Di dalam mobil,
"Apa kamu sudah makan?."
"Kenapa? Apa kamu akan mengajak ku makan?," Jawab Hanna sambil sibuk dengan handphonenya.
"Apa kamu ingin aku mengajak kamu makan?."
"Tidak, aku ingin memastikan, apakah ada kebaikan di diri kamu."
"Kamu berpikir aku ini orang jahat dan tidak mempunyai perasaan?," Jawab Gala santai sambil terus menyetir mobil.
"Bagaimana orang tidak berpikir seperti itu, kamu orang paling seenaknya di sekolah, tidak mudah memaafkan sehingga tidak mempunyai teman, menolak semua cewek yang menyukaimu dan....," Hanna berhenti berbicara saat Gala bertanya.
Gala sengaja mengalihkan omongan Hanna dengan pertanyaannya, agar Hanna tidak terus berbicara omong kosong tentang dirinya.
"Apa kamu suka basket?."
"Iya, aku suka nonton Slam Dunk."
"Bagus, Minggu depan kamu harus pergi ke pertandingan basket ku."
"Aku tidak suka basket jika itu melihat pertandingan mu."
"Sayang sekali, tapi ini perintah, jadi kamu tetap harus datang melihat pertandingan," Gala berbicara sambil melebarkan senyumnya.
"Aku tetap tidak bisa, aku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli tiketnya."
"Kamu tidak perlu memikirkan tiket, karena kamu akan pergi bersamaku,"
Mendengar itu Hanna tidak mempunyai alasan lain selain menuruti Gala
"Apa disana aku hanya menonton pertandingan saja?," Tanya Hanna cemas.
"Iya, kamu cukup duduk saja melihatku bermain," sambil tersenyum lebar Gala menurunkan Hanna di depan rumahnya lalu pergi.
Hanna berpikir sejenak. "Apa kali ini dia akan baik?." "Buktinya aku di antaranya pulang dan tidak jadi ke rumahnya untuk menaruh tasnya ke dalam rumah." "Ah.. apa ini hanya jebakan?." "Perjanjiannya kan belum sampai satu bulan."
Berpikir tiada ujung, Hanna pun masuk kedalam rumah.
Hari Kamis di kantin sekolah. Sesha, Goji dan Hanna, mereka bertiga makan bakso bersama, di tengah mereka menikmati makanan, Sesha merencanakan untuk mengajak Hanna dan Goji pergi ke bioskop pada hari Minggu.
Hanna sambil mengunyah baksonya, menolak ajakan Sesha karena pada hari Minggu dia pergi menonton pertandingan basket.
Tanpa sadar rambut Hanna masuk kedalam kuah bakso, mengetahui itu Hanna pergi ke toilet untuk membersihkan rambutnya.
Di tengah perjalanan, Hanna tidak sengaja menabrak Taka yang sedang menuju ke kantin
"Maaf.. Maaf," Hanna pun melihat ke arah Taka
"Kamu tidak apa-apa?," Tanya Taka peduli
"Maaf ka, aku tidak melihat kalau ada kamu, aku mau ke toilet dulu," Hanna pamit lalu meninggalkan Taka.
Taka pun berjalan menuju kantin dan duduk bersama Sesha dan Goji, sedangkan Hanna menuju toilet untuk membersihkan rambutnya.
Karena buru-buru Hanna salah memasuki toilet, dia sadar ketika Gala masuk ke toilet dan berdiri di sampingnya.
Melihat Gala berdiri di sampingnya, Hanna kaget dan berteriak "aaaaa." "Kamu mesum ya?," Sambil mendorong badan Gala keluar dari toilet.
Di luar Gala memberi tahu bahwa toilet yang dia masuki adalah toilet pria, dengan malu, Hanna pun meminta maaf kepada Gala dan melarikan diri.
Di hari Minggu, tepat di lapangan basket, para penonton sangat ramai dan bersorak untuk para pemain yang sedang bertanding.
Terlihat Gala sedang mendribble bola basket dengan sangat cepat, melewati tiga pemain lawan sekaligus dengan menggunakan tipuan-tipuannya yang seharusnya melakukan teknik chest pass yaitu pengoperan setinggi dada tetapi yang dilakukan Gala adalah mengganti teknik chest pass nya dengan teknik bounce pass yaitu memantulkan bola ke lantai kearah teman satu timnya, sehingga bola basket tidak terkena tangan lawan.
