Chereads / Cinta Dan Rahasia Dalam Pernikahan / Chapter 2 - BAB 2 . PERTEMUAN PERTAMA

Chapter 2 - BAB 2 . PERTEMUAN PERTAMA

Sebulan sudah kami dibandung, rasanya banyak sekali hal-hal yang kami rasakan disini. Laura yang semakin aktif sekolahnya, dan ibu ayahnya semakin laris berjualannya. Restoran semakin ramai, dan semakin banyak pengunjungnya juga.

"Ibu aku hari ini libur sekolah, aku bantu berjualan di restoran ya. Kita bisa bergilir untuk melayani pembeli" sahut Laura kepada ibunya yang sedang membersihkan tempat duduk.

"Terimakasih ya, Nak" Jawab ibu tersenyum

*** ***** ***

Beberapa jam kemudian saat pembeli ramai di restoran seketika ada sebuah mobil datang ke restoran dan keluar membawa Pak Hasan, Ayah Laura. Ternyata Pak Hasan kecelakaan sehabis belanja ke pasar, Pak Hasan ditolong oleh seorang pemuda yang usianya masih sekitaran 18 tahun. Semuanya panik, terutama istrinya. Saat itu Laura sedang berada di kamar mandi tidak tahu bahwa Ayahnya sedang terkena musibah.

" Astaghfirullah, mas!!!" Ibu Anis berlari kedepan restoran menghampiri sang suami nya.

"Maaf Bu, saya ketemu bapak ini di jalan bawah tol. Pas saya melintas dan sayan melihat dia sudah pingsan, dan saya langsung bawa kesini. Saya tahu Alamat nya lihat di KTP nya" kata pemuda tersebut menjelaskan kronologi nya.

Bu Anis pun langsung membawa Pak Hasan kedalam rumahnya yang bersebelahan dengan restoran mereka.

Tiba-tiba Laura keluar kamar mandi, mencari sang ibu. Laura menanyakan keberadaan sang ibu kepada kasir di restorannya.

"Jal, kamu lihat ibu ku?" Tanya Laura kepada Rijal seorang kasir di restoran milik Ayahnya.

"Tadi Bapak pulang diantar orang dengan keadaan pingsan, lalu ibu langsung membawa bapak kerumah, Mbak" Jawab Rijal menjelaskan.

Laura kaget sekali mendengar penjelasan dari Rijal. Laura langsung bergegas pergi berlari ke rumahnya.

"Ayaaaaah? Ayaaaaah?" teriakan Laura dirumahnya Mecari ayahnya. Laura langsung pergi ke kamar Ayahnya. Laura melihat Ayahnya berbaring di kasur dengan keadaan belum sadar. Laura langsung memeluk sang ayahandanya sembari menangis pilu.

"Ayah.... bangun ayah.... Maafkan Laura" ucap Laura langsung memeluk ayahnya.

"Sudah nak, Ayahmu tidak kenapa-kenapa. Ayah mungkin panik, ia hanya pingsan. Ayah tidak ada yang luka" Ucap sang ibu menenangkan anaknya, Laura.

"Saya pulang dulu ya, Bu" Kata seorang pemuda yang menolong Pak Hasan berpamit untuk pulang. Laura langsung menengok kebelakang. Laura kaget, ternyata seseorang pemuda tersebut adalah orang yang ia temui di perpustakaan sebulan yang lalu, teman sekolahnya itu. Laura lupa dengan nama pria tersebut.

"Kamu? kamu yang diperpustakaan waktu itu kan?" Tanya Laura kaget.

"Kalian saling kenal?" Tanya sang ibu

"Tidak Bu, kami bahkan hanya ketemu selewat saja. Tidak senghaja waktu diperpustakaan sekolah. Tapi Laura lupa namanya siapa" Jawab Laura kepada ibunya.

"Nama say Alif. Kamu Laura kan, waktu itu saya sudah memperkenalkan diri tapi kamu langsung pergi masuk kelas" Kata Alif.

"Oalah.... iya. Nama kamu Alif. Aku baru ingat" Kata Laura cengengesan.

Mereka langsung melanjutkan percakapannya sambil makan siang dirumah Laura. Hari itu mereka sudah seperti orang yang sudah akrab sekali padahal baru saja mereka perkenalan. Alif adalah orang yang selalu ceria dan humoris hinggal membuat Laura selalu tertawa.

****** ****** ******* *******

Esok hari tepat hari Senin, saat nya Laura mulai berakifvitas lagi untuk sekolah seperti biasanya. Laura sebelum berangkat sekolah, ia pergi dulu ke kamar sang ayah untuk melihat kondisi nya.

