4 tahun kemudian
4 tahun berlalu Laura dan keluarganya tinggal dibandung, Laura sudah merasakan lika-liku kehidupan selama ia dibandung. Laura rasa menjadi dewasa bukan hal yang gampang, menjadi dewasa adalah suatu hal yang amat sangat susah dan banyak sekali rintangan yang datang.
Laura sudah dewasa, usia dia sudah menginjak 22 tahun, ia sudah menginjak jenjang perkuliahan. Laura sudah masuk kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung) yang lokasinya masih di Bandung. Tidak jauh dari rumah nya. Laura sengaja memilih kampus yang terdekat, karena agar ia selalu bisa mendampingi sang ibu.
Kini Laura sudah memiliki restoran yang bercabang, cabang restorannya berada di Jakarta dan Bali. Laura bahagia sekali karena ia sudah bisa mewujudkan cita-cita nya untuk menjadi seseorang yang sukses.
Laura bekerja sambil berkuliah. Laura 2 pekan sekali mengunjungi cabang restorannya tersebut.
****************
Ternyata Laura dan Alif sudah lama tidak bertemu. Dikabarkan Alif kuliah di Inggris. Laura rasa Alif pasti akan melupakan nya, dan mungkin Alif pun sudah memiliki pasangan di luar negri sana, atau mungkin masih bersama Anis kekasinya dulu saat masih SMK.
Hari itu Laura sedang berada di kampus, karena banyak sekali pekerjaan kampus yang harus ia selesaikan. Laura hari ini dapat tugas presentasi di kelasnya, presentasi soal marketing yang ia pelajari.
"Laura, kamu udah siap?" Tanya Aulia sahabatnya.
"Udah, tapi aku ga mood banget" jawab Laura terasa lesu karena ia capek sekali.
"Yah, harus semangat dong, Ra. Kelompok kita biar cepat beres tugasnya" Ucap Aulia memohon kepada Laura agar terus bersemangat.
Tiba-tiba datanglah seorang dosen yaitu Mr. Richard guru bahasa Inggris. Mr. Richard menghampiri kelas Laura. Dan saat itu acara presentasi belum dimulai.
"Hallo, selamat siang semuanya. Maaf saya mengganggu" Ucap Mr. Richard datang ke kelas "saya hanya ingin menyampaikan kepada kalian, bahwa hari ini presentasi kalian akan di pegang oleh dosen baru. Dia masih keponakan saya"
Semuanya merasa heran dengan perkataan yang disampaikan oleh Mr. Richard.
"Loh,,, Lalu, Pak Doni kemana Mr?" Tanya Rahma merasa aneh.
"Ya saya tau dia memang adalah guru ekonomi kalian, yang memegang presentasi kalian ini. Namun, Pak Doni sudah digantikan sejak Minggu lalu karena ia pindah mengajar. Harap kalian maklumi" Jawab Mr. Richard.
Masuklah dosen yang sangat tampan sekali. Mr. Richard pun mempersilahkan dosen baru itu masuk ke kelas ekonomi.
Semuanya tertuju pada wajah dosen baru itu, semuanya merasa tidak ada apa-apa namun Laura sangat kaget melihat semuanya. Laura kaget sekali melihat dosen barunya itu. Laura tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan dosen tersebut.
Ternyata Dosen itu adalah, Alif. Alif yang akan mengajar di kampus itu yakni di ITB.
Laura benar-benar tak menyangka bahwa Alif akan bisa seperti ini, sukses dan sudah menjadi dosen yang baik.
Laura sangat salting sekali ketika Alif mulai mengajar. Laura malu karena Alif terus terusan melihat Laura. Laura tak menyangka ternyata Dosen baru dia adalah orang yang pernah dekat dengannya. Namun Laura pun kecewa karena Alif tidak pernah mengabarinya bahwa ia sudah datang ke Indonesia.
----------------
Beberapa menit kemudian pelajaran sudah selesai. Laura langsung pergi duluan keluar kelas, ia senghaja karena ingin menjauhi Alif. Siapa sangka ternyata Alif pun merasa peduli, Alif langsung berlari mengejar Laura keluar.
