Bulan ke bulan. Kehamilan Laura semakin membesar. Laura tidak lagi bisa kemana-mana, yang biasanya dia suka mengecek restorannya tapi sekarang dia tidak bisa karena sedang hamil besar. Laura selalu memerintahkan saudaranya untuk menggantikan posisinya sementara.
Terkadang suaminya juga yang selalu mengecek, ikut membantu pekerjaan Laura.
Esok hari, Laura sedang berolahraga di teras rumah. Laura olahraga yoga dengan sendiri, Laura rasa olahraga pun bisa menenangkan dirinya.
Tiba-tiba suaminya menghampiri Laura yang sedang yoga, dengan pakaian rapi dan membawa tas kerja.
"Aku berangkat kerja ya" Ucap Alif menghampiri Laura.
"Bisa gak kalau kamu libur dulu, aku pengen ditemenin kerumah ibu. Kamu selalu saja alasan, masa aku harus sendiri kerumah ibu" Ucap Laura merasa sangat sedih.
"Kamu harus paham dong, aku kerja sekarang-sekarang ini sibuk banget. Kalau gitu kamu sendiri saja lah, aku sudah pusing sama sikap kamu semakin kesini semakin manja" Jawab Alif mengejutkan Laura. Membuat Laura merasa heran dengan sikap Alif.
"Kamu bilang aku manja? Aku ini lagi hamil mas, aku butuh diantar sang suami!!" Laura kecewa dengan perkataan suaminya. Laura langsung meninggalkan suaminya.
"Aaaaaargh, selalu saja berantem dan marah" ucap Alif dalam hati, Alif langsung pergi ke kantor. Di mobil pun Alif merasa sangat pusing sekali memikirkan isterinya yang semakin besar hamilnya semakin manja dan tidak pengertian lagi kepadanya. Itulah kenapa semakin kesini Alif semakin berbeda sikapnya.
Beberapa menit kemudian...
Alif berada dikantor sangatlah tidak fokus dengan adanya hal-hal yang sering ia rasakan dalam rumah tangganya sangatlah mempengaruhi fikirannya.
Tiba-tiba Aulia datang keruangan Alif.
"Hai, mas" Sahut Aulia, Aulia berpakaian sangat sexi sekali hari itu. Aulia selalu senghaja agar membuat Alif semakin tertarik kepadanya.
"Ada apa?" Tanya Alif
"Kamu kemarin antar aku sampai ke kosan ya? Makasih banyak ya" Ucap Aulia memegang tangan Alif. Alif langsung terdiam tak menyangka Aulia berani memegang tangannya.
Alif langsung melepaskan pegangannya "Iya, sama-sama" jawab Alif.
"Kamu lagi sakit? Atau ada masalah?" Tanya Aulia kepada Alif. Melihat Alif sangat lesu dan tak bersemangat seperti memiliki masalah. Alif hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Aulia.
"Curhat saja, anggap saja aku sahabat kamu mas. Ya walaupun memang aku hanya sekertaris kamu, kan? Jangan sungkan" Ucap Aulia merayu Alif agar Alif dapat menceritakan permasalahan dalam rumah tangganya.
"Biasalah, masalah dirumah" jawab singkat Alif.
"Isteri kamu?" Tanya Aulia semakin banyak ingin tahu.
"Yaaa begitulah, semakin kesini semakin manja sekali dan sering marah-marah" Alif menceritakan sikap isterinya kepada Aulia yang memang semakin membuat Alif bosan berada dirumah.
Kesempatan bagi Aulia mendekati Alif. Alif yang sedang mempunyai masalah dan bosan kepada Laura, Aulia langsung menggoda Alif.
"Kita ke club malam yuk!!!" Bisikkan Aulia kepada Alif "Kita bakalan tenang loh disana kita bisa buang masalah kita disana"
Alif diam saja, namun tak menyangka Alif akan mengikuti ajakan Aulia.
Seketika mereka pun berjanjian akan pergi ke club malam setelah kerjaan mereka selesai.
****************
Laura dari pagi menangis memikirkan sikap suaminya yang semakin hari semakin membuat kesal dirinya. Laura merasa Alif ada yang mempengaruhi. Sikapnya tidak sama seperti bulan yang lalu, Laura merasa Alif sangat berbeda sekali, berubah drastis.
Tak biasanya ia memperlakukan Laura seperti itu. Laura merasa sedih melihat sikap suaminya yang sangat menyakitkan hatinya.
