"Hanna," sapa Steffy.
Hanna yang sudah lama tidak saling menyapa dengan Steffy, di malam pesta di rumah Gala mereka bertemu.
Hanna pun membalas sapaan Steffy dengan baik.
"Hai stef, apa kabar?."
Malam itu Steffy sedang buru-buru, sehingga dia hanya berkata sebisanya.
"Han, aku ingin sekali menjelaskan kesalahpahaman antara kamu dan Taka, apakah kamu bisa bertemu aku besok di cafe dekat sekolah?."
Hanna pun menerima ajakan dari Steffy karena sepertinya Steffy mengatakannya dengan tulus, Hanna mengetahui ketulusan Steffy yang terlihat dari matanya.
Keesokan harinya pada jam sembilan pagi, Hanna bertemu dengan Steffy di cafe dekat sekolah mereka.
Mereka memesan dua vanilla latte dan duduk di tempat yang nyaman.
Melihat Hanna berdiam, Steffy pun mulai berbicara.
"Han."
Hanna yang sedari tadi hanya memandang minumannya kini melihat Steffy yang baru saja memanggil namanya.
Dan Steffy pun menceritakan semua tentang dirinya, dari Steffy yang menyukai Taka sejak SMP, lalu memilih sekolah di SMA yang sama dengan Taka agar bisa terus dekat dengan Taka.
Steffy juga mengatakan bahwa dia dengan sengaja terus mendekati Taka agar terjadi salah paham di antara Hanan dan Taka.
"Aku juga menyiram bajumu saat pesta ulangtahun Sesha, aku sungguh minta maaf karena sudah membenci mu hanya karena Taka menyukai mu."
Mendengar semua itu, Hanna sama sekali tidak marah ataupun membenci Steffy, Hanna hanya mendengarkan Steffy dengan baik yang sedang terus berbicara.
"Aku sempat berpacaran hanya untuk melupakan Taka, tapi aku tetap tidak bisa melupakannya," kata Steffy jujur.
"Semakin aku melupakan Taka, semakin kuat aku menginginkannya, semua aku lakukan karena kebutaan cintaku kepada Taka, Han," lanjut Steffy.
"Dan sekarang aku menyerah, aku sadar, cinta itu tidak benar jika terpaksa dan memaksa, jika seseorang yang kita cintai tidak mencintai kita, maka kita harus bisa merelakan, mendukung semua yang menjadi pilihannya, dan itu yang aku lakukan sekarang."
Steffy belajar dari sekeras apapun dia membuat Taka menyukainya, semakin Taka menjauhinya.
Jadi Steffy sudah merelakan Taka membiarkan Taka memilih pilihannya. dan Steffy akan membuka hatinya untuk orang lain yang mencintainya sekaligus yang dicintainya.
Mendengar semua itu, Hanna merasa iba kepada Steffy, Hanna tidak ingin melihat Steffy terus merasa bersalah, Hanna pun memaafkan semua kesalahan Steffy kepadanya.
"Kamu tidak perlu lagi merasa bersalah stef, karena aku sudah memaafkan mu," Hanna memegang tangan Steffy sambil tersenyum menenangkan.
Steffy yang merasa senang karena respon Hanan yang baik kepadanya, mengucapka terimakasih kepada Hanna dan memeluknya tiba-tiba.
Merekapun tertawa bersama, hari itu Hanna dan Steffy benar-benar menjadi teman baik yang sesungguhnya.
"Jadi bagaimana hubungan kamu dengan Taka? Kalian baik-baik saja kan?," Tanya Steffy perhatian.
"Kami baik-baik saja, semenjak terakhir kita bertemu, aku dan Taka memutuskan untuk berteman baik," jawab Hanna apa adanya.
Mendengar itu Steffy merasa bahwa pengakuan kepada Hanna tidak merubah apapun dan permintaan maaf Steffy kepada Hanna tidak mengembalikan hubungan Hanna dan Taka.
"Ini semua salahku," kata Steffy bersedih.
"Tidak stef, ini bukan kesalahan kamu sepenuhnya, ini memang karena keputusan ku sendiri," Hanna menggelengkan kepala sambil menggosokkan tangannya ke tangan Steffy.
Memang itu semua bukan karena Steffy, melainkan dari diri Hanna sendiri yang memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Taka karena Hanna merasa dirinya penuh dengan masalah, dia hanya tidak ingin melibatkan orang lain ikut terbebani.
