Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 31 - Accidentaly Kiss

Chapter 31 - Accidentaly Kiss

Hanna berjalan menuju kelas setelah upacara selesai. Hanna terlihat layu dan tidak bersemangat karena selama satu bulan dia tidak mendapatkan pemasukan tambahan sedikitpun untuk membantu melunasi hutang ayahnya.

Hanna sudah tidak lagi bekerja casual, online shop nya akhir-akhir ini juga sedang sepi.

Namun, tak di sangka saat Hanna melewati ruang bimbingan konseling, dia bertemu Bu Tutik dan mendapatkan tawaran untuk membantu tiga anak bandel yang nilai ekonomi dan geografinya tidak mencapai standar sekolah.

Bu Tutik juga menjelaskan jika ada imbalan berupa uang tunai bernilai melebihi pendapatannya sebagai reseller.

Tanpa berpikir panjang Hanna pun menerima tawaran Bu Tutik tersebut, mendengar jawaban Hanna, Bu Tutik hanya menyuruh Hanna untuk menunggu konfirmasi dari ketiga anak bandel itu menghubunginya.

Tanpa menanyakan siapa saja ketiga anak bandel itu, Hanna langsung saja menuju ruang kelasnya dengan semangat.

Pada jam pulang sekolah, Hanna mendapat pesan dari Darren, David dan Gala. Sambil menaiki bis, Hanan membaca pesan dari ketiga teman yang membutuhkan bantuannya itu untuk belajar ekonomi dan geografi.

Melihat ada nama Gala di salah satu pesannya, Hanna pun membuka pesan Gala.

Hanna tidak menyangka bahwa Gala adalah salah satu dari ketiga anak bandel itu. Hanna lupa jika Gala adalah anak paling bandel di sekolah.

Hanna pun membalas pesan dari ketiga anak bandel itu dan mencocokkan jadwal, kapan waktu yang tepat untuk memulai belajar.

Setelah saling memutuskan jadwal, akhirnya belajar mata pelajaran ekonomi dan geografi akan di mulai pada hari Kamis malam untuk David, Jumat sore untuk Darren, dan Sabtu malam untuk Gala.

....

Selama menjadi CEO sekaligus CTO di perusahaannya, Taka sangat sibuk memperbaiki kualitas game yang di buatnya, juga sibuk memperbarui jenis senjata dan skin pada gamenya.

Taka juga jarang mengambil hari Minggu untuk libur, karena game World War Underwater sedang mencapai pengguna satu juta orang hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Tidak di sangka, kemajuan game yang di buat Taka semakin marak di gunakan oleh banyak orang.

Sabtu menjelang sore. Pulang sekolah, Taka yang masih memakai baju seragam sekolah tiba di kantornya.

Olivia sebagai sekretaris Taka yang bekerja untuk menyampaikan informasi yang berhubungan dengan tugas CEO sekaligus CTO itu memberikan tablet kepada Taka dan memberi tahu beberapa komplain dari pengguna game World War Underwater.

Beberapa pengguna berkomentar bahwa selama upgrade skin senjata dan baju, game World War Underwater sering mengalami bug.

Mengetahui itu, Taka pun segera mengecek sistem gamenya.

Terdapat lebih dari tujuh puluh persen script yang tidak lengkap sehingga menjadikan sistem pada gamenya itu eror.

Mengetahui itu Taka pun memperbaikinya, jika terdapat eror pada script biasanya Taka memperbaikinya hingga berhari-hari.

Hari Sabtu, Taka mengerjakan hingga larut malam, dia hanya istirahat untuk membeli makan dan kembali bekerja hingga subuh.

Itu semua Taka lakukan agar gamenya terus berhasil dan tidak mengecewakan pengguna.

Sedangkan pada Sabtu jam tujuh malam, Hanan pergi ke rumah Gala untuk memberikan bimbingan belajar.

Dengan celana training, kaos oblong dan sweaternya, Hanna berdiri di depan pintu rumah Gala dan membawa beberapa buku dengan satu tangannya, memencet bell.

Mendengar bell rumah berbunyi, Gala pun segera membuka pintu. Mendapati Hanna yang terlihat biasa saja seperti pada hari Sabtu lalu di pesta.

Namun, di mata Gala, Hanna terlihat manis sedang berdiri di depan pintunya sehingga membuat jantung Gala berdebar-debar.

Dengan gugup, Gala mempersilahkan Hanna masuk.

Mereka berdua duduk di sofa, sebelum memulai belajar, Hanna mengambil lembar kertas yang ada di meja, dan melihat hasil nilai ulangan Gala.

"Apa itu nilai terburuk mu?," Tanya Hanna kepada Gala sambil meletakkan lembar kertasnya di atas meja.

"Iya, itu nilai terburuk ku, jadi jangan kaget." jawab Gala berbohong.

