Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 36 - Salah Meminjam Buku

Chapter 36 - Salah Meminjam Buku

Hari Senin di sekolah, Sesha berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam buku.

Sesha teringat perbincangannya dengan Gala kemarin saat memberikan bimbingan belajar di rumahnya.

"Gimana, ada balasan dari Hanna soal pesan mu Minggu lalu?," Tanya Sesha basa-basi.

"Belum, tapi kita baik-baik saja, seperti katamu, Hanna orangnya memang sungguh cuek," jawab Gala.

"Hanna cerita katanya ada seseorang yang telah mencuri ciuman pertamanya, apakah kamu tahu siapa orangnya?," kata Sesha memancing Gala.

"Jadi itu memang ciuman pertama Hanna?," Dengan menatap Sesha serius, Gala sadar bahwa dia sudah keceplosan."

"Maksud ku, aku tidak tahu siapa orangnya, memangnya siapa?," Lanjut Gala Som tidak tahu.

"Kamu baru saja mengakuinya, jangan pura-pura tidak tahu."

"Tidak, bukan, bukan," Gala tergagap menjawab

"Jangan bohong ya.. Hanna itu teman ku, brengseng, ngaku tidak kamu!," Sesha menggoyangkan badan Gala yang besar itu dan menyuruh mengakui jika dia yang mencuri ciuman pertama Hanna.

"Maaf, aku tidak sengaja Sha," sambil menerima amukan dari Sesha.

Mendengar itu Sesha melepaskan cengkraman tangannya di baju Gala dan berhenti mengoyak badan Gala.

"Akhirnya kamu ngaku juga, sebenarnya, Hanna tidak cerita apa-apa soal ciuman pertamanya, tadi, aku hanya membuatmu agar mengakui yang sebenarnya saja."

Mendengar itu Gala pun merasa kesal dan terjebak dengan kemarahan Sesha.

"Kalau Hanna tidak menceritakan kejadian itu, kenapa kamu bisa tahu kalau aku yang menciumnya?," Tanya Gala penasaran.

"Aku nebak aja, karena pesan mu tidak di balas Hanna, dan kebetulan keesokannya, aku dan Hanna berbicara soal ciuman pertama, dan aku melihat ciuman pertama Hanna bukan dengan Taka, jadi yang ada di pikiran ku itu kamu."

"Aku sungguh tidak sengaja, tapi apakah Hanna terlihat kesal dengan ciuman pertamanya?."

"Sepertinya dia akan melupakannya dengan cepat."

Mendengar itu, ekspresi Gala terlihat sedih, Sesha pun tertawa melihat ekspresi Gala seperti itu.

"Bercanda Ga, aku gak tahu kalau Hanna akan melupakan ciuman pertamanya atau tidak, jangan sedih begitu, bikin aku pengen ketawa hahaha"

Gala terpancing untuk kedua kalinya oleh Sesha.

"Di antara aku dan Taka, kamu mendukung siapa Sha untuk mendapatkan Hanna?."

Dengan jujur Sesha berkata.

"Aku hanya mendukung Hanna, siapapun pilihannya, kamu atau Taka, jadi kalau kamu ingin mendapatkan hati Hanna, kamu harus jaga baik-baik dia, mengerti?."

"Terimakasih Sha sudah mengingatkan ku."

*****

"Sha," kata Hanna.

Sesha pun tersadar dari ingatannya bersama Gala kemarin.

"Malah bengong, kamu jadi pinjam buku belum?," Lanjut Hanna.

"Ah iya, sudah, aku pinjam yang ini," Sesha mengambil sembarang buku untuk dipinjamnya.

Setelah mereka meminjam buku di perpustakaan, mereka pergi ke kantin.

Tak sadar, dilihatnya buku yang di pinjam Sesha di perpustakaan tadi adalah buku fisika kuantum.

Mengetahui itu, mulut Sesha pun menganga, sambil berjalan, Sesha menutupi cover buku itu dengan menempelkannya di dada.

Di kantin, Hanna menanyakan bagaimana hasil ngedatenya kemarin bersama Alex.

"Gimana kemarin dengan Alex?."

