Chereads / Hanna's first love (Bahasa Indonesia) / Chapter 4 - Nonton Bioskop

Chapter 4 - Nonton Bioskop

Enam hari setelah jadian, tepatnya hari Sabtu, seperti biasa Sesha, Goji, Taka dan Hanna nongkrong di kantin sekolah pada jam istirahat.

Mereka masing-masing memesan bakso dan es jeruk, di tengah mereka makan bakso, Goji mengajak Sesha, Taka dan Hanna menonton bioskop sepulang sekolah

"guys, Minggu ini kita kan tidak ada tugas, bagaimana kalo nanti pulang sekolah kita nonton?."

Taka yang sedang makan tersedak dan batuk-batuk mendengar Goji, Hanna yang duduk di sebelah Taka reflek menepuk-nepuk punggung Taka dan memberinya minum, melihat Taka yang tersedak dan batuk-batuk Goji terdiam sampai Taka membaik lalu melanjutkan bicaranya

"Bagaimana?." lalu Sesha menjawab "aku sih ayok saja, memangnya ada film apa?." "film Spiderman no way home sudah tayang Minggu lalu, Minggu lalu kita kan tidak sempat nonton karena banyak tugas," kata Goji, "iya juga, aku fans berat Spiderman lagi, ya sudah fix pulang sekolah kita nonton, jangan pada pulang dulu ya," ajak Sesha sambil menunjuk ke arah Taka dan Hanna yang terdiam bak patung.

"hei kalian berdua malah kayak patung, dengar aku tidak?."

Hanna yang sedari tadi hanya mengulik-ngulik kuah bakso mengangguk dengan ragu dan menjawab

"i..iyaa."

Hanna melirik Taka yang terlihat menatap Hanna dengan mata sayu dan ekspresi kesal, Hanna hanya bisa tersenyum pada Taka

"oke, dimana ada Hanna disitu pasti ada Taka," begitulah kata Goji bahkan kata teman-teman lainnya juga.

Setelah mereka selesai makan, Sesha pergi ke toilet dan Goji ke ibu kantin untuk membayar makanan, sedangkan Taka dan Hanna berdebat pelan soal pergi ke bioskop.

mereka tidak ingin Sesha dan Goji tahu kalau mereka sudah jadian dan akan pergi ke bioskop berdua, alasannya sederhana, tidak ingin kedua temannya itu heboh dan ngecie-cie in.

Lalu Hanna dan Taka mulai berdebat "kenapa kamu mau pergi sama mereka?." "aku tidak tahu harus jawab apa ka." "seharusnya kamu bilang tidak mau atau bilang ada urusan." "aku tidak bis.."

Hanna tidak menyelesaikan kalimatnya, karena melihat Sesha kembali dari toilet dan perdebatannya dengan Taka pun berhenti.

Goji yang sudah menyelesaikan pembayaran pun juga kembali. Bell berbunyi, waktunya masuk kelas untuk pelajaran selanjutnya.

waktu cepat berlalu, setelah pelajaran terakhir selesai, Bell pulang pun berbunyi.

Sesha, Goji, Taka dan Hanna akhirnya pergi ke bioskop, sesampainya di pintu bioskop, Sesha dan Goji malah pamit meninggalkan Taka dan Hanna, mereka bilang akan menonton bioskop di tempat lain di mall itu, agar tidak menggangu Taka dan Hanna berkencan.

"Kalian selamat menonton berdua ya... kita mau ke bioskop yang lain saja, biar tidak mengganggu kalian pacaran, byee..."

Sedangkan Goji yang berbisik pada Taka

"satu kelas sudah tahu kok kalau kalian jadian."

Hanna terkejut mendengar Sesha mengetahui hubungannya dengan Taka, sedangkan Taka yang sangat santai dan merasa lebih bagus kalau semua sudah tahu hubungannya dengan Hanna.

