Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 5 - Di Rumah Taka

Chapter 5 - Di Rumah Taka

Keesokan paginya, Hanna Dandan sangat cantik dan rapi, tidak seperti biasanya, dia memakai jepit rambut, memakai dress berkerah berwarna bunga lavender, dan sedikit memakai riasan bibir, jam menunjukkan pukul sembilan pagi, dia memberitahu Taka akan segera ke rumahnya, nenek yang berada di teras depan melihat Hanna yang cantik berkata "cantik banget cucu nenek hari ini, mau kemana sayang?." "mau ke rumah Taka nek," jawab Hanna, "kok tumben cantik banget gak seperti biasanya."

Hanna yang tidak sadar bahwa dia dandan tidak seperti biasanya, masuk kedalam dan akan mengubah penampilannya

"yasudah Hanna ganti baju dulu." nenek mencegahnya dan bilang "eh... jangan... sudah gini saja, cantik," lalu Hanna menurut dan bertanya untuk memastikan bahwa dirinya tidak terlihat aneh "tapi Hanna tidak aneh kan nek?." lalu nenek menjawab "sama sekali tidak.... sudah kamu berangkat, pasti Taka sudah menunggu."

Hanna pun pamit kepada Nenek "assalamualaikum."

"waalaukumsalam."

Kirana yang berada di dalam keluar dan bertanya kepada Nenek soal Hanna yang akan pergi kemana, nenek pun menjelaskan dan Kirana menjawab

"tumben, rapi banget." Nenek pun menduga-duga dan berkata "pergi kencan kali."

Mendengar itu, Kirana berpikir, jika benar Hanna punya pacar, dia mengijinkan jika orang itu adalah Taka.

Hanna pun berjalan kaki menuju rumah Taka, sesampainya di rumah Taka, dia memencet Bell rumah Taka, tidak lama kemudian Taka membuka pintu dan mendapati Hanna yang terlihat sangat cantik

"assalamualaikum."

Di depan Taka Hanna menyapa dengan salam, Taka yang masih kagum melihat kecantikan Hanna menjawab

"waalaukumsalam, masuk Han."

Hanna pun masuk kedalam rumah dan berjalan ke ruang tengah seperti biasa, melihat dirumah yang sepi, Hanna bertanya "tante Gina sama om Indra di mana?." "mama sama papa masih keluar, kamu mau minum apa?." "apa saja gak apa-apa ka," pinta Hanan.

Taka datang membawakan jus jeruk dan meletakkannya di meja, sambil duduk di sebelah Hanna, mereka berdua bingung ngapain, karena ini pertama kali Hanna ke rumah Taka tidak sedang ada keperluan belajar, taka pun menawarinya main game, Hanna pun setuju.

Karena sudah lama tidak main game, Hanna pun tidak yakin bisa memainkannya, apa lagi game Xbox Taka isinya game-game online, seperti warzone, fortnite, TERA, War Thunder, Warface, World of Tanks yang belum pernah Hanna mainkan.

Mengetahui itu, Taka pun mengajari Hanna untuk bermain game yang biasanya dia mainkan.

Sambil mengajari Hanna main Xbox, sesekali Taka menatap wajah Hanna dan menyadari saat ini Hanna memakai jepit di rambutnya, memakai riasan bibir di bibirnya membuat jantungnya berdebar dan ingin menciumnya tapi Taka menahan dirinya.

Hanna yang asyik bermain Xbox tidak memperhatikan Taka sampai pada waktunya dia selesai bermain

"yes..! akhirnya bisa menang...., capek juga main warzone." "seru ya?," tanya Taka, "bangeettt...," jawab Hanna.

sambil duduk berhadapan, Taka menatap Hanna dan berkata "kamu cantik banget hari ini Han."

Hanna takut terlihat aneh di depan Taka, maka dari itu Hanna bertanya, apakah dia terlihat aneh, tapi Taka menjawab, bahwa Hanna sama sekali tidak aneh, melainkan cantik, "kamu cantik bukan aneh," begitulah kata Taka.

Taka mengusap rambut Hanna, melihat wajahnya, tangannya mulai memegang dagu Hanna yang dimana ibu jarinya hampir menyentuh bibir Hanna, Hanna dan Taka saling menatap, dengan perlahan wajah Taka mendekat ke wajah Hanna, Hanna pun mengetahui kalau Taka akan menciumnya, tapi Hanna bingung harus berbuat apa, karena ini kali pertamanya.

ditengah kebingungan Hanna, wajah Taka semakin mendekat, Hanna reflek menutup matanya, Taka yang melihat Hanna menutup mata semakin yakin untuk menciumnya, Taka pun menutup matanya, hampir saja bibir mereka bertemu, handphone Taka berbunyi, mendengar itu Hanna membuka matanya dan Taka tidak jadi menciumnya.

