Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 9 - Kesetaraan Gender, pertama Kali Kerja

Chapter 9 - Kesetaraan Gender, pertama Kali Kerja

Keesokan harinya, pagi-pagi Hanna di jemput Taka pergi sekolah bersama, Hanna yang di belakang bersama neneknya mendengar suara motor Taka dari luar "Taka udah datang, Hanna berangkat dulu nek, assalamualaikum." "waalaikumsalam hati-hati jangan lari."

Hanna yang sudah bersama Taka di luar dan menutup pagar berkata "aku gak telat kan?."

"iya tumben, kenapa?." "aku gak mau kalo kamu jadi ikut telat gara-gara aku." "Jadi demi aku kamu gak telat?." "gak suka ah pagi-pagi udah di gituin." "hahaha ayok naik."

Taka mengajak Hanna menaiki motornya dan berangkat ke sekolah, Tiba di sekolah Hanna mendapat pesan dari Layla di grup kelas, yang isinya "jika ada yang berminat bekerja casual, bisa mengirimkan CV lewat japri."

Hanna tidak tau apa itu kerja casual, Hanna langsung menanyakannya pada Layla lewat japri (jalur pribadi).

"hai La aku lagi nyari kerja, tapi aku gak tau apa itu casual."

Layla memberi gambaran kepada Hanna tentang apa itu casual, mengetahui itu Hanna masih tetap ingin bekerja dan segera mengirim CV.nya pada Layla saat itu juga.

"sudah aku kirim La." "oke, pulang sekolah, kamu pergi ke alamat ini ya "hotel Shangrila" nanti ketemu aku di sana."

Sepulang sekolah Hanna pun pergi ke Shangrila, sesampai di Shangrila Hanan mengirim pesan pada Layla.

"La aku udah nyampe di depan hotel." "oke Han, masuk aja lewat pintu samping, nanti bilang sama security mau ada interview." "oke," balas Hanna.

Hanna masuk lewat samping dan menemui security dan bilang sesuai yang di suruh Layla, security pun mempersilahkan Hanna masuk, dengan meminta Hanna untuk meninggalkan kartu indentitas sebagai syarat.

Di dalam, Hanan bertemu Layla, Layla yang menyapa Hanna terlebih dahulu

"Han, di sini." Hanna pun berjalan ke arah Layla

"kamu langsung masuk ke ruang banquet yang ada di sana ya, nanti interview kerjanya sama pak Andi," jelas Layla kepada Hanna

Hanna sudah di tunggu pak Andi di ruang banquet untuk interview. Dengan hati berdebar-debar Hanna memasuki ruangan banquet, di ruang itu interview kerja Hanna di mulai

"Hanna, saya dengar kamu temannya Layla?."

"iya, saya mendapatkan informasi casual dari dia."

"kenapa kamu ingin casual?," tanya pak Andi, lalu dengan percaya diri Hanna menjawab"Karena menurut saya, masa muda saya tidak akan sia-sia jika saya melakukan hal yang positif."

"jadi menurutmu casual itu adalah hal yang positif?," tegas pak Andi, "iya, selain mendapatkan uang, saya juga akan mempunyai pengalaman kerja." "apakah kamu pernah casual sebelumnya?."

Hanna cemas jika dia salah menjawab, dia tidak mendapatkan kesempatan kerja ini, Hanna pun menjawab dengan jujur bahwa dia belum pernah bekerja casual sebelumnya.

"belum pernah pak, tapi saya mau belajar jika pak Andi memberi kesempatan kepada saya untuk bekerja."

Mendengar jawaban Hanna, pak Andi yakin kepada Hanna kalau Hanna ingin bekerja dengan sungguh-sungguh, maka pak Andi pun menerima Hanna untuk bekerja.

"Oke, kalau begitu, hari Sabtu kita ada wedding event, kamu bisa mulai masuk kerja pada hari itu."

Hanna senang mendengarnya, akhirnya dia bisa mendapatkan uang. Selesai interview, Hanna pulang dengan perasaan senang terus menyelimuti hatinya.

Hari Sabtu pun tiba, di sekolah, bell istirahat pun berbunyi. Hanna dan Sesha pergi ke kantin bersama, karena sudah lama gak nongkrong bareng, Sesha berencana mengajak Hanna dan yang lain pergi ke cafe yang biasanya mereka kunjungi.

"Han pulang sekolah kita mampir ke cafe yang biasanya yuk, aku kabarin Goji dan Taka dulu."

Sebum Sesha mengetik pesan untuk Goji dan Taka, Hanna meberi tahu kalau dia tidak bisa ikut.

"aku gak bisa Sha."

Sesha berhenti mengetik pesan dan merubah ekspresi wajahnya dari semangat menjadi kecewa.

