Chereads / Cinta Dan Rahasia Dalam Pernikahan / Chapter 7 - BAB 7. HANYMOON

Chapter 7 - BAB 7. HANYMOON

Tepat pukul 07:00 pagi, Laura sudah bersiap-siap untuk pergi kuliah. Saat itu Alif dan Laura sudah berada dirumah Alif yang sama masih di Bandung. Namun berbeda daerah.

Namun Alif membantah untuk Laura pergi ke kampus, karena hari ini adalah hari pertama mereka bulan madu. Mama Alif sudah menyediakan sebuah tiket untuk sang anaknya dan menantunya pergi ke turki untuk berbulan madu.

"Kamu mau kemana? Sudah ganti lagi bajunya" Tanya Alif kepada Laura. Alif yang masih terbaring diatas kasur.

Laura langsung duduk di samping Alif "Aku mau ke kampus, ini kan jadwalnya aku untuk mengerjakan skripsi" Jawab Laura

Alif langsung terbangun dari tidurnya " Jadi gini, Mama aku ngasih tiket untuk hanymoon ke Turki. Gimana? Kamu senang gak? Aku juga gak nyangka banget Mama aku malah siapin ini semua" Ucap Alif sangat senang sekali sambil memeluk Laura segala. Tetapi Laura hanya bisa terdiam, Laura tidak menanggapi kebahagiaan yang Alif tunjukkan.

Alif Merasa heran kepada Isterinya yang sama sekali tidak bahagia.

"Kamu kenapa?" Tanya Alif langsung melepaskan pelukan.

"Aku aneh sama kamu, bahagia banget ya. Padahal kita bisa hanymoon dirumah atau ke Villa yang lebih dekat dari Bandung. Jangan ke luar negeri gitu, Mas" Jawab Laura. Laura tidak menyukai dengan ke gelamouran sang mertua yang terlalu glamour. Laura hanya menyarankan bagaimana jika mereka hanymoon di tempat terdekat saja, bukan bermaksud untuk menolak.

"Jadi kamu tidak bahagia? Kamu tidak menyukai turki? kamu mau kemana, ke yang lebih jauh? Ayo kita cari lagi" Tanya Alif, Alif yang terus meyakinkan Laura.

"Aku bahagia, aku senang, aku juga merasa diperlakukan dengan baik oleh kamu dan Mama. Tapi dengan kita harus ke Turki atau ke luar negeri, itu gak bisa mas. Aku suka sederhana saja" Jawab Laura ternyata membuat Alif kesal. Alif merasa hadiah dari sang Mama nya tidak dihargai oleh Laura. Alif langsung kesal terhadap Laura yang bersikap seolah menolak ajakan dari Alif.

"Kalau kamu tidak mau menerima ini, yasudah tidak apa-apa. Mungkin aku juga bisa beraktivitas seperti biasanya lagi, tidak harus dirumah terus. Sebenarnya aku bosan, suntuk dirumah terus. Aku kira setelah menikah kita akan menikmati soal kebersamaan" Sahut Alif sangat kecewa sekali terhadap isterinya itu, Laura.

"Mas, maafkan aku. Aku juga sama suntuk banget dirumah. Aku juga sama pengen banget berduaan sama kamu diluar. Bagaimana kalau kita hanymoon ke luar kota aja? Ke bali? Kamu mau?" Tanya balik Laura yang mencoba mengembalikkan kepercayaan Alif.

Alif hanya terdiam saja.

"Kamu fikir deh mas, Turki itu jauh. Aku gak biasa pula naik pesawat. Kamu tau kan gimana rasanya, ekspresinya, orang yang baru pertama kali kalau naik pesawat" Ucap Laura sambil memegang tangan suaminya.

Sebenarnya yang Alif hawatirkan adalah sang mama nya akan kecewa. Mungkin Alif akan mengakui bahwa ia akan pergi ke turki , tapi sebenarnya ia akan pergi ke bali sesuai apa yang Laura inginkan.

Alif pun langsung tersenyum dan menyetujui apa yang Laura usulkan. Walaupun hatinya masih merasa kecewa.

****************

2 hari kemudian tepat hari dimana Laura dan Alif akan segera pergi ke Bali, untuk merayakan hanymoon pernikahan mereka. Laura dan Alif pamit kepada sang mama.

"Ma, Alif dan Laura berangkat dulu ya" Ucap Alif bersalaman kepada Mama nya. Begitupun Laura juga sama.

