Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 22 - Gala dan Taka

Chapter 22 - Gala dan Taka

Keesokan harinya di sekolah pada jam istirahat.

"Sha apakah kamu tahu anak baru yang lewat di depan kelas kita?."

"Oh maksud kamu Gala, dia bukan anak baru, dia sudah sekolah disini sebelum kamu pindah ke sini Han."

"Kok aku tidak pernah melihat dia?."

"Gala itu bandel, bandelnya lebih dari Hesa, Makanya kamu tidak pernah melihat dia di sekolah."

"Bandel bagaimana Sha?," Tanya Hanna takut.

"Bandelnya itu seperti masuk sekolah dengan seenaknya, tidak pernah mengerjakan tugas, membantah guru, guru saja di lawan apa lagi kita." Jelas Sesha menakutkan.

"Anak seperti itu, kenapa tidak di keluarkan saja dari sekolah?."

"Bagaimana sekolah bisa mengeluarkannya jika orang tuanya adalah salah satu donatur terbesar di sekolah ini?," Jelas Sesha semakin menakutkan bagi Hanna.

"Apalagi dia adalah salah satu murid bandel yang mengharumkan nama sekolah," Sesha meneruskan.

"Mengharumkan nama sekolah bagaimana Sha?," Tanya Hanna penasaran.

"Dia itu atlet basket, banyak kejuaraan yang sudah di raihnya, dia juga masuk tim nasional basket Indonesia loh, pokoknya Gala itu bandel tapi keren deh."

"Sepertinya gala tidak begitu menakutkan ya?," Tanya Hanna

"Kata siapa Gala tidak menakutkan?, Dia itu menakutkan, banyak cewek yang ditolak cintanya, dia tidak pernah memaafkan teman yang telah menyakitinya, buktinya dia sendirian terus tidak punya teman di sekolah."

Mendengar semua penjelasan Sesha, Hanna merasa down, kesalahan besar dia telah menendang batu ke arah Hesa waktu itu, di tambah dia sama sekali tidak mempunyai power untuk melawan Gala bila dia tidak di maafkan oleh Gala.

"Tamat riwayat ku," Hanna berbicara sendiri sambil menempelkan jidatnya di atas meja.

"Kamu kenapa Han," tanya Sesha yang tidak tahu apa-apa.

Yang Hanna bisa lakukan ke esokan harinya saat melihat Gala adalah, menyembunyikan wajahnya saat tidak sengaja bertemu di perpustakaan, menghindar saat bertemu di kantin, berlari saat sebelum Gala melewati kelasnya, bersembunyi di toilet saat tahu Gala akan berjalan kearah yang sama dengannya.

Suatu saat Hanna bernafas lega ketika dia mengintip dari pintu toilet melihat Gala telah melewatinya, dengan perlahan Hanna pun keluar dari toilet.

Tidak menyangka, Hanna mendapati Gala sedang bersender di tembok dekat toilet yang sedang menunggunya.

"Dari kemarin takut apa kamu selalu menghindar terus kalau bertemu aku?," Tanya Gala

Hanna yang gugup sedikit demi sedikit melangkah mundur ke belakang sambil menutupi wajahnya dengan tangan.

Taka pun menarik tangan Hanna yang sedang menutupi wajahnya itu, akhirnya wajah Hanna pun terlihat oleh Gala.

"Kamu?," Gala tidak menyangka bisa bertemu Hanna di satu sekolah yang sama.

Hanna pun langsung meminta maaf dan menjelaskan batu yang terlempar mengenai kepala Gala waktu itu, sambil menempelkan kedua tangannya seperti gerakan Namaste Hanan memejamkan matanya.

Sesungguhnya Gala sudah melupakan kejadian itu, tapi melihat ekspresi Hanna yang merasa bersalah, Gala mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan momen ini agar lebih dekat dengan Hanna.

"Aku maafkan tapi tidak semudah itu."

Mendengar perkataan Gala, Hanna berpikir bahwa apa yang di katakan oleh Sesha itu semuanya benar.

"Kalau begitu pukul saja aku tidak apa-apa," Hanna bersiap untuk menerima pukulan Gala.

Melihat Hanna mengulurkan tangan kanannya dan menutup kedua matanya dengan tangan kirinya itu, Hanna semakin menggemaskan di mata Taka.