"yah, padahal kita udah lama gak nongkrong bareng." "kalian nongkrong tanpa aku aja kan bisa." "Taka gak bakalan mau kalau kamu gak ikut." "bilang aja aku ikut."

Sesha yang tidak mungkin melakukan hal itu hanya bisa manyun.

Waktu pulang sekolah pun tiba, Hanna sudah berada di halte menunggu angkutan umum, lalu bis pun datang dan berhenti di halte itu, Hanna menaiki bis di ikuti Taka yang juga naik bis itu, Hanna yang gak menyangka Taka pun ada di satu bis dengannya berkata "Taka..."

Taka yang tersenyum sambil menaik turunkan alisnya sekali pada Hanna. Setelah semua penumpang masuk, bis mulai berjalan.

"kamu ngapain naik bis?." tanya Hanna pada Taka

"kamu juga ngapain naik bis?."

Hanna yang akan memukul dada Taka terlebih dulu terjatuh karena supir bis yang berhenti mendadak menurunkan penumpang, Taka yang sergap melindungi Hanna, berada di dekapannya.

Mereka berdua salah tingkah meski hampir enam bulan berpacaran, terlihat ada satu kursi kosong bekas penumpang yang baru saja turun, lalu Taka mempersilahkan Hanna untuk duduk di kursi, sedangkan Taka berdiri di sampingnya.

Bersamaan itu, naiklah seorang ibu-ibu dan dengan santainya dia meminta kepada seorang bapak-bapak untuk berdiri dari tempat duduknya agar bisa di dudukinya.

Bapak-bapak itu tidak mau berdiri memberikan kursinya pada ibu itu, lalu ibu itu meminta lagi kepada seorang bapak-bapak yang lain, namun bapak yang satunya pun juga tidak mau beranjak dari kursinya.

Bahkan semua laki-laki yang ada di dalam bis itu tidak mau memberikan kursinya pada ibu itu, ibu itu kesal dan berbicara bahwa laki-laki tidak mempunyai empati kepada perempuan.

Lalu di belakang ada penumpang yang membantah pernyataan ibu itu, bahwa, kita hidup di jaman laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama.

Hanna, Taka dan mungkin semua orang yang berada di dalam bis mengingat, pada sekitar tahun 2018, tersebar luas berita, dimana jalanan di penuhi oleh perempuan yang melakukan aksi-aksi gerakan feminisme kembali, aksi-aksi itu di tunjukkan salah satunya agar perempuan mempunyai hak yang sama.

Berbagai tulisan di spanduk, kertas, kardus, dan papan kayu bertuliskan "Front Perempuan Indonesia", "we have voises we want choices", "tubuhku pilihanku", "girl can be anything", dan teriakan-teriakan "kesetaraan gender", "laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya" dan masih banyak lagi tulisan-tulisan yang terangkat dan suara orang-orang yang menginginkan kesetaraan gender. Tdak hanya di Indonesia, di beberapa negara juga melakukan aksi ini.

Mendengar pertikaian antara bapak-bapak dan seorang ibu di dalam bis, Hanna tanpa di minta, menyerahkan kursinya pada ibu itu agar bisa di duduki dan pertikaianpun berhenti.

"Mengingat aksi gerakan feminisme seharusnya kamu gak perlu memberikan tempat dudukmu pada ibu itu Han," Taka yang sedang mengingatkan gerakan kesetaraan gender kepada Hanna.

"Di hidupku tidak ada kesetaraan gender ka, siapapun yang sedang membutuhkan bantuan, aku ingin membantunya, itu saja."

Yang dari awal penasaran apa sih kelebihan Hanna selain dia mempunyai wajah yang manis sehingga Taka yang sesempurna itu bagi banyak perempuan di sekolah lebih menyukai Hanna?

Itu karena dimata Taka, Hanna adalah perempuan yang keren dan berani yang pernah dia temui, dimulai saat Hanna meninju perut Hesa saat itu.

Mendengar itu tiba-tiba Taka memegang dadanya dengan ekspresi kesakitan "aaahhhhh....."

Hanna yang cemas sambil menyentuh Taka berkata

"Kenapa ka?."

Taka yang ternyata tidak benar sakit berkata

"Hatiku baru saja terkena tusukan panah cintamu Han."

Hanna yang malu menoleh kanan kiri melihat penumpang lain sambil memukul Taka, Taka yang menyilangkan tangannya sebagai perisai agar tidak terkena pukulan Hanna sambil tertawa.

Sampailah di depan hotel Shangrila, Hanna dan Taka pun turun dari bis, Taka yang tidak tahu tujuan Hanna sebenarnya, bertanya "kita mau kemana?." "bukan kita, tapi aku," kata Hanna, "kamu mau kemana?," Taka pun bertanya.

