Chereads / Cinta Dan Rahasia Dalam Pernikahan / Chapter 6 - BAB 6. SAKRAL

Chapter 6 - BAB 6. SAKRAL

Telah tiba waktu yang Laura dan Alif nantikan. Ketika mereka sudah lamaran, rasanya lega sekali bagi kedua pihak keluarga. Tinggal menunggu waktu yang akan datang selangkah lagi mereka akan menjadi sakral, menjadi suami isteri yang sah.

Menjelang pernikahan mereka yang waktunya tak lama lagi akan digelar, yakni 3 hari lagi mereka akan menjanjikan janji suci untuk yang pertama kali untuk seumur hidup. Laura sangat gelisah, rasanya belum tenang jika semuanya belum beres.

Hari itu menjelang persiapan pernikahan Laura dan Alif yang digelar di gedung mewah. Laura sebelum acara pernikahan dimulai, tentunya Laura pergi dahulu kemakam sang ayahanda. Laura pergi bersama sang ibu.

"Ayah, doakan aku ya. Aku sekarang akan menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi. Ditahap ini aku akan lebih mendewasakan diri untuk belajar menjadi istri yang baik seperti ibu. Ayah disana yang tenang ya, doakan selalu anak ayah, ini. Ayah harus bahagia disana" Kata Laura sambil memeluk nisan sang ayah. Laura pun menangis sedu di atas makam sang ayah.

"Sudah, kamu doakan saja ayah mu ya. Kan ada kak Aldi yang akan menggantikan ayah kamu sebagai wali" Ucap sang ibu menenangkan putrinya itu yang sedang menangis.

Laura dan ibu pun langsung kembali pulang menuju rumahnya. Laura hanya menyimpan doa dan setangkai bunga untuk sang ayah tercinta.

****************

Sudah datanglah waktu yang ditunggu-tunggu oleh kedua keluarga. Ketika sang putra dan putri nya akan dinikahkan. Laura sudah memakai gaun pengantin yang beradat Medan. Laura sangat cantik sekali, sunggu anggun sekali penampilan Laura.

"Kamu cantik banget, Ra" Kata Rahma sang sahabat yang selalu ikut serta datang diacara apapun sahabatnya itu.

"Makasih, Rahma. Kamu sama siapa? Aulia?" Tanya Laura.

"Aku juga aneh sama Aulia, Ra. Dia ditelpon ga diangkat dichat ga dibales, entah dia sudah bangun atau belum aku gak tau. Padahal aku sudah ingatkan sama Aulia, kalau besok adalah acara sakral kamu. Tapi dia ga respon sama sekali" Jawab Rahma menjelaskan tentang sikap Aulia yang sangat berbeda.

Laura memikirkan sahabatnya itu, merasa aneh dengan apa yang terjadi. Laura merasa heran, apakah ada kesalahan atau bagaimana. Tidak mungkin Aulia tidak akan datang ke acara pernikahannya itu.

"Sudah, jangan difikirkan. Mending kamu segera siap-siap. Kan sebentar lagi pengantin pria akan sampai. Kamu pun akan melaksanakan akad pernikahan" Kata Rahma.

----------------

Beberapa menit kemudian

Keluarga dari pihak laki-laki sudah sampai ke gedung, Alif sungguh tampan sekali memakai jas berwarna hitam dan dasi berwarna biru. Alif dan keluarga segera duduk di kursi yang sudah disiapkan. Lalu Laura pun di panggil oleh MC, Laura pun segera memasuki pelaminan.

Laura diantar oleh Rahma sahabatnya untuk menghampiri calon suaminya yang sudah duduk di kursi. Laura mengenakan gaun yang sangat cantik sekali, ditambah wajahnya yang anggun, membuat Alif semakin terpesona melihat kecantikan Laura.

Laura pun duduk di sebelah kiri Alif untuk ikut melaksanan Ijab Qobul.

"Kamu cantik sekali" bisikan Alif kepada Laura. Membuat Laura tersenyum senang dengan ucapan Alif.

Acara akad pun segera dimulai, Alif yang sudah tegang sekali memegang tangan sang kakak Laura, yaitu Aldi. Aldi adalah pengganti wali nikah ayahnya Laura, karena tak ada siapapun lagi yang bisa menggantikan Ayahnya.