"Mulai besok kamu harus menuruti semua keinginanku selama satu bulan," tegas Gala.

Mendengar permintaan Gala yang tidak masuk akal, ingin Hanna melawan tapi Hanna berpikir dua kali jika lawannya itu adalah Gala.

Maka Hanna pun menuruti permintaan Gala dan pergi meninggalkannya.

Dari kejauhan Taka melihat Hanna sedang meminta maaf kepada Gala, Taka pun berlari menghampiri Gala, tidak sempat Hanna mengetahui Taka yang sedang menghampiri Gala, dengan tiba-tiba taka mengangkat kerah baju Gala dan berkata "kamu jangan pernah ganggu Hanna."

Gala yang belum mengetahui nama Hanna, saat itu juga dia menyadari bahwa perempuan yang dia suka adalah bernama Hanna.

"Memangnya kamu siapanya Hanna? Pacarnya?," Jawab Gala yang menantang Taka sambil melepaskan tangan Taka dari kerah bajunya.

Mendengar pertanyaan Gala, Taka pun terdiam, karena pada kebenarannya memang dia sudah bukan lagi pacar Hanna.

Gala pun meninggalkan Taka yang terdiam

Namun beberapa langkah Gala berjalan meninggalkan Taka, dengan percaya diri Taka mengatakan bahwa Hanna adalah pacarnya.

Mendengar Taka berbicara, Gala berhenti berjalan sejenak lalu Gala berjalan terus meninggalkan Taka.

Yang sesungguhnya apa yang ada di dalam hati Gala saat mendengar pengakuan Taka adalah kekesalan.

Keesokan harinya, di depan sekolah, Hanna turun dari bis, sebelum Hanna berjalan menuju kelasnya, Gala sudah menunggunya di dekat gerbang

Tanpa di sadari Hanna, gala tiba-tiba Muncul di hadapan Hanna dan menghalangi jalannya

"Ingat apa yang aku bilang kemarin," Gala berbisik di telinga Hanna

"Iya.. iya..," jawab Hanna kesal

Melihat Hanna dan Gala, Taka pun menghampiri mereka berdua

"Bukankan sudah aku bilang kemarin?."

"Ini bukan urusan kamu."

Taka dan Gala saling berhadapan menatap seram, jarak mata mereka tidak lebih dari satu jengkal tangan, seperti terdapat magnet di antara mereka berdua yang menghasilkan setruman listrik.

Melihat itu, ada dua hal yang harus di pilih oleh Hanna, satu, memisahkan mereka berdua atau, berlari meninggalkan mereka.

Melihat Taka dan Gala sangat menyeramkan bagi Hanna, maka Hanna memutuskan untuk memilih tindakan yang ke dua, yaitu kabur perlahan dan meninggalkan Taka dan Gala yang tidak tahu apa sebenarnya permasalahan mereka.

Ditengah langkah Hanna meninggalkan Taka dan Gala, Hanna merasa khawatir, dia membalikkan sedikit badannya untuk menoleh ke arah Taka dan Gala, namun Hanna masih saja melihat mereka berdua menatap, maka dari itu Hanna kembali kearah mereka dan menyeret tangan Gala menjauh dari Taka.

Gala pun menyeringai kepada Taka saat Taka melihat tangan Gala di tarik oleh Hanna.

Taka hanya bisa memasang muka kesal saat melihat senyum musang Gala untuknya.

Gala membiarkan tangannya di tarik terus oleh Hanna hingga menepi dan bertanya pada Hanna "Jadi kamu dan Taka tidak pacaran?."

Hanna tidak menjawab pertanyaan Gala melainkan menanyakan apa yang dia inginkan agar masalah dengannya terselesaikan.

"Sekarang katakan mau kamu apa? Aku akan menuruti semua perintah kamu, asal jangan yang aneh-aneh," sambil menyilangkan tangan.

"Tenang saja, aku bukan orang yang seperti itu kok."

Gala meminta Hanna untuk makan bersama dengannya berdua saat istirahat. Setelah itu Gala pun langsung pergi meninggalkan Hanna tanpa mendengar persetujuan Hanna.

Hanna menurunkan kedua tangannya dan hanya bisa melongo melihat gala meninggalkannya.

"Kenapa harus makan siang berdua...," Hanna berbicara sendiri sambil memegang kepalanya tidak habis pikir dengan permintaan Gala.