Hanna yang memberi tahu Taka bahwa dia akan bekerja, lalu Hanna buru-buru masuk dan meninggalkan Taka di depan hotel, sebelumnya Hanna pun berjanji untuk memberi penjelasan pada Taka.

Taka yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berdiri dan melihat Hanna berlari masuk lewat samping Hotel. Saat itu Taka merasa Hanna mempunyai banyak rahasia yang tidak dia ketahui.

Di dalam, Hanna kebetulan bertemu Layla yang bekerja part time di Hotel Shangrila juga, bedanya dia bukan casual banquet tapi casual admin yang mengurus pembayaran salary casual.

Ayah Layla bekerja sebagai kepala devisi kitchen di hotel itu, yaitu chief executive yang mengatur struktur organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Papa Layla ingin anaknya tidak santai-santai, selain belajar, dia ingin anaknya merasakan bagaimana cara mendapatkan uang sendiri.

Jadi Layla bisa bekerja di bagian admin karena rekomendasi dari papanya.

Layla bertemu Hanna dan mengajaknya untuk mengambil uniform di divisi linen, sebelum itu, Hanna finger print terlebih dahulu.

Setelah Hanna mendapat uniform dan memakainya, Layla mengajaknya ke ballroom yang didalamnya sudah banyak anak yang sibuk bekerja.

Layla sedikit memberi tahu soal nama-nama Chinese ware beserta cutleriesnya dan bagaimana cara menatanya di meja.

setelah Layla selesai mengajari Hanna, Layla meninggalkannya bekerja sendiri, sebelum meninggalkan Hanna, Layla memberi tahu bila Hanna pergi sholat, musholahnya ada di lantai tiga.

Hanna menata meja bersama casual lainnya, lalu pergi ke musholah untuk sholat dhuhur, setelah selesai, Hanna kembali bekerja.

Pukul 16:00 semua anak casual waktunya berkumpul untuk briefing terlebih dahulu sebelum acara pernikahannya di mulai, staff yang memimpin briefing adalah pak Iwan.

"Selamat sore semuanya, hari ini ada 1 wedding di ballroom lantai 4, ini adalah pernikahan Steven dan Maria, nanti ada 110 meja, setiap mejanya berisi 10 kursi dan ini menu-menu nanti malam:

Shang Palace Combination platter

Chilled Lobter with Black Caviar and Fresh Fruit sauce

Baked Eel Fish with Honey served with Orange Winter Melon

Baked Cod Fish with Thai Garlic Scallion Plum Sauce

Wok-Fried Diced Chicken with Fragrant Curry Chicken Floss

Buddha Jumps over the Wall Soup "n

New Century Style" (Abalone, Dried, Scallops, Sea Cucumber, Fish Maw, Morel Mushroom, Chicken, Herbs and Wolfberry)

Baked Wagyu Beef with Mashed Potato and Broccoli in Chef's Recipe Mongolian honey Sauce

King Prawn Meat with Misua and Seasonal Vegetables in Pumpkin Gravy

Birds Nest with Peach Gum in Coconut Pudding Served with Bailey Sesame Ball."

Semua yang pak Iwan jelaskan sudah tertulis dipapan, yang harus Hanna ingat adalah nomor pembagian meja, selesai briefing, semua anak casual beristirahat, sholat asar dan makan, setelah itu anak casual sholat magrib terlebih dahulu sebelum standby di meja masing-masing yang sudah di tetapkan oleh pak Iwan.

Hanna berdiri stand by di meja nomer 56 pada pukul 18:00 wib, Tamu pun mulai berdatangan, beberapa sudah menempati meja nomor 56.

Hanna yang berdiri di mejanya mempersilahkan tamu duduk, lalu menuangkannya Chinese tea, Hanna bekerja dengan sangat baik.

Waktu menu pertama tiba, saatnya Hanna dan casual lain mengambil menu pertama di dapur. Hanna membawa menu pertama dan menyajikannya kepada tamu.

"permisi bapak, ibu, menu pertama kami adalah Chilled Lobter with Black Caviar and Fresh Fruit sauce, saya akan menyajikannya untuk anda nikmati."

Hanna menyajikan makanan satu persatu untuk semua tamu yang ada di mejanya, hingga menu terakhir.

Malam itu, Hanna bekerja dengan sangat baik, sehingga pak Andi dan staff lain menyukai pekerjaan yang di lakukan Hanna, sehingga, pak Andi menawari Hanna untuk bekerja lagi besok Minggu.

"Hanna, terimakasih ya untuk kerjanya hari ini, apakah besok jam 2 kamu bisa masuk kerja lagi?," tanya pak Andi kepada Hanna, lalu Hanna pun mengiyakan "bisa pak."

setelah bekerja, Hanna pulang kerumah pukul 10 dan langsung beristirahat.

.....