"Kalian hati-hati ya, jaga diri di turki. Mama senang banget kalian bisa merayakannya disana. Dulu Turki adalah tempat Mama dan Papa hanymoon disana juga loh" Kata sang Mama sangat senang sekali melihat anaknya dan menantunya menerima hadiah apa yang ia berikan, sebuah tiket ke Turki untuk hanymoon .

"Maafkan Alif, Ma. Alif mungkin sudah berbohong kepada Mama. Alif tidak ingin ada perdebatan atau pertengkaran bersama Laura. Alif pun tidak mau Mama kecewa" Ucap Alif (dalam hati).

Alif merasa tidak enak hati melihat sang Mama yang telah ia bohongi.

Alif dan Laura pun seger pergi menuju Bali. Laura dan Alif pun mengendarai mobil mewah yang Alif miliki itu.

----------------

Beberapa jam kemudian ....

"Alhamdulillah..... indah banget ya. Pantainya yang sungguh jernih. Angin yang sepoi-sepoi buat hati tenang banget" Kata Laura yang sedang nikmati suasana Bali, sambil melangkah ke tepian ombak.

Sedangkan Alif hanya menatap laut yang indah itu dan terdiam. Alif semenjak di mobil pun ia tidak ada lagi percakapan apapun dengan Laura. Disitu pun Laura merasa sudah membuat Alif kecewa dan kesal.

"Mas? Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Laura mendekati Alif.

"Baik" Jawab simple Alif yang cuek sekali.

"**Maafkan aku, Mas. Sebelumnya aku ingin mengucapkan banyak terimakasih sama kamu, kamu sudah menuruti apa yang aku mau. Mungkin kamu rela berbohong kepada Mama demi aku, kan mas?" Ucap Laura langsung memeluk Alif dari belakang.

Laura merasa bersalah sekali. Tapi yang Laura lakukan bukanlah ke senghajaan. Laura memang tidak suka pergi ke luar negeri, Laura takut sekali kepada ketinggian. Makanya ia tak berani jika harus menaiki Pesawat**.

"Sudah" Alif membalikkan badannya, dan melepaskan pelukan Laura "Kita sudah di bali, kita harus fokus dengan apa tujuan kita disini. Aku sudah tidak mau mendengar hal apapun tentang kita yang tidak jadi ke turki. Aku ingin kita fokus, kamu paham!" Kata Alif menegaskan kepada Laura agar senantiasa tidak perlu merasa bersalah lagi, karena Alif sudah mengerti.

"Makasih, mas...." Ucap Laura memeluk Alif dengan erat.

Ketika Laura menoleh ke sebelah kanan dekat parkiran, dekat pohon kelapa ada seorang wanita yang memakai topi dan kacamata yang sepertinya sedang melihat-lihat Laura dan Alif.

Siapakah dia? Apa tujuan dia mengikuti Laura ?

Laura terus bertanya-tanya dengan hatinya, siapakah orang itu? Laura rasa wanita itu memang mengikuti dirinya. Laura langsung mengalihkan pandangannya dari orang yang sedang mengintipnya dari balik pohon itu.

****************

Malam pun tiba, Laura dan Alif dinner di dekat Hotel yang akan mereka tempati. Sungguh indah sekali tempat yang mereka dapatkan di Bali itu. Laura memang menyukai sekali dengan Bali, karena Laura pun sudah terbiasa ke Bali. Bali adalah tempat dimana ia bolak-balik untuk mengecek Restoran cabangnya.

"Wahhhh indah banget ya, Mas" Ucap Laura kepada suaminya. Merasa senang sekali karena ia sudah diajak ke Bali.

"Iya" Jawab Alif simple. Alif yang sedang memegang laptop karena ada kepentingan dengan kliennya.

"Ayo silahkan dimakan, mas. Udah ini aku mau istirahat" Ucap Laura langsung memakan makanan yang sudah dihidangkan.

Ketika sedang makan Laura mendapatkan WhatsApp yang tidak enak lagi dari seseorang yang menerornya waktu itu.

"Tunggu tanggal mainnya"

Laura langsung menghentikan makannya, karena Laura kaget mendapatkan pesan yang tidak enak dari orang yang sudah meneror dirinya. Entahlah, siapakah orang itu? Laura berharap semoga tidak ada apa-apa dengan orang itu.