2 tahun kemudian ...
Laura dan Alif sudah sampai pada titik rumah tangga yang panjang, meski baru 2 tahun namun rasanya tantangan dan godaan rumah tangga Laura sangatlah berat.
Laura sudah melupakan kejadian 6 bulan yang lalu, ketika Alif ketahuan chating-an bersama wanita yang Alif akui bahwa itu adalah temannya yang salah kirim pesan. Laura tetap mempercayai suaminya meskipun banyak sekali keganjalan.
Hari itu Laura merencanakan ingin membuat sebuah kejutan untuk Alif, kejutan Anniversary pernikahannya yang ke 2 tahun sekaligus merayakan ulang tahun anak kembarnya yang ke 1 tahun. Meskipun Alif tidak sama sekali ingat dengan hari ulang tahun pernikahannya itu, tetapi Laura tetap sabar dan membuat kejutan sendiri.
Saat itu Alif sedang duduk di teras rumah, sambil meminum kopi dan sambil membaca majalah. Karena hari ini Alif kerja nya sore, jadi Laura bisa menyempatkan waktu untuk bilang kepada Alif bahwa besok Laura ingin Alif bisa menyempatkan waktu untuk merayakannya.
"Mas, kamu lagi sibuk gak? Boleh aku ngomong sebentar?" Tanya Laura dan mendekati suaminya yang sedang santai.
"Iya silahkan" jawab Alif singkat. Semakin kesini Alif memang semakin cuek sekali, sering sekali ketus terhadap Laura. Laura hanya bisa memiliki sabar yang tidak ada batasnya, Laura rasa jika dirinya tidak sabar, mungkin sampai sekarang rumah tangganya tidak akan berjalan sejauh ini.
"Besok kamu kan libur, kamu bisa gak luangkan waktu untuk aku. Aku ada kejutan buat kamu, Mas" Kata Laura rasanya ia deg-degan sekali berkata seperti itu.
"Kemana? Acara apa?" Tanya singkat Alif.
"Kamu tidak ingat? Besok tanggal berapa? Hari apa? Besok hari ulang tahun pernikahan kita, Mas. Kamu tidak ingat? Besok juga tepat ulang tahun anak-anak kita yang ke 1 tahun" Ucap Laura sedikit kesal mendengar Alif menanyakan hal itu. Seolah Alif memang tidak ingat akan hari ulang tahun pernikahan dan ulang tahun kedua anak nya.
"Yaaaa aku kan pelupa, aku juga tidak terlalu mengurusi soal itu. Ya tinggal kamu ingatkan kan!" Sahut Alif beralasan.
"Yasudah, besok aku tunggu ya waktunya. Jangan sampai kamu mengecewakan aku dan anak kita" Kata Laura langsung pergi ke kamar menghampiri anaknya yang sedang bermain dikamar.
****************
Esok pun tiba, Laura sudah menyiapkan semuanya untuk merayakan hari bahagia nya. Laura sudah menyuruh orang untuk mendekor rumah nya, dan sudah memesan ketering untuk tamu yang datang.
Laura langsung membangunkan suaminya agar cepat siap-siap karena sebentar lagi tamu yang sudah Laura undang akan segera datang.
Namun Alif sebelum Laura membangunkan sudah rapi sekali memakai jas kerja. Laura langsung terdiam dan bertanya kepada suaminya.
"Mas, kamu mau kemana? Kok hari libur kerja sih" Tanya Laura nada kesal sekali.
"Ada kerjaan mendadak" Jawab Alif singkat.
"Lucu sekali ya, kemarin kamu bilang kamu akan meluangkan waktu untuk aku, Nathalie dan Nathan. Tapi buktinya mana? Kamu bilang tidak akan kecewakan kita, buktinya mana? Memangnya kamu tidak bisa meninggalkan pekerjaan kamu dulu? Kamu kan bisa cuti, Mas" Ucap Laura sembari meneteskan air matanya karena kecewa kepada suaminya.
Tamu yang sudah datang satu persatu, tapi Alif tidak bisa meluangkan waktu sedikitpun. Dirinya mengikuti ego nya sendiri untuk pergi ke kantor. Tiba-tiba ada WhatsApp ke handphone Alif.
"kamu dimana? katanya mau datang kerumah, aku lagi sakit. kalau kamu tidak kesini, berarti kamu tidak sayang lagi sama aku. memangnya kamu mau, aku bongkar semua perselingkuhan antara kita, lif?" isi WhatsApp dari Aulia yang memaksa Alif untuk tetap menemuinya kerumahnya.
