Hari ujian pertama tiba, Ujian akan segera dimulai, guru penjaga membagikan soal ujian pada semua murid.
Semua handphone di silent agar tidak menggangu saat ujian berlangsung, ruangan kelas yang hening membuat anak-anak mengerjakan ujian dengan baik.
Taka yang sudah selesai mengerjakan ujian 30 menit lebih cepat, menunggu Hanna di depan kelas.
Melihat Taka duduk sendiri di depan kelasnya, Steffy yang baru saja keluar dari kelas menghampiri Taka.
"Taka, kamu sudah selesai mengerjakan ujian?." "iya, kamu juga?," tanya Taka basa-basi, Steffy pun menjawab"iya."
Setelah Steffy menjawab "iya" Taka tidak lagi mengajaknya bicara, di keheningan 3 detik Steffy memanggil nama Taka untuk menjelaskan soal ciumannya di rumah Taka
"ka..." "iya, ada apa?," tanya taka
"soal kemarin... Yang kita..."
Taka yang mengerti apa yang akan di bicarakan oleh Steffy padanya, langsung menjawab sebelum Steffy melanjutkan bicaranya
"Oh itu, soal kemarin, kita tidak sengaja, jadi lupakan saja."
Steffy yang sebenarnya tidak ingin melupakan ciuman itu meski tidak sengaja, terpaksa menyetujui apa yang di katakan Taka kepadanya.
"iya, benar... Syukurlah kalau begitu," jawab Steffy.
Tidak lama kemudian, Hanna pun keluar dari kelas, dia sudah menyelesaikan soal ujiannya dengan baik.
Melihat Taka bersama Steffy berdiri di depan kelasnya, Hanna bertanya pada diri sendiri di dalam hati "apa yang mereka berdua telah bicarakan?".
Melihat Hanna yang sudah keluar dari kelas, Taka langsung mengajaknya pulang bersama.
"Han kita pulang yuk."
Sebelum Hanna menerima ajakan Taka, Hanna menyapa Steffy terlebih dahulu
"Stef kita pulang duluan ya..." "iya Han... Kalian hati-hati," Steffy menjawab ramah.
"Jangan lupa nanti pulang sekolah kita belajar bersama lagi di rumah Taka ya," Hanna mengingatkan, Steffy pun mengangguk mengiyakan.
Hanna pun pergi bersama Taka, Taka mengajak Hanna untuk makan bersama sebentar karena beberapa hari tidak meluangkan waktu bersama.
"Han kita makan yuk...," ajak Taka.
Hanna yang mendapat banjiran orderan dari pelanggan karena postingan produknya di online shop tidak begitu mendengar Taka.
Dia sibuk membalas pesan dari pelanggan dan sibuk order barang yang di minta pada penjual.
Lagi-lagi Taka merasa tidak di perhatikan Hanna, Taka mengangkat badan Hanna tiba-tiba lalu menurunkannya.
Hanna kaget, untung saja Hanna tidak sempat teriak karena sudah di turunkan Taka.
Hanna hanya bertanya kenapa Taka mengangkat badannya
"Taka...! Ngapain sih?."
"aku lapar, aku mau ajak kamu makan bareng tapi kamu sibuk dengan handphone, kamu mau aku mati kelaparan?," jawab Taka "jangan ngomong gitu ah," kata Hanna tidak suka.
"Kenapa?," balas Taka bertanya, "jangan ka, pokoknya jangan...."
Hanna pun menyeret tangan Taka untuk pergi makan, Taka tertawa melihat Hanna yang menggemaskan.
Sesampainya di rumah makan yang mewah, Taka mengajak Hanna untuk masuk, tetapi Hanna tidak mau karena restorannya terlihat sangat mahal.
Taka yang melihat Hanan berdiri mengajaknya masuk ke dalam "ayok masuk Han."
Hanna yang tetap berdiri, menolak ajakan Taka masuk kedalam.
"aku tidak mau ka..." "kenapa? Kamu tidak suka dengan tempatnya ya?," Taka bertanya.
"bukan, aku lebih suka makan di situ aja tuh..."
Hanna menunjuk bapak-bapak dan gerobak sotonya di pinggir jalan. Hanna tidak mau makan makanan mewah sedangkan ayahnya yang sedang berada di desa entah sedang makan atau belum.
Taka yang tidak ingin memaksa Hanan, saat itu menurutinya saja.
Taka pun tidak mengajak Hanna makan di rumah makan yang mewah, melainkan makan di tempat sederhana yang berada di seberang jalan.
Mereka pun berjalan menuju bapak-bapak yang berjualan soto itu. Taka memesan dua soto beserta minumannya
"pak beli soto dua ya sama minumnya juga."
"iya dek," kata bapak tukang soto.
Selagi menunggu makanannya tiba, Taka memperhatikan Hanna yang masih sibuk dengan handphonenya.
Lalu Taka bertanya pada Hanna
"Han.. kamu sibuk apa sih?." "aku lagi balas pelanggan yang beli di toko online aku," jawab Hanna.
