Chereads / Rebirth : New Life / Chapter 29 - Chapter 29 : bertemu lagi

Chapter 29 - Chapter 29 : bertemu lagi

"ok, aku kirim alamat sekolah ku." dengan begitu Yuki menutup teleponnya dan mengirim alamat sekolahnya.

Jay sampai di sana dan melihat bangunan sekolah Yuki yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, sekolah itu sangat kecil dan kelasnya sedikit, Yuki benar tentang sekolahnya yang masih baru dan sangat tidak terawat.

tapi kenapa mereka tidak membangunnya dengan bagus terlebih dahulu baru membukanya?

Jay tidak memikirkannya lagi dan masuk ke dalam gerbang sekolah yang terbuka, mereka tidak menutupnya, jadi Jay hanya masuk saja.

Ia melihat sekeliling dan beralih pada jam di pergelangan tangannya.

14:45

Sebentar lagi Yuki akan pulang. Ia kembali melihat pesan yang di berikan tadi, Yuki sudah memberitaunya, dimana kelasnnya berada, ia berada di bangunan 2 lantai 2, dan kelasnnya terletak di paling ujung, Yuki juga mengatakan dimana kantinnya berada.

Itu tepat ada di belakang sekolannya, kantin itu tidak seperti kantin yang ada di sekolah Jay, kantin ini out door dengan nuansa rerumputan.

"wooww... sangat alamiah sekali di sini." Jay mengambil air mineral yang ada di kulkas salah satu warung, ia haus dan Jay memilih untuk duduk di kursi yang ada di kantin itu.

Jay mengirim Yuki pesan bahwa ia sudah sampai dan saat ini ada di kantin menunggunnya.

Walaupun Yuki tidak membalasnya karena Jay yakin ia sedang ada di kelas.

Tidak sampai setengah jam, bell tanda pulang berbunyi dan Jay mendapat pesan balasan memintannya menunggunya di dekat gerbang dan di sinilah Jay berdiri di dekat turunan sekolahnya.

Jay sudah bisa melihat anak-anak yang keluar dari kelas, semakin ramai tempat itu semakin Jay menjadi perhatian.

Jay memiliki tubuh yang tinggi, ia menggunakan pakaian casual, kulit Jay sangat putih bahkan hampir pucat, apa lagi di tambah efek paparan sinar matahari, kulitnya akan terlihat lebih bercahaya.

Saat ini ia seperti alien yang sangat berbeda dengan manusia.

Sampai ia melihat Yuki yang berjalan kearahnya sembari memanggilnya, Yuki berjalan bersama Tika dan beberapa anak lain yang memiliki satu jemputan dengannya.

"Jaemin!" Jay tersenyum dan memperlihatkan lesung pipinya yang manis "udah lama nunggunya."

"tidak, hanya beberapa menit, aku baru sampai saat sebentar lagi jam 3, perjalanannya cukup panjang."

Beberapa orang melihat mereka dan mereka sekarang benar-benar meyakini bahwa Yuki memang sudah berpacaran dengan orang luar.

Lihat saja Jay seperti memiliki tubuh seperti apa dan di tambah dengan mereka berdua yang menggunakan bahasa asing saat mereka bicara, mereka terlihat sangat akrab dan mereka yang melihat baru pertama kali melihat Yuki tampak seceria ini, biasanya ia sangat tenang berkesan dingin, dengan wajah yang seolah seseorang sedang berhutang uang dengannya.

"ini yang katanya pacar mu?" Tika berbicara saat melihat Jay.

"ya..." Yuki berucap agak kurang yakin jadi ia hanya mengiyakan.

Sedangkan Jay sudah mengerti dengan apa yang di ucapkan Yuki, ia sudah belajar bahasa indonesia walaupun tidak fasih dan masih harus banyak belajar, jadi saat ini ia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun.

"wehhh ternyata...."

Mereka pulang bersama menaiki jemputan Yuki, mereka bicara beberapa hal dengan Jay, banyak sekali yang teman-teman Yuki tanyakan bahkan supir juga ikut menanggapi percakapan mereka, Yuki hampir malu saat mereka semua bicara dengan Jay.

Masalahnya adalah, pembicaraan mereka ini terdengar sangat norak, seperti tidak pernah melihat orang asing!

Yaa, itu bisa saja mereka tidak pernah melihat orang asing, tapi setidaknya, bisakah tidak bertanya hal-hal yang aneh?

Jadi Yuki tidak banyak bicara, ia hanya membantu teman-temannya faham dengan apa yang di katakan pada satu sama lain.

Karena rumah Yuki dekat dengan sekolah, ia cukup cepat sampai rumah, jadi mereka tidak banyak bicara.

"well, teman mu cukup ramai, mereka lucu." Memang Jay selalu di buat tertawa oleh mereka, mungkin karena ia sudah dewasa, jadi cara bercandanya sudah berbeda.

Yuki juga pernah mengatakan padanya, dia juga kesulitan mengikuti cara bercanda anak-anak walaupun sebenarnya mereka seumur.

