Sebenarnya Gala tidak begitu suka dengan mengadakan pesta di rumahnya. Tapi bagaimana pun dia sudah terlanjur mengadakannya.
Di hari Sabtu, jam delapan malam pesta dadakan Gala di mulai.
Dari pintu rumah terlihat Gala duduk di sofa dengan muka datarnya melihat teman-teman yang sedang asyik dengan aktifitas di rumahnya itu.
Beberapa ada yang sedang berenang di kolam renangnya, berdiri di tangga sambil mengobrol menikmati snack dan minuman, beberapa juga ada yang ber-main beer pong.
Gala menunggu Hanna yang tak kunjung datang. Tak lama, terlihat Goji dan Sesha memasuki rumah dan menghampirinya yang tengah duduk di sofa dengan dua teman sedang menghimpitnya bermain PS5.
"Dimana Hanna?," Tanya Gala kepada Sesha dan Goji.
"Hanna masih dirumah," jawab Goji
Sedangkan Sesha duduk bersandingkan Alex di sofa yang tengah bermain PS5.
"Apa aku harus menjemputnya?," Tanya Taka serius.
"Tidak usah, dia akan datang sendiri katanya masih ada perlu," jawab Sesha santai.
Mendengar Sesha berkata seperti itu, maka Gala hanya sabar menunggu hingga Hanna datang.
Goji pun menggantikan Alex bermain PS5, sedangkan Alex mengambilkan minuman untuk Sesha.
"Aku mau ambil minum apa kamu mau aku ambilkan minum juga?."
"Aku ingin mengambilnya sendiri sambil melihat pestanya."
Alex pun dengan senang hati mengajak Sesha untuk berkeliling.
Tak lama Steffy pun datang dan menghampiri Gala.
"Sejak kapan kamu suka mengadakan pesta seperti ini?," Tanya Steffy kepada Gala.
"Hai stef, lama tidak bertemu, mau main game bersama?," Ajak Goji semangat.
Tapi ajakan Goji sama sekali tidak mengalihkan perhatian Steffy yang sedang mengajak Gala bicara.
"Tau dari mana kalau aku mengadakan pesta?," Tanya Gala kepada Steffy.
"Kamu kira aku kesini untuk pesta mu?," Steffy menjawab sambil duduk di sofa.
"Lalu untuk apa kamu datang?," Gala meletakkan kedua tangannya di kepala sambil menunggu Hanna yang tidak kunjung datang.
"Aku kesini untuk menjenguk karena tidak sempat ke rumah sakit, aku kira kamu masih sakit, tapi ternyata yang kamu lakukan tidak seperti orang yang baru sembuh dari sakit."
"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir."
"Ya sudah aku pulang dulu, aku masih ada banyak keperluan."
"Makasih sudah mengkhawatirkan ku," balas Gala.
Steffy pun pulang dari rumah Gala dan tidak lupa menyapa Goji yang dari awal menyapanya lebih dulu.
Setelah Steffy pulang dari rumah Gala, sambil main game, Goji bicara pada Gala, bahwa dia ingin dekat dengan Steffy tapi Steffy susah untuk di dekati.
"Cewek manja seperti Steffy ternyata ada juga yang suka ya," jawab Gala.
"Cewek manja itu tipe aku banget Ga," balas Goji.
"Jadi bagaimana Ga, cara supaya Steffy suka sama aku?," Tanya Goji pada Gala.
Dengan ekspresi bingung, Gala sendiri tidak tahu bagaimana cara mendapatkan hati perempuan, especially Hanna, selama ini Gala hanya mendapatkan pernyataan cinta dari perempuan-perempuan yang menyukainya saja.
Dengan tidak begitu banyak pengalaman, Gala mencoba menjawab pertanyaan dari Goji.
"mungkin kamu hanya butuh menjadi seseorang yang keren."
"Menjadi seseorang yang keren seperti apa yang kamu maksud?," Tanya Goji serius sambil meletakkan stik PS.nya di meja.