Aulia memang tidak punya hati, Aulia benar-benar ingin menghancurkan rumah tangga Laura. Alif yang sudah menempatkan janji kepada istrinya, yang akan hadir di acara ulang tahun pernikahan dan ulang tahun kedua anaknya. Namun Aulia membuat alasan dirinya sakit, agar Alif bisa mengingkari janjinya.
Aulia sudah tahu bahwa Laura akan merencanakan acara Anniversary dan Ulang tahun anaknya. Dari situlah Aulia langsung memaksa Alif untuk pergi kerumah nya. Dan mengancam Alif, jika Alif tidak ada kerumah nya maka Aulia akan membongkar perselingkuhannya.
Dari situlah Alif luluh, Alif juga takut jika Laura sampai tahu bahwa dirinya sudah lama selingkuh dengan Aulia. Alif pun lebih memilih mengingkari janjinya kepada istrinya daripada harus tidak menuruti keinginan Aulia.
"Aku harus pergi, ini lebih penting. Jika tidak bekerja kita bisa apa? Kamu juga harus ngerti dong, aku bekerja juga buat kamu buat Nathan dan Nathalie juga" Ucap Alif langsung pergi ke kantor, padahal posisi saat itu sedang banyak tamu di rumahnya.
Laura hanya bisa menangis pilu dikamar, tapi dirinya hanya bisa tegar dan sabar. Laura tidak bisa berkata apa-apa lagi, dengan melihat sikap Alif yang berubah drastis Laura semakin capek sekali untuk bersabar.
Laura tak bisa lama berdiam dan menangis di kamar. Laura harus menghampiri tamu. Laura pun segera pergi ke lantai bawah ke tempat acara.
----------------
Saat itu tamu banyak sekali, Laura sedang menggendong Nathan sedangkan Nathalie digendong Mama nya Alif. Tiba-tiba Kak Aldi dan Kak Dewi datang ke acara menghampiri Laura, dan mengucapkan selamat kepada Laura.
"Selamat ulang tahun kembar. Duh tidak terasa ya, waktu berjalan cepat kini anak Laura sudah genap 1 tahun ya" Ucapan selamat dari Kak Dewi kakak iparnya Laura sambil memberikan kado ulang tahun.
"Makasih banyak, kak" jawab Laura sambil cium tangan.
"Ngomong-ngomong suami mu kemana?" Tanya Aldi sang kakak menanyakan Alif yang tidak ada di acara itu.
Laura hanya terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan sang kakak.
"Kok diam, Ra?" Tanya Aldi
"Mmmmm Mas Alif bekerja, ada kerjaan dadakan kak" Jawab Laura.
"Ayah macam apa itu? Alif keterlaluan, anak nya ulang tahun dia malah lebih memilih kerja. Padahal kan hari Minggu itu Alif waktunya libur bekerja. Tidak habis fikir" Ucap Kak Aldi emosi mendengar Alif ayah dari si kembar tidak menyaksikan hari bahagia anaknya. Apalagi acara itu adalah sekaligus acara Anniversary pernikahannya Laura dan Alif.
Mama Alif pun membantah Aldi ketika mendengar Aldi mengomentari sikap Alif anaknya.
"Mungkin Alif sedang sibuk, dan pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan. Postif aja" Mama Alif pun membela sang anaknya yang dikata-katain oleh Aldi.
"Iya Tante, saya paham. Apakah Tante bisa rasakan perasaan Laura? Tante juga perempuan kan, Laura itu butuh perhatian dan harmonis dari suaminya. Tapi mana? Alif malah lebih memilih pekerjaannya" Jawab Alif yang semakin emosi mendengar ucapan Mama nya Alif membela Alif.
"Alif bekerja untuk Laura juga kan, untuk anak-anaknya. Jadi pahami dia, lagian tidak begitu penting juga menurut saya jika Alif tidak hadir sekarang. Alif juga sudah menjelaskan kepada Laura, sudah izin juga kan" Mama Alif terus membuat pembelaan untuk sang anak.
"Sudah jangan dibahas!!! Kenapa jadi begini sih, ini acara hari bahagianya anak-anak aku kenapa ada keributan disini. Kak tolong jangan bantah mama, kita percaya saja bahwa Alif memang sedang bekerja untuk aku dan anak kembar aku" Ucap Laura sambil menangis dan emosi.
Laura emosi sekali mendengar perdebatan antara sang mertua dan kakaknya Aldi.
Laura pun langsung melanjutkan acara nya bersama tamu-tamu yang dari tadi sudah datang kerumahnya.