Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 6 - Di Jendela Kamar Hanna, Taka Menggemaskan

Chapter 6 - Di Jendela Kamar Hanna, Taka Menggemaskan

Hubungan Kirana dan Hanna masih belum membaik, mereka menyiapkan makan malam bersama dengan saling diam, Nenek yang mengetahuinya menyindir "kalau ada lomba diam-diaman, pasti kalian loh juaranya."

Meski di sindir, Hanna dan Kirana tetap saja belum bicara, sampai mereka duduk di satu meja yang sama. Kakek, Nenek, Hanna dan Kirana makan malam bersama, di meja makan Kirana yang memulai berbicara pada Hanna

"bagaimana tadi ngedate-nya Han?."

Hannah yang masih jutek sama ibunya, menjawab dengan ala kadarnya "tidak apa-apa bu."

"cucu kakek sudah besar, sudah punya pacar sekarang," kata kakek, "Hanna tidak pacaran kok kek," Hanna menjawab.

Hanna yang berbohong karena malu mengakui di depan semua orang yang ada di meja makan, sedangkan Kirana yang hanya menduga-duga saja

"Tidakk pacaran kok ngedate," kata kakek.

"Siapa juga yang bilang ngedate," jawab Hanna cemberut.

Nenek pun ikut bicara "Hanna tidak ngedate kek, dia belajar kelompok seperti biasanya, iya kan Han?."

Hanna mengangguk sambil menyantap makan malamnya. Kirana yang tidak begitu percaya dengan pengakuan Hanna berkata "jadi, outfit belajar kelompok dan outfit untuk ngedate tidak jauh beda ya untuk anak jaman sekarang."

Lalu kakek yang menduga-duga berbicara "mungkin lagi masa PDKT, bukan begitu Han?."

Hanna yang merasa terintimidasi tidak menjawab Kakek bicar, melainkan menyelesaikan makanannya yang belum di habiskan.

Hanna beranjak dari tempat duduknya untuk mencuci gelas dan piringnya, tak lama kemudian, Kakek dan Nenek pun menyelesaikan makan malamnya, Hanna yang selesai mencuci gelas dan piringnya, membereskan juga bekas piring dan gelas kakek neneknya dan mencucinya.

Selama Hanna mencuci gelas dan piring, Kirana beserta Kakek dan Nenek melanjutkan percakapan di meja makan

Kirana berkata "walaupun kamu akhirnya pacaran sama Taka, ibu tidak melarang, ibu tidak mau masa muda mu hanya mengerjakan tugas dan belajar, syaratnya satu, harus bisa memanage waktu, ibu juga tidak mau sekolahmu terbengkalai."

Kakekpun menambahkan "yang penting kamu bisa jaga diri, bagaimana pun kalian masih remaja, kakek tidak ingin jika terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada kalian berdua, kamu ngerti kan apa yang kakek bicarakan?."

Kirana dan Kakek berbicara pada hanna yang masih sibuk mencuci piring, sebelum Hanna menjawab, Nenek sudah lebih dulu menjawab Kakek, sehingga Hanna terus saja Diam.

"Taka bukan anak yang seperti itu kek, nenek yakin kok."

"Kakek juga berpikir seperti itu, melihat Taka tadi sore kelihatannya dia anak yang baik-baik."

"Taka tidak hanya baik dan sopan pa, dia juga pintar, baru kelas 10 dia sudah terpilih untuk mewakili sekolahnya mengikuti lomba olimpiade fisika, iya kan Han?," Kirana memperjelas.

Hanna menjawab "iya." sambil mengambil bekas piring dan gelas ibunya yang baru saja selesai makan untuk di cucinya.

"Kalau mendengar itu, kakek sih langsung mendukung hubungan cucu Kakek yang paling cantik ini dengan nak Taka."

Hanna pun menyelesaikan cuci piringnya, dan langsung pamit masuk ke kamar. Jam 9 malam, Hanna yang sedang berbaring di kasur sambil bermain handphone mendapat pesan dari Taka.

Taka yang pulang dari futsal kebetulan lewat rumah Hanna dan ingin menyapanya sebentar

"Han lihat ke jendela, aku di depan rumahmu."

Hanna yang membaca pesan dari Taka langsung beranjak dari tempat tidur dan melihat ke luar jendela, mendapati Taka duduk di atas sepeda motornya dan membuat gerakan-gerakan saranghae seperti lambang hati besar ke arah Hanna.

Hanna yang berdiri di jendela kamarnya ketawa dan membalas gerakan-gerakan yang sama dengan Taka, melihat anaknya yang bergerak-gerak sendiri di dekat jendela.

Kirana memasuki kamar Hanna yang terbuka, tanpa disadari Hanna, Kirana sudah berada di samping Hanna yang sibuk dengan gerakan-gerakan saranghaenya yang diberikan kepada Taka.

Kirana yang berada di dekat jendela kamar Hanna pun melihat Taka berada di luar pagar rumah dan menyapa taka dengan melambaikan tangannya, lalu Taka mengganti gerakan-gerakan saranghaenya menjadi anggukan sopan untuk Kirana.

Hanna yang sedikit aneh melihat Taka, menoleh ke arah kanannya mendapati Kirana yang sudah berdiri di sampingnya, Hanna pun kaget dan berkata "iibuuu..." Kirana yang ingin mendengar pengakuan dari Hanna bertanya "itu Taka kan?."

Melihat Taka yang sudah pergi, Hanna berjalan menjauhi jendela kamar, sambil menghindari kirana, Hanna menjawab "bukan, itu bukan Taka."

Sikap Hanna yang terlihat menghindari pertanyaan Kirana yang jelas-jelas tadi itu Taka, Kirana pun terus menerus bertanya dan kepo pada anak kesayangannya itu.

Karena Kirana terus mendesak Hanna, maka pada akhirnya Hanna pun mengakui hubungannya dengan Taka.

"Tapi jangn bilang-bilang kakek dan nenek ya Bu," pesan Hanna kepada Kirana.

Dengan diam Kirana mengisyaratkan bahwa dia akan tutup mulut dengan mengeresleting mulutnya, lalu meninggalkan Hanna untuk beristirahat.

Kirana tidak menyangka bahwa anaknya sudah tumbuh besar, sudah mempunyai pacar. Kirana berharap semoga Hanna selalu bahagia.

.....