Dengan sedikit ragu, Gala pun memberi jawaban dari pertanyaan Goji.
"Seperti pemain basket mungkin atau menjadi orang jenius."
Mendengar jawaban Gala, Goji menghela nafasnya dan menatap sayu kepada Gala.
"Aku tidak mungkin menjadi seperti mu atau Taka."
"Aku tidak menyuruhmu untuk menjadi aku atau pun Taka."
"Jadi maksud kamu aku bukan pemain basket yang keren seperti mu dan tidak jenius seperti Taka begitu?."
"No..."
"Apakah kata no itu berarti iya?."
Apa yang Gala katakan hanya membuat Goji merasa tidak ada harapan untuk mendapatkan hati Steffy. Sedangkan Gala semakin di buat capek oleh perdebatannya dengan Goji.
"Hai."
Terdengar suara Hanna menyapa Gala dan Goji. Gala pun menoleh ke arah Hanna lalu seketika beranjak dari tempat duduknya dan mengabaikan Goji tentunya.
"Hai Han," balas Gala.
"Apa aku datang terlalu terlambat?."
"Tidak, pestanya baru di mulai kok," sambil tersenyum kepada Hanna.
Yang sebenarnya, pesta di mulai sudah satu jam yang lalu.
"Aku kira pestanya hanya sebatas circle kita, tapi ternyata banyak juga yang datang," sambil membetulkan sweaternya Hanna melihat di sekeliling rumah Gala yang sangat ramai.
"Ini berkat Sesha dan Goji mengajak teman SMP mereka."
Hanna tidak mendengar apa yang dikatakan Gala karena dia fokus pada kostum yang dia pakai.
Hanna merasa salah kostum karena hanya memakai celana olahraga dan kaos oblong beserta sweaternya, sedangkan orang-orang yang menghadiri pesta memakai baju yang lebih layak dibanding Hanna.
Gala yang sama sekali tidak memperdulikan pakai seseorang, mengajak Hanna duduk di sofa, lalu pergi untuk mengambilkannya minum dan beberapa Snack.
Tak lama Gala pun kembali dengan membawa beberapa snack dan minuman untuk Hanna.
"Sebenarnya kamu tidak perlu mengambilkannya untuk ku, aku bisa mengambilnya sendiri, tapi makasih ya snack sama minumannya."
"Iya sama-sama," Gala pun duduk di samping Hanna.
"Tadi aku kira pestanya sudah selesai karena aku bertemu Steffy yang buru-buru pulang," sambil memakan snack yang telah di bawakan Gala untuknya.
"Iya, apa kamu bertemu dengannya?," Balas Gala.
"Iya, kita sempat bertemu dan berbicara sebentar."
"Apa kamu akrab dengan Steffy?," Tanya Gala
"Iya, bisa dibilang begitu."
Gala tidak menyangka Steffy bisa berteman baik dengan perempuan yang di sukai oleh Taka.
"Tapi Steffy tidak berbuat macam-macam ke kamu kan Han?," Tanya Gala serius.
"Macam-macam seperti apa yang kamu maksud?," Hanna tersenyum.
"Sudah lah lupakan, aku juga senang mendengar jika kamu berteman baik dengan Steffy."
"Kedengarannya kalian seperti akrab layaknya saudara."
"Jika bisa, aku tidak mau mempunyai saudara sepupu seperti Steffy."
"Jadi Steffy itu sepupu kamu?."
Mengetahui itu Hanna tidak begitu heran jika Gala dan Steffy adalah saudara, karena mereka terlihat cocok sebagai satu keturunan, dengan fisik yang sempurna yaitu tinggi, putih dengan rambut bagus, lebat dan bergelombang.
Hanna dan Gala berbincang hingga pesta usai. Jam sebelas malam, Hanna, Sesha, Goji dan Alex membantu membersihkan rumah Gala yang sangat berantakan penuh dengan remahan snack, air yang tumpah di lantai dan furnitur rumah yang tidak pada tempatnya.
Setelah semua selesai, mereka pun kembali pulang ke rumah masing-masing.
.....