Lalu dari operan Gala itu, teman satu timnya menembakkan bola ke ring basket tetapi mengalami rebound, Taka yang sudah berada di dekat ring bola, mem-block lawan dengan lompatan tingginya, gala pun mendapatkan reboundnya dan memasukkan bola ke ring basket dengan teknik Slam Dunk, Semua satu stadion pun bersorak untuk Gala.
Para perempuan-perempuan jatuh cinta kepada aksi Gala yang bergelantungan di ring basket, terlihat otot tangannya yang kuat itu semakin menambah maskulinnya.
Sekali lagi Gala mendribble bola basket dan tanpa banyak aksi, Gala mengambil posisi untuk mencetak trhee point, semua orang di studion bersorak kembali untuk Gala yang memasukkan bola ke ring basket dengan mencetak tiga poin secara lima kali berturut-turut. semua orang terus bersorak ramai untuk Gala "MVP...MVP" point tim lawan pun jauh tertinggal.
Sedangkan Hanna, dia berdiri melihat pertandingan di samping para pemain cadangan dengan ekspresi wajah kesal karena di hari pertandingan basket, Hanna tidak hanya menonton pertandingan secara gratis melainkan sebagai asisten pribadi Gala.
Hanna membawakan tas Gala, memberikan minuman saat Gala haus dan mengelap keringat wajah Gala dengan handuk saat nanti babak pertama selesai.
"Siapa perempuan yang memegang minuman untuk Gala itu? Aku juga mau bekerja seperti perempuan itu, hanya mengelap keringat Gala, aaaaa."
Mendengar suara perempuan-perempuan penggemar Gala mengatakan hal itu, Hanna pun angkat bicara.
"Jika kalian mau menggantikan aku berdiri di sini, ambil ini!!," Hanna berteriak kepada perempuan-perempuan yang ada di belakangnya sambil melempar gulungan handuk yang berisi botol minum ke arah mereka, sambil ngos-ngosan Hanna menatap tajam kepada mereka semua.
Begitulah ekspresi yang ingin Hanna tunjukkan pada mereka, tetapi yang Hanna bisa hanya tetap berdiri dan menahan emosinya.
Meski di awal pertandingan memasang muka kesal karena menjadi asisten Gala, di stadion, Hanna menikmati permainan ke dua tim yang bertanding, Hanna ikut merasa senang jika tim Gaga mendapatkan poin dan merasa kecewa jika reboundnya gagal.
Babak pertama selesai, para pemain beristirahat kurang lebih tiga menit dan memulai babak ke dua.
Yang di lakukan oleh tim Taka adalah berkumpul untuk membahas strategi permainan selanjutnya.
Setelah mereka selesai berkumpul, Gala menghampiri Hanna untuk meminta botol minumnya.
Hanna pun memberikan botol minum kepada Gala dan membersihkan keringat Gala.
Selagi meminum air, Gala memendekkan kakinya agar Hanna tidak susah untuk mengelap keringat yang ada di wajahnya.
Saat membantu Gala mengelap keringat, Hanna tidak melihat Gala yang terus saja menatapnya, tapi saat Hanna menatap Gala, dengan cepat gala mengalihkan pandangan seolah dia tidak melihat Hanna sama sekali.
Mengetahui Hanna menatapnya, Gala memegang tangan Hanna dan mengusapkan handuk ke bagian lehernya dengan cepat, di ikuti suara peringatan istirahat telah berakhir berbunyi dan semua tim harus kembali ke lapangan.
Gala pun kembali ke lapangan dan meninggalkan Hanna berdiri sendiri di samping pemain cadangan.
Terdengar suara perempuan-perempuan yang berteriak untuk Gala.
"Gala aku juga ingin membersihkan keringatmu."
"Aku mencintaimu Gala."
"Gala...I love you..."
"Gala be my boyfriend."
"Gala marry me."
"Gala, aku ingin mengandung anakmu."
Jump ball babak kedua di mulai. Terlihat Taka menuruni tangga stadion bola basket.
Taka berada di stadion bola basket bukan untuk melihat pertandingan, melainkan mencari Hanna yang seperti Sesha bilang.
Seharusnya Taka bersama Goji dan Sesha untuk menonton bioskop, tetapi Taka memilih untuk pergi ke stadion bola basket saat mengetahui Hanna tidak ikut untuk menonton bioskop.
Selama perjalanan menuju stadion, Gala menghubungi Hanna tetapi Hanna tidak menjawab atau membalas pesan dari Taka, karena handphonenya mati.
Sepuluh menit berlalu mencari Hanna, Taka pun berdiri di tempat duduk paling depan dan melihat di antara semua banyaknya penonton untuk mencari keberadaan Hanna.