Saat istirahat tiba, Hanna berjalan bersama Sesha menuju kantin, dia lupa dengan apa yang dikatakan Gala pagi tadi.

Hanna duduk di kantin bersama Sesha dan Goji, di ikuti Taka yang baru saja datang dari kelas, juga gala pun ikut duduk bersama mereka di satu meja yang sama.

Sesha dan Goji melihat kearah Gala yang sedang duduk di satu meja bersama mereka dengan ekspresi tidak menyangka.

"Aku boleh kan duduk disini bersama kalia?," Tanya Gala sambil menempelkan kedua tangan di atas meja

"Masalahnya kenapa kamu dengan tiba-tiba duduk bersama kita?," dengan badan tegapnya, Taka menghadap kearah Gala

"Hari ini Hanna menjadi teman pertama ku jadi otomatis teman Hanna adalah teman ku juga, iya kan Han?,"

Mendengar Gala berbicara, Sesha dan Goji senang dan semakin bersemangat, mereka tidak menyangka bahwa Gala yang super keren dan kaya itu menjadi temannya.

"Kita setuju," jawab Sesha dan Goji bersamaan menerima Gala menjadi geng barunya.

"Hari ini aku yang traktir."

Melihat keramahan Gala di kantin, Hanna merasa tenang dan berpikir bahwa gala tidak sejahat yang dia pikirkan.

Tak lama, Gala mengirim pesan di tengah Sesha, Goji, Hanna dan Taka yang sedang berbincang.

"Pulang sekolah tunggu aku di depan kelas."

Hanna membuka dan membaca pesan dari Gala yang entah dari mana Gala tahu nomor Hanna.

setelah membaca pesan dari Gala, Hanna melihat gala tersenyum kepadanya, Hanna pun membalas senyumannya, tetapi perasaan Hanna bertolak balik dengan senyumannya itu.

Sepulang sekolah Hanna menunggu Gala di depan kelasnya, tak lama menunggu, Hanna melihat Gala keluar dari ruang kelas yang tidak jauh dari kelasnya.

Gala pun melihat Hanna yang sedang menunggunya di depan kelas dan tersenyum kepada Hanna sambil berjalan menghampirinya.

"Nih," Gala memberikan tasnya kepada Hanna untuk menyuruh Hanna membawakannya.

Gala melewati Hanna yang mematung dangen wajah datarnya, tetapi tak lama kemudian Hanna pun menerima hukuman apapun itu dari Gala. Hukuman ini akan di terima Hanna selama satu bulan.

Hanna pun mengikuti Gala sampai ke parkiran, Gala yang sudah menunggu Hanna datang berdiri di depan mobilnya berkata "Kamu jalannya lama banget sih Han?."

Hanna pun memberikan tas yang di bawahnya itu kepada Gala, tapi Gala menyuruh Hanna untuk membelikannya minum terlebih dahulu

"Aku haus sekali Han, belikan minum di kantin dulu dong," gala mengelus lehernya dan berpura-pura batuk.

Tingkah laku Gala membuat Hanna kesal, ingin sekali menonjok Gala, tapi kali ini Hanna menahannya.

Hanna menuruti semua permintaan Gala, Hanna pun pergi ke kantin untuk memberikan gala minuman.

Setelah itu Gala menyuruh Hanna untuk masuk ke mobilnya, tetapi Hanna menolaknya, karena Hanna akan pulang naik angkutan umum saja.

"Aku menyuruh kamu masuk mobil bukan untuk mengantar kamu pulang, melainkan untuk membawakan tas ku ke dalam rumah," jelas Gala

Tapi Hanna malah berpikir macam-macam dan menuduh Gala sebagai orang mesum

Mendengar itu, Hanna melempar tas yang dibawanya itu ke badan Gala sambil menunjuk ke arah Gala "Kamu itu mesum ya?."

Gala yang spontan membungkam mulut Hanna sampai Hanna terdiam dan menjelaskan kepada Hanna bahwa dia benar-benar bukan orang mesum, apalagi Gala membalikkan tuduhan Hanna itu dengan alasan, Hanna akan menghindar dari perjanjian.

Mendengar itu Hanna pun mempercayai dan tidak ingin Gala mengira bahwa dia menghindar dari perjanjian, maka Hanna pun menuruti gala dan masuk kedalam mobilnya.

.....