Mungkin faktor lainnya adalah karena joke yang mereka buat sudah kadaluarsa untuk Yuki, itu sudah menjadi jokes lama, jadi sudah tidak lucu lagi untuk Yuki.

Mereka memasuki rumah, Jay memberi salam pada ibu Yuki, di rumah saat ini hanya ada ibunya, ayah Yuki bekerja dan Yuri sekolah, mereka memang memasuki SMP yang berbeda, jadi mereka memiliki jam sekolah yang berbeda.

"kamu bisa tidur di kamar Yuri, Yuki anterin Jaemin ke kamar ya."

"ok"

Yuki mengajak Jay untuk pergi ke kamar Yuri, kamar itu tidak terlalu besar, tapi memiliki 2 tempat tidur, mereka sudah mempersiapkannya karena mereka tau Jay akan datang hari ini.

Jay meletakan barang bawaannya dan Yuki mengajaknya untuk bermain ke kamarnya, saat Jay melihat kamar Yuki yang mirip dengan tempat latihan dance yang cukup luas, walaupun tidak seluas tempat latihannya di perusahaannya dulu, tetap saja ini bisa di katakan sangat luas.

Jay melihat komputer yang ada di atas meja kamar itu dan mendekat pada Yuki yang sudah ada di sana sejak tadi.

"denger deh...." Yuki menyerahkan 1 earphone cadangan untuk Jay.

"udah jadi kah?"

"dengar saja dulu." Yuki menyetel lagu yang di nyanyikan oleh suara mekanik, ini terdengar bagus untuk ukuran suara non-human, Yuki menggunakan 3 suara vocaloid yang berbeda.

"jadi kamu akhirnnya menggunakan suara mereka?"

"iya, Gakupo yang sebenarnya paling human menurut ku dari semua yang ku pilih, tapi semua bagus kalau sudah di singkronisasi dan banyak yang harus di lakukan untuk bisa membuat suara Kaito dan Len terdengar manusiawi."

Jay mendengar suara mekanik yang di setel Yuki, memang tidak buruk, tapi bagi orang yang tidak biasa maka akan tetap terasa aneh.

Jay sudah mendengar suara semacam ini beberapa kali dan ia cukup menyukainya walaupun di awal ia agak merasa aneh.

Di agensinya dulu, mereka sudah mulai memberi tema karakter fiksi walaupun suara tetap miliki penyanyi, namun beberapa penyanyi di agensinya memiliki karakter tersendiri.

1 agensinya memiliki tema tersendiri yang memungkinkan semua artisnya memiliki cerita yang saling berhubungan.

Untuk saat ini, Yuki masih menggunakan suara vocaloid yang sudah ada, mungkin kah mereka bisa membuat suara mekanik sendiri?

"kalau kita membuat suara mekanik sendiri? Bagaimana menurut mu?"

Yuki terdiam sejenak dan memikirkan kemungkinannya, mungkin bisa saja ia melakukannya, ia sudah tau seperti apa sistem suara mekanik beberapa suara vocaloid.

"kita coba saja, aku tidak terlalu yakin, tapi tidak ada salahnya mencoba."

Jadi saat ini Yuki dan Jay sibuk mengerjakan project baru mereka membuat 2 suara baru, 1 suara male dan 1 suara female.

Jay datang ke negara ini untuk berlibur, walaupun berujung ia hanya ada di rumah Yuki dan mengerjakan project baru yang mereka buat, pengerjaan mereka baru sejauh 45%, karena mereka benar-benar awam tentang hal ini, di tambah dengan mereka tidak memiliki peralatan yang bagus, jadi mereka hanya bisa mengerjakannya secara perlahan.

Mereka juga berencana memberikan wujud virtual pada suara yang mereka buat.

"Jaemin..." saat ini Yuki sedang ada di sekolahnya, sedangkan Jay berkutat dengan komputer yang ada di kamar Yuki sampai ibu Yuki membuka pintu kamar dan memanggilnya, Jay menoleh menatap ibu Yuki dengan tatapan bingung, wanita itu memberi isyarat untuk makan karena saat ini memang sudah siang, Jay tersenyum dan mengangguk, ia menyimpan progres pekerjaannya.

Sedangkan Yuki di sekolah sedang istirahat. Kabar tentang Jay sudah tersebar dan tidak ada lagi yang mendekati Yuki dengan maksud semacam itu, paling hanya beberapa bocah yang ingin ia mengajari sesuatu atau semacamnya, jadi mereka tidak mengatakan hal yang aneh lagi.

Saat ini Yuki sedang memakan makanannya, di sebelahnya ada Devi, teman sebangkunya yang baru, walaupun setelah ini akan di acak lagi teman sebangkunya.

Di depannya benar-benar ada Suvi, anak yang akan menjadi temannya juga, ia anak perempuan dengan kata-kata yang bisa di bilang cukup kasar. Ia bicara dengan Devi, namun Suvi tau bahwa Yuki juga menyukai K-Pop dan mereka bicara banyak hal tentang grup kesukaan mereka.

Siapa yang menyangka juga bahwa Suvi mendengar kabar tentang Yuki yang berpacaran dengan orang luar.

"orang mana si dia?" tanya Suvi.