"Sejak kapan kamu jualan di online shop?," tanya Taka, lalu Hanna menjawab santai "sejak kemarin."
Makanan dan minuman yang sudah di pesan pun sudah datang, dan Taka menyuruh Hanna untuk memakannya terlebih dahulu
"ini Han di makan dulu, terimakasih pak...."
Taka berterimakasih pada bapak penjual soto sambil memberikan mangkuk berisi soto pada Hanna, Hanna yang menaruh handphonenya juga berterima kasih kepada bapak penjual soto, dan memakan sotonya.
Selama makan, Taka bertanya pada Hanna
"Han aku boleh tanya kamu sesuatu tidak?." "tanya apa," Hanna menjawab
"akhir-akhir ini aku lihat kamu sibuk mencari pekerjaan, apa kamu butuh uang?."
Mendengar pertanyaan Taka, Hanna tersedak, Taka pun memberikan Hanna minum
"hati-hati Han.... Ini minum dulu."
Hanna meminum minuman yang di berikan Taka kepadanya, selesai minum Hanna berterimakasih pada Taka "terimakasih."
Taka pun melanjutkan omongannya pada Hanna
"Kalau kamu butuh uang aku ada Han.."
Hanna melihat Taka yang tulus ingin membantunya, tapi Hanna tidak mungkin memberi tahu masalahnya kepada Taka yang bahkan tidak mungkin bisa diselesaikan oleh keluarganya sendiri.
"aku tidak apa-apa ka," jawab Hanna
Taka pun terus saja berbicara kepada Hanna "aku ada uang Han, kamu butuh berapa?."
Dalam hati Hanna berkata "jangan tanya aku butuh uang berapa ka, kalau aku jawab 500 juta yang ada kamu nanti kaget."
"10 juta? 20 juta? 30 juta?," tanya Taka serius.
Mendengar perkataan Taka, Hanna menahan tangis sambil makan soto daging nya, tapi Taka terus saja bertanya, "jawab aku Han..."
Hanna tidak bisa lagi menahan air matanya, Hanna pun menangis, saat menangis mulut Hanna terbuka dan terlihat penuh dengan nasi sotonya.
Taka yang tiba-tiba panik melihat Hanna menangis tidak tahu karena apa, reflek menutup mulut Hanna agar suara Hanna tidak terdengar pelanggan soto yang lain.
sambil bilang "cup..cup.. Han." kepada Hanna, untungnya suara tangis Hanna tidak begitu terdengar oleh orang sekitar, karena jalanan pada siang hari itu ramai dengan kendaraan yang lewat.
Setelah Hanna membaik, Taka tidak lagi bertanya pada Hanna, dan melanjutkan makannya.
Selalu saja pertanyaan Taka membuat Hanna menangis dan tangisan Hanna membuat Taka terdiam dan tidak lagi bertanya.
Setelah selesai makan, mereka berdua pulang dan bersiap belajar kelompok dengan, Sesha, Goji dan juga Steffy.
Di rumah Taka belajar kelompok pun di mulai.
Seperti sebelumnya, di antara Goji, Sesha dan Hanna, Steffy lah yang paling banyak bertanya pada Taka.
Taka yang baik pada semua orang, dan telaten meski itu dengan Goji teman yang paling bandel di kelas, memberikan penjelasan pada Steffy hingga dia paham.
Hanna yang sibuk belajar sendiri dan juga sibuk dengan online shop nya, tidak begitu memperhatikan Taka dan Steffy.
Malahan Sesha yang belum pernah pacaran itu melihat ada yang aneh pada Steffy dan Taka, lebih aneh lagi Hanna yang begitu cuek kepada Taka, laki-laki yang banyak di idam-idamkan perempuan di sekolah.
Meskipun melihat kedekatan Taka dengan Steffy didepan matanya, Sesha tidak mau menegur apa lagi marah, tapi bagaimanapun Sesha gemas dengan Taka yang tidak peka dengan maksud terselubung Steffy.
Yang bisa Sesha lakukan adalah mengamati dan diam. Saat melihat tangan Steffy akan meraih wajah Taka, mata Sesha spontan melotot, lalu melihat ke arah Hanna yang sibuk dengan online shopnya, lalu melihat kembali ke arah Taka dan steffy.
Saat tangan Steffy akan meraih wajah Taka, untung saja Taka segera menghindar. Steffy yang tidak jadi memegang wajah Taka berkata
"Maaf ka, ada sesuatu di wajahmu."
Taka yang segera mematahkan hati Steffy dengan menjawabnya "aku tidak suka orang lain menyentuh wajahku."
Mendengar itu Sesha lega, seperti telah menggampar sesuatu yang tidak tergapai. Sedangkan Goji yang melihat Sesha yang tidak wajar terus menerus melihat kecantikan Steffy berpikir bahwa, Sesha adalah seorang lesbian.
Hari pun mulai sore, jam menunjukkan pukul 16:30 waktu belajar sudah selesai, Hanna, Sesha, Steffy dan Goji pamit pulang ke rumah masing-masing.
Mereka akan manjalani rutinitas ini sampai ujian sekolah selesai.
...