Laura langsung menelepon Ibu nya. Tapi nomor telepon sang ibu tidak aktif. Laura bingung harus mengadu ke siapa. Laura pun langsung menelepon kakak nya yang berada di Jakarta.
Akhirnya sang kakak langsung mengangkat telepon dari Laura. "Hallo , Ra. Ada apa tumben banget" Tanya sang kakak yang berada di Jakarta.
Sebelum Laura menjawab Laura sudah menangis duluan, membuat sang kakak khawatir dan mempertanyakan keadaannya.
"Hallo, Ra.. Ada apa?? Jangan bikin kakak khawatir!" ucap sang kakak terus bertanya dengan nada tinggi.
Tapi Laura benar-benar tidak bisa menceritakan kesedihannya. Dia langsung berpura-pura menceritakan bahwa ia menangis karena ia merindukan berkumpul dengan keluarga.
"Aku hanya merindukan kakak dan ibu. Aku ingin kita bisa bertemu, dan ingin sekali ziarah bersama ke makam Ayah" jawab Laura berbohong.
"Kamu menangis hanya karena rindu kepada kakak dan ibu? Kakak juga merindukan kamu, namun rasanya dengan kamu menangis tersedu-sedu itu sangat berbeda, kamu bukan karena rindu kepada kakak dan ibu saja, benar? Ada masalah kah?" Kakaknya terus mempertanyakan penyebab Laura menangis karena apa. Karena tak biasanya Laura menangis seperti itu.
"Benar, kak. Aku tidak apa-apa, aku benar merindukan kakak" Jawab Laura ia menyesal sudah menelepon kakak nya jika ia tidak akan jujur, ia hanya membuat kakaknya penasaran saja, dan ikut bersedih.
****************
Sudah pukul 7 malam, Alif belum saja pulang. Biasanya Alif sebelum isya sudah sampai rumah. Laura sudah menyediakan makan malam banyak sekali, makanan kesukaan Alif. Laura ingin meminta maaf kepada Alif karena sudah sering membuatnya kesal, mungkin dengan Laura meminta maaf duluan meskipun tak semuanya keributan adalah salah Laura, tetapi Laura sebagai isteri yang baik Laura selalu meminta maaf dan memaafkan suaminya.
Tapi waktu semakin malam, Laura masih menunggu Alif namun Alif tak pulang-pulang juga. Laura sampai ketiduran di meja makan menunggu suaminya.
Ternyata Alif benar saja pergi ke club malam bersama Aulia. Alif mengikuti ajakan Aulia.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Alif benar-benar tidak sadar dengan keberadaannya di diskotik tersebut. Aulia memberikan sebotol minuman keras ke Alif, agar Alif tidak sadarkan diri.
Omongan Alif sudah ngawur, sudah tidak jelas, kemana-mana.
"Enak kan, mas" Ucap Aulia ketika melihat Alif terus menerus minum.
"Enak banget, aku rasa ini cukup untuk menghilangkan penat. Makasih ya" Jawab Alif kepada Aulia, sembari memegang tangan Aulia.
Aulia langsung terkejut, rasanya ia senang karena Alif sudah berani mendekati dan memegang tangannya. Aulia terus memancing Alif. Saat itu Aulia senghaja akan memvideokan dirinya bermesraan dengan Alif.
"Mas, aku sayang kamu! Kamu sayang gak sama aku?" Ucap Aulia mengetes ketidaksadaran Alif.
Alif spontan menjawab "iya" dengan posisi Aulia memvideokan obrolan tersebut.
"Aku juga sama sayang kamu" jawab Alif tidak sadar, Alif sambil bersandar karena tak sadar di pundak Aulia.
"Kesempatan! aku akan memanfaatkan waktu ini" Ucap Aulia dalam hati, bahagianya Aulia si jahat yang tak pernah memiliki hati nurani memperlakukan suami sang sahabat nya.
Aulia membawa Alif ke sebuah hotel mewah. Ia membawa Alif dan akan tidur bersama Alif semalaman. Aulia sangat mencintai Alif, dengan cara ia melakukan hal keji itu akan membuat ia semakin cepat merusak rumah tangga Laura dan Alif.
Sementara dirumah, Laura ketiduran menunggu suaminya pulang. Tapi ternyata, Alif pun tak kunjung pulang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02:00 malam. Laura sangat kecewa sekali, Alif benar-benar tidak pulang. Perasaan Laura semakin tak enak, Laura hanya bisa bersabar walaupun hatinya menangis"