"Kemarin baik-baik saja," jawab Sesha sambil tersenyum senang.

"Syukur deh, aku jadi ikut bahagia," kata Hanna sambil ikut tersenyum.

"Han, Sabtu depan menginap di rumah ku yuk, papa sama mama lagi keluar kota."

"Sabtu ya, aku ada bimbingan belajar lagi jam tujuh malam."

"Yah, apa aku ajak Alex aja ya menginap di rumah."

Mendengar itu Hanna membungkam mulutnya sendiri karena berpikir yang tidak-tidak kepada Sesha.

Melihat Hanna berekspresi seolah-olah dia tidak pernah menginap di rumah laki-laki, Sesha pun tertawa.

"Aku bercanda Han, jangan shock begitu dong," kata Sesha.

"Iya juga gak apa-apa kok."

"Aku bercanda Han."

Mereka berdua pun tertawa.

"Ngetawain apa kalian?," Tanya Taka yang Tiba-tiba duduk di samping Hanan.

"Tidak apa-apa Ka, aku lagi godain Hann nih, lucu banget ekspresinya."

"Kenapa?," Tanya Taka penasaran.

Sesha pun menjelaskan bahwa, Minggu depan papa sama mamanya keluar kota, dan rencana mau mengajak Hanan untuk menginap di rumahnya, tapi Hanna sedang ada bimbingan belajar yang di rekomendasikan Bu Tutik untuk membantu anak-anak yang nilainya kurang dari rata-rata.

Taka yang baru mengetahui dari Sesha bertanya siapa saja anak-anak yang mendapat bimbingan dari Hanan.

Sesha yang serba salah takut menimbulkan pertikaian antara Taka dan Gala nanti jika Taka mengetahui bahwa salah satu anak yang mengikuti bimbingan belajar Hanna itu adalah Gala.

Maka Sesha hanya berdiam sambil melihat Hanna. Hanna pun segera menjawab pertanyaan Taka dengan jujur.

"Ada tiga orang siswa yang nilainya di bawah rata-rata dan terancam tidak naik kelas, salah satunya adalah Gala. Aku, Sesha dan beberapa anak lain yang menguasai pelajaran tertentu di minta Bu Tutik untuk membantu mereka mencapai nilai standar sekolah."

Mendengar itu, Taka terdiam dan tidak bisa mengatur Hanna untuk tidak dekat dengan Gala, karena Taka juga hanya sebatas teman, bukan lagi pacar.

Melihat kediaman Taka, Sesha pun melanjutkan bahwa, Alex akan dimintanya untuk menginap di rumahnya untuk mencairkan suasana.

"Karena Hanan tidak bisa menginap di rumah ku, maka aku bercanda akan meminta Alex untuk menginap, dan ekspresi Hanna lucu banget, seperti tidak pernah menginap bersama cowok."

Mendengar itu, Taka dan Hanna saling menatap sebentar dan mengingat saat Hanna pernah di satu kamar yang sama, yaitu kamar Taka.

Untuk mencairkan suasana, Taka menanyakan siapa itu Alex. Sesha pun memberitahu bahwa Alex adalah pacarnya.

Mendengar itu Taka tidak menyangka bahwa Sesha yang agak tomboy itu mempunyai pacar.

"Andai kalian masih pacaran, kita kan bisa double date nanti," Kata Sesha memancing sambil melirik Hanna dan Taka.

Lalu Taka pun bicara kepada Hanna "haruskah kita bersama lagi?," sambil menatap Hanna.

"Ehem... Ehem...," Sesha berdehem sengaja.

Hanna tidak menjawab pertanyaan Taka melainkan berdiri dari tempat duduknya saat bell masuk kelas berbunyi "aku masuk kelas dulu."

"Ngambek tuh," kata Sesha kepada Taka.

"Gara-gara kamu sih," Taka menyalahkan Sesha.

"Enak saja kamu bilang, kamu ya."

Sesha dan Taka seperti tikus-tikus kecil yang sedang berkelahi.

tak lama kemudian mereka pun menuju kelas masing-masing.

"Han tungguin," Teriak Sesha berlari mengejar Hanan yang sudah jauh meninggalkan kantin.

.....