Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 34 - Cerita Sesha Dan Alex

Chapter 34 - Cerita Sesha Dan Alex

Hari Senin, pada jam istirahat Hanna dan Sesha berjalan menuju toilet.

"Han, kamu sama Taka balikan?," Tanya Sesha

"Kata siapa?."

"Nebak aja, soalnya kemarin kalian seperti orang baru pacaran sih," Sesha berdiri di wastafel dan menunggu Hanna keluar.

"Enggak kok, kenapa?," Tanya Hanna.

"Yah, coba aja kalau iya, kita bisa double date nanti," jelas Sesha

"Double date?," Tanya Hanna sambil mencuci tangannya.

Sesha hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kepada Hanna.

"Double date maksudnya? Maksud aku, kamu ngedate dengan?," Tanya Hanna.

"Aku sama Alex," jelas Sesha.

Mendengar itu Hanna kaget dan tidak menyangka.

"Sejak kapan?," Tanya Hanna.

"Sejak pesta di rumah Gala waktu itu."

"Tapi bagaimana bisa?," Tanya Hanna penasaran.

Sesha pun menceritakan saat di pesta rumah Gala. Waktu itu, Sesha sedang mengambil minuman bersama Alex dan melihat-lihat pesta di rumah Gala. Mereka berdua pun berbincang dan Sesha merasa cocok dan nyaman dengan Alex.

Saat berjalan, Sesha terpeleset karena tumpahan air minum yang ada di lantai, untung saja Alex sergap menangkap Sesha.

Dengan badan Sesha yang tidak kalah kecil dengan Hanna, Alex menangkapnya hanya dengan satu tangannya yang kekar, dan membantunya untuk berdiri dengan posisi yang benar.

Setelah kejadian itu, Alex memegang tangan Sesha sambil berjalan mencari tempat duduk.

Merekapun menuju teras belakang, yang dimana hanya ada beberapa teman SMP Taka.

Alex menyuruh Sesha duduk di bangku teras belakang dan Alex mengecek pergelangan kaki Sesha, apakah terjadi cedera pada pergelangan kakinya atau tidak.

Alex pun melepas sepatu high heels Sesha dan memijatnya.

"Apakah kaki kamu baik-baik saja?," Tanya Alex khawatir.

Sesha pun menjawab bahwa kakinya sudah tidak apa-apa.

Setelah itu Alex duduk bersanding di sebelah Sesha.

Di teras belakang suasana tidak begitu ramai, karena mereka berdua merasa canggung, Alex dan Sesha pun mulai berbicara.

"Kamu," kata Alex dan "aku," kata Sesha dengan berbarengan.

Karena mereka berbicara berbarengan maka Sesha menyuruh Alex untuk terlebih dulu berbicara.

"Kamu sudah punya pacar?," Tanya Alex tanpa basa-basi.

Sesha pun menjawab jujur bahwa dia belum pernah sekalipun berpacaran.

Mendengar itu Alex semakin menginginkan Sesha untuk menjadikannya pacar dan ingin segera memberitahu perasaannya kepada Sesha sebelum Sesha bertemu laki-laki lain.

"Kenapa?," Tanya Sesha.

"Mungkin ini terlalu cepat bagi kamu, tapi aku ingin sekali memberitahu kamu bahwa semenjak melihatmu pertama kali di rumah sakit, aku sudah menyukaimu," sambil menatap Sesha.

Mendengar Alex mengakui perasaannya, yang Sesha bisa lakukan hanyalah mendengar dan menatap Alex meski Alex telah berhenti berbicara.

Beberapa detik suasana semakin hening Sesha tetap terdiam.

"Bukankah aku harus berbicara sesuatu?," Kata Sesha dalam hati.

Tapi Sesha yang belum pernah mendapatkan pengakuan cinta sebelumnya dari seseorang yang keren seperti Alex, ingin mengucapkan yang sama tetapi yang Sesha bisa hanyalah berdiam tidak mengeluarkan satu kata pun.

Sambil terbengong melihat Alex, Sesha pun tersadar saat Alex mulai berbicara lagi.

"Maaf jika pengakuan ku membuatmu tidak nyaman, kita bisa berteman baik, tapi... jika kamu bisa..... aku... ingin sekali... menjadi pacar kamu Sha."

Mendengar itu Sesha pun memberanikan diri untuk menjawab Alex.

"Apa aku boleh mencoba menjalaninya terlebih dahulu?."

"Apa kamu ingin mencobanya dengan ku?," Tanya Alex berharap.

"He.em," Sesha mengangguk dan menatap Alex.

Mengetahui itu, Alex pun sangat bahagia, dan merasa beruntung jika mendapatkan Sesha.

Alex yang terlihat senyum-senyum dan bergeser lebih dekat dengan duduk Sesha, tangannya pun bertemu dengan tangan Sesha, Sesha yang tidak menolak tersentuh oleh tangan Alex, maka Alex semakin memberanikan diri untuk memegang tangan Sesha.

Beberapa menit mereka berpegangan tangan, Alex tidak sengaja melihat dua orang yang sedang berciuman.

Saat Sesha menoleh kearah Alex menatap, kepala Sesha di tahan oleh Alex dan menyuruh Sesha untuk menatapnya saja.

"Jangan lihat ke situ," kata Alex.

"Kenapa?," Tanya Sesha.

"Lihat ke arahku saja Sha."

Tak lama mereka bertatapan, Alex pun mencium bibir Sesha.

*****

"Damn...! Jadi kalian berciuman di malam itu?," Tanya Hanna.

Sesha pun mengangguk dan tersenyum, sambil berjalan menuju kantin, Hanna tidak menyangka temannya itu melakukan ciuman pertamanya sejak seminggu lalu.

"Bagaimana perasaanmu waktu ciuman pertamamu Sha?," Tanya Hanna penasaran.

"Emm... Aku belum bisa mencium alex, tapi Alex menciumku dengan lembut, jadi aku merasakan itu darinya," jawab Sesha jujur.

"Lalu kamu sendiri, bagaimana ciuman pertamamu Han?," Lanjut Sesha bertanya kepada Hanna.

"Tidak gimana-gimana," jawab Hanna sambil menerima bakso dari penjual kantin.

"Apa Taka seorang pencium yang handal?," Tanya Sesha menggoda.

"Aku dan Taka belum berciuman kok," Hanna keceplosan.

"Lalu dengan siapa?," Tanya Sesha penasaran

"Eh bukan, bukan begitu, maksud aku, bukan siapa-siapa kok," jawab Hanna gagap dan langsung memakan baksonya.

"Ah.. apa itu Gala? Hem? Hem?," Sesha menggoda.

"Sudah ah Sha...," Hanna cemberut.

Namun Sesha masih saja menggoda Hanna.

Melihat Hanna yang selalu menghindar pertanyaannya tenteng ciuman, Sesha pun curiga dan teringat pertanyaan Gala saat sebelum belajar di mulai di rumanya kemarin. Bahwa Gala menanyakan apakah Hanna bercerita sesuatu kepadanya. Sesha juga ingat Gala bercerita bahwa pesannya belum di balas oleh Hanna.

"Apakah yang di maksud Gala waktu itu adalah tentang ciuman," kata Sesha dalam hati.

Sesha akan menanyakannya soal ciuman Hanna pada Gala Minggu depan.

Sesha yang tidak terus menerus menggoda Hanna soal ciuman, dia pun menyantap makanannya.

.....