Meski sekuat Taka mencari Hanna, Taka masih tidak dapat menemukannya. Taka pun berdiri sambil mengatur nafasnya sebentar, lalu dia tidak sengaja mendengar suara perempuan yang tidak jauh darinya berbicara "aku mau jadi perempuan yang berdiri di pemain cadangan itu, pekerjaannya hanya mengelap keringat Gala saja."
Mendengar itu Taka membalikkan badannya dan melihat ke arah pinggir lapangan.
Terlihat Hanna berdiri sambil memegang handuk dan botol minum.
Taka pun segera menghampiri Hanna,
karena penjaga tidak memperbolehkan sembarangan orang masuk ke area lapangan, maka Taka meminta tolong kepada scurity untuk memanggil Hanna.
Melihat Taka, Hanna menghampirinya dan bertanya "dari mana kamu tahu aku di sini?." "Aku tidak sengaja melihatmu dari atas," jawab Taka.
Hanna meminta Taka untuk membantunya memegang handuk dan botol minum yang dibawanya, sedangkan dia ingin pergi ke toilet.
Taka pun menggantikan Hanna berdiri di samping pemain cadang sambil membawa handuk dan botol minum, tak lama kemudian, pertandingan babak ke dua selesai.
Tim Gala memenangkan permainan dengan poin 168-157, semua orang pun bersorak untuk kemenangan Tim Gala.
Namun ekspresi Gala tidak terlihat senang karena telah melihat Taka berdiri berada di tempat yang seharusnya dia menghampiri Hanna.
Gala pun menghampiri Taka dan mereka menatap tajam satu sama lain seperti sebelumnya di sekolah.
Hanna yang baru saja datang dari toilet menghampiri Gala dan Taka Yang sedang diam bertatapan.
"Pertandingan nya sudah selesai ya? sepertinya aku terlalu lama ke toilet," suara Hanna membubarkan tatapan Gala dan Taka
Mengetahui Hanna sudah kembali dari toilet, Taka berbisik kepada Gala.
"Selesai ini temui aku di lapangan depan," Taka memberikan handuk dan botol minum tepat di dada Gala, sambil menggandeng Hanna keluar dari lapangan basket.
Hanna yang tidak tahu apa yang telah terjadi dengan mereka berdua, Hanna hanya mengikuti langkah Taka pergi meninggalkan Gala.
Gala yang di kerumuni tim basketnya hanya bisa melihat Hanna pergi bersama Taka.
Di dalam stadion, Taka menyuruh Hanna duduk dan menunggunya kembali.
Taka berjalan menuju lapangan basket yang berada di luar stadion untuk menghajar Gala.
Tak lama Taka sampai, Taka melihat Gala yang sudah menunggunya di tengah lapangan.
Tanpa basa-basi Taka pun langsung memukul wajah Gala dengan kepalan tangannya "aku bilang jauhi Hanna."
"Kenapa aku harus menuruti omongan mu brengsek!," Gala pun membalas pukulan Taka dengan kepalan tangannya.
"Aku sudah bilang padamu Hanna itu pacar ku!," Sambil mengusap darah yang ada di ujung bibirnya, Taka pun melanjutkan pukulannya untuk yang ke dua kali ke wajah Gala.
"Bullshit, bahkan aku tidak melihat seperti kalian sedang pacaran," Gala membalas lagi pukulan Taka.
"Jangan pernah memanfaatkan Hanna."
"Aku tidak memanfaatkan nya, brengsek!."
"Kamu menyuruhnya mengelap keringat, lalu kamu sebut apa itu kalau bukan memanfaatkannya, brengsek!."
"Bug bug," begitulah suara pukulan mereka, di tengah lapangan, mereka berguling saling memukul, Gala menerima pukulan Taka, Taka pun menerima pukulan Gala dan berlanjut terus, mereka bergelut di lapangan hingga keduanya babak belur.
Lalu mereka berdua di pisahkan oleh Tim basket Taka yang sedang melihat Gala sedang berkelahi, berita itu pun langsung tersebar ke penjuru stadion.
Hanna yang sedang duduk sendiri menunggu Taka kembali, mendengar Gala sedang berkelahi dengan seseorang langsung bergegas mencari Gala dan Taka.
Hanna, mendapati Taka yang sudah babak belur, begitupun dengan Gala, Gala yang sudah di seret oleh pelatih dan tim-nya masuk kedalam, sedangkan Taka masih berada di kerumunan banyak orang
Lalu Hanna pun menuntun Taka dan mencari tempat duduk untuk mengobati luka Taka.
.....