang ia fikirkan.

Bermain di taman skateboard, bermain bola basket hingga untuk mendapatkan makan malam ia rela mengikuti perlombaan yang hanya berhadiah 100 ribu. Makan malam Athena duduk di sebuah restoran murah yang tak terlalu ramai.

Kringg..lonceng restoran itu berbunyi.

"Selamat datang.. " seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan nya.

"Kau.. " tubuh Athena membeku begitu melihat wanita paruh baya yang menyambut nya. Donella, wanita yang melahirkan Athena.

"Ingin pesan apa? " pertanyaan nya membuat Athena tersadar.

"Uh, maaf. Aku pesan makanan khas disini. "

"Baiklah, "

Melihat Donella yang semakin berumur membuat Athena merasakan hal yang tak bisa ia pahami. Sepertinya banyak perubahan yang terjadi pada nya.

"Ini makanan nya, sup kerang. "

"Terimakasih. "

"Selamat menikmati, " rambutnya sudah mulai di penuhi uban beserta keriput wajah yang dulunya sangat dibenci oleh Donella sendiri.

Sejujurnya sup itu tidak terlalu cocok di lidah Athena, namun ia berusaha memakannya. Bukan karena alasan lain, tapi karena perutnya yang sangat lapar.

"Kau bukan orang sini? " Donella bertanya dari meja kasir, karena memang tak ada satupun pelanggan kecuali Athena. Dan pertanyaan itu jelas untuk dirinya.

"Ya, aku bukan orang sini. " jawab Athena kembali memakan sup nya.

"Kau sedikit mirip dengan putriku. " ucapan Donella membuat tangan Athena terhenti.

"Dimana putri mu? Kenapa tidak membantu disini? " tanya Athena iseng.

"Tidak ada disini.. Pada dasarnya aku memang orangtua yang tak becus dalam merawat kedua anakku. " lirih Donella menatap jendela kedai dengan tatapan sendu.

Mengapa ia melupakan hal itu, Athena memiliki seorang saudara. Saudara beda ayah, walau kenangannya akan saudaranya itu tak terlalu banyak.

Ketika Athena berumur 7 tahun, ia memiliki seorang kakak laki-laki yang dipanggil Kak Seth. Ia selalu tutup mata akan tindakan Donella pada Athena, namun entah mengapa Seth pergi meninggalkan Donella dan Athena karena lebih memilih tinggal bersama ayah kandungnya.

Karena alasan yang tak masuk akal Athena memasuki sebuah warung internet untuk mencari sesuatu. Keahliannya dalam mencari sesorang tak akan tertandingi, dan benar saja alasan tak masuk akalnya ternyata menjadi sebuah fakta. Mengapa ia tak menyadari hal ini.

Athena keluar dari warnet, berjalan menyusuri gang sempit yang ia pun tak tahu tujuan ingin kemana. Sekarang begitu jelas mengapa Sean bersikap dingin padanya semenjak dari rumah lama itu.

Hujan deras turun tanpa di prediksi, membasahi tubuh Athena. Tidak ada sejarah jalanan sempit terdapat orang-orang baik, beberapa orang pria berbadan besar mengikuti nya. Mereka akan mati jika menyentuh Athena di saat suasana hatinya yang sedang kacau.

Bughh..

"Athena! " akhirnya Sean menemuinya.

"Kak Seth.. " Sean terdiam tubuhnya gemetar. Inilah alasan ia tetap bertahan di samping Athena.

Ketika ia di pertemukan secara tidak langsung, Sean merasa sangat bahagia. Baginya ini adalah kesempatan untuk menebus semua kesalahan nya di masalalu. Ia berlatih lebih giat agar pantas berdiri di sisi Athena, berjanji akan selalu melindungi adiknya. Ia mengubah namanya dan berhasil masuk ke dalam kehidupan Athena.

Tak ada yang lebih penting di banding kan adiknya, melindungi secara langsung walau tak di kenali. Setidaknya ia akan berhenti mengutuk dirinya.

"Ka..kau.. " inilah ketakutan terbesarnya, jika Athena mengetahui identitas nya apakah wanita itu akan membuangnya? Alih-alih membenci nya karena tak pernah menolong Athena ketika ia sangat membutuhkan nya.

Athena berlari menghampiri Sean, memeluknya dengan begitu erat. Walau Sean tak pernah menolongnya namun ia selalu menghibur nya, hanya kehadiran Sean yang membuatnya nyaman dan dapat bertahan.

Ah, apakah Kak Seth akan bercerita lagi? Cerita tentang apa, ya? Apakah Kak Seth akan membeli beberapa permen? Permen rasa apa, ya? Kenapa tidak pernah pulang? Apakah kak Seth sakit?

Sampai akhirnya ia berhenti memikirkan Sean dan bahkan melupakan nya.

Untuk pertama kalinya Sean menangis di depan Athena, tangisan yang tak bisa di jelaskan.

"Maafkan, aku. " berterima kasih pada hujan yang menyembunyikan tangisnya.

"Kalian sudah terlalu tua untuk bermain hujan! " Tryan mengomel begitu Athena dan Sean sampai di rumah dengan keadaan basah kuyup.

''Apakah kau tahu, Sean ternyata saudara laki-laki ku. " ujar Athena tiba-tiba.

"Jangan mengalihkan pembicaraan! " melihat senyuman lebar Athena membuat Tryan merasa ada yang berbeda. "Jadi? " bergantian menatap Athena dan Sean, kerutan dahinya tampak begitu bingung. "Kau.. "

"Athena adikku, "

"Apa?! " reaksi yang sangat lambat.