Keesokan harinya, hari Senin, waktu upacara akan segera di mulai, Hanna dan Taka tidak lagi bersikap seolah-olah dunia milik mereka berdua, melihat dasi Hanna yang tidak rapi, Taka tidak lagi langsung merapikan dasi ditengah barisan upacara yang akan segera dimulai, melainkan memberinya isyarat.
Taka menepuk pundak Hanna dua kali, setelah Hanna menoleh kearahnya, Taka memberi tahunya dengan memegang dasinya sendiri lalu menunjuk ke arah Hanna, Hanna segera mengerti isyarat Taka dan langsung membenarkan dasinya yang tidak rapi.
Itu semua Taka lakukan karena Taka benar-benar berusaha memperhatikan setiap apa yang di katakan atau yang di inginkan Hanna.
Hanna lebih suka diperlakukan Taka seperti itu dari pada dibuat merasa seperti dia menjadi pusat perhatian orang lain.
Setelah selesai upacara, Sesha mengajak Hanna langsung ke kantin untuk membeli minum, di tengah perjalanan menuju kantin, Hanna lupa tidak membawa uang di sakunya, jadi dia ke kelas dulu untuk mengambil uang di dompetnya yang berada di dalam tas
"Sha, uang ku di dompet, aku ambil dulu di tas ya, kamu duluan nanti aku menyusul." "oke, jangan lama-lama."
Hanna menuju kelas dan mempergoki Taka bersama anak perempuan yang tidak satu kelas dengan mereka.
Anak perempuan beda kelas itu bernama Steffy, Steffy adalah teman sekelas Taka waktu SMP yang sudah menyukai Taka sejak SMP.
Steffy bersekolah di SMA yang sama dengan Taka juga karena ingin bisa dekat dengan Taka, hanya saja di awal masuk sekolah, mereka tidak satu kelas jadi Taka sudah lama tidak lagi akrab dengannya dan juga kelas mereka yang berjauhan, Taka di kelas 10A sedangkan Steffy di kelas 10D.
Tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, Hanna melihat Taka dan perempuan yang tidak dikenalnya itu dari kejauhan, Hanna memperhatikan sampai Steffy meninggalkan Taka di depan pintu kelasnya dan Taka masuk ke dalam kelas, lalu barulah Hanna masuk ke kelas untuk mengambil uang.
Hanna yang sedari tadi di cari Taka, baru lah terlihat, Goji yang mengisyaratkan ke Taka bahwa Hanna sudah tiba di kelas, lalu Taka pun menoleh ke pintu kelas
"aku cari kamu dari tadi, kamu kemana aja?."
"aku mau ke kantin, mau ikut?," ajak Hanna.
tapi Taka menolak ajakan Hanna, dia pun melanjutkan perbincangan bersama temannya di kelas.
Di perjalanan menuju kantin, Over thingking Hanna muncul "perempuan tadi siapa?." "Ada perlu apa dengan Taka?." "Kok terlihat akrab?." "Sepertinya sudah lama kenal." "siapa ya perempuan itu?." "Kira-kira apa yang mereka obrolin?." "Siapa ya perempuan itu?."
Kalimat Over thingkingnya berputar-putar mempertanyakan pertanyaan yang sama. Sesampainya di kantin, Hanna menghampiri Sesha yang sedang duduk sambil meminum es jeruknya, Hanna duduk di meja yang sama dengan Sesha dan langsung bertanya
"Sha, kamu kenal gak sama cewek yang rambutnya panjang, bergelombang, tinggi dan putih?." "Layla?," jawab Sesha dengan yakin.
"bukan, Layla teman sekelas kita, aku tahu." "terus siapa? Cewek yang ciri-ciri nya sama seperti yang kamu sebutin tadi itu, ya... Layla...," Sesha yang lebih meyakinkan.
"di kelas lain gitu?," tanya Hanna "aku tidak tahu Han, memangnya kenapa?." tanya sesha.
karena Hanna tidak ingin Sesha mengetahui perasaannya, maka Hanna menjawab "tidak apa-apa."
Hanna tidak ingin menanyakan langsung kepada Taka, berharap Sesha bisa membatu nya dengan memberitahu ciri-ciri yang disebutkan.
Karena informasi Sesha tidak membantunya, maka, diurungkanlah pikiran-pikiran anehnya pada Taka.
Hanna dan Sesha kembali ke kelas untuk memulai pelajaran, waktu berlalu begitu cepat, jam pelajaran terakhir akan segera selesai, guru memberikan tugas kelompok
"sebelum saya akhiri pelajaran hari ini, saya kasih tugas kelompok, per kelompok masing-masing 4 orang, kalian kerjakan soal halaman 126, di situ ada 10 soal, Minggu depan di kumpulkan, tiap kelompok masing-masing menjelaskan 1 pembahasan jawaban soal di depan kelas, terimakasih, kelas hari ini selesai, sampai bertemu senin depan."
