Keesokan paginya, jam delapan, Hanna dan Steffy masih tertidur, mereka hanya bangun untuk sholat subuh saja, dan kebiasaan mereka setelah sholat subuh adalah melanjutkan tidur, apalagi di hari Minggu.
Namun Sesha yang bersiap untuk memberikan bimbingan belajar kepada Gala nanti jam sembilan, telah bangun di antara kedua temannya yang sedang menikmati tidur lelapnya.
Sesha pun bersiap mandi dan makan, setelah itu, dia mempersiapkan materi-materi yang harus di sampaikan kepada Gala nanti.
Pukul sembilan Hanna bangun terlebih dulu di banding Steffy, Hanna yang kelaparan mencari dimana Sesha berada, dia pun turun dari tangga dan pergi ke dapur.
Sesha duduk di sofa sedang mempersiapkan materi bimbingan belajar menoleh ke belakang saat mendengar suara langkah kaki Hanna yang sedang menuruni tangga.
"Sudah bangun kamu Han?," Tanya Sesha sambil mengecek buku-bukunya.
"em... Aku laper Sha," sambil menggaruk rambutnya.
"Udah aku siapin sarapannya di meja dapur."
Hanan menuju kamar mandi untuk menggosok giginya sebelum sarapan. Setelah keluar dari kamar mandi Hanna berkata kepada Sesha.
"Makasih Sha," sambil menuju meja dapur dan duduk di kursi, Hanna pun langsung menyantap sarapan yang sebenarnya telah di siapkan oleh mbak Zanah.
Mbak Zanah adalah mbak rumah tangga di rumah Sesha yang bertugas mengurus rumah.
"Itu mbak Zanah kok yang nyiapin, Steffy gak turun?."
"Steffy masih tidur," jawab Hanna sambil mengunyah roti panggang yang sudah di balutinya selai kacang.
Tak lama mbak Zanah membukakan pintu rumah saat terdengar bell pintu depan berbunyi.
Hanna yang sibuk memakan makanannya sambil mengobrol dengan Sesha yang berada tidak jauh dari meja dapur karena ruang tengah dan dapur hanya di batasi oleh meja buffet saja.
Tidak sadar sedari tadi Gala berdiri melihat Hanan yang sedang makan.
Tak lama Hanna pun sadar dan melihat ke arah Gala berdiri.
Hanna merasa malu jika memakai baju tidur Sesha yang terlihat kedua bahu polosnya dan terlihat kakinya hingga di atas lutut itu oleh Gala.
Apalagi dengan rambut Hanna yang berantakan seperti singa, Hanna pun kembali menuju kamar Sesha sebelum menghabiskan makanannya.
Gala berjalan menuju sofa sambil melihat Hanna yang sedang menaiki tangga menuju kamar Sesha.
"Bagaimana sepagi ini Hanna sudah berada di rumah kamu?," Tanya Gala kepada Sesha.
Sesha Yang sedari tadi juga tidak menyadari jika Gala sudah berada di dalam rumahnya.
"Itu bukan urusanmu, cepat keluarkan buku paket, hari ini kita mengerjakan latihan soal," jawab Sesha cuek.
Gala pun menurut dengan apa yang Sesha katakan.
Di sela mengerjakan soal, Gala bertanya pada Sesha.
"Apa Hanna tidur di rumahmu semalam?."
Tak di sadari Gala dan Sesha, Steffy sudah berada di belakang sofa mereka menjawab.
"Iya, aku dan Hanna menemani Sesha tidur semalam, memangnya kenapa?," Kata Steffy.
"Steffy... Kok ada kamu juga?."
"Seperti kataku barusan, aku dan Hanna semalam menginap di rumah Sesha, kamu budek?," Steffy masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil dan menggosok gigi sebelum sarapan.
Mendengar itu Gala memasang muka kesal kepada Steffy. Namun kekesalan itu berhenti ketika Sesha menyuruhnya untuk segera menyelesaikan soal.
Setelah jam bimbingan belajar Gala selesai, Sesha mengajak Hanna dan Steffy untuk pergi bermain ke Timezone.
Selain tomboy, Sesha juga tidak bisa berdiam di rumah, dia lebih senang beraktivitas di luar rumah. Namun orang tuanya lebih suka jika Sesha berdiam di rumah dan belajar, karena Sesha adalah anak perempuan satu-satunya bagi orang tuanya.