Dengan keadaan keluarganya yang belum jelas, entah ayah dan ibu Hanna bisa rujuk kembali atau tidak.
Tapi nyatanya Haris yang ingin terus mempertahankan pernikahannya dengan Kirana belum mampu mengembalikan keadaan keluarganya seperti dulu.
Melihat hutang Haris yang kian menumpuk, rumah pun telah tersita, sedangkan Kirana yang menginginkan sebaliknya, dia ingin mengakhiri pernikahannya dengan perceraian.
Tapi nyatanya, Kirana juga tidak bertindak untuk mengurus surat perceraian karena waktunya habis dengan pekerjaannya sehari-hari.
Bagi Hanna hubungan keluarga yang menggantung ini membuat dirinya tidak nyaman.
Disisi lain Hanna ingin ayah dan ibunya rujuk kembali, tapi disisi lain Hanna berpikir bahwa kemungkinannya kecil.
"Tapi kenapa Han? Apakah ada orang lain yang menghalangi hubungan kalian?."
Karena Steffy menanyakan hubungannya dengan Taka, Hanna pun menceritakan tentang keadaannya itu kepada Steffy.
Mendengar penjelasan Hanna, Steffy melihat bahwa sebenarnya Hanna masih suka kepada Taka, namun disisi lain Steffy mengerti perasaan dan keadaan Hanna saat ini.
Setelah mereka saling mencurahkan hati di cafe dekat sekolah, merekapun menghabiskan waktu hari Minggu mereka pergi ke Gramedia untuk membeli buku bersama, lalu membeli ice cone dan menonton bioskop bersama.
Hari Minggu Hanan sangatlah menyenangkan, bisa bersama lagi dengan Steffy.
Waktu sore pun tiba, waktunya Hanna dan Steffy pulang ke rumah, Hanna tiba di rumah pukul lima sore di antar oleh Steffy.
Merekapun berpamitan dan akan berjumpa besok hari Senin di sekolah.
....
Pukul lima sore lewat lima belas menit. Gala pulang dari jogging sorenya. Membuka pintu rumah dan masuk kedalam, melihat Steffy yang sedang tidur di sofanya.
Terlihat banyak bungkus snack yang sudah di makan Steffy dan satu botol jus jeruk yang isinya hanya tinggal separuh botol itu di atas mejanya.
"Heh," Gala sedang memukul-mukul kaki Steffy untuk membangunkannya.
Namun Steffy yang kelelahan sehabis jalan-jalan bersama Hanna itu sama sekali tidak bangun.
Gala meninggalkan Steffy yang sedang tertidur bak orang meninggal itu untuk mandi dan menyiapkan makan malam.
Jam delapan malam Gala keluar dari kamarnya untuk mengecek Steffy, apakah saudara sepupunya itu masih tertidur atau sudah meninggalkan rumahnya.
Terlihat Steffy duduk di sofa dan melanjutkan memakan snack bekasnya tadi, Gala pun menghampirinya.
"Sudah bangun kamu?," Tanya Gala kepada Steffy
"Eh kamu sudah pulang?," Jawab Steffy.
"Tumben banget, baru semalam kamu ke sini, ada perlu apa?," Gala duduk di sofa.
"Enggak, tadi pintunya tidak di kunci, aku numpang tidur karena kecapekan habis jalan sama Hanna?," Steffy merapikan rambutnya yang berantakan dan bersiap untuk pulang.
"Hanna?, Kamu habis jalan sama Hanna?," dengan ekspresi semangat sambil menatap Steffy.
Steffy yang baru bangun tidur menjawab dengan santai.
"Iya, aku pulang dulu, makasih snack dan jus jeruknya."
Mendengar itu, Gala pun tidak lagi bertanya tentang Hanna, dan membiarkan Steffy pulang.
"Eh iya, satu lagi, aku beri tahu kamu, jangan mengincar Hanna, dia milik Taka, mengerti?," Steffy meninggalkan rumah Gala.
Gala yang tidak habis pikir dengan perkataan sepupunya itu hanya bisa memasang muka tidak terima dengan ekspresi mulut terbuka dan mengernyitkan kedua alisnya.
Melihat Steffy meninggalkan rumahnya, Gala mengirim pesan kepada Steffy, menanyakan perkataan yang menurutnya tidak masuk akal tadi.
Namun Steffy tidak kunjung membalas pesan Gala.
.....