Taka mengecek handphonenya untuk melihat pesan dari siapa dan ternyata itu pesan dari Goji yang memberi tahu jadwal futsal nanti sore jam empat.

Setelah Taka membalas pesan dari Goji, Taka sedikit kesal karena ciumannya gagal. lalu Hanna menanyakan dari siapa Taka mendapat pesan "dari siapa ka?." "dari Goji,"

Lalu Taka memegang tangan Hanna dan mencoba mengulangi ciumannya yang gagal dari awal, Hanna menyadari itu pun memanggil Taka "ka." Taka pun merespon "iya?."

Sambil menatap Hanna, Taka menunggu apa yang akan Hanna katakan, tetapi Hanna terus saja diam.

Hanna diam dan tidak jadi bicara, di situasi ini Taka mengetahui sepertinya Hanna belum siap karena mungkin ini pertama baginya, lalu Taka menjauhkan rasa ingin mencium Hanna dan menggantinya dengan membelai rambut Hanna, memberi kesan tidak akan terjadi apa-apa padanya.

Taka pun beranjak dari duduknya untuk mengambil minum di dapur "aku ambil minum di dapur dulu ya," kata Taka, lalu Hanna mengangguk mengiyakan.

Tak lama kemudian suara mobil datang terdengar dari luar, papa dan mama Taka pulang membawa belanjaan

"Takaaa.... tolong bantu angkat belanjaan mama," teriak Gina

Gina yang dari luar berteriak minta tolong ke Taka, Taka yang dari dalam menjawab dan segera membantu.

sebelum itu dia berpesan pada Hanna

"kamu jangan kemana-mana ya."

Karakter Taka yang seperti itu lah yang membuat Hanna tertaka-taka, di luar pintu rumah pun Taka bicara pada mamanya yang sedang masuk kedalam, "mama tolong jagain Hanna di dalem, aku takut dia kenapa-kenapa."

mamanya yang tidak tahu kalau ada Hanna di rumah, melihat Hanna duduk di sofa, Gina pun menyapa "eh ada Hanna.. cantik banget kamu hari ini, mau jalan sama Taka ya?."

Mendengar Gina bertanya seperti itu, Hanna berpikir, sepertinya Gina sudah tahu kalau dia dan Taka pacaran.

Lalu Hanna menjelaskan bahwa kedatangan dia ke rumah Taka bukan untuk berkencan tetapi hanya main kerumah saja, karena dia tidak mempunyai teman dan tidak sedang ada tugas sekolah.

Gina hari itu pulang dari supermarket untuk belanja mingguan, jadi Hanna pun membantu membereskan belanjaan dan membantu Gina memasak di dapur.

Hanna dan Gina sibuk memasak di dapur sambil berbincang, sementara itu Taka bersama ayahnya mengobrol.

Indra sangat menyayangi Taka, dia pun menanyakan apakah anaknya itu sedang berpacaran dengan Hanna

"apakah kamu pacaran sama Hanna?."

Taka pun menjawab jujur, dan meminta ijin supaya mendukungnya, dan Indra pun setuju Taka pacaran apalagi dengan Hanna, maka Indra sebagai ayah yang baik, memberikan nasehat kepada Taka.

"papa akan selalu dukung kamu, selama pilihan kamu itu baik, dan papa mau kasih tahu kamu, Hanna harus kamu jaga baik-baik, jangan sampai kamu merusaknya."

Taka yang tidak mengerti apa maksudnya dengan merusak, maka Taka pun bertanya "di rusak bagaimana pa?."

Indra menjelaskan pada Taka bahwa sebagai laki-laki harus memiliki prinsip yang baik terhadap perempuan, jika mencintai perempuan maka jangan merusak hati, mental maupun fisiknya, jika laki-laki merusak salah satu dari yang Indra sebutkan tadi, maka hidup menjadi laki-laki baik itu gagal.

Taka dengan serius mendengar nasehat papanya itu dan akan menjadi laki-laki yang mempunyai prinsip yang baik terhadap perempuan, seperti apa yang dibilang papanya.

"ingat kata-kata papa, mengerti?." "mengerti pa,"

setelah Gina dan Hanna selesai memasak, Taka dan Indra pun membantu menyiapkan meja makan, dan semuanya menikmati makanan bersama. Hanna merasa nyaman sekali berada di keluarga Taka, mengingatkan pada ibu dan ayahnya dulu berkumpul bersama.

Waktu sore pun tiba, Hanna di antar Taka pulang, sekalian Taka pergi futsal, di depan rumah Hanna terlihat kakek yang duduk di teras depan, Taka menyapa sebentar dan langsung pamit pulang

"mampir dulu nak Taka," kata kakek, "lain kali kek, saya ada perlu, saya pamit dulu, assalamualaikum." "waalaukumsalam warahmatullahi wabarokatuh."

Hanna masuk kedalam rumah dan segera mandi, setelah itu membantu nenek dan ibunya menyiapkan makan malam. hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Hanna.

.....