Chapter 12 - Mimpi, UKS

Hari ini adalah hari pengumuman pemenang lomba cipta puisi yang diikuti oleh Hanna. Taka, Goji, Hanna dan Sesha nongkrong di cafe yang biasanya mereka kunjungi saat selesai belajar kelompok, Sesha yang mengetahui hari ini adalah hari pengumuman, Sesha menanyakan kabar pengumuman lomba kepada Hanna

"bukannya hari ini hari pengumuman pemenang lomba cipta puisi Han?." "iya, tapi update nya jam 13:00 wib." "oh... bentar lagi Han, kurang lima belas menit lagi."

Hanna yang sangat berharap mendapatkan juara itu menunggu sambil berbincang. Lima belas menit berlalu, saatnya membuka pengumuman pemenang lomba cipta puisi di Instagram tiba.

Hanna yang merasa deg-degan dengan perlahan membuka Instagram dan mengetik @puisianakbangsa di kolom search.

Hanna berharap mendapatkan juara, tapi jika belum beruntung dia juga sudah siap menerima. Sambil menyenggol bahu Hanna, Sesha bertanya

"Gimana hasilnya Han?." "bentar, belum aku baca sha..."

Sambil merasa deg-degan Hanna membaca pengumuman pemenang dalam hati "juara ketiga Andrian Pratama Aji, juara ke dua Sulistia Ari, juara pertama Hanna..... Cantika.... Putri."

"Hanna cantika putri, aku juara pertama aaaa...," Hanna berteriak kegirangan. Dia kira tidak mendapatkan juara, tapi yang dia dapat malah juara pertama.

"aku dapat juara Sha." teriak Hanna "beneran Han?," tanya Sesha ragu, "aku dapat juara pertama Sha...." "aaaaa.....," Sesha pun berteriak senang.

Mereka berdua berteriak gembira, Hanna berdiri di ikuti oleh sesha berdiri, mereka berdua saling menggenggam tangan melompat-lompat kegirangan.

"Selamat Han... Kamu hebat banget," kata Sesha Goji pun memberikan Hanna selamat"wah... Selamat Han..."

Taka terlihat senang dan makin bangga pada pacarnya "Ternyata pacarku hebat juga ya...," kata Taka memuji.

"makasih semua, ini semua berkat Steffy yang mengajariku dan memberikan aku inspirasi."

Mereka pun melanjutkan kebersamaan mereka, kebahagiaan Hanna mendapat juara pertama masih terlihat, di lihat dari wajahnya yang masih terus tersenyum.

Nenek mengetuk pintu kamar Hanna berkali-kali sampai Hanna menjawabnya "Hanna bangun... Sholat subuh."

Hanna yang masih tidur menikmati mimpi indahnya itu tidak lama terbangun, dia membuka matanya dan mendengar ketukan pintu kamar dan suara neneknya menyuruhnya sholat subuh, Hanna pun segera menjawab "iya nek..."

Mendengar suara Hanna yang sudah bangun, nenek meninggalkan pintu kamar Hanna dan berbicara sendiri "hari ini juga susah lagi bangunnya anak itu."

Hanna menyadari bahwa mendapatkan juara satu lomba cipta puisi itu hanyalah mimpi, dia pun berdiri, mengambil wudhu dan sholat subuh. Pukul 06:30 Hanna keluar kamar untuk sarapan.

"Jam berapa ini? Kamu semalem tidur jam berapa ...?." tanya Kirana kasar, "jam 12 Bu," jawab Hanna lemas.

"ngapain saja kamu sampai jam 12 baru tidur?." Kirana yang tetap mengomeli Hanna, "belajar Bu..."

"Belajar jangan di forsir gitu ah, jaga kesehatan...," kata nenek perhatian.

Tak lama, suara motor Taka sudah terdengar dari depan, Hanna tidak sempat lagi sarapan dan segera pamit pergi ke sekolah.

"Hanna berangkat dulu Bu, nek...." "sarapan dulu..., Ajak juga Taka sarapan," kata nenek

"Taka pasti sudah sarapan nek... Hanna berangkat saja assalamualaikum."

Ibu dan nenek pun menjawab salam Hanna "waalaukumsalam"

Hanna bergegas keluar, dan berangkat sekola bersama Taka. Di sekolah pelajaran olahraga di mulai, semua murid laki-laki dan perempuan di pisah, laki-laki main futsal sedangkan yang perempuan harus berlari di lapangan 5 kali putaran.

Di putaran ke dua, kepala Hanna mulai pusing dan perutnya terasa sakit, dia mulai memejamkan matanya, dan tersadar saat membuka mata dia sudah berbaring di ruang UKS.

Sebelum Hanna dibawa Taka ke UKS, teman-teman yang melihat Hanna ambruk berteriak "ada yang pingsan!!." Sesha yang mengetahui Hanna sedang pingsan segera memberi tahu Taka yang sedang bermain futsal.

"Taka, Hanna pingsan."

Taka langsung berlari menggendong Hanna ke UKS, selama perjalanan Taka menggendong Hanna ke UKS, Steffy yang baru saja dari toilet tidak sengaja melihat Taka yang sedang berlari menggendong perempuan.

Karena pelajaran sedang berlangsung, Steffy berpapasan oleh seorang guru bernama Bayu dan menyuruhnya segera masuk.

Steffy pun masuk ke kelasnya. Di UKS, Hanna diperiksa oleh dokter Maureen. Kata dokter, Hanna terkena gejala sakit tifus, dokter menyuruh Taka agar Hanna beristirahat dengan cukup dan makan yang teratur.