"Laura!!! Tunggu!!" Sahut Alif teriak memanggil Laura.
Laura pun menghentikan perjalanannya. Ia langsung menengok kebelakang, bahwa ternyata Alif mengikutinya juga.
"Maafkan aku, aku tidak memberitahu kamu bahwa aku sudah di Indonesia. Aku bukan tidak ingat kamu, aku juga kangen sekali, ra" Ucap Alif memohon maaf kepada Laura dengan tulus.
Laura tersenyum "Iya, aku kira kamu sudah melupakan aku. Karena aku fikir kamu disana sudah memiliki kekasih atau bahkan mungkin kamu juga sudah menikah" Kata Laura membuat Alif terkejut.
"Nikah? Aku tidak akan menikah jika bukan dengan kamu, Laura." Alif mengucapkan sesuatu kata yang membuat Laura terkejut pula, tapi Laura malah ketawa. Karena Laura rasa Alif si humoris itu pasti hanya bercanda.
"Hahahaha... Bisa aja" Jawab Laura tertawa. Yang tadinya kesal, Laura pun kembali tertawa lagi.
"Aku tidak bercanda Laura!" Tiba-tiba Alif menghampiri Laura dengan jarak dekat. Laura pun langsung terdiam karena Alif memegang kedua tangan Laura dengan penuh rasa cinta.
"Aku serius, tunggu satu Minggu lagi ya aku akan melamar kamu untuk jadi pendamping hidup aku selamanya" Ucap Alif tulus sekali menatap Laura.
Alif serius sekali kepada Laura. Alif rasa jawaban Laura bisa menerimanya. Laura hanya bisa terdiam, dan kaget sekali dengan ucapan Alif.
Laura tak menyangka bahwa Alif akan mengungkapkan kata-kata seperti itu. Laura merasa bahagia sekali. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah mengungkapkan isi hatinya masing-masing. Mereka hanya bisa menjalani pertemanan atau kedekatannya dengan baik-baik walaupun waktunya sebentar. Karena perkenalan mereka sebelumnya tidak lama langsung terhalang jarak untuk menuntut ilmunya masing-masing.
Setelah itu, Laura dan Alif melihat-lihat suasana ITB dengan sama-sama. Mereka bercanda riang dengan penuh kehangatan. Laura sudah merasa nyaman sekali dengan Alif.
Mereka berjalan bersama di kampus ITB tersebut. Mereka memilih taman untuk dijadikan tempat belajarnya. Laura bangga sekali dengan Alif, Alif bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang Dosen yang hebat. Laura tidak sia-sia mengenal seseorang yang sangat pintar seperti Alif, Alif yang selalu mensupport Laura untuk terus semangat dalam usaha dan belajar.
Bagi Laura, ITB adalah salah satu tempat yang sudah mempertemukan nya dengan Alif lagi, mempertemukan nya dengan cara yang mudah sekali. Tak disangka-sangka Alif malah menjadi Dosen yang paling muda di Kampus ITB itu. Laura berharap Laura pun bisa bertemu Alif setiap di jam pelajaran.
Tapi kedekatan mereka pun akan secara profesional. Alif ketika di kampus akan menjadi Dosennya Laura. Begitupun Laura, Laura akan menjadi mahasiswi Alif saat di kampus. Tidak ada kedekatan atau berdekatan apapun saat berada di kampus. Bahkan mereka masih menyembunyikan kedekatannya, sahabat Laura pun Rahma dan Aulia masih belum tahu bahwa Alif dekat dengan Laura. Laura rasa semuanya cukup dipendam dulu sebelum Alif membuktikan apa yang ia akan buktikan itu. Nanti pun mereka akan tahu sedekat apa Alif dan Laura, seorang Dosen yang mencinta Mahasiswinya itu. Betapa kagetnya sahabat Laura dan yang lainnya ketika mendengar kedekatan mereka. Apa akan kecewa atau malah sebaliknya? Apa sahabat Laura Rahma dan Aulia akan mendukungnya? Semoga saja mereka senantiasa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk Laura.