Chereads / Bunga Kertas / Chapter 12 - Langkah Pertama

Chapter 12 - Langkah Pertama

Hari - hari berikutnya Pak Steven sangat sibuk dan disampingnya yang selalu mendampinginya cowok gantheng ( cogan ) mirip dengan Kim Seokjin BTS usianya juga sekitar dua puluh lima tahun. Sementara Pak Steven sibuk dengan kegiatannya, tugas perusahaan sementara diserahkan padaku, entah bagaimana aku bisa menyelesaikan. Dalam menyelesaikan pekerjaan aku dibantu sekretaris Pak Steven yang mempunyai dedikasi tinggi. Dia juga membantuku belajar menjalankan tugas - tugasku. Mana mungkin lulusan SMA tanpa pengalaman seperti aku bisa menyelesaikan dan menjalankan perusahaan. Namun Nia selalu belajar dan dulu papa dan mamanya sedikit - sedikit mengajarinya cara menjalankan perusahaan. Namun dalam mengambil keputusan akhir selalu mendapatkan bimbingan dari Pak Steven ( mungkin Pak Steven takut kalau perusahaan yang dia bangun dari nol bangkrut ditangnku ).

Nia termasuk berbakat dalam menjalankan perusahaan karena dulu dia juga membantu perusahaan mama dan papanya. Pak Steven selalu memantau perkembangan latihan Nia setiap hari. Nia jika mempunyai waktu longgar sedikit saja langsung ke rumah sakit untuk menemani dek dharmanya.

Sahabatnya Indah juga pindah ke perusahaan Pak steven karena kemampuan Indah dan banyk kasih dari Pak steven jadi Indah ikut bekerja bersama Nia meski berbeda ruang tapi saat istirahat kamibisa bertemu dan makan siang bareng. Pak Steven mungkin takut Nia kesepian masuk dilingkungan baru sehingga membawa sahabat Nia untuk menemani.

Ternyata si cogn bernama Andra. Andra hanya bertemu dengan Pak steven di kantornya, jadi untuk kemungkinan bertemu atau ngobrol tidak ada kecuali saat Pak Steven memanggil Nia ke kantornya dan disana ada Andra. Tidak ada kesempatan untuk mengobrol hanya sebatas menyapa saat kebetulan bertemu dikoridor kantor. Jika ada tugas dari Pak Steven untuk menelpon Andra pun hanya sebatas pekerjaan. Andra kelihatan sangan sibuk dalam menyelesaikan tugas dari Pak Steven karena pernah suatu saat Nia disuruh menyerahkan berkas penting kepada Andra harus secara langsung dan itu sudah tengah malam dan harus saat itu juga.

Saat itu Andra dalam posisi siap dan siaga sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan sehingga Nia harus mengantarkan kerumahnya. Jadi Nia mengntarkan surat ke rumah Andra. Ternyata rumah Andra punya pekarangan yang luas dengan tanaman besar membuat saat malam terasa sejuk dan nyaman. Rumah bergaya klasik kolonial dengan tanaman besar dan suara gemercik air berasa kita masuk ke masa lalu. Namun setelah masuk kesalah saru ruangan Nia terkejut terdapat ruangan seperti kantor yang masih sibuk saat ini. Orang - orang ini masih sibuk bekerja menghadap komputer dengan peralatan yang lengkap bahkan Nia tak tahu apa fungsi dari peralatan disekitar. Ada sekitar tujuh orang masih muda dengan pakaian santai yang fokus dengan pekerjaan dan komputer mereka. " Nia masuk dulu, ini masih sibuk dan tanggung jadi tak bisa mengambil dokuman ini ya, jadi ngrepoti kamu sampai nganter ke sini " kata Pak Andra

" Iya Pak Andra ga pa pa kok, ini Nia juga sekalian keluar " jawab Nia " dokumannya saya tinggal disini ya Pak , sekalin Nia pamit "

" Iya Nia, makasihya " Sahut Pak Andra yang masih fokus di layar komputer.

Paginya berita mengejutkan terjadi di Ibukota menggemparkan harga saham perusahaan tertentu terjun bebas. Banyak perusahaan dibawah naungan perusahaan besar yang harga sahamnya turun bangkrut langsung.

Terjadi kecelakaan tunggal yang terjadi pada CEO perusahaan yang sedang mabuk bersama pejabat.

Muncul video - video skandal istri atau anak pengusaha besar dan pejabat.

dalam wakru seminggu selalu ada berita kemalangan yang terjadi pada perusahaan besar, pengusaha dan pejabat