Chereads / Dinamis / Chapter 11 - Bab 11

Chapter 11 - Bab 11

Saat situasi yang memungkin Alzam mencoba masuk untuk melihat situasi, saat akan masuk ia melihat seseorang tak jauh daei sana yang baru saja membuka tokonya. Sangat kebetulan toko itu menjual pakaian begitu juga dengan aksesoris. Lalu Alzam mengunjungi toko itu. Saat pengawal Ubel sedang lengah seseorang berpakaian hitam dan berkumis masuk ke Lantai bawah. Orang itu adalah Alzam yang sedang menyamar. Lalu Alzam melihat salah satu pengawal Ubel pergi ke toilet. Alzam pun mengikuti pengawal nya Ubel ke toilet. Tak lama kemudian Alzam keluar dari toilet dan duduk di tempat yang sepi, sambil bersantai ia mengeluarkan earphone dari kantong nya lalu mendengarkan percakapan Ubel dan Jodi. Ternyata Alzam meletakan sebuah penyadap ke pengawalnya Ubel.

Di atas ternyata Ubel dan jodi berbincang serius.

"Jodi aku tau kau masih menyimpan rasa kesal bukan"

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak perlu menyembunyikannya dari ku, aku kira Bruno juga pasti mengetahuinya"

Jodi yang merasa sedikit kesal akan hal itu langsung terdiam sejenak

"Apa yang kau inginkan"

"Wah wah rupanya kau sangat jenius bisa membaca pikiranku"

"cih..."

"Aku tidak menginginkan hal-hal yang berat, aku cuma ingin mengajakmu bekerja sama dengan ku"

"Jangan berharap banyak padaku"

"Aku tau kau tidak menyukaiku begitu juga dengan ku"

"Jika memang begitu kenapa kau berbicara denganku"

"Karena Aku bukan ingin mengalahkanmu tapi aku ingin menyingkirkan Bruno"

Jodi terkejut ketika Ubel mengatakan hal itu. Jodi tidak pernah menyangka jika Jodi ingin menghianati Bruno. Namun Jodi tak behrhenti sampai di sana.

"Lalu apa kau juga akan menyingkirkan David dan Leo?"

"Jika mereka pintar mereka pasti juga akan melakukan hal yang sama dengan ku, tapi aku tidak begitu mengerti dengan Leo karena sepertinya dia menginginkan yang lain"

"Menginginkan yang lain?"

"Ya.. tapi aku tidak tau apa itu, yang aku tau dia tidak menginginkan Dinamis"

"Aku kira kau sangat menjunjung tinggi Bruno"

"Ya aku sangat menghormatinya tapi itu dulu, di masa sekarang semua sudah berubah begitu juga dengan Bruno cepat atau lambat dia pasti juga akan menyingkirkan aku"

"Tak ku sangka aku akan mengatakan hal ini tapi beri aku waktu untuk berpikir"

"Huh baiklah hanya karena kita mempunyai tujuan yang sama aku akan memberikan mu waktu tapi jangan mencoba-coba untuk bermain-main denganku"

Lalu Ubel berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Lantai bawah bersama dengan pengawalnya. Alzam yang melihat Ubel dari tempatnya menurunkan topinya sambil berpura-pura tidak melihat Ubel. Alzam pun keluar sambil melihat mobil Ubel pergi dari sana. Setelah Ubel pergi Alzam kembali kedalam untuk menemui Jodi dan berpura-pura tidak tau bahwa Ubel baru saja dari sana. Alzam datang langsung pergi ke atas menemui Jodi. Jodi tampak sedang duduk santai memikirkan perkataan Ubel sambil meminum minumannya. Saat bawahan Jodi memberi tau nya bahwa Alzam sudah datang Jodi menyuruh bawahannya untuk mempersilakan Jodi kesana. Lalu mereka berdua berbincang persoalan untuk membantu Alzam.

"Kau sudah datang rupanya"

"Ya aku baru saja tiba"

Lalu Alzam menunjuk sebuah gelas yang ada di meja. Gelas itu adalah bekas minuman Ubel yang belum sempat di bereskan.

"keliatannya kau baru saja memiliki tamu, dan pasti dia sangat haus sampai isi gelasnya tak tersisa apapun."

"Ya begitulah."

"Kau tampak banyak pikiran, aku akan kembali nanti..."

"Tidak mari kita bicara dengan serius, seberapa besar kau yakin bisa menyingkirkan mereka?"

"Sangat besar bahkan aku mempertaruhkan nyawaku untuk itu"

Mereka berdua pun berbincang panjang lebar hingga akhirnya berakhir di sebuah Ring. Namun Alzam tidak bertarung dengan Jodi melainkan dengan temannya Jodi yaitu Alex. Alex yang telah bersiap-siap menghajar Alzam karena Alzam menyuruh Alex untuk tidak menahan kekuatannya. Di saat yang sama Arya mencoba untuk menghubungi Alzam namun Alzam tak melihat handphone nya.