Tiba-tiba saat Ijab Qobul dimulai, Laura tak senghaja menoleh ke jendela pojok. Laura melihat Aulia yang sedang mengintip dijendela, Laura aneh kenapa Aulia tidak masuk? Kenapa hanya diam saja di balik jendela. Laura melihat wajah Aulia sangat sinis sekali kepadanya, Laura semakin merasa aneh sekali apakah dirinya ada kesalahan terhadap Aulia? Laura pun tidak ingin menghancurkan acara, Laura tetap terus fokus kepada acara tanpa memikirkan Aulia.

Beberapa menit kemudian acara pun selesai.

Acaranya pun selesai, Laura dan Alif sudah sakral menjadi sepasang suami dan isteri yang sah. Laur mencium tangan Alif, begitupun Alif mencium kening Laura dengan penuh kasih dan sayang.

Setelah acara Ijab Qobul selesai, Laura dan Alif segera duduk di pelaminan untuk menyambut tamu-tamu yang beriringan datang ke acara mereka berdua. Tapi seketika Laura kembali mengingat kepada Aulia sahabatnya. Laura tidak akan menunjukkan sedihnya dirinya di benci oleh sahabatnya, Laura akan berpura-pura baik-baik saja.

"Kamu kenapa, melamun?" tanya Alif

"Aku tidak apa-apa, hanya tidak enak badan saja Lif" jawab Laura bohong kepada Alif. Padahal sebenarnya ia sedang memikirkan sahabatnya yang tiba-tiba berbeda.

****************

Malam dihari pernikahan Alif, Laura mendapatkan WhatsApp yang tidak mengenakkan hatinya. Ada chat yang masuk ke handphone Laura tanpa Laura ketahui itu siapa, nomor whatsapp nya baru.

"*****Dasar pengecut, perebut*****"

"*****Pengecut, kamu tidak berhak bahagia*****"

Kata-kata itu membuat hati Laura menangis tapi Laura menahan semuanya agar tidak dicurigai Alif, suaminya itu.

Laura sangat memikirkan pesan yang datang ke WhatsApp nya tersebut. Laura rasa itu adalah , Aulia. Tapi kenapa jika Aulia, kata-kata itu ada sesuatu hal yang dikatakan dalam chat itu yaitu "*****perebut*****" ?. Laura tidak mengerti, jika dia merebut Alif dari Aulia, tapi kapan mereka dekatnya? kenapa Laura tidak mengetahuinya?. Sedangkan Laura hanya tahu bahwa Alif adalah pacar dari Anis waktu SMK dulu. Dan semenjak kuliah, Alif pun tidak menceritakan bahwa ia memiliki kekasih. Dan bahkan Aulia pun memiliki kekasih pula, yaitu Satria.

Jadi siapakah yang meneror Laura ? Laura sangat gelisah sekali semenjak diteror oleh seseorang yang mengganggu fikirannya. Padahal saat itu, pernikahan Aulia dan Alif baru semalam. Tapi ada saja yang akan mencoba menghancurkan nya.

"Kita makan malam, yuk" Kata Alif kepada Laura.

Saat itu Laura sudah berada dirumahnya, dirumah ibu Laura. Tapi esok hari Laura akan segera dibawa oleh Alif untuk tinggal dirumahnya. Sedangkan Ibunya Laura akan tinggal sendirian.

"Ayo..." Jawab Laura. Laura pun segera menyiapkan makan malam untuk Alif dan untuk yang lainnya yakni, Kak Aldi, Iatrenya, Anaknya dan Ibunya.

"Wahhh enak banget pastinya ya, makanan anak ibu. Apalagi kan sekarang sudah ada suami, Laura pasti rajin masak" pujian dari sang ibu memujikan masakan yang Laura buat special untuk makan malam.

"Iya nih, Laura pasti bakal rajin masak. Dulu kan Laura belum seahli ini, maklum kan sekolah dan bekerja terus" kata isteri kak Aldi yaitu kak Dewi sama memuji Laura juga.

"Ahhh, udah. Kita cepetan makan" Laura langsung membantah pujian itu. Laura merasa malu kepada Alif. Alif pun hanya cengengesan.

Mereka semua menikmati makan malan dengan suka cita, dipadui oleh rasa cinta dan kasih sayang. Rasanya bahagia sekali menikmati makanan bersama keluarga bersamaan.