"Akh!" Hotaru memekik keras karena kaget saat membuka matanya dan bangun. Dia tidak sadar ada seseorang lain di gua itu. Tapi dia dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Laki-laki itu hanya diam menatap Hotaru.
"Umm… Syeol?" Hotaru membuka suara. Mencoba mencairkan suasana hening yang tercipta di antara mereka.
"Iya?" Syeol menjawab singkat.
Hotaru bingung ingin mengatakan apa. Dia merasa tidak begitu dekat dengan Syeol. "Ah, apa Syeol mencari Kii? Dia sepertinya sedang keluar…"
"Aku tahu." Syeol kembali menjawab dengan singkat.
Hotaru seakan ingin bertanya lagi namun dia menjadi ragu untuk mengungkapkan pertanyaannya.
"Jadi, apa Syeol ingin bertemu denganku?" tanyanya menyadari hanya dia dan Syeol yang ada di tempat itu.
"…" Syeol hanya diam masih menatap lekat Hotaru. Wajahnya tampak tidak menyimpan perasaan apa pun. Tapi tatapan Syeol membuat Hotaru merasa tidak nyaman.
"Ah apa Syeol ingin aku membujuk Kii untuk ikut Syeol?" tebaknya lagi.
"Your Majesty bukan seseorang yang pantas untuk diperlakukan seperti itu, Nona-" dia mencekat sendiri kalimatnya sebelum melanjutkan. "Manusia."
"Ah aku minta maaf. Aku hanya ingin mengetahui kenapa Syeol ingin bertemu denganku." Jawab Hotaru dengan cepat. Dia takut menyinggung perasaan Syeol.
"…Apa Nona tidak ingin kembali ke dunia manusia? Bukankah lebih baik untuk Nona jika berkumpul dengan keluarga sejenis Nona?" kali ini mata Syeol seakan tajam menatap Hotaru. Namun wajahnya tetap sama, masih tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
"…" Hotaru seakan sedikit mengerti arah pembicaraan ini. "Hmm… Kii… ah maksudku, Aku dan Kii sudah membicarakan hal ini, dan aku juga sudah memutuskan untuk tetap tinggal disini." Ucap Hotaru tersenyum simpul.
Syeol membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu, namun dia mengurungkannya karena dia menyadari ada seseorang yang datang.