Bell pulang sekolah telah berbunyi, Sesha merencanakan mengajak Taka dan Goji mengerjakan tugas kelompok di rumah Hanna, karena selesainya mengerjakan tugas, dia ingin menginap di rumah dan curhat tentang suatu hal pada Hanna
"Taka, Goji, Sabtu sepulang sekolah kita ngerjain tugas kelompoknya di rumah Hanna yuk."
dengan cepat Taka menjawab "oke." diikuti "dimana saja ayok," dari Goji.
Sambil merangkul Hanna dari samping, sesha berbisik
"Han abis mengerjakan tugas, aku menginap di rumah kamu ya... aku pengen curhat...."
Dengan ramah Hanna menjawab
"ya, curhat apa sih?."
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing, Sesha yang di jemput oleh supirnya, Goji dengan motornya dan Taka pulang bersama Hanna.
Hari Sabtu pun tiba, pulang sekolah, Hanna, Taka, Goji dan Sesha langsung ke rumah Hanna untuk mengerjakan tugas kelompok bersama.
Sesampainya di rumah Hanna, mereka serius mengerjakan tugas bersama di ruang tamu, di tengah mereka sibuk mengerjakan tugas, handphone Taka berbunyi, mendapatkan pesan dari Steffy.
Hanna tidak sengaja melihat tulisan Steffy di handphone Taka yang diketahui mengirim pesan pada Taka, karena Taka sibuk mengerjakan tugas, pesan itu diabaikannya, selang beberapa menit Steffy mengirim pesan pada Taka kembali.
Dari situ hati Hanna mulai bertanya-tanya, siapa Steffy? Apakah Steffy adalah nama perempuan yang pernah di lihatnya ngobrol dengan Taka waktu itu? Jika iya, apa hubungan mereka?.
Selesainya mengerjakan tugas, Goji dan Taka kembali pulang, sedangkan Sesha menginap di rumah Hanna.
Hanna mengantar Goji dan Taka sampai depan pagar, mengucapkan salam dan berpamitan.
Di atas motor yang baru saja Taka naiki, Taka mendapatkan telepon, dia mengangkat sambil menyalakan motornya dan berbicara
"iya stef, aku baru selesai ngerjain tugas jadi gak sempat balas pesan kamu."
Taka yang terlihat terburu-buru, melaju dengan motornya sambil menerima telepon dari Steffy.
Sampai di situ Hanna tidak tahu apa yang selanjutnya mereka obrolkan di telepon, Hanna pun masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, Hanna bertanya pada Sesha
"Sha..." "apa?,"
"Kalau cowok punya teman cewek Deket itu artinya apa?," tanya Hanna "bisa jadi suka, bisa jadi cuman temen deket biasa, kenapa?."
Hanna pun memberi pertanyaan lain pada Sesha
"kalau cowoknya sudah punya pacar dan punya temen deket cewek, itu artinya juga sama?." lalu Sesha pun menjawab dengan serius, "belum tentu, bisa jadi si cowok lagi bosen sama pacarnya."
Hanna terdiam, beberapa detik Sesha baru sadar, yang di tanyakan Hanna itu adalah tentang Taka
"tunggu, Taka selingkuh?." Hanna pun menjawab santai "ini bukan soal Taka."
Sesha yang tidak memperdulikan jawaban Hanna, berbicara sendiri "masak iya sih Taka selingkuh?."
Hanna membiarkan sesha bertanya-tanya sendirian di ruang tamu dan meninggalkannya masuk ke dalam.
Malam pun tiba, Sesha dan Hanna berbaring di tempat tidur, mereka berbincang banyak hal, Hanna juga mendengarkan curhatan Sesha sampai larut malam dan tidur bersama.
waktu berjalan dengan cepat, hari Senin pun kembali, upacara dimulai, terlihat wajah Taka yang cemas, karena dari Sabtu malam pesan yang di kirimkannya pada Hanna tidak pernah di balas, Hanna juga terlihat selalu menghindari Taka sejak bertemu hari ini.
Di tengah upacara, Taka menoleh ke arah Hanna, berharap Hanna juga menoleh kearahnya, tapi yang dia dapati tidak seperti yang di harapkan.
Selesai upacara, Hanna berjalan melewati Taka, Taka yang baik menyapa melambaikan tangannya, tapi Hanna hanya melewatinya seperti hembusan angin.
Selanjutnya, Taka melihat Hanna masuk kelas, Taka mengisyaratkan kepada Hanna supaya duduk di depannya, tapi yang dia dapati malah Goji tiba-tiba duduk di bangku Hanna, sedangkan Hanna yang sebelumnya duduk di depan Taka, menukar tempat duduknya dengan Goji yang dimana jauh dari tempat duduk Taka.