"korea..." gumam Yuki.

"wihh, beneran? Wahh, bisa bahasa korea dong!?"

Mendengar ucapan itu Yuki menatap datar manusia di depannya.

"ya iya lah... masa orang korea nggak bisa bahasa korea..." Devi yang menyahut ucapan Suvi yang hampir tidak masuk akal.

"yaaa... kali aja kan?"

Mereka melanjutkan cerita hingga bel berbunyi dan saat ini akan ada guru kesenian yang akan masuk.

Guru kesenian mereka saat ini di ganti dengan yang lain, Yuki ingat saat pertama kali masuk, guru ini sedang cuti melahirkan dan sekarang ia sudah masuk kembali untuk mengajar, guru ini lebih bisa di andalkan karena guru ini memiliki suara bagus dan ia sangat ahli memainkan beberapa alat musik seperti piano dan juga gitar.

Seperti saat ini, mereka sedang mendengarkan gurunya bernyanyi sembari memainkan gitar sebagai contoh.

"jadi... kalian akan menyanyikan lagu yang sudah di tulis di depan kelas secara berkelompok dengan iringan musik, yang wajib adalah yang sakura-sakura ini, dan sisanya kalian bebas memilih, kalo memang kalian mau lagu yang berbeda dengan yang ada di papan tulis, boleh aja, asal kalian bisa ngiringin sendiri, ibu nggak mau ngiringin." Jelas guru itu.

Yuki sangat ingat gurunya ini memang baik, tapi ia tegas, saat ia bilang a maka akan a saat b akan b, jadi tidak banyak lagi yang bertanya.

Beberapa anak sudah memilih kelompok masing-masing, kelompok di tentukan bebas dan tidak di batasi dengan jumlah, jadi Yuki hanya akan melakukan solo, sudah cukup dengan kelompok, walaupun sebenarnya ada anak yang mengajaknya, tapi Yuki mengatakan akan melakukannya sendiri, gurunya juga memperbolehkannya.

Saat pulang Yuki berganti pakaian, ia melihat Jay sepertinya sedang mandi, Yuki makan dan kembali ke kamarnya bersama Jay.

"jadi, kamu akan tampil sendiri untuk penilaian?"

"ya... aku cukup dengan kelompok, jangan sampai kejadian sebelumnya terjadi lagi, bikin sakit kepala aja..."

"hahaha... lagu apa yang akan kamu bawakan?"

"ntah, sakura udah jelas karena wajib, satu lagi, aku tidak ingin lagu yang sudah di tentukan, jadi aku akan bernyanyi lagu yang lain, lagi pula aku bisa mengiringi sendiri." Yuki duduk di bangunya dan membuka komputernya.

"bagus lah..."

Mereka kembali melanjutkan project mereka, Yuki membuat karakter secara manual dengan kertas, ia tidak terlalu pandai dalam membuat sebuah karakter.

Ia membuat karakter laki-lakinya memiliki rambut yang cukup panjang berwarna hitam dengan ujung rambut berwarna merah. Ia menggunakan pakaian yang futuristik dengan sentuhan tradisional korea dan indonesia, memiliki tubuh yang cukup tinggi, matanya berwarna kemerahan gelap.

Sedangkan karakter perempuan juga memiliki rambut yang panjang hampir se pahanya berwarna hitam dengan ujung keperakan, menggunakan pakaian yang juga futuristik dengan sentuhan tradisional korea dan indonesia, memiliki tubuh yang mungil, matanya berwarna hitam pekat.

Base suara mereka adalah suara milik Jay dan Yuki, walaupun akhirnya benar-benar berbeda.

Hingga Jay harus kembali ke korea, mereka belum bisa menyelesaikan suara 2 karakter ini, hanya milik female yang sudah selesai, sedangkan milik male bahkan belum ada setengahnya.

Karakter yang mereka buat juga belum jadi, baru desain karakter dan belum menjadi virtual karakter.

Saat ini Jay harus pulang kembali ke korea, ibunya sangat senang dengan honeymoonnya dan suami, karena anak laki-laki mereka menginap di rumah temannya, walaupun Jay tidak keberatan ia hanya bisa menatap ibunya dengan tatapan datar.

Yuki tersenyum, ia mengantar kepulangan Jay dan keluarga bersama dengan orang tuannya, karena mereka janjian di bandara langsung.

Ibu Jung mengatakan akan mengirimkan hadian dari korea untuk ucapan terimakasih pada keluarga Yuki karena sudah merepotkan mereka mengurus dan mengantar putra mereka ke bandara.

Ibu Yuki hanya tersenyum dan mengiyakan, mengatakan bahwa Jay bukan anak yang sulit jadi ia baik-baik saja.

Mereka harus berpisah dan pemeriksaan di lakukan, mereka akhirnya benar-benar tidak bisa melihat satu sama lain lagi.

"Jaemin... Yuki anak yang baikk, eomma menyukainya, kapan-kapan ia harus main ke korea! Eomma mau ajak dia jalan-jalan ke berbagai tempat!!" ibunya cukup berisik dan Jay hanya menanggapi seadanya.