"Huh dia tidak menjawab panggilan ku"

"Kalau begitu biar aku yang mengantarkanya bos"

"Tidak perlu, titipkan saja dengan Fiza sekalian beritau aku akan pergi ke luar negri beberapa hari untuk urusan perusahaan jika ia perlu sesuatu bilang saja dengan Fiza dan kau juga akan ikut denganku"

"Baik bos"

Tepat diatas ring yang awalnya Alex meremehkan Alzam, tapi sayang nya hal yang di remehkan oleh Alex berubah menjadi pertarungan yang serius. Alzam yang hanya mengeluarkan setengah kemampuan nya telah membuat Alex kerepotan. Alex bertarung menggunakan seluruh kemampuannya hingga akhirnya membuat Alex menggunakan Skill andalannya yang terkenal dengan sebutan pukulan pembersih. Saat Alex meluncurkan pukulannya kepada Alzam, dengan cepatnya Alzam membuat gerakan menghindar dan meluncurkan pukulan tepat di perut Alex lalu memukul bagian belakang leher Alex dan Alex pun terjatuh pingsan. Setelah Alex pingsan Alzam pun terdiam mengira ia telah berlebihan. Lalu Jodi pun berdiri kaget melihat Alzam yang berhasil mengalahkan Alex dan bahkan Alzam belum mengeluarkan seluruh kemampuannya. Jodi berpikir mungkin Alzam benar-benar bisa merubah keaadaan menjadi lebih baik. Beberapa saat kemudian Alex tersadar dan ia memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing. Alex berdiri dan keluar dari ruangan tempat ia terbangun. Lalu ia bertemu dengan Alzam.

"Kau sudah bangun rupanya, kau baik-baik saja?"

"Ya aku baik-baik saja"

"Syukurlah aku kira tadi kau..."

Tiba-tiba Alzam menunduk dan berlutut meminta maaf kepada Alzam karena ia di awal pertandingan telah meremehkan nya. Walupun Alex adalah sosok yang sedikit keras kepala namun ia tidak lupa untuk meminta maaf atau berteri makasih kepada orang.

"Apa yang kau lakukan? cepat berdiri"

"Aku hanya ingin mendapatkan maaf dari mu"

"tidak perlu, kau itu petarung yang hebat jangan biarkan orang melihat dirimu yang tadi, jika sampai orang yang jahat melihatnya mereka akan menginjak-nginjak harga dirimu itu"

"Baik terima kasih atas saran mu, aku Alex mulai sekarang akan mendengarkanmu dan mengikuti perintahmu"

"Apa? perintahku?"

"Sejujurnya aku tidak ingin di perintah oleh Dinamis terutama orang sebusuk Bruno"

"Lalu kenapa kau masih di sini?"

"Aku hanya ingin membantu Jodi, karena ia masih memiliki keluarga"

Alzam yang mendengarkan perkataaan Alex pun kagum melihat caranya berteman dengan Jodi yang peduli satu sama lain. Lalu munculah sebuah Ide dari Alzam.

"Apa kau ingin menolong Jodi?"

"Bukankah sudah aku bilang mengapa aku masih di sini"

"Aku juga hanya ingin mengatakan padamu alasanku bertarung dengan mu"

Tak lama setelah itu Jodi kembali dari ruangannya dan melihat Alex telah tersadar dan sedang berbicara dengan Alzam

"Wah wah sepertinya kalian telah memulai pembicaraan tanpa aku, kau baik-baik saja Alex"

"Begitulah..."

"Bagus lah kalu begitu"

"Baik kalau begitu Aku harus pergi karena perutku sudah tidak tahan setelah melawan Alex..."

"Baiklah kalau begitu hati-hati di jalan Alzam"

"Sampai nanti"

Alzam pun pergi dari lantai bawah kembali menuju Apartemennya. Lalu saat sedang menyetir Fiza menghubungi Alzam. Dia menelpon Alzam karena dia ingin memberikan sebuah lembaran kertas yang ditiipkan oleh Arya kepadanya. Karena sekarang posisi Arya dan Toni sedang berada di dalam pesawat untuk melakukan perjalanan keluar negeri lantaran harus mengurus urusan perusahaan. Besok adalah hari libur Jadi Fiza menyuruh Alzam untuk datang ke rumahnya besok untuk mengambil lembaran kertas itu. Arya yang tadi sempat menghubungi Alzam namun sayang nya Alzam tidak menerima panggilan dari Arya karena sedang bertanding melawan Alex. Alzam mengatakan kepada Fiza bahwa ia akan datang besok ke rumahnya. Karena cukup lapar Alzam ingin segera kembali ke apartemenya dan memakan mie instan lalu memasak masakan favorit ayah nya yaitu telor dadar goreng.