Hampir satu Minggu berlalu, tinggal sehari lagi ujian sekolah selesai dan liburan akhir semester tiba.
Hari Minggu, pagi-pagi jam 8 Steffy sudah ada di depan rumah Taka, Taka yang berada di kamarnya masih tertidur karena waktu belajar kelompok masih satu jam lagi dimulai.
Gina, membangunkan anaknya yang sedang tidur di kamar karena Steffy sedang menunggu di ruang tengah.
"ka... Bangun... Di tungguin teman kamu di ruang tengah dari tadi, mama mau keluar dulu sama papa." "siapa ma?," jawab Taka telat.
Gina yang sudah pergi tidak menjawab pertanyaan Taka, Taka yang masih setengah bangun, turun kebawah untuk melihat siapa temannya itu yang datang.
Didapati Steffy yang duduk di sofa membawa bingkisan, entah itu apa. Taka pun menghampiri Steffy dan berkata "Steffy, ngapain kamu pagi-pagi sudah di sini?." "ini aku bawakan makanan untuk kamu," kata Steffy.
Taka yang tidak peduli dan akan kembali tidur di kamar menyuruh Steffy menaruh makanannya di meja saja.
Steffy yang tidak membiarkan Taka meninggalkannya sendiri di ruang tengah, menarik Taka untuk duduk di sofa dan menyuruhnya makan makanan yang telah dibawanya itu.
"Taka kamu itu dari dulu selalu tidak menghargai aku, aku kesini capek-capek membawakanmu sarapan, paling tidak kamu makan sesuap saja," pinta Steffy kepada Taka.
Taka yang tidak ingin berdebat lama-lama dengan Steffy, menuruti Steffy dan memakan makanannya.
"gimana? Enak?," tanya Steffy.
Taka menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan Steffy. Steffy merasa senang karena itu.
"ini aku yang masak sendiri loh," Steffy yang terus berbicara sendiri kepada Taka yang tidak memperdulikannya.
Sebenarnya makanan yang dibawakan Steffy untuk Taka itu adalah bukan masakan Steffy sendiri melainkan makanan yang di beli dari restoran mahal
"besok aku buatkan lagi ya untuk kamu," Steffy menawarkan, tapi langsung di tolak oleh taka "jangan." "kok jangan? Katanya enak...?," tanya Steffy.
Taka yang bangun tidur belum makan, meneruskan makannya sambil tidak peduli Steffy ngomong apa.
Sambil menunggu Taka makan, Steffy terus berbicara pada Taka
"aku tidak memaksamu membuka hatimu untuk aku ka, tapi aku harap kita menjadi teman dekat... Bisa kan?."
Mendengar itu Taka menatap tajam ke arah Steffy. sebenarnya Taka capek menjelaskan pada Steffy untuk tidak mendekatinya.
Karena Steffy bukan perempuan yang Taka cintai, Taka juga tidak ingin memberi harapan pada Steffy yang terlihat masih suka padanya, apa lagi saat ini Taka sudah memiliki Hanna.
Meskipun Steffy meminta hubungannya dengan Taka hanya sebatas teman dekat, tapi bagi Taka itu akan menjadi masalah bagi hubungannya dengan Hanna Jika Steffy terus menerus mendekatinya dan akan menjadi salah paham di antara Taka dan Hanna suatu saat nanti.
Dalam situasi itu, Hanna tiba-tiba muncul di hadapan Taka dan Steffy.
Dalam hati Hanna bertanya "kenapa pagi-pagi Steffy sudah berada di rumah Taka?." "apa yang sedang mereka lakukan?." "Kenapa mereka saling menatap?."
Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan di kepala Hanna yang tidak akan bisa berhenti sebelum Taka melihat ke arahnya yang sedang berdiri mematung di hadapan Taka dan Steffy, Hanna pun dengan spontan berkata
"maaf ka, aku masuk saja karena pintunya terbuka."
Sambil membawa kotak makan yang berisi makanan yang dibuatkannya sendiri untuk Taka, Hanna mendekat kearah Taka dan Steffy.
Melihat Taka memegang kotak makan yang bukan darinya, Hanna berpikir itu adalah makanan yang dibawakan Steffy untuk Taka.
Hanna pun mengurungkan niatnya untuk memberikan kotak makannya itu pada Taka.
Saat itu pikiran ragu Hanna pada Taka muncul, dia merasa apa yang dipikirkannya tentang Taka dan Steffy selama ini tidak salah.
Taka menanyakan pada Hanna kotak makan yang dibawanya sambil meraih kotak makannya
"itu buat aku ya?."
Tapi Hanna yang tidak jadi memberikannya pada Taka, memeluk erat kotak makan yang dibawanya itu "bukan, ini buat aku sendiri."
Taka sudah beranggapan bahwa ini adalah salah paham yang baru saja di khawatirkannya tadi.
Tidak lama kemudian, Goji dan Sesha datang, Goji yang baru saja datang membuat keramaian di waktu yang tidak tepat bagi Taka.
"aku kira aku yang bakal duluan nyampe rumah Taka, ternyata kalian lebih dulu dari aku, memang hari libur yang makin dekat membuat kita lebih semangat."
Goji, Sesha, Hanna dan Steffy duduk bersama memulai belajar, sedangkan Taka yang kembali ke kamarnya untuk bersiap dan mengambil buku-bukunya.
Saat belajar, Taka tidak lagi duduk di sebelah Steffy, melainkan duduk di antara Hanna dan Goji.
Saat belajar Taka benar-benar tidak fokus pada bukunya, melainkan memperhatikan Hanna terus menerus.
Bahkan saat Steffy bertanya pun Taka tidak lagi membantunya, itu membuat Goji dan Sesha mengetahui ada sesuatu dengan Hanna dan Taka.
Mereka pun saling memberikan pertanyaan berupa isyarat. mengenai Taka dan Hanna.
Goji menaik turunkan alisnya pada Sesha sambil melihat kearah Hanna dan Taka, sedangkan Sesha menggelengkan kepalanya untuk menjawab isarat Goji.
Setelah selesai belajar, tepat Pukul 16:00 wib, Goji, Sesha, Hanna dan Steffy siap-siap membereskan buku masing-masing kedalam tas sebelum mereka pulang.
Goji yang saat itu ada perlu, pamit terlebih dahulu, Sambil terburu-buru Goji meninggalkan rumah Taka.
Sedangkan mobil Sesha sudah berada di depan rumah Taka untuk menjemputnya "Aku juga sudah di tungguin di depan, duluan ya semua," kata Sesha.
Tersisalah Taka, Steffy dan Hanna. Mereka bertiga berdiam. Hanna berdiam karena menunggu penjelasan dari Taka, sedangkan Taka diam karena sedang menunggu Steffy pulang terlebih dulu agar bisa menjelaskan kesalahpahamannya antara dia dan Steffy kepada Hanna, namun Steffy malah menunggu Hanna untuk pulang terlebih dulu agar bisa meminta Taka mengantarnya pulang.
Karena telah menunggu lama, tanpa basa-basi Steffy pun meminta Taka untuk mengantarnya pulang
"Ka, antar aku pulang ya, mobilku hari ini lagi di bengkel."
Mendengar itu, Hanna langsung berdiri pulang meninggalkan Taka dan Steffy. Melihat Hanna pergi, Taka pun berdiri mengejar dan akan menahan Hanna untuk tidak pulang terlebih dulu.
Tetapi Steffy menahannya, Steffy menahan Taka dengan tangannya, untung saja Taka yang mempunyai prinsip melepaskan tangannya dari Steffy dan tetap mengejar Hanna.
Steffy tidak bisa lagi menahan Taka yang sedang mengejar Hanna, saat itu juga dia merasa sangat kesal pada dirinyasendiri, Taka dan juga Hanna, dan berbicara sendiri
"kenapa bisa perempuan seperti Hanna bisa membuat Taka sangat menyukainya, sedangkan aku yang lebih sempurna dari Hanna tidak pernah diberikan kesempatan sedikitpun untuk memiliki Taka."
Sambil meremas tangannya sendiri, Steffy keluar dari rumah Taka dan pulang naik taxi onlinenya.
Taka yang sedang mengejar Hanna berlari dan meraih tangan Hanna dan berkata "Han... Tunggu."
Tetapi Hanna yang terus berjalan dan malah menyuruh Taka mengantarkan Steffy pulang dengan nada kesal
"Kamu antar Steffy pulang saja, sepertinya dia lebih membutuhkanmu dari pada aku."
Taka tidak suka mendengar Hanna berbicara seperti itu, seolah-olah Hanna tidak membutuhkannya dan merasa tidak takut kehilangannya karena malah menyuruhnya mengantarkan Steffy yang sudah jelas Hanna merasa bahwa ada sesuatu dia antara Steffy dan Taka.
Yang Taka bisa bicarakan adalah meminta maaf atas kejadian tadi pagi
"ku minta maaf soal tadi pagi Han." "untuk apa?." "aku terpaksa memakan makanan yang dibawakan Steffy."
mendengar itu Hanna tetap tidak menerima permintaan maaf Taka dan berkata
"Seharunya kamu bisa menolaknya." "aku tahu," Taka pun terdiam karena merasa apa yang di katakan Hanna itu benar, dia bisa menolak makanan dari Steffy tapi dia malah memakannya.
Melihat Taka terdiam, Hanna bertanya "lalu kenapa kamu tidak menolaknya?."
Taka masih terdiam, Taka ingin sekali menjelaskan tapi penjelasannya terlalu panjang, jadi dia memutuskan untuk diam.
Hanna pun terus berbicara dan memberitahu apa yang dia pikirkan kepada Taka tentang dirinya "kalau kamu tidak bisa menolak, Itu artinya kamu memberi harapan kepada Steffy atau kamu suka sama dia."
Taka semakin tidak suka mendengar perkataan Hanna kepadanya, Taka merasa Hanna tidak mempercayainya bahwa dia sangat menyukai Hanna.
Mereka berdua sedang tersulut amarah mereka sendiri, maka mereka memutuskan suatu hal yang tidak di pikirkan dengan matang.
"Lalu mau kamu bagaimana? Apa kita harus putus saja?," tanya Taka serius.
mendengar itu Hanna tidak pernah menginginkannya, tetapi kalau kata itu keluar dari mulut Taka sendiri, Hanna tidak bisa memaksakan Taka untuk tetap bersamanya.
"Kalau itu keputusanmu aku terima," jawab Hanna yang tidak berpikir panjang.
Lalu Hanna meninggalkan Taka yang masih berdiri di belakangnya, Taka pun sudah tidak lagi mengejar Hanna.
Sesungguhnya Taka juga tidak ingin putus dengan Hanna, dengan sadar Taka merasa tidak bisa menerima hubungan mereka berakhir seperti ini.
Tapi hari itu mereka sudah resmi putus.
Enam bulan kurang dua hari adalah waktu lamanya Hanna dan Taka berpacaran, hanya karena isi kotak nasi yang bukan milik Hanna telah dimakan Taka, mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
Taka melihat Hanna terus berjalan meninggalkannya tanpa membalikkan badannya, saat itu soundtrack novel untuk akhir cerita episode 10 ini adalah Hati-hati Dijalan - Tulus
Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga seperti yang kau cari
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Uh uh uh
Taka pun membalikkan badannya, berjalan menjauh dari Hanan.
.....