"Aku tidak kaget kok, nilai mu tidak jauh beda dengan nilai Goji waktu kelas sepuluh."

"Memangnya waktu kelas sepuluh Goji dapat nilai berapa?," Tanya Gala penasaran.

"Dia dapat nilai empat puluh satu di pelajaran matematika, dan empat puluh dua di pelajaran fisika."

Mendengar itu, Gala merasa lebih bodoh dari Goji, karena waktu kelas sepuluh dia mendapatkan nilai tidak lebih dari dua digit angka di semua mata pelajarannya.

Tak lama kemudian Hanna dan Gala membuka buku pelajaran dan mulai belajar.

Jarak duduk antara Gala dan Hanna tidaklah jauh, itu agar Gala bisa lebih jelas mendengarkan penjelasan dari Hanna.

"Pelajaran pertama kita belajar bioma, aku jelasin dulu perbedaan bioma dan ekosistem, dengarkan baik-baik ya Ga," jelas Hanna sambil menatap Gala.

"He.em," jawab Gala santai.

"Bioma itu ekosistem besar yang mempunyai flora dan fauna yang khas, sedangkan ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk karena hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Sampai sini mengerti?."

"Iya," balas Gala.

"Bioma itu ada banyak macam di dunia, yaitu hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga Padang rumput, sabana, gurun hingga tundra," Hanna melanjutkan.

Gala mendengarkan Hanna dengan serius.

"Bagai mana kita bisa tahu ciri-ciri bioma?," Tanya Hanan kepada Gala.

Gala yang tidak tahu menggelengkan kepalanya.

"Kita bisa mengetahui melalui jenis-jenis tumbuhan yang paling dominan di tempat itu, misalnya 1. Bioma hutan hujan tropis, merupakan bioma dengan vegetasi flora dan fauna yang paling variatif. Tanahnha subur dan seperti hutan belantara yang mempunyai banyak macam hewan seperti, orang hutan, jaguar, simpanse dan lainnya."

Mendengar Hanna yang sedang menjelaskan seperti mendongenginya, Gala pun mulai mengantuk.

Hanan pun bertanya kepada Gala "apa ada yang ingin kamu tanyakan Ga?."

"Tidak," Gala menggelengkan kepalanya sambil menahan kantuknya.

Selesai Hanna menjelaskan semua tentang jenis-jenis bioma di seluruh dunia, dia pun mencari materi yang sedang dilupakannya sehingga beberapa detik dia mencari materi yang terlupakan itu dan melihatnya di buku.

"Lalu... Apa lagi ya...," Hanna membaca buku, bagian mana yang belum di jelaskan kepada Gala.

Dengan posisi memiringkan kepala, Hanna membetulkan rambutnya yang jatuh menghalangi buku yang dibacanya.

Lalu Hanna menaruh rambutnya yang jatuh itu ke belakang telinganya. Melihat itu, Gala terdorong untuk mencium pipi Hanna.

Saat Hanna menemukan materi yang harus di bahas selanjutnya, dia pun menoleh ke arah Gala, dengan kebetulan bibir Hanna bertemu dengan bibir Gala.

Hanna melotot dengan apa yang telah terjadi, Hanna pun mendorong Gala dan bertanya kesal

"Apa yang sedang kamu lakukan sih Ga?."

"Sorry Han aku enggak sengaja," ekspresi Gala yang sama kagetnya.

"Gak sengaja bagaimana, kamu jelas-jelas mencium aku barusan."

"Aku juga tidak tahu, sebenarnya aku mencium pipi kamu, tapi kenapa tiba-tiba berada di bibir," jelas Gala jujur.

"Lalu kenapa kamu mencium pipi aku?," Tanya Hanna kesal sambil memukul Gala.

"Tadi kamu memiringkan kepala dan jarak kita terlalu dekat, jadi aku...."

Sebelum Gala melanjutkan kalimatnya, Hanna memotongnya.

"Tapi saat aku memiringkan kepala ku seperti ini, bukan berarti aku ingin kamu cium Ga," Hanna meragakan kepalanya yang tadi memiringkan kepalanya.

"Tapi yang aku lihat, seperti meminta untuk aku mencium kamu tahu."

"Nyebelin banget sih."

"Iya iya, maaf, aku tidak sengaja, lain kali enggak, i swear," sambil mengangkat dua jarinya ke atas.

"Awas ya kalau keulang lagi," Hanna mengepalkan tangannya dan menunjukkannya kepada Gala.

Gala yang hanya senyum dan menganggukan kepalanya.

Dalam hati Gala berdebar sangat kencang, takut akan Hanna yang jadi membencinya karena kejadian itu.

Namun Hanna yang tidak ingin masalah itu menjadi besar maka dia melanjutkan materi yang akan di jelaskannya kepada Gala.

....