"Sha, hari Sabtu aku jadi menginap di rumahmu."
"Katanya...."
"Aku sudah reschedule, bimbingannya aku ganti hari ini, pulang sekolah, anak-anak juga sudah konfirmasi kalau mereka semua tidak keberatan jika di ganti hari ini."
"Bagus, kalau begitu aku tidak jadi menghubungi Alex," Sesha bercanda
Merekapun tertawa "hahaha."
.....
Hari Sabtu pun tiba, Hanna bersama Kirana, nenek dan kakek berada di meja makan untuk sarapan bersama.
"Bu, pulang sekolah aku jadi menginap ke rumah Sesha."
"Iya, kabari kalau nantinya kalian butuh sesuatu."
Sebelumnya Hanan sudah jauh hari berbicara pada Kirana untuk menginap di rumah Sesha, karena kedua orang tua Sesha sedang pergi ke luar kota untuk mengurusi bisnis mereka.
Tak lama, perbincangan antara Kirana dan Hanna di meja makan, terdengar suara Taka dari depan pintu rumah.
"Assalamualaikum."
"Waalaukumsalam," Kirana beranjak dari duduknya dan mempersilahkan Taka untuk masuk.
"Taka, tumben kamu mau berangkat sekolah bareng Hanna ya?," Tanya Kirana.
"Iya Tante, hari-hari kemarin saya sedang sibuk, jadi tidak pernah jemput Hanan pergi ke sekolah."
"Tante sudah tahu kok dari Hanna, sebentar Tante panggilkan Hanna dulu ya."
Kirana masuk kedalam dan memberi tahu Hanna bahwa Taka sedang menunggu di depan untuk berangkat sekolah bersama.
Hanna pun langsung berpamitan, dan tidak menyelesaikan sarapannya.
Diperjalanan menuju sekolah, Taka bertanya
"Apa kamu sudah sarapan tadi?."
"Sudah," jawab Hanna singkat.
"Aku kira kamu tidak sarapan karena tidak ingin aku telat."
"Apaan sih," sambil memukul kecil bahu Taka dari belakang
Taka hanya terkekeh dengan pukulan Hanna yang sama sekali tidak sakit itu.
Tidak jarang Taka menggoda Hanan dengan momen-momen sewaktu mereka pacaran, membuat Hanna salah tingkah.
Taka tidak bermaksud mengingatkan Hanna saat momen mereka pacaran, tapi memang begitulah lagak Taka kepada Hanna, seolah-olah mereka tidak pernah putus.
Meskipun begitu, Taka tetap menginginkan hubungan resmi mereka lagi sebagai sepasang kekasih.
Waktu berlalu begitu cepat, bell pulang sekolahpun berbunyi, Taka sudah menunggu Hanna di depan kelasnya untuk pulang bersama.
Namun Hanna menolaknya karena dia pulang bersama Sesha.
"Kamu jadi menginap di rumah Sesha?."
"Iya, karena tidak tega dengan Sesha."
"Jadi hari ini kelas bimbingan belajarnya libur?."
"Tidak, aku sudah menggantinya hari Senin kemarin."
Taka pun menganggukkan kepala, dan terpaksa pulang sendiri, menuju kantornya.
.....
Sampai di rumah Sesha, Hanan melihat mobil Steffy yang terparkir di depan rumah Sesha.
"Steffy, mobilnya masukin ke dalam," teriak Sesha kepada Steffy.
"Iya Sha, aku masuk," jawab Steffy.
Hanna pun bertanya "apakah Steffy juga ikut menginap?."
"Yup, kurang seru kalau cuman ada kita berdua, nanti malam kita bertiga pesta lajang bersama," seru Sesha.
"Apa sih kayak ada yang mau nikah saja di antara kita bertiga."
"Non Sesha memang sukanya pesta dan rame-rame non Hanna, untung saja non Sesha ini tidak punya pacar, iya kan non?," Kata pak Amin supir pribadi Sesha.
"Apa sih pak Amin sotoy deh."
"Apa? Soto? Kok jadi soto non?," Tanya pak Amin tuli.
"Sotoy pak Amin bukan soto," jelas Sesha dan Hanna berbarengan kompak.
Hanna dan Sesha pun menertawakan pak Amin yang salah dengar itu. Dan turun dari mobil setelah mobilnya terparkir masuk kedalam garasi.
"Oh... Sotoy, bukan soto, tapi sotoy apaan ya," pak Amin berbicara sendiri yang masih berada di dalam mobil.
.....
Sesha, Hanna dan Steffy masuk kedalam rumah, dan mereka bertiga bersenang-senang bersama, saling curhat, memakan snack yang ada, memasak bersama dan beraktifitas bareng-bareng.
Mendengar keseruan mereka bertiga, tidur siang pak Amin di ruang garasi itu semakin nyenyak saat mendengar Steffy dan Sesha berkaraoke bersama.
.....
Steffy bersuara merdu sedang bernyanyi lagu baru dari Maren Morris dan Zedd yang berjudul Make You Say.
You'll learn one day
I'm one in a million
Maybe in a billion
And when it's too late
Oh, I got a feelin'
You'll be in your feelings
Go ahead, walk away
You're gonna miss the way I used to make you say
Oh my God, night and day
You're gonna miss the way I used to make you say
Suara Sesha yang tidak kalah merdu dari Steffy menyanyikan lagu dari Marion Jola - Rayu
Meskipun t'lah sempurna
Cintamu bagai mimpi yang nyata
Kuingin hatiku
Bertekuk lutut tak berdaya
Terbunuh rayumu
Katakanlah
Buatku membatu
Tenang, ku diam membisu
Jangan, buatku berpaling
Mencari cinta yang lain
Oh, pecahkan sunyimu
Meski, kucinta kau dalam hening
Kubutuh kata-kata
Bunuhku dengan kata rayumu
Bahkan saat giliran Hanna bernyanyi dengan suara jeleknya pun, pak Amin masih saja tidur dengan nyenyak.
Could It Be - Raisa
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama
Could it be love could it be love
Could it be could it be could it be love
Could it be love could it be love
Could this be something that I never had
Could it be love
Padahal Sesha dan Steffy ingin menangis mendengar suara Hanna yang fals dan tidak beraturan itu, tapi mereka tetap terus memberi semangat pada Hanna.
Hari Sabtu yang sangat menyenangkan bagi mereka, hingga larut malam mereka saling curhat dan akhirnya mereka tidur bersama karena lelah.
.....