"Keadaan ayah sudah membaik?" Tanya Laura kepada sang ayah sambil membawa bubur untuk sarapan sang ayah, dan obat resep dokter.

"Ayah baik-baik saja, nak. Kamu hari ini sekolah ya?" Tanya balik sang ayah kepada Laura.

"Iya ayah" Jawab Laura sembari menyuapi ayahnya. Seketika sang ibu masuk kedalam kamarnya. Untuk menggantikan Laura yang sedang menyuapi Ayahnya.

"Kamu segera berangkat, nak. Biar Ibu yang menggantikan menyuapi ayah, sini" Sahut sang ibu kepada Laura. Laura segeralah bergegas pergi untuk berangkat sekolah.

Laura berangkat menaiki gojeg. Laura harap ia bisa tepat waktu sampai ke sekolah.

Sesampai Laura di sekolahan, ia langsung masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran. Laura hampir saja telat masuk kelas, karena pas ia sampai bunyi bel berdering.

~kriiiiing...kriiiiing~

Beberapa jam setelah pelajaran masuk bunyi bel istirahat sudah berdering saatnya semua murid istirahat.

Tiba-Tiba ada seorang geng yang menghampiri Laura, Laura sangat kaget sekali ketika ia sedang santai didalam kelas ia dihampiri oleh seorang wanita yang cantik sekali.

"Hei, Laura ya ?" Tanya wanita itu sambil memperhatikan penampilan Laura yang sederhana. Laura sangat salah tingkah, malu sekali.

"iya, saya Laura" jawab Laura mengangguk.

"Sedekat apa lo dengan pacar gue? Alif" Tanya wanita tersebut mulai menyolot.

Tentu saja Laura kaget, dia hanya kenal biasa dengan Alif tidak akrab sekali tapi dia mendapatkan tegoran dari wanita yang mengakui pacar dari Alif.

"Alif?" Terkejutnya Laura.

"Iya, Lo deket kan sama Alif?" Ucap wanita tersebut

"Gue tau Lo suka kan? Lo cari perhatian sama Alif karena Alif sudah menolongi bapak Lo"

Ucapan dari wanita itu membuat geram hati Laura. Laura langsung berkaca-kaca, Laura merasa tak terima dengan ucapan wanita itu.

"Maaf, aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Alif. Bahkan saat itu aku baru saja bertemu dan berkenalan. Itupun aku hanya merasa berterimakasih kepada Alif sudah menolong ayah" Jawab Laura menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Tiba-tiba Alif datang menghampiri Laura dan kekasihnya itu yaitu Tasya. Alif sangat malu sekali dengan perlakuan Tasya sudah melabrak Laura.

"Apa apaan sih, Tasya. Kamu bisa ada di kelas Laura? Malu-maluin, marah-marah lagi" Ucap Alif langsung memegang tangan Tasya untuk menarik Tasya agar menghindar dari Laura.

"Ini cewek yang udah gagalin acara kita kan? Kemarin gue nunggu Lo, Lif. Nunggu Lo untuk datang ke acara ulang tahun gue, tapi Lo malah ada dirumah ini cewek" Kata Tasya emosi kepada Alif.

"Apaan sih, Lo salah paham!!! Gue cuma nolongin ayahnya Laura. Dan kita sempat berkenalan, bukan cuma Laura saja yang ada di sana tapi Ibunya juga ada, jadi kami berdua tidak berduaan" Jawab Alif ikut emosi karena merasa capek melihat sikap Tasya kekasihnya itu yang super posesif.

"Sudah... sudah... Kenapa jadi ribut gini? Aku minta maaf ya Tasya, aku sudah buat kamu sakit hati dan kesal terhadap Alif. Harusnya kemarin kamu merayakan ulang tahun mu dengan bahagia bersama Alif, gara-gara aku kalian jadi harus berantem begini. Padahal aku tidak tahu apapun, aku dan Alif pun hanya baru kenal" Ucap Laura meminta maaf kepada Tasya agar tidak apa kesalahpahaman. Dari situ Laura langsung pergi keluar meninggalkan keributan tersebut.

Hati Laura sebenarnya sangat sedih dengan ucapan Tasya. Tasya mengira bahwa Laura sudah menghancurkan acaranya. Laura hanya bisa terdiam dan merasa menyesal sudah kenal dengan Alif. Baru saja dia mendapatkan teman baru di sekolahan nya.