Tidak menunggu lama, Taka mengajak Hanna masuk ke bioskop untuk membeli tiket, didalam bioskop mereka mengantri membeli tiket, selama antrian, Hanna sibuk mengirim pesan pada Sesha menanyakan dari mana mereka tahu kalau dia dan Taka pacaran, lalu jawaban Sesha sangat mengejutkan Hanna, yaitu "bagaimana kita tidak tahu? Taka menggelintir rambutmu dengan bolpoin di jam istirahat, menyeret kursimu dengan kakinya mendekat ke belakang mengenai mejanya saat pelajaran berlangsung, membenarkan rambutmu saat makan di kantin agar tidam terkena kuah bakso, memberikan jaketnya padamu saat gerimis, mengkhawatirkan mu dan membawakan tasmu saat tanganmu cedera sewaktu pelajaran olahraga, Memintamu untuk mengelus rambutnya sehabis mengerjakan tugas kelompok, dan itu berlangsung sejak seminggu ini, satu kelas juga sudah tahu Han kalau kalian pacaran."

Hanna melotot setelah membaca pesan dari Sesha, Taka yang selesai membeli tiket bioskop melihat ekspresi Hanna yang serius membaca di layar handphonenya itu bertanya

"dari siapa Han?." "bukan siapa-siapa," jawab Hanna

"kok, serius banget," tanya Taka. beberapa detik Hanna terdiam lalu berkata "ka..."

Sambil melihat jam tangannya Taka merespon "iya?."

"jangan lagi menggelintir rambutku dengan bolpoin di jam istirahat lagi ya dan jangan menyeret kursiku dengan kakimu, jangan memberikan jaketmu meski hujan turun, jangan membawakan tas ku, dan ja..."

Mendengar itu Taka langsung memotong Hanna bicara dan menjawab "sebentar, kalau soal tas, aku membantu mu Karena tanganmu sedang cedera han."

Hanna hanya mendengar Taka berbicara, lalu Hanna melanjutkan kalimatnya dengan serius

"dan biarkan rambutku terkena kuah bakso."

Taka melongo mendengarnya, mencoba menerima semua perkataan Hanna dan berkata "baik... kalau begitu aku hanya boleh apa?." Hanna pun tidak tahu, lalu menjawab "tahu ah..."

Dari pada lama-lama bingung kenapa Hanna tiba-tiba bicara seperti itu, Taka mengajak Hanna masuk ke ruang teater karena filmnya sudah akan dimulai.

Di dalam studio teater Hanna sangat menikmati filmnya, bagaimana tidak menikmati? secara harfiah, film Spiderman no way home adalah film yang di tunggu-tunggunya dari tahun kemarin, di tengah film, Taka berbisik pada Hanna, menanyakan kenapa tiba-tiba meminta dia untuk tidak melakukan semua itu.

"Han?." "apa?," Hanna merespon, "aku mau tanya," balas Taka, lalu Hanna menjawab "tanya apa?." "kenapa kamu tiba-tiba menyuruh aku untuk tidak melakukan itu semua? Kamu tidak suka? Aku membuatmu tidak nyaman ya?."

sambil memakan popcornnya Hanna menjawab santai "bukan, anak-anak pada tahu hubungan kita karena semua hal itu."

Taka tersenyum dan berbicara sendiri

"oh... Jadi pacarku ini orangnya pemalu."

Karena Hanna tidak mendengar apa yang di katakan Taka barusan, Hanna bertanya

"kenapa ka?."

Taka dengan santai menjawab

"Tidak apa-apa, itu filmnya seru."

Mereka pun melanjutkan keseruan menonton Spiderman. Satu jam kemudian filmnya pun selesai, mereka berdua berencana untuk mampir ke cafe tempat yang biasa mereka datangi dengan Sesha dan Goji setelah nonton bioskop.

Di cafe mereka memesan makan dan minum, bercerita, tertawa layaknya anak remaja yang berkencan pada umumnya, selesainya mereka pun pulang dan sampai di depan rumah hanna pukul 7 malam.

"Makasih ya untuk hari ini Han."

"Iya sama-sama aku juga terimakasih karena kamu sudah baik sama aku selama ini," balas Hanna.