Maka dari itu berbagai guru les datang untuk mengajar Sesha privat, dari les piano hingga les bahasa Prancis dan lainnya.
Mengetahui Sesha akan pergi ke Timezone bersama Hanna, Gala pun berencana akan mengikuti mereka supaya bisa bertemu dengan Hanna.
Karena Gala tidak ingin pergi sendiri, Gala pun mengajak Alex untuk pergi ke Timezone bersama, alih-alih untuk bertemu Hanna.
Gala pun cepat pulang dari rumah Sesha dan menghubungi Alex. Di luar Timezone Gala memaksa Alex untuk masuk kedalam Timezone.
"Ga kita itu seharusnya latihan basket untuk pertandingan Minggu depan, aku gak ada waktu bermain di Timezone."
"Sudah lah kamu menurut saja."
Sudah tiga puluh menit, Gala sama sekali tidak fokus pada permainannya karena dia bermain sambil mencari keberadaan Hanna di dalam Timezone.
Sedangkan Alex yang tadinya menolak untuk bermain di dalam Timezone, dia malah menikmati semua permainan yang telah dia pilih.
Sebelum pergi ke Timezone, Hanna, Sesha dan Steffy terlebih dulu membeli minuman di salah satu cafe yang ada mall dan bersantai menikmati minumannya.
Tidak salah jika Gala menunggu sebegitu lama.
Saat di cafe, Hanna mendapatkan pesan dari Taka, Taka menanyakan dimana keberadaan Hanna, lalu Hanna membalas jujur.
Taka pun meminta kepada Hanan untuk bergabung bersama mereka, dengan persetujuan Sesha dan Steffy, Hanna pun memberikan ijin kepada Taka untuk ikut bergabung.
Taka pun pergi ke mall yang Hanna datangi bersama Goji.
Taka dan Goji bertemu Sesha, Steffy dan Hanna di cafe. Mereka pun mengobrol sebentar.
.....
Di Timezone Gala yang sedang mencari Hanna, bertemu dengan Darren dan David sedang bermain hockey meja, tangan Darren tidak sengaja mengenai Gala yang sedang lewat.
Mereka pun saling menatap, setelah melihat Darren dan David berada di satu lingkup yang sama, Gala memalingkan mukanya terheran. Karena Gala harus bertemu Darren dan David di satu bimbingan belajar Hanna dan berada di Timezone yang sama dengan mereka.
Tak lama, dari belakang Gala, Darren melihat perempuan yang mirip dengan Steffy memasuki ruang Timezone, melihat tatapan Darren yang terus fokus mengarah entah kemana, Gala pun membalikkan badannya dan melihat Hanna yang sudah datang.
"dunia ini memang sempit, buktinya gak sengaja bertemu Steffy di sini," kata Darren dalam hati.
"akhirnya Hanna datang juga," kata Gala dalam hati sambil tersenyum melihat Hanna.
Mata Gala dan Darren serasa bersinar dan hati mereka pun berbunga saat menatap masing-masing perempuan incaran mereka.
Begitu pun dengan David, hari itu, dia melihat Sesha yang terlihat cantik di matanya. Bagi David Sesha adalah perempuan yang cantik, baik dan pintar, begitu sempurna.
Namun pandangan Gala teralihkan ketika melihat Taka yang datang bersama gerombolan Hanna.
Tak beda dengan Darren, pandangnya pun teralihkan setelah melihat Taka dan Goji berada di belakang para gerombolan Steffy.
Gala dan Darren mendekati Hanna dan Steffy. Namun Taka yang sadar melihat keberadaan Gala dari jauh, menghalanginya agar tidak berdekatan dengan Hanna.
Gala dan Taka pun saling berhadapan.
"Kebetulan sekali kita bertemu di sini," kata Gala.
"Benar, dunia ini terlalu luas untuk kita bisa bertemu di tempat yang sama."
Jawaban sarkas dari Taka kepada Gala, membuat mereka saling bertatapan untuk yang kesekian kalinya.
Melihat Gala menemukan siapa musuhnya, maka sasaran Darren adalah Goji, entah Darren tahu Goji suka atau tidak suka dengan Steffy, dia hanya menatap Goji untuk berjaga jika Goji memang saingannya.
.....