Tidak tahu apa yang terjadi dengan Hanna saat ini tapi Taka terus saja berusaha mendekatinya, saat Taka melihat Hanna di kantin duduk sendirian, Taka menghampiri Hanna dan duduk di satu meja yang sama karena semua meja di kantin sudah penuh
"Han, aku duduk disini ya..."
tanpa mendengar Taka bicara, Hanna langsung berdiri dan meninggalkan Taka setelah Taka duduk di depannya, Taka hanya bisa menatap Hanna, matanya selalu mengikuti ke arah Hanna pergi.
Sekarang waktu pulang sekolah, Taka yang sedang mengambil motornya di parkiran, kesulitan mencari Hanna yang akan di antarnya pulang, lalu di dapati Hanna berjalan menuju halte, melihat itu Taka langsung turun dari motornya dan mengajak Hanna untuk pulang bersama,.
"ayok Han, kita pulang bareng."
Hanna yang masih menunggu angkutan umum menolak ajakan Taka "aku naik angkutan umum saja." Taka yang merasa Hanna marah kepadanya bertanya "Kamu marah ya sama aku?."
Hanna tidak menjawab dan hanya berdiri di halte menunggu angkutan umum.
"kamu ngomong dong Han, aku nungguin balasan pesan dari kamu sejak hari Minggu, tadi pagi juga aku jemput kamu di rumah tapi kata Nenek kamu udah berangkat pagi."
Karena merasa Taka berisik, Hanna berjalan meninggalkan halte. Tanpa dosa Taka yang terus bicara sambil mengikuti Hanna berjalan.
"Si kelas juga kenapa kamu pindah tempat duduk han? lalu, waktu dikantin pas aku samperin, kamu malah pergi, kamu marah kenapa sih Han?."
Karena Hanna berjalan suda cukup jauh, Taka menghentikan Hanna dengan meraih tangan Hanna
"Han... mau kemana? Kamu mau pulang jalan kaki?."
Hanna yang tetap diam dan berjalan kembali ke arah halte "eh.. Tunggu Han..., jawab dulu.....," Taka menahan langkah Hanna dengan badan kekarnya.
Hanna yang merasa jalannya di hadang berusaha menghindar sambil berkata "minggir ka, aku mau pulang." "ayok aku anterin," ajak Taka.
Hanna yang tidak mau melihat wajah Taka pun bicara "aku kira kamu sudah bosan sama aku."
"siapa yang bilang?." "Katanya kalau cowok sudah bosan sama pacarnya dia Dekat sama cewek lain."
mendengar itu, Taka makin serius bertanya
"kata siapa?." "aku lihat sendiri kok kamu dekat sama cewek lain."
Taka yang tidak merasa dirinya dekat dengan cewek lain seperti apa yang dikatakan Hanna mencoba menghadapinya dengan tenang
"jadi ceritanya ini kamu lagi cemburu?."
Taka yang biasanya mengetahui Hanna yang cuek dan gak peka, melihat Hanna yang memasang muka cemberut karena cemburu, gak tau kenapa bagi Taka, Hanna jadi terlihat menggemaskan.
"kamu tahu gak sih, kalau kamu cemburu itu makin menggemaskan..." "aku tidak suka ah di gituin."
"iya... Iya.. maaf, kamu tidak usah takut Han, aku tidak akan pernah bosan kok sama kamu."
Mendengar itu Hanan melihat wajah Taka tak berkata "jadi kamu tidak bosan?."
Taka menggelengkan kepala yang berarti tidak, Sambil menggandeng tangan Hanna, Taka pun mengajak Hanna pulang bersama.
Mendapatkan pengakuan dari Taka, Hanna pun tersenyum dan menerima ajakan Taka pulang bersama dengan anggukan kepala, Taka menggandeng tangan Hanna menuju motornya yang tertinggal tidak jauh dari halte.
Sesampainya di motor Taka, Taka memakaikan helm kepada Hanna dan berkata "besok cemburu lagi ya, gemas banget lihatnya."
Hanna yang kesal mendengarnya mendaratkan pukulan kecil di bahu Taka dan Taka yang sok kesakitan "au... au... sakit Han."
keduanya ketawa, akhirnya, mereka berdua menaiki motor dan pulang bersama.
Soundtrack ke 2 novel ini adalah Rayu - Marion jola, yang dimulai dari reff:
Katakanlah
Buatku membatu
Tenang, ku diam membisu
Jangan, buatku berpaling
Mencari cinta yang lain
Oh, pecahkan sunyimu
Meski, kucinta kau dalam hening
Kubutuh kata-kata
Bunuhku dengan kata rayumu
.....