"Iya sama-sama juga Hanna ku, sudah kamu masuk, aku mau pulang." "kamu hati-hati ya," kata Hanna

Setelah itu Hanna pun masuk rumah, tidak lama setelah itu ada suara mobil berhenti di depan rumah, Hanna mendapati Kirana yang turun dari mobil di antar oleh seorang laki-laki yang tidak dia kenal, menunggu kirana masuk rumah, Hanna berdiri di belakang pintu dan bertanya saat Kirana masuk ke dalam rumah.

"ibu dari mana?." Kirana menjawab "ibu pulang dari kerja." "siapa laki-laki yang mengantar ibu itu?," tanya Hanna marah.

Lalu Kirana menjawab dengan santai "itu teman ibu" Hanna tidak terima dan berkata tidak sopan pada Kirana "apa Hanna harus percaya? jadi yang ibu maksud setiiap hari ada acara kantor itu dengan dia?." Kirana pun sama marahnya karena perkataan Hanna "Han, jaga omongan kamu." "Hanna sudah besar Bu, Hanna tahu siapa yang meninggalkan ayah yang lagi susah-susahnya."

Kirana tanpa menjelaskan hanya bisa berkata"Kamu gak paham dengan masalah dan situasinya nakk..."

Hanna tidak ingin mendengarkan ibunya bicara dan langsung masuk kamar, Kirana membiarkan Hanna yang masih tersulut amarahnya sendiri, memberi ruang untuk Hanna berpikir jernih, berharap besok pagi membaik seperti hari-hari biasanya.

Di kamar Hanna merasa kesepian padahal telah menjalani hari yang seru bersama Taka, lalu Hanna berpikir untuk menelepon Taka, Taka yang baru saja selesai mandi mengangkat telepon dari Hanna

"halo Han?." "Taka," Hanna memanggil, "ada apa tumben telepon?," tanya Taka.

Hanna yang sebenarnya ingin curhat tentang ibunya pada Taka tetapi ragu, memutuskan untuk tidak bercerita dan hanya berkata

"tidak apa-apa, kamu lagi ngapain?." "tumben banget nih, perhatian," kata taka sambil melepaskan handuk dari lehernya dan segera mencari posisi nyaman di atas kasur

"sekarang aku lagi rebahan di kasur, kenapa? kangen ya?," kata Taka

"iya nih...," Hanna menggoda.

Taka setengah percaya, mau GeEr tapi ini Hanna, orang yang super cuek dan gak peka, meski Taka sayang dan perhatian sikap Hanna tetap sama saja, biasa.

"aku tidak mimpikan Han?," Taka memastikan.

Hanna yang mendengar Taka bicara, merasa terkena dengan godaannya sendiri dan menjawab

"tidak kok." lalu, Taka menyuruh Hanan untuk memejamkan matanya sebentar tapi Hanna tidak mau, Hanna memang menyebalkan, tapi Taka tetap saja suka dan berusaha untuk mendapatkan cinta Hanan meski mereka sudah jadian.

"sebentar saja han," minta Taka untuk Hanna memejamkan matanya.

Hanna pun menuruti dan memejamkan matanya, lalu Taka bertanya "sudah?."

Dan Hanna menjawab "sudah."

Lalu tanpa basa-basi Taka langsung memberikan ciuman lewat telepon, Hanna yang tidak menyangka akan mendapat ciuman di telepon merasa berdebar-debar, menggelintirkan tangan ke bajunya tanpa sadar dan bertanya

"untuk apa ka?." "untuk..... supaya kamu makin kangen sama aku hahaha." jawaban Taka membuat mereka berdua tertawa.

Setelah itu, Taka mengajak Hanna untuk main kerumahnya besok, Hanna pun menyetujui ajakan Taka, Taka juga bilang akan menjemput Hanna, tapi Hanna menolaknya, karena jarak rumah mereka tidak jauh dan juga agar Taka tidak bolak-balik di jalan, setelah itu, mereka pun menutup teleponnya.

Hanna bersiap tidur, perasaannya pun lebih tenang, tidak lagi mengingat pertikaiannya degan ibunya.

.....