"bagaimana keadaan Hanna Bu?," tanya Taka kepada dokter Maureen.

"Hanna tidak apa-apa, untung saja masih gejala tifus, tapi kalau tidak segera di tangani akan lebih parah, ini ibu kasih dia resep obat untuk dia minum, tolong beri tahu dia untuk beristirahat yang cukup dan makan yang teratur."

Tak lama kemudian Hanna terbangun dan sudah berada di ruang UKS, melihat Taka berada di sampingnya Hanna bertanya

"aku kenapa ka?." "kamu pingsan Han, kata dokter Maureen kamu gejala tifus."

Hanna beranjak dari tempat tidurnya, Taka membantu Hanna untuk bangun dan bertanya

"kamu mau kemana Han?," tanya Taka "aku sudah baikan."

Taka yang menahan Hanna untuk tetap istirahat berkata "Enggak... Enggak... Kamu harus istirahat dulu." "aku sudah tidak apa-apa kok."

Lalu Taka memohon agar Hanna menurutinya.

Mendengar permohonan Taka, Hanna pun menurutinya.

Taka mengurus surat ijin untuk Hanna dan mengantarnya pulang ke rumah.

Di rumah Hanna beristirahat di kamarnya.

Nenek yang berada di dalam bertanya pada Taka

apa yang sedang terjadi pada Hanna, lalu Taka menjelaskan bahwa Hanna pingsan saat pelajaran olahraga, Taka juga memberi tahu bahwa Hanna sakit gejala tifus.

Mengetahui itu, nenek pun membuatkan bubur untuk Hanna dan meminta Taka untuk menjaganya sebentar.

Di kamar Taka menanyakan keadaan Hanna

"sekarang kamu merasa apanya yang sakit?."

Hanna memegang perutnya, yang berarti perutnya sakit, Taka pun memberikan minyak kayu putih untuk Hanna usapkan ke perutnya berharap perutnya membaik.

Hanna menerima minyak yang diberikan Taka dan menunggu Taka untuk menghadap kebelakang tapi Taka masih saja melihatnya menunggu Hanna menggosokkan minyak keperutnya.

dengan nada lemas Hanna pun berbicara pada Taka "Aku gak bisa kasih minyak kalau kamu liatin terus Taka."

Taka meminta maaf dan langsung membalikkan badannya menghadap tembok.

Nenek yang membawakan Hanna bubur melihat Taka yang berdiri menghadap tembok, memberinya mangkuk berisi bubur.

Karena ada Taka, nenek meminta tolong agar Taka menyuapi Hanna yang sedang sakit. Sedangkan nenek kembali beristirahat.

Taka duduk di samping Hanan yang berbaring di kasur dan menyuapinya makan

"ak Han...," kata Taka kepada Hanna "aku maka sendiri saja ka," Hanna menolak karena tidak ingin merepotkan Taka.

"kamu kan lagi sakit, biar aku saja yang nyuapin ya... Coba Ak..," Taka memaksa.

Lalu Hanna pun menuruti Taka dan membuka mulutnya. Beberapa sendok bubur sudah masuk ke mulut Hanna, di tengah Hanna makan, Hanna mendapatkan pesan dari Steffy

"Han, katanya kamu abis pingsan, gimana sekarang udah gakpapa?."

Hanna tersenyum membaca pesan dari Steffy, merasa senang mempunyai teman baru yang perhatian, Hanna pun langsung membalasnya

"Aku tidak apa-apa, makasih ya sudah menanyakan keadaanku, ngomong-ngomong kamu tahu dari mana aku pingsan?." lalu Steffy menjawab jujur "aku tadi gak sengaja lihat kamu di gendong Taka ke UKS."

Hanna yang baru tahu kalau Taka yang menggendongnya ke UKS, bertanya

"Kamu tadi yang gendong aku ke UKS?

Sambil menyuapi Hanna Taka menjawab "iya, berat banget lagi."

Hanna yang malu tapi sok gak suka di bilang berat, memukul-mukul Taka "ih.. ih.." katanya, Taka menghindari pukulan Hanna sambil ketawa dan berkata "awas nanti kena bunurnya..."

Hanna pun berhenti memukul Taka dan bicara

"sini aku makan sendiri aja buburnya." Taka menolaknya dan berkata "aku suapin saja Han."

Hanna yang tetap ingin makan sendiri, mengambil buburnya dari tangan Taka. "ya sudah aku gak maksa," kata Taka.

Selama Hanna makan buburnya sendiri, Taka melihat-lihat kamar Hanna "jadi begini ya kamar cewek," "Taka jangan dilihatin semua."

Tapi Taka masih tetap saja melihat rak buku Hanna, meja belajar Hanna dan foto Hanna waktu masih kecil.

Taka berkata bahwa Hanna terlihat lucu sewaktu dia masih kecil, Hanna malu dan menyuruhnya duduk di kasur.

Tak lama kemudian, Hanna menghabiskan buburnya, lalu Taka memberi Hanna obat yang sudah dia beli sebelumnya.

"Ini Han, minum obat dulu, lalu kamu istirahat ya... Dan jangan lupa makan yang teratur." "makasih ya ka, sudah membantu aku sejauh ini."

"sama-sama, yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya, biar kamu bisa istirahat."

Taka pun kembali pulang, berpamitan pada nenek. setelah Taka pulang, Hanna pun beristirahat dan